PSIKOLOGI BELAJAR (Motivasi dan Aktivitas dalam Belajar)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Seperti yang kita ketahuai akhir-akhir ini setiap pelajar banyak
yang belum mengetahui dan mengerti apa itu motivasi, padahal motivasi
itu memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkan cita-cita,
wawasan, aspirasi, impian, keinginan, keperluan ataupun suatu hal yang
ingin dicapai, suatu penggerak atau pengarah seseorang dalam
mewujudkan cita-citanya dan dalam tindakan baik negative ataupun
positif. Motivasi merupakan satu penggerak dalam hati seseorang untuk
melakukan atau mencapai suatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan
sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari
kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk
tercapainya suatu tujuan. Oleh karena itu, motivasi sangat dibutuhkan
dalam proses belajar mengajar. Mengapa demikian? Karena dengan
adanya motivasi dapat memici siswa/anak didik semangat dalam
melakukan aktivitas belajar.
Dengan demikian, maka siswa/anak didik dapat dengan mudah
dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Selain
itu motivasi juga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa/anak didik

sehingga terdorong untuk bertanya dan mencari tahu tentang materi
tersebut. Dari pentingnya motivasi belajar inilah, penulis tertarik untuk
mengkaji tentang motivasi belajar yang ada dalam proses pembelajaran.
Disini juga dijabarkan oleh penulis mengenai pengertian, kebutuhan, teori
tentang motivasi, dan piramida hierarki Maslow. Meskipun demikian,
tidak menutup kemungkinan masih adanya kesalahan atau kekurang
sempurnaan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangatlah
dibutuhkan oleh penulis untuk perbaikan dan masukan dalam menulis
makalah yang akan datang.

1

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian motivasi belajar?
2. Apa kebutuhan motivasi belajar?
3. Apa saja teori-teori motivasi?
4. Bagaimana Piramida Hirarki Maslow?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi belajar.
2. Untuk mengetahui kebutuhan motivasi belajar.

3. Untuk mengetahui teori-teori motivasi.
4. Untuk mengetahui piramida Hirarki Maslow.

2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi Belajar
Kata motif sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai kondisi
intern (kesiap siagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat
diartikan sebagai daya penggerak untuk menjadi aktif. Motif menjadi aktif
pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan
sangat mendesak/dirasakan.
1. Menurut Oemar Hamalik
Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan
reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri

seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.
Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktifitasnya.
2. Huitt
Mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status
internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan,
atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif
bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan. Jadi ada tiga kata
kunci tentang pengertian motivasi menurut Huitt yaitu:
a. Kondisi atau status internal itu mengaktifkan dan
memberi arah pada perilaku seseorang.
b. Keinginan yang member tenaga dan mengarahkan
perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan
c. Tingkat kebutuhan dan keinginan akan berpengaruh
terhadap intensitas perilaku seseorang.
3. Thursan Hakim
3

Mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan
kehendak


yang

menyebabkan

seseorang

melakukan

suatu

perubahan untuk mencapai tujuan tertentu.1
4. Sudarwan Danim
Motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan,
semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong
seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu
sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Jadi motivasi adalah suatu
dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang untuk
bergerak melakukan sesuatu guna mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan pengertian belajar menurut Slameto ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil

pengalamannya

sendiri

dalam

interaksi

dengan

lingkungannya.
Robert M. Gagne mendefinisikan belajar adalah sesuatu
yang terjadi di benak seseorang di dalam otaknya, jadi belajar
merupakan suatu proses dimana guru sebagai pengajar dan siswa
sebagai pelajar yang menginginkan adannnya perubahan tingkah
laku. Jadi pengertian belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku


yang

dilakukan

pengalamannya

oleh

sendiri

seseorang

maupun

dari

sebagai

hasil


interaksi

dari

dengan

lingkungannya, baik secara formal, informal maupun non formal.
Jadi yang dimaksud dengan motivasi belajar yaitu kesanggupan
untuk

melakukan

kegiatan

belajar

karena

didorong


oleh

keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya
ataupun yang datang dari luar.2
5. Mc. Donald
1

