Akuntansi biaya
Oleh :
Ony Widilestariningtyas,SE.,MSi.
[email protected]
BAB I
KONSEP DASAR AKUNTANSI BIAYA
A. PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA.
B. HUBUNGAN ANTARA AKUNTANSI BIAYA DENGAN
AKUNTANSI KEUANGAN & AKUNTANSI
MANAJEMEN.
C. TUJUAN AKUNTANSI BIAYA
D. RUANG LINGKUP PENERAPAN AKUNTANSI BIAYA
E. KONSEP COST,EXPENSES,LOSS,EXPENDITURE.
F. PENGGOLONGAN BIAYA
G. METODE PENGUMPULAN BIAYA
A. PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA
Ditinjau dari aktivitasnya, akuntansi biaya sebagai
proses pencatatan,penggolongan,peringkasan dan
penyajian biaya-biaya pembuatan dan penjualan
barang jadi (produk) atau penyerahan jasa, dengan
cara-cara tertentu, serta menafsirkan hasilnya.
2. Ditinjau dari fungsinya, akuntansi biaya sebagai
suatu kegiatan yang menghasilkan informasi biaya
yang dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan
dalam pengambilan keputusan manajemen.
1.
B. HUBUNGAN ANTARA AKUNTANSI BIAYA
DENGAN AKUNTANSI KEUANGAN & AKUNTANSI
MANAJEMEN
PEMBEDA
AKUNTANSI
BIAYA
AKUNTANSI
KEUANGAN
AKUNTANSI
MANAJEMEN
TUJUAN
Menghasilkan
informasi biaya
yang diperlukan
untuk penyusunan
laporan keuangan.
Menyediakan
informasi
keuangan berupa
laporan keuangan
bagi pihak-pihak
diluar perusahaan.
Menyediakan
informasi
keuangan bagi
manajemen yang
berguna untuk
pengambilan
keputusan
tertentu.
PENGGUNA
Internal dan
eksternal
perusahaan
Pemegang saham,
pemerintah,
kreditur, dan
masyarakat
umum.
Manajer
perusahaan,
C. TUJUAN AKUNTANSI BIAYA
Tujuan pokok akuntansi biaya dapat dirumuskan :
1. Penentuan harga pokok produk (product costing),
2. Pengendalian biaya (cost control),
3. Pengambilan keputusan khusus (special decision
making).
Manajemen di dalam suatu perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1. Manajemen operasi : mandor, supervisor.
2. Manajemen menengah : manajer divisi, manajer cabang.
3. Manajer puncak : presiden direktur, para eksekutif.
D. RUANG LINGKUP PENERAPAN
AKUNTANSI BIAYA
Penerapan akuntansi biaya sudah menjadi tuntutan
bukan hanya perusahaan manufaktur tetapi
perusahaan jasa seperti : perbankan, perusahaan
asuransi,dan usaha nirlaba seperti : lembaga
pendidikan, rumah sakit, dan badan-badan sosial yang
menerapkan konsep dan teknik akuntansi biaya.
E. KONSEP
COST,EXPENSES,LOSS,EXPENDITURE
Cost adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh
suatu aktiva.
Expenses dalam arti sempit sebagai bagian dari harga pokokyang
dikorbankan didalam usaha untuk memperoleh penghasilan.
Expenses dalam arti luas sebagai pengorbanan sumber ekonomi
yang diukur dalam satuan mata uang yang telah terjadi dan
mungkin terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Loss sebagai berkurangnya kekayaan perusahaan yang bukan
terjadi karena pengambilan modal oleh pemiliknya dan tidak
ada kompensasi yang dapat diterima.
Expenditure berbeda dengan biaya, harga pokok maupun rugi
meskipun sama-sama pengeluaran. Pengeluaran tidak selalu
merupakan biaya, harga pokok,maupun rugi.
F. PENGGOLONGAN BIAYA
Beberapa penggolongan biaya antara lain atas dasar :
1. Objek pengeluaran.
2. Fungsi di dalam perusahaan.
3. Hubungan biaya-biaya dengan produk yang dibiayai.
4. Tingkah laku biaya dalam hubungannya dengan
volume kegiatan.
5. Hubungan biaya dengan pusat biaya.
6. Hubungan biaya dengan periode pembukuan.
1. PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR
OBJEK PENGELUARAN
Biaya digolongkan atas dasar objek yang dibiayainya.