Reni Novita Sari: Makalah Motivasi dan Aktivitas dalam Belajar dalam
http://airenelkhot.blogspot.com/2013/02/makalah-motivasi-dan-aktivitas-dalam.html, diakses pada
Jumat 09 September pukul 17:17
2
Ibid

4

Mengatakan bahwa motivation is a energy change within the
person characterized by affective arousal and anticipatory goal
reactions. Motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang
yang ditandai dengan munculnya “ feeling “ dan didahului dengan

tanggapan adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc.
Donald ini mengandung tiga elemen penting.
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi
pada diri setiap individu. Perkembangan motivasi akan
membawa beberapa perubahan energI di dalam sistem yang ada
pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan
energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri
manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik
manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/feeling afeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan
kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah
laku manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi
dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi
yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri
manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong
oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.3
B. Kebutuhan Motivasi Belajar
Memberikan motivasi kepada siswa berarti menggerakkan siswa untuk

melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Pada tahap awalnya
menyebabkan si subyek belajar itu merasa ada kebutuhan dan ingin
melakukan sesuatu kegiatan belajar. Melakukan aktivitas itu didorong
adanya faktor-faktor kebutuhan biologis, insting, unsur-unsur kejiwaan
yang lain serta adanya pengaruh perkembangan manusia. Motivasi juga
3

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakakrta: Bumi Aksara, 2001), hal. 158-159.

5

dapat selalu berkaitan dengan soal kebutuhan. Sebab seseorang terdorong
melakukan sesuatu bila merasa ada sesuatu kebutuhan. Kebutuhan ini
timbul karena adanya keadaan yang tidak seimbang, tidak serasi atau rasa
ketegangan yang menuntut suatu kepuasan. Kalau sudah seimbang dan
terpenuhi pemuasannya berarti tercapailah suatu kebutuhan yang
diinginkan.
Keadaan tidak seimbang atau adanya rasa tidak puas itu, diperlukan
motivasi yang tepat. Kalalu kebutuhan itu tidak terpenuhi maka akan
timbul tuntutan kebutuhan yang baru. Hal ini menunjukkan kebutuhan

manusia bersifat dinamis, berubah-ubah sesuai dengan sifat kehidupan
manusia pada suatu saat tertentu yang menarik, diinginkan dan
dibutuhkannya pada suatu saat tertentu, mungkin waktu lain tidak lagi
menarik dan tidak dihiraukan lagi.
Menurut Moragan yang ditulis kembali oleh S. Nasution, dikatakan
bahwa manusia hidup itu memiliki berbagai kebutuhan.
1. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk sesuatu aktivitas.
Hal ini bagi anak sangat penting, karena perbuatan sendiri
itu mengandung suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan konsep
ini, maka bagi orang tua yang memaksa anak untuk diam di rumah
saja adalah bertentangan dengan hakikat anak. Hal ini dapat
dihubungkan bahwa suatu kegiatan akan berhasil bila suatu
pekerjaan atau belajar jika disertai rasa gembira.
2. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain.
Banyak orang yang dalam kehidupannya memiliki motivasi
untuk banyak berbuat sesuatu demi kesenangan orang lain. Konsep
ini dapat diterapkan pada berbagai kegiatan, misalnya anak-anak
apabila

diberikan

motivasi

untuk

melakukan

pekerjaan/belajar untuk orang yang disukainya.4
3. Kebutuhan untuk mencapai hasil.

4

Ibid

6

sesuatu

Dalam kegiatan belajar mengajar perlu dikembangkan
unsur reinforcement. Pujian atau reinforcement itu harus selalu
dikaitkan dengan prestasi yang baik. Anak-anak harus diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan sesuatu dengan hasil
yang optimal. Apabila hasil pekerjaan atau usaha belajar itu tidak
dihiraukan orang lain/guru/orang tua misalnya, boleh jadi kegiatan
anak menjadi berkurang.
4. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan.
Sikap
sebenarnya

anak
banyak

terhadap

kesulitan

bergantung

pada

atau

hambatan

keadaan

dan

itu

sikap

lingkungan. Sehubungan dengan ini maka peranan motivasi sangat
penting dalam upaya menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang
lebih kondusif bagi mereka untuk berusaha agar memperoleh
keunggulan.
Mc Clelland mengungkapkan bahwa manusia mempunyai tiga
kebutuhan yang akan memotivasinya dalam melakukan sesuatu. Ketiga
kebutuhan itu adalah Needs of Achievement (N-ACH), Needs of Power (NPOW), dan Needs of Affiliation (N-AFF).

Masing-masing individu

membutuhkan tiga motivasi ini, hanya saja kadar keutamaan yang
dibutuhkan berbeda-beda. Tak terkecuali pelajar SMA, di usia mereka
yang belum dewasa, di masa-masa perkembangan kemandirian dan
identitas mereka, pelajar memiliki emosi yang sangat labil. Apalagi para
pelajar yang hanya mengandalkan pendidikan formal bangku sekolah. 5
C. Teori-Teori Motivasi
1. Teori Belajar Behavioral
Konsep motivasi erat berhubungan dengan suatu prinsip bahwa
perilaku yang diperkat di masa lalu adalah lebih mungkin diulangi lagi
dibandingkan dengan perilaku yang tidak diperkuat atau di hukum.
Para pakar behaviorisme menyatakan bahwa tidak perlu memisahkan
5

Ibid

7

teori belajar dengan motivasi, karena motivasi merupakan produk dari
sejarah penguatan. Peserta didik diperkuat untuk belajar akan
termotivasi untuk belajar, namun bagi peserta didik yang tidak
mendapatkan penguatan dalam belajar maka anak itu tidak termotivasi
untuk belajar.
2. Teori Kebutuhan Manusia
Abraham Maslow merupakan pakar teori kebutuhan manusia yang
menjelaskan konsep motivasi untuk memenuhi kebutuhan. Banyak
kebutuhan dasar yang semuanya harus dipenuhi, seperti makan, rasa
aman, cinta dan perawatan harga diri yang positif. Setiap anak berbeda
kepentingannya di dalam memenuhi kebutuhannya. Beberapa anak ada
yang lebih membutuhkan rasa perhatian, sementara yang lain memiliki
kebutuhan psikologis dan keamanan. Banyak anak yang mempunyai
kebutuhan yang berbeda pada waktu yang berbeda pula.
3. Teori Disonansi
Teori

Disonansi

menyatakan

bahwa

kebutuhan

untuk

mempertahankan citra diri yang positif merupakan motivator yang
sangat kuat. Kebanyakan perilaku anak diarahkan pada upaya
pemenuhan standar personalnya. Misalnya anak memiliki keyakinan
bahwa dirinya adalah seorang anak yang baik dan jujur walaupun tidak
ada anak lain yang melihatnya. Fenomena ini merupakan kondisi
dimana anak selalu berkeinginan untuk mempertahankan citra diri
yang positif. Demikian pula apabila anak itu memiliki keyakinan
bahwa dia adalah anak yang mampu dan cerdas, maka anak itu akan
memenuhi dengan cara berperilaku yang intelegen.6
4. Teori Kepribadian
Istilah motivasi umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu
dorongan kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Anak
akan termotivasi makan manakala dia tidak makan dalam waktu
6

73

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Press, 1992), hal.

8

tertentu.

Penggunaan

konsep

motivasi

itu

ditujukan

untuk

menggambarkan kecenderungan umum yang mendorong kearah tujuan
tertentu. Dalam pengertian ini, motivasi sering kali dipandang sebagai
karakteristik kepribadian yang relatife stabil. Banyak anak yang
termotivasi untuk berprestasi dan banyak pula yang termotivasi untuk
bersosialisasi dengan anak lain. Demikian pula anak mengekspresikan
motivasinya dengan berbagai cara. Motivasi sebagai karakteristik
kepribadian yang stabil merupakan konsep yang berbeda dengan
motivasi untuk melakukan sesuatu dalam situasi tertentu pula.
5. Teori Atribusi
Teori atribusi pada dasarnya menjelaskan empat hal tentang
keberhasilan