Contoh :
objek pengeluaran pabrik sepatu terdiri dari :
1. Biaya kulit,
2. Biaya lem,
3. Biaya paku
4. Biaya cat,dll.
2. PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR
FUNGSI DIDALAM PERUSAHAAN.
Penggolongan biaya dihubungkan dengan fungsifungsi yang ada didalam perusahaan. Didalam
perusahaan manufaktur terdapat tiga fungsi pokok
yaitu : fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi
administrasi & umum. Berdasarkan fungsi pokok di
dalam perusahaan manufaktur digolongkan menjadi
tiga, yaitu : biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya
administrasi & umum.
3. PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR
HUBUNGAN BIAYA DENGAN PRODUK YANG
DIBIAYAINYA.
Dalam hubungannya dengan produk yang dibiayai,
biaya dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1. biaya produksi langsung : biaya yang sejak terjadinya
sudah mempunyai hubungan kausal (sebab akibat)
dengan kesatuan produk yang dibiayai. Contoh :
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2. biaya produksi tidak langsung : biaya produksi yang
tidak mempunyai hubungan kausal dengan kesatuan
produk yang dibiayainya. Contoh : biaya overhead
pabrik.
4. PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR TINGKAH
LAKU DALAM HUBUNGANNYA DENGAN VOLUME
KEGIATAN.
Dalam hubungannya dengan volume kegiatan, biaya dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak
berubah (constant) dalam kisar volume kegiatan
tertentu.Contoh : biaya penyusutan mesin.
b. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
bersamaan dengan berubahnya volume kegiatan, dimana
perubahan tersebut searah dan proporsional. Contoh :
biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung.
c. Biaya semivariabel adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah bersamaan dengan berubahnya volume
kegiatan, dimana perubahan tersebut searah tetapi tidak
proporsional. Contoh : biaya pemeliharaan, biaya lembur.
5.PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR
HUBUNGANNYA DENGAN PUSAT BIAYA.
Pusat biaya (expenses center) adalah pusat
pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur
berdasarkan masukkannya. Contoh pusat biaya dalam
perusahaan tekstil adalah departemen pintal,
departemen tenun, dan departemen bengkel.
Dalam hubungannya dengan pusat biaya, maka biaya
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
a. Biaya langsung departemen adalah biaya yang secara
langsung dapat dibebankan kepada departemen
tertentu. Contoh : biaya penyusutan mesin pintal
departemen pintal.
b. Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang
manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu
departemen. Contoh : biaya penyusutan gedung
pabrik.
6. PENGGOLONGAN BIAYA DALAM
HUBUNGANNYA DENGAN PERIODE
PEMBUKUAN
Dalam hubungannya dengan periode pembukuan, biaya
dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Pengeluaran modal (capital expenditure) adalah
pengeluaran biaya yang manfaatnya dapat dinikmati
untuk lebih dari satu periode akuntansi.
b. Pengeluaran penghasilan (revenue expenditure)
adalah pengeluaran biaya yang manfaatnya hanya
dinikmati pada periode yang bersangkutan, yaitu
periode terjadinya biaya tersebut.
G.METODE PENGUMPULAN BIAYA
PRODUKSI.
Secara garis besar metode pengumpulan biaya produksi
dapat dibedakan menjadi dua,yaitu :
1. Metode harga pokok pesanan adalah suatu cara
menentukan harga pokok produk dimana biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya produksi
tidak langsung dikumpulkan dan dibebankan secara
seksama kepada setiap pesanan yang dihasilkan.
2. Metode harga pokok proses adalah suatu cara
menentukan harga pokok produk dimana biaya produksi
dikumpulkan dan dihitung untuk suatu periode tertentu
dan dibebankan kepada proses produksi periode yang
bersangkutan.
selesai
AKUNTANSI BIAYA
Oleh :
OnyWidilestariningtyas,SE.,MSi.
[email protected]
BAB II AKUNTANSI KEUANGAN DALAM
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
PERBEDAAN ANTARA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
DAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
2. HARGA POKOK PRODUKSI
3. LAPORAN LABA-RUGI DAN LAPORAN HARGA
POKOK PRODUKSI
1.