dan

kegagalan

dalam

situasi

berprestasi,

yaitu:

kemampuan, usaha, kesulitan tugas, dan keberuntungan. Atribusi
kemampuan dan usaha berasal dari dalam individu, atribusi kesulitan
tugas dan keberuntungan berasal dari luar individu. Kemampuan
bersifat relative stabil, tidak berubah, dan usaha dapat berubah. Secara
sama, kesulitan tugas bersifat stabil, sementara itu keberuntungan
bersifat tidak stabil dan tidak dapat diprediksi.
6. Teori Harapan
Aspek penting dalam teori harapan adalah bahwa situasi dan
kondisi tertentu, probabilitas keberhasilan yang sangat tinggi akan
dapat menjadi penggaggu motivasi. Teori harapan ini implikasinnya
penting bagi pendidikan, yaitu tugas-tugas yang diberikan kepada
peserta didik hendaknya tidak terlalu mudah ataupun terlalu sukar.
Demikian pula tidak memberikan saran bahwa pertanyaan yang
disajikan dalam ujian memiliki tingkat kesulitan rendah atau hanya
dapat dijawab oleh separuh peserta didik. Ini karena soal-soal ujian itu
biasanya tidak memerlukan usaha keras, namun memerlukan
pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya
7. Teori Motivasi Berprestasi

9

Salah satu teori motivasi yang penting dalam psikologi adalah
motivasi

berprestasi

karena

kecenderungan

untuk

mencapai

keberhasilan atau tujuan dan melakukan kegiatan yang mengarah pada
kesuksesan atau kegagalan. Peserta didik yang mempunyai motivasi
berprestasi, mereka cenderung memilih patner belajar yang cakap
dalam mengerjakan tugas sebaliknya, peserta didik yang mempunyai
motivasi berafiliasi merupakan kebutuhan yang diekspresikan untuk
mencintai dan menerima lebih menyukai memilih patner kerja
berdasarkan pada persahabata. Motivasi berprestasi merupakan
kkeinginan untuk memperoleh keberhasilan dan berpartisipasi aktif
dalam suatu kegiatan. Keberhasilan yang dicapai dipandang sebagai
buah dari usaha dan kemampuan personal yang dicurahkan dalam
mengerjakan tugas. 7
D. Piramida Hirarki Maslow

Piramida maslow atau lebih dikenal Piramida kebutuhanManusia.
Teori ini disampaikan oleh salah satu psikolog hebat Amerika bernama
Abraham Harold Maslow. Teori ini dapat membantu kita memahami
kebutuhan hidup kita. Banyak manusia yang merasa dirinya kosong, ada
yang merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya. Ada bagian yang
belum terpenuhi tetapi dia tidak tahu apa itu. Pada dasar itulah Abraham
Maslow berusaha memetakan kebutuhan dasar manusia hingga kebutuhan
7

Ibid

10

tertingginya. Manusia memiliki keinginan yang berbeda, misalnya
masyarakat ekonomi kelas bawah mengharapkan sembako murah, sekolah
gratis, biaya kesehatan gratis. Berbeda dengan masyarakat kelas menengah
yang menginginkan lingkungan yang sehat dan nyaman, fasilitas umum
yang memadai serta tempat hiburan, sementara masyarakat kelas atas
biasanya menginginkan kecilnya pajak, subsidi bahan bakar, kemudahan
dalam membangun property.
Banyak yang berfikir bahwa kebutuhan itu dipengaruhi oleh
tingkat ekonomi seseorang, lalu bagaimana dengan kasus seperti ini. Ada
yang bercita-cita menjadi dokter sementara yang lainnya membaca. Ada
yang ingin menjadi pemilik perusahaan besar, artis papan atas atau
penyanyi terkenal, sementara ada yang sudah puas dengan memiliki
wirausaha kecil-kecilan atau pekerja kantoran. Maslow berusaha
menjelaskan dan memetakan motivasi kebutuhan manusia yang dikenal
sebagai Piramida Kebutuhan Maslow. 8
Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan manusia bertingkat, mulai
dari kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi pada bagian bawah
piramida, dan kebutuhan manusia meningkat terus keatas apabila jenis
kebutuhan yang dasar sudah teroenuhi. Mulai dari kebutuhan yang paling
dasar adalah kebutuhan fisiologis, kemudian berlanjut ke kebutuhan
safety, kebutuhan love/belonging, kebutuhan Esteem, dan kebutuhan
puncak yaitu self-actualization. Memang diakui bahwa pada prakteknya,
manusia cenderung tidak urut dari bawah ke atas. Terkadang ada orang
yang ingin dicintai walaupun dalam kondisi tidak sehat dan tidak aman.
Ada orang yang mengorbankan ketiga kebutuhan pertama hanya untuk
mendapatkan perhatian dan penghargaan atas dirinya. Piramida Maslow
dapat dijelaskan dengan singkat sebagai berikut:
1. Kebutuhan Fisiologis