1. PERBEDAAN ANTARA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DAN AKUNTANSI PERUSAHAAN
DAGANG
PERBEDAAN DALAM NERACA
Didalam neraca perusahaan dagang hanya terdapat satu persediaan
barang yaitu persediaan barang dagangan. Sedangkan persediaan
dalam neraca perusahaan manufaktur meliputi : persediaan bahan
baku,persediaan bahan penolong, persediaan barang dalam proses
dan persediaan barang jadi.
PERBEDAAN DALAMLAPORAN LABA-RUGI
Perbedaan dalam laporan laba-rugi antara perusahaan dagang dan
perusahaan manufaktur terletak pada perhitungan harga pokok
penjualan. Pada perusahaan dagang “barang tersedia dijual”
diperoleh dengan menjumlahkan “persediaan awal barang
dagangan” dan “pembelian bersih” sedangkan pada perusahaan
manufaktur diperoleh dengan menjumlahkan “persediaan awal
barang jadi” dan “harga pokok produksi”.
B. HARGA POKOK PRODUKSI
Harga pokok produksi adalah biaya yang terjadi dalam rangka
untuk menghasilkan barang jadi (produk) dalam perusahaan
manufaktur.
Biaya produksi dapat digolongkan menjadi tiga,yaitu :
a. Biaya bahan baku adalah bahan yang digunakan untuk
menghasilkan barang jadi dan secara fisik menjadi bagian
dari barang jadi tersebut.
b. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dibayarkan
kepada tenaga kerja langsung.
c. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
C. LAPORAN LABA-RUGI DAN LAPORAN
HARGA POKOK PRODUKSI
Untuk menyusun laporan laba-rugi, perusahaan manufaktur
memerlukan informasi mengenai harga pokok produksi
dalam periode yang bersangkutan. Informasi tersebut
diperoleh dari perhitungan harga pokok produksi yang secara
formal merupakan laporan harga pokok produksi dan
menjadi lampiran laporan laba-rugi.
CONTOH KASUS
TERIMA KASIH
Oleh :
Ony Widilestariningtyas,SE.,MSi.
[email protected]
A.
B.
C.
D.
PENGERTIAN.
KARAKTERISTIK METODE PENGUMPULAN
HARGA POKOK PESANAN.
REKENING PEMBANTU DAN REKENING
KONTROL.
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM METODE
HARGA POKOK PESANAN
Metode harga pokok pesanan adalah suatu
metode pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok produk pada
perusahaan yang menghasilkan produk atas
dasar pesanan.
Tujuan dari penggunaan metode ini adalah
untuk menentukan harga pokok produk dari
setiap pesanan,baik harga pokok produk
secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan
maupun untuk per satuan.
1.
KARAKTERISTIK PROSES PRODUKSI
BERDASARKAN PESANAN.
a. Sifat produksi : terputus-putus/intermitten.
b. Tujuan produksi : untuk memenuhi pesanan.
c. Bentuk produksi :sesuai dengan spesifikasi
pesanan.
d. Dasar produksi : atas dasar order.
a.
b.
c.
d.
e.
Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik dikumpulkan
secara individual untuk tiap-tiap pesanan.
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
dibebankan secara langsung terhadap pesanan yang
bersangkutan.
Biaya overhead pabrik dibebankan kepada tiap-tiap
pesanan atas dasar tarif yang ditentukan dimuka
(predetermined rate).
Untuk mengumpulkan biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada tiap-tiap
pesanan digunakan kartu harga pokok pesanan.
Harga pokok produk per satuan = jumlah harga pokok
pesanan tertentu / jumlah satuan pokok pesanan ybs.
Kartu harga pokok disamping dipergunakan
untuk menghitung harga pokok suatu
pesanan juga berfungsi sebagai rekening
pembantu (subsidiary account) dari rekening
barang dalam proses dalam buku besar
(rekening kontrol) yang berfungsi untuk
mencatat biaya produksi secara keseluruhan.
REKENING KONTROL
REKENING PEMBANTU
Persediaan bahan baku
Kartu persediaan
Persediaan bahan pembantu
Kartu persediaan
Persediaan barang jadi
Kartu persediaan
BOP sesungguhnya
Kartu biaya
Biaya pemasaran
Kartu biaya
Biaya administrasi & umum
Kartu biaya
Siklus akuntansi biaya dalam metode harga pokok
pesanan disesuaikan dengan siklus pembuatan
barang dan karakteristik pengumpulan harga
pokok pesanan.
Siklus akuntansi biaya terdiri dari :
a.
Pencatatan biaya bahan.
b. Pencatatan biaya tenaga kerja.
c.
Pencatatan biaya overhead pabrik.
d. Pencatatan barang jadi.
e.
Pencatatan barang dalam proses akhir periode.
f.
Pencatatan penyerahan barang jadi kepada
pemesan.
KONSEP AKUNTANSI BIAYA
METODE HARGA POKOK PESANAN
AKUNTANSI BIAYA
Oleh :
Ony Widilestariningtyas,SE.,MSi.
BAB IV
METODE HARGA POKOK PROSES(1)
A.
B.
C.
D.
E.
PENGERTIAN.
KARAKTERISTIK PENGUMPULAN HARGA POKOK
PRODUK DALAM METODE HARGA POKOK
PROSES.
BIAYA PRODUKSI DALAM METODE HARGA
POKOK PROSES.
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM METODE
HARGA POKOK PROSES.
A. PENGERTIAN
Metode harga pokok proses merupakan metode
pengumpulan harga pokok produk yang diterapkan
pada perusahaan manufaktur yang berproduksi
secara masa.
Perusahaan manufaktur yang berproduksi secara
masa memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.
2.
3.
Sifat produksi kontinu.
Tujuan produksi mengisi persediaan gudang.
Bentuk produk standar.
B. KARAKTERISTIK PENGUMPULAN HARGA POKOK
DALAM METODE HARGA POKOK PROSES
1.
2.
3.
4.
Sifat produksinya kontinu (terus-menerus).
Pengumpulan harga pokok produk dilakukan
secara periodik, misalnya setiap bulan.
Perhitungan harga pokok per satuan dilakukan
setiap akhir periode, misalnya setiap akhir bulan.
Perhitungan harga pokok per satuan = jumlah
biaya produksi periode tertentu / jumlah satuan
produksi periode ybs.
C. BIAYA PRODUKSI DALAM METODE
HARGA POKOK PROSES
1.
2.
3.
BIAYA BAHAN
BIAYA TENAGA KERJA
BIAYA OVERHEAD PABRIK
D. LAPORAN BIAYA PRODUKSI
1.
2.
3.
DATA PRODUKSI (SKEDUL PRODUKSI).
BIAYA YANG DIBEBANKAN.
PERHITUNGAN HARGA POKOK.
E. SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM
METODE HARGA POKOK PROSES
1.
2.
3.
Pencatatan biaya produksi.
Pencatatan persediaan barang jadi akhir periode.
Pencatatan persediaan barang dalam proses
akhir periode.
CONTOH KASUS
PROSES PRODUKSI 1 DEPARTEMEN
CONTOH KASUS
PROSES PRODUKSI 2 DEPARTEMEN
BERSAMBUNG
HATUR NUHUN
Oleh :
Ony Widilestariningtyas,SE.,MSi.
AKUNTANSI BIAYA
BAB V
METODE HARGA POKOK PROSES (2)
PENGARUH PERSEDIAAN DALAM METODE
HARGA POKOK PROSES
Persediaan produk dalam awal periodeakan
mengakibatkan adanya dua macam harga
pokok produk pada periode yang
bersangkutan, yaitu :
1. Harga pokok persediaan produk dalam
proses.
2. Harga pokok yang terjadi pada periode yang
berjalan.
Masalah yang timbul adalah bagaimana cara
menentukan harga pokok per satuan produk
selesai yang ditransfer ke departemen
lanjutannya atau ke gudang. Dalam hal ini
dapat dipilih salah satu metode berikut ini :
1. Metode harga pokok rata-rata (average
costing method).
2. Metode harga pokok masuk pertama keluar
pertama (first in first out).
CONTOH KASUS
1. Metode harga pokok rata-rata (average
costing method).
CONTOH KASUS
1. Metode harga pokok masuk pertama keluar
pertama (first in first out).
BERSAMBUNG
TERIMA KASIH
Oleh :
Ony Widilestariningtyas,SE.,MSi.
BAB VI
METODE HARGA POKOK PROSE (3)
A. PRODUK HILANG AWAL PROSES
B. PRODUK HILANG AKHIR PROSES
CONTOH KASUS
PRODUK HILANG AWAL PROSES
CONTOH KASUS
PRODUK HILANG AKHIR PROSES
SELESAI
KASUS METODE HARGA POKOK PROSES
PROSES PRODUKSI NORMAL
PROSES PRODUKSI PRODUK HILANG
Ony Widilestariningtyas,SE.,MSi.