8

Piramida Maslow: Tingkat Kebuhan Manusia diakses dari
http://shujinkouron.blogspot.com/2014/11/piramida-maslow-tingkat--kebutuhan.html, pada
tanggal 10 September 2016 pukul 18:47

11

Pada dasarnya, manusia harus memenuhi kebutuhan fisiologisnya
untuk dapat bertahan hidup. Pada hirarki yang paling bawah ini,
manusia harus memenuhi kebutuhan makanan, tidur, minum, dan halhal lainnya yang berhubungan dengan fisik badan. Bila kebutuhan
dasar ini belum terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan
untuk berfungsi secara normal. Misalnya, seseorang mengalami
kesulitan untuk mendapatkan makanan, sehingga ia menderita
kelaparan, maka ia tidak akan mungkin mampu untuk memikirkan
kebutuhan akan keamanannya ataupun kebutuhan aktualisasi diri.
Menurut Abraham Maslow kebutuhan fisiologis sangat mendasar,
paling kuat dan paling jelas diantara sekian kebutuhan adalah untuk
mempertahankan hidupnya secara fisik yaitu kebutuhan makan,
minum, tempat tinggal, tidur dan oksigen.
2. Kebutuhan Keamanan
Pada hirarki tingkat kedua, manusia membutuhkan rasa keamanan
dalam dirinya. Baik keamanan secara harfiah (keamanan dari
perampok, orang jahat, dan lain-lalin), maupun keamanan secara
finansial. Dengan memenuhi kebutuhan aman tersebut, dapat
dipastikan bahwa kebutuhan manusia dapat berlanjut ke tahap
berikutnya, yaitu kebutuhan kasih sayang dan sosial. Contoh:
Seseorang membangun rumah untuk melindungi diri dari hujan dan
panas untuk memenuhi kepuasan untuk dirinya. Ada empat hal yang
harus dipenuhi untuk mencapai kebahagiaan yaitu makanan saat lapar,
pakaian untuk menutupi tubuh, rumah untuk berlindung, dan obat
ketika sakit.
3. Kebutuhan kasih sayang/sosial
Setelah memenuhi dua kebutuhan yang bersifat individu, kini
manusia menapaki kebutuhan untuk diterima secara sosial. Perasan
menyenangkan yang dimiliki pada saat kita memiliki sahabat,
seseorang untuk berbagi cerita, hubungan dekat dengan keluarga
adalah tujuan utama dari memenuhi kebutuhan sosial ini. Contoh:
12