[email protected]
BAB I
KONSEP DASAR AKUNTANSI BIAYA
A. PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA.
B. HUBUNGAN ANTARA AKUNTANSI BIAYA DENGAN
AKUNTANSI KEUANGAN & AKUNTANSI
MANAJEMEN.
C. TUJUAN AKUNTANSI BIAYA
D. RUANG LINGKUP PENERAPAN AKUNTANSI BIAYA
E. KONSEP COST,EXPENSES,LOSS,EXPENDITURE.
F. PENGGOLONGAN BIAYA
G. METODE PENGUMPULAN BIAYA
A. PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA
Ditinjau dari aktivitasnya, akuntansi biaya sebagai
proses pencatatan,penggolongan,peringkasan dan
penyajian biaya-biaya pembuatan dan penjualan
barang jadi (produk) atau penyerahan jasa, dengan
cara-cara tertentu, serta menafsirkan hasilnya.
2. Ditinjau dari fungsinya, akuntansi biaya sebagai
suatu kegiatan yang menghasilkan informasi biaya
yang dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan
dalam pengambilan keputusan manajemen.
1.
B. HUBUNGAN ANTARA AKUNTANSI BIAYA
DENGAN AKUNTANSI KEUANGAN & AKUNTANSI
MANAJEMEN
PEMBEDA
AKUNTANSI
BIAYA
AKUNTANSI
KEUANGAN
AKUNTANSI
MANAJEMEN
TUJUAN
Menghasilkan
informasi biaya
yang diperlukan
untuk penyusunan
laporan keuangan.
Menyediakan
informasi
keuangan berupa
laporan keuangan
bagi pihak-pihak
diluar perusahaan.
Menyediakan
informasi
keuangan bagi
manajemen yang
berguna untuk
pengambilan
keputusan
tertentu.
PENGGUNA
Internal dan
eksternal
perusahaan
Pemegang saham,
pemerintah,
kreditur, dan
masyarakat
umum.
Manajer
perusahaan,
C. TUJUAN AKUNTANSI BIAYA
Tujuan pokok akuntansi biaya dapat dirumuskan :
1. Penentuan harga pokok produk (product costing),
2. Pengendalian biaya (cost control),
3. Pengambilan keputusan khusus (special decision
making).
Manajemen di dalam suatu perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1. Manajemen operasi : mandor, supervisor.
2. Manajemen menengah : manajer divisi, manajer cabang.
3. Manajer puncak : presiden direktur, para eksekutif.
D. RUANG LINGKUP PENERAPAN
AKUNTANSI BIAYA
Penerapan akuntansi biaya sudah menjadi tuntutan
bukan hanya perusahaan manufaktur tetapi
perusahaan jasa seperti : perbankan, perusahaan
asuransi,dan usaha nirlaba seperti : lembaga
pendidikan, rumah sakit, dan badan-badan sosial yang
menerapkan konsep dan teknik akuntansi biaya.
E. KONSEP
COST,EXPENSES,LOSS,EXPENDITURE
Cost adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh
suatu aktiva.
Expenses dalam arti sempit sebagai bagian dari harga pokokyang
dikorbankan didalam usaha untuk memperoleh penghasilan.
Expenses dalam arti luas sebagai pengorbanan sumber ekonomi
yang diukur dalam satuan mata uang yang telah terjadi dan
mungkin terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Loss sebagai berkurangnya kekayaan perusahaan yang bukan
terjadi karena pengambilan modal oleh pemiliknya dan tidak
ada kompensasi yang dapat diterima.
Expenditure berbeda dengan biaya, harga pokok maupun rugi
meskipun sama-sama pengeluaran. Pengeluaran tidak selalu
merupakan biaya, harga pokok,maupun rugi.
F. PENGGOLONGAN BIAYA
Beberapa penggolongan biaya antara lain atas dasar :
1. Objek pengeluaran.
2. Fungsi di dalam perusahaan.
3. Hubungan biaya-biaya dengan produk yang dibiayai.
4. Tingkah laku biaya dalam hubungannya dengan
volume kegiatan.
5. Hubungan biaya dengan pusat biaya.
6. Hubungan biaya dengan periode pembukuan.
1. PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR
OBJEK PENGELUARAN
Biaya digolongkan atas dasar objek yang dibiayainya.
Contoh :
objek pengeluaran pabrik sepatu terdiri dari :
1. Biaya kulit,
2. Biaya lem,
3. Biaya paku
4. Biaya cat,dll.
2. PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR
FUNGSI DIDALAM PERUSAHAAN.
Penggolongan biaya dihubungkan dengan fungsifungsi yang ada didalam perusahaan. Didalam
perusahaan manufaktur terdapat tiga fungsi pokok
yaitu : fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi
administrasi & umum. Berdasarkan fungsi pokok di
dalam perusahaan manufaktur digolongkan menjadi
tiga, yaitu : biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya
administrasi & umum.
3. PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR
HUBUNGAN BIAYA DENGAN PRODUK YANG
DIBIAYAINYA.
Dalam hubungannya dengan produk yang dibiayai,
biaya dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1. biaya produksi langsung : biaya yang sejak terjadinya
sudah mempunyai hubungan kausal (sebab akibat)
dengan kesatuan produk yang dibiayai. Contoh :
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2. biaya produksi tidak langsung : biaya produksi yang
tidak mempunyai hubungan kausal dengan kesatuan
produk yang dibiayainya. Contoh : biaya overhead
pabrik.
4. PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR TINGKAH
LAKU DALAM HUBUNGANNYA DENGAN VOLUME
KEGIATAN.
Dalam hubungannya dengan volume kegiatan, biaya dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak
berubah (constant) dalam kisar volume kegiatan
tertentu.Contoh : biaya penyusutan mesin.
b. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
bersamaan dengan berubahnya volume kegiatan, dimana
perubahan tersebut searah dan proporsional. Contoh :
biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung.
c. Biaya semivariabel adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah bersamaan dengan berubahnya volume
kegiatan, dimana perubahan tersebut searah tetapi tidak
proporsional. Contoh : biaya pemeliharaan, biaya lembur.
5.PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR
HUBUNGANNYA DENGAN PUSAT BIAYA.
Pusat biaya (expenses center) adalah pusat
pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur
berdasarkan masukkannya. Contoh pusat biaya dalam
perusahaan tekstil adalah departemen pintal,
departemen tenun, dan departemen bengkel.
Dalam hubungannya dengan pusat biaya, maka biaya
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
a. Biaya langsung departemen adalah biaya yang secara
langsung dapat dibebankan kepada departemen
tertentu. Contoh : biaya penyusutan mesin pintal
departemen pintal.
b. Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang
manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu
departemen. Contoh : biaya penyusutan gedung
pabrik.
6. PENGGOLONGAN BIAYA DALAM
HUBUNGANNYA DENGAN PERIODE
PEMBUKUAN
Dalam hubungannya dengan periode pembukuan, biaya
dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Pengeluaran modal (capital expenditure) adalah
pengeluaran biaya yang manfaatnya dapat dinikmati
untuk lebih dari satu periode akuntansi.
b. Pengeluaran penghasilan (revenue expenditure)
adalah pengeluaran biaya yang manfaatnya hanya
dinikmati pada periode yang bersangkutan, yaitu
periode terjadinya biaya tersebut.
G.METODE PENGUMPULAN BIAYA
PRODUKSI.
Secara garis besar metode pengumpulan biaya produksi
dapat dibedakan menjadi dua,yaitu :
1. Metode harga pokok pesanan adalah suatu cara
menentukan harga pokok produk dimana biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya produksi
tidak langsung dikumpulkan dan dibebankan secara
seksama kepada setiap pesanan yang dihasilkan.
2. Metode harga pokok proses adalah suatu cara
menentukan harga pokok produk dimana biaya produksi
dikumpulkan dan dihitung untuk suatu periode tertentu
dan dibebankan kepada proses produksi periode yang
bersangkutan.
selesai
AKUNTANSI BIAYA
Oleh :
OnyWidilestariningtyas,SE.,MSi.
[email protected]
BAB II AKUNTANSI KEUANGAN DALAM
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
PERBEDAAN ANTARA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
DAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
2. HARGA POKOK PRODUKSI
3. LAPORAN LABA-RUGI DAN LAPORAN HARGA
POKOK PRODUKSI
1.