Kebutuhan cinta seorang anak oleh ibunya, itu sangat berpengaruh
terhadap tumbuh kembang anak misal anak tercukupi kebutuhan akan
kasih sayang maka perkembangan anak akan optimal berupa fisik
maupun psikologinya karena perhatian ibu.9
4. Kebutuhan percaya diri
Semua orang pasti ingin dihormati dan ingin merasa berguna bagi
orang lain. Kebutuhan semacam ini tertuang pada hirarki pada tahapan
ke empat dalam piramida Abraham Maslow. Kebutuhan untuk percaya
diri ini biasanya muncul setelah ketiga kebutuhan yang lebih mendasar
sudah terpenuhi, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa
semacam ini dapat muncul tanpa harus memenuhi ketiga kebutuhan
yang lebih mendasar. Maslow menemukan bahwa setiap orang
memiliki dua kategori kebutuhan akan penghargaan yakni:
a. Harga diri adalah penilaian terhadap hasil yang dicapai dengan
analisis, sejauh mana memenuhi ideal diri. Harga diri diperoleh dari
diri sendiri dan orang lain. Kebutuhan harga diri meliputi: menghargai
diri sendiri, menghargai orang lain, dihargai orang lain, kebebasan
yang mandiri, prestasi, dikenal dan diakui, penghargaan.
b. Penghargaan dari orang lain
Meliputi pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, nama baik
serta penghargaan. Kebutuhan penghargaan meliputi, kekuatan,
pencapaian, rasa cukup, kompetisi, rasa percaya diri, kemerdekaan.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Umumnya, kebutuhan ini akan muncul bila seseorang merasa
seluruh kebutuhan mendasarnya sudah terpenuhi. Pada hirarki ini,
biasanya seseorang akan berhadapan dengan ambisi untuk menjadi
seseorang memiliki kemampuan lebih. Aktualisasi diri adalah
kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang terbaik dari
yang dia bisa. Manusia yang teraktualisasi dirinya :
a. Mempunyai kepribadian multi dimensi yang matang.
9

Ibid

13

b. Sering mampu mengasumsi dan menyelesaikan tugas yang banyak.
c. Mencapai pemenuhan kepuasan dari pekerjaan yang dikerjakan dengan
baik.10

10

Ibid

14

BAB III
KESIMPULAN
1. Motivasi belajar yaitu kesanggupan untuk melakukan kegiatan
belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi
kebutuhan dari dalamdirinya ataupun yang datang dari luar.
2. Menurut Morgan yang ditulis kembali oleh S. Nasution,
dikatakan bahwa manusia hidup itu memiliki berbagai
kebutuhan:
a. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk sesuatu aktivitas
b. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain
c. Kebutuhan untuk mencapai hasil
d. Kebutuhan unuk mengatasi jesulitan
3. Teori-teori motivasi diantaranya:
a. Teori belajar behavioral: pakar behaviorisme menyatakan
bahwa tidak perlu memisahkan teori belajar dengan
motivasi, karena motivasi merupakan produk dari sejarah
penguatan.
b. Teori kebutuan manusia: menjelaskan konsep motivasi
untuk memenuhi kebutuhan.
c. Teori disonansi: menyatakan bahwa kebutuhan untuk
mempertahankan

citra

diri

yang positif

merupakan

motivator yang sangat kuat
d. Teori Kepribadian: digunakan untuk menggambarkan suatu
dorongan kebutuhan atau keinginan untukmelakukan
sesuatu.
e. Teori atribusi: menjelaskan empat hal tentang keberhasilan
dan kegagalan dalam situasi berprestasi, yaitu kemampuan,
usaha, kesulitan tugas, dan keberuntungan.

15

f. Teori harapan: bahwa situasi dan kondisi tertentu,
probabilitas keberhasilan yang sangat tinggi akan dapat
menjadi pengganggu motivasi.
g. Teori motivasi berprestasi: merupakan keinginan untuk
memperoleh keberhasilan dan berpartisipasi aktif di dalam
suatu kegiatan.
4. Piramida

hirarki

Maslow

diantarnya

yaitu:

kebutuhan

fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan kasih sayang/sosial,
kebutuhan percaya diri dan kebutuhan aktualisasi diri.

16

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Sardiman. 1992. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Wali
Press.
Sari, Reni Novita. Makalah Motivasi dan Aktivitas dalam Belajar dalam
http://airenelkhot.blogspot.com/2013/02/makalah-motivasi-dan-aktivitasdalam.html. diakses pada jum’at, 09 September 2016
Piramida Maslow. Tingkat Kebutuhan Manusia dalam
http://shujinkouron.blogspot.com.2014/11/piramida-maslow-tingkatkebutuhan.html diakses pada Sabtu, 10 September 2016

17