1. PERBEDAAN ANTARA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DAN AKUNTANSI PERUSAHAAN
DAGANG
PERBEDAAN DALAM NERACA
Didalam neraca perusahaan dagang hanya terdapat satu persediaan
barang yaitu persediaan barang dagangan. Sedangkan persediaan
dalam neraca perusahaan manufaktur meliputi : persediaan bahan
baku,persediaan bahan penolong, persediaan barang dalam proses
dan persediaan barang jadi.
PERBEDAAN DALAMLAPORAN LABA-RUGI
Perbedaan dalam laporan laba-rugi antara perusahaan dagang dan
perusahaan manufaktur terletak pada perhitungan harga pokok
penjualan. Pada perusahaan dagang “barang tersedia dijual”
diperoleh dengan menjumlahkan “persediaan awal barang
dagangan” dan “pembelian bersih” sedangkan pada perusahaan
manufaktur diperoleh dengan menjumlahkan “persediaan awal
barang jadi” dan “harga pokok produksi”.
B. HARGA POKOK PRODUKSI
Harga pokok produksi adalah biaya yang terjadi dalam rangka
untuk menghasilkan barang jadi (produk) dalam perusahaan
manufaktur.
Biaya produksi dapat digolongkan menjadi tiga,yaitu :
a. Biaya bahan baku adalah bahan yang digunakan untuk
menghasilkan barang jadi dan secara fisik menjadi bagian
dari barang jadi tersebut.
b. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dibayarkan
kepada tenaga kerja langsung.
c. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
C. LAPORAN LABA-RUGI DAN LAPORAN
HARGA POKOK PRODUKSI
Untuk menyusun laporan laba-rugi, perusahaan manufaktur
memerlukan informasi mengenai harga pokok produksi
dalam periode yang bersangkutan. Informasi tersebut
diperoleh dari perhitungan harga pokok produksi yang secara
formal merupakan laporan harga pokok produksi dan
menjadi lampiran laporan laba-rugi.
CONTOH KASUS
TERIMA KASIH
Oleh :
Ony Widilestariningtyas,SE.,MSi.
[email protected]
A.
B.
C.
D.
PENGERTIAN.
KARAKTERISTIK METODE PENGUMPULAN
HARGA POKOK PESANAN.
REKENING PEMBANTU DAN REKENING
KONTROL.
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM METODE
HARGA POKOK PESANAN
Metode harga pokok pesanan adalah suatu
metode pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok produk pada
perusahaan yang menghasilkan produk atas
dasar pesanan.
Tujuan dari penggunaan metode ini adalah
untuk menentukan harga pokok produk dari
setiap pesanan,baik harga pokok produk
secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan
maupun untuk per satuan.
1.
KARAKTERISTIK PROSES PRODUKSI
BERDASARKAN PESANAN.
a. Sifat produksi : terputus-putus/intermitten.
b. Tujuan produksi : untuk memenuhi pesanan.
c. Bentuk produksi :sesuai dengan spesifikasi
pesanan.
d. Dasar produksi : atas dasar order.
a.
b.
c.
d.
e.
Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik dikumpulkan
secara individual untuk tiap-tiap pesanan.
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
dibebankan secara langsung terhadap pesanan yang
bersangkutan.
Biaya overhead pabrik dibebankan kepada tiap-tiap
pesanan atas dasar tarif yang ditentukan dimuka
(predetermined rate).
Untuk mengumpulkan biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada tiap-tiap
pesanan digunakan kartu harga pokok pesanan.
Harga pokok produk per satuan = jumlah harga pokok
pesanan tertentu / jumlah satuan pokok pesanan ybs.
Kartu harga pokok disamping dipergunakan
untuk menghitung harga pokok suatu
pesanan juga berfungsi sebagai rekening
pembantu (subsidiary account) dari rekening
barang dalam proses dalam buku besar
(rekening kontrol) yang berfungsi untuk
mencatat biaya produksi secara keseluruhan.
REKENING KONTROL
REKENING PEMBANTU
Persediaan bahan baku
Kartu persediaan
Persediaan bahan pembantu
Kartu persediaan
Persediaan barang jadi
Kartu persediaan
BOP sesungguhnya
Kartu biaya
Biaya pemasaran
Kartu biaya
Biaya administrasi & umum
Kartu biaya
Siklus akuntansi biaya dalam metode harga pokok
pesanan disesuaikan dengan siklus pembuatan
barang dan karakteristik pengumpulan harga
pokok pesanan.
Siklus akuntansi biaya terdiri dari :
a.
Pencatatan biaya bahan.
b. Pencatatan biaya tenaga kerja.
c.
Pencatatan biaya overhead pabrik.
d. Pencatatan barang jadi.
e.
Pencatatan barang dalam proses akhir periode.
f.
Pencatatan penyerahan barang jadi kepada
pemesan.
KONSEP AKUNTANSI BIAYA
METODE HARGA POKOK PESANAN
AKUNTANSI BIAYA
Oleh :
Ony Widilestariningtyas,SE.,MSi.
BAB IV
METODE HARGA POKOK PROSES(1)
A.
B.
C.
D.
E.
PENGERTIAN.
KARAKTERISTIK PENGUMPULAN HARGA POKOK
PRODUK DALAM METODE HARGA POKOK
PROSES.
BIAYA PRODUKSI DALAM METODE HARGA
POKOK PROSES.
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM METODE
HARGA POKOK PROSES.
A. PENGERTIAN
Metode harga pokok proses merupakan metode
pengumpulan harga pokok produk yang diterapkan
pada perusahaan manufaktur yang berproduksi
secara masa.
Perusahaan manufaktur yang berproduksi secara
masa memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.
2.
3.
Sifat produksi kontinu.
Tujuan produksi mengisi persediaan gudang.
Bentuk produk standar.
B. KARAKTERISTIK PENGUMPULAN HARGA POKOK
DALAM METODE HARGA POKOK PROSES
1.
2.
3.
4.
Sifat produksinya kontinu (terus-menerus).
Pengumpulan harga pokok produk dilakukan
secara periodik, misalnya setiap bulan.
Perhitungan harga pokok per satuan dilakukan
setiap akhir periode, misalnya setiap akhir bulan.
Perhitungan harga pokok per satuan = jumlah
biaya produksi periode tertentu / jumlah satuan
produksi periode ybs.
C. BIAYA PRODUKSI DALAM METODE
HARGA POKOK PROSES
1.
2.
3.
BIAYA BAHAN
BIAYA TENAGA KERJA
BIAYA OVERHEAD PABRIK
D. LAPORAN BIAYA PRODUKSI
1.
2.
3.
DATA PRODUKSI (SKEDUL PRODUKSI).
BIAYA YANG DIBEBANKAN.
PERHITUNGAN HARGA POKOK.
E. SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM
METODE HARGA POKOK PROSES
1.
2.
3.
Pencatatan biaya produksi.
Pencatatan persediaan barang jadi akhir periode.
Pencatatan persediaan barang dalam proses
akhir periode.
CONTOH KASUS
PROSES PRODUKSI 1 DEPARTEMEN
CONTOH KASUS
PROSES PRODUKSI 2 DEPARTEMEN
BERSAMBUNG
HATUR NUHUN
Oleh :
Ony Widilestariningtyas,SE.,MSi.
AKUNTANSI BIAYA
BAB V
METODE HARGA POKOK PROSES (2)
PENGARUH PERSEDIAAN DALAM METODE
HARGA POKOK PROSES
Persediaan produk dalam awal periodeakan
mengakibatkan adanya dua macam harga
pokok produk pada periode yang
bersangkutan, yaitu :
1. Harga pokok persediaan produk dalam
proses.
2. Harga pokok yang terjadi pada periode yang
berjalan.
Masalah yang timbul adalah bagaimana cara
menentukan harga pokok per satuan produk
selesai yang ditransfer ke departemen
lanjutannya atau ke gudang. Dalam hal ini
dapat dipilih salah satu metode berikut ini :
1. Metode harga pokok rata-rata (average
costing method).
2. Metode harga pokok masuk pertama keluar
pertama (first in first out).
CONTOH KASUS
1. Metode harga pokok rata-rata (average
costing method).
CONTOH KASUS
1. Metode harga pokok masuk pertama keluar
pertama (first in first out).
BERSAMBUNG
TERIMA KASIH
Oleh :
Ony Widilestariningtyas,SE.,MSi.
BAB VI
METODE HARGA POKOK PROSE (3)
A. PRODUK HILANG AWAL PROSES
B. PRODUK HILANG AKHIR PROSES
CONTOH KASUS
PRODUK HILANG AWAL PROSES
CONTOH KASUS
PRODUK HILANG AKHIR PROSES
SELESAI
KASUS METODE HARGA POKOK PROSES
PROSES PRODUKSI NORMAL
PROSES PRODUKSI PRODUK HILANG