Bahan dan alat pada foto diatas meliputi
Bahan dan alat pada foto diatas meliputi :
1.
2 buah kaleng minuman ringan bekas yang masih utuh, ukuran + 330 ml, bersihkan
dengan air, lap hingga kering
2.
Paku pin
3.
Marking pen / Spidol OHP (anti air)
4.
Cutter
5.
Penggaris
6.
Gunting
Note : Walaupun diameter dinding kaleng minuman ringan umumnya sama, tapi diameter tonjolan
lingkaran alasnya seringkali berbeda. Diketahui ada 2 jenis diameter, keduanya dapat dipergunakan,
tapi pilih jenis diameter yang sama untuk kedua bahan kaleng.
Note : Pembuatan yang digambarkan disini menggunakan kaleng dengan diameter tonjolan 48mm,
yang lebih banyak ditemukan sampahnya. (Pocari Sweat, CocaCola, Fanta, Greensand, dll.)
Bahan bakar :
Untuk bahan bakar kita bisa menggunakan Methylated blue atau biasa dikenal dgn nama
Spirtus yang banyak dijual di berbagai toko diseluruh Indonesia. Klo tidak ada spirius kita juga bisa
menggunakan Alkohol 70% atau Alkohol 95%..
Cara Membuat :
[1] Buang pin pembuka yang ada di bagian atas kaleng agar kaleng dapat berdiri tegak saat
dibalikkan. Balikkan kaleng.
[2] Pada bagian bawah kaleng beri tanda dengan marking pen sebanyak 24 titik yang melingkar di
luar tonjolan lingkaran alas, dengan jarak yang sama antara titik
Menandai kaleng burner
[3] Lubangi alas kaleng pada titik yang telah dibuat dengan menggunakan paku pin. Prosesnya
dapat ditekan dengan tangan atau dipukul ringan dengan palu. (kami memukul paku pin dengan
menggunakan gagang cutter)
[4] Dengan menggunakan cutter, buang bagian “mangkok” alas kaleng. Caranya dengan menggerat
mengikuti jalur dinding dalam tonjolan perlahanlahan. Jangan sampai dinding dalam tonjolan ikut
terpotong.
Note : Bagian pengerjaan ini cukup lama karena mangkok alas agak tebal
dibandingkan bagian dinding. Tapi dengan kesabaran, setelah belasan kali mengitari
geratan, mangkok akan terbuka dengan mudah hanya dengan tekanan jari, dan
hasilnya jauh lebih rapi daripada dipaksa dengan cutter. Hasil yang tidak rapi dapat
menyebabkan kebocoran pada saat kompor dinyalakan.
Memotong kaleng burner
[5] Pada tempat yang datar, berdirikan lagi kaleng dengan bagian bawah ada
dibawah. Ukur sepanjang + 27 mm dari bawah kaleng. Beri tanda dengan
menggunakan marker pen.
Mengukur dimensi kaleng sekitar 25 - 30 mm
[6] Ganjal marker pen dengan menggunakan gunting (atau apa saja), hingga
ujungnya berada setinggi tanda hasil pengukuran. Tahan dengan tangan sedemikian
agar tak bergerak. Putarkan kaleng perlahan hingga seluruh dinding kaleng
tertandai secara sama rata pada ketinggian yang diukur.
Menandai kaleng dengan marking pen
[7] Gerat (iris) hasil garisan tanda tadi dengan cutter secara perlahan hingga seluruh dinding kaleng
terkitari. Ulangi lagi –dengan sabar– hingga beberapa kali tapi jangan ditekan keras. Setelah ada
sedikit bagian yang terbuka, hentikan. Lanjutkan cukup dengan tekanan jari. Bagian ini dinamai
‘Burner’.
Note : Cara ini menghasilkan hasil potong yang rapi. Bukan berarti tidak bisa dengan cara cepat
(langsung ditembus cutter), tapi pemotongan langsung akan membuat hasil potong keriput atau
penyok, bahkan bisa mengakibatkan gagal potong.
Mengiris kaleng dengan cutter
Menekan kaleng untuk membuka irisan
[8] Ambil kaleng kedua. Seperti pada langkah no.5 & no.6, tandai kaleng dengan marking pen. Kali
ini 3 cm (30mm) dari bagian bawah kaleng.
[9] Gerat (iris) hasil garisan seperti pada langkah no.7. Setelah 2 atau 3 putaran, dapat dipotong
langsung dengan cutter, asal hatihati jangan memotong keluar dari yang sudah ditandai. Tekuk
tekuk sekeliling dinding hasil potongan ini secara merata dengan menggunakan ibu jari ke arah
dalam. Tekukan ini dimaksudkan agar pada saat di dimasukkan ke bagian atas, lebih mudah.
Jangan terlalu dalam karena akan menutupi lubang keluar gas. Bagian ini dinamai ‘Fuel Cup’
Note : Langkah ini tidak perlu bila menggunakan sistem Slit*
Fuel cup
[10] Dari sisa kaleng pertama (karena sisa potongannya lebih rapi), buat tanda
seperti pada langkah no.5 dan no.6. Kali ini setinggi 3,5cm (35mm). Gunting kaleng
secara vertikal, lalu membelok mengikuti tanda yang telah dibuat. Setelah selesai,
ukur dan potong seperti tampak pada gambar. Perhatikan 3 lubang yang harus
dibuat. Bagian ini dinamai ‘Inner Wall’. Lingkarkan dan sambungkan Inner Wall pada
bagian Slit* (ingat, ini untuk diameter tonjolan 48mm)
Dimensi inner wall
Memotong sisa kaleng untuk dijadikan inner wall
[11] Susun Burner, Inner Wall, dan Fuel Cup. Masukkan Inner Wall pada cerukan
tonjolan dalam Burner. Lalu pasangkan Fuel Cup dalam Burner. Rapatkan hingga
Inner Wall masuk pada cerukan tonjolan Fuel Cup. Kompor selesai.
Bagian kompor telah siap disusun
Susunan kompor
Kompor alkohol generik telah selesai dibuat
[12] Masukkan Alkohol (semurni mungkin) atau spirtus ke lubang besar tengah kompor. Nyalakan
dengan menggunakan korek. Di tempat yang terang, api pembakaran alkohol atau spirtus tidak
terlihat, tapi sebenarnya menyala. Selalu rasakan hangatnya dengan tangan terlebih dahulu untuk
memeriksa api
Menyalakan kompor lapangan buatan sendiri
Note : Hatihati terbakar! Gas Alkohol atau Spiritus mudah menguap, terbakar dan apinya
menyambar. Gunakan korek api kayu agar lebih aman. http://www.youtube.com/watch?
v=Yy42a1GrTyE
Tags:
1.
2 buah kaleng minuman ringan bekas yang masih utuh, ukuran + 330 ml, bersihkan
dengan air, lap hingga kering
2.
Paku pin
3.
Marking pen / Spidol OHP (anti air)
4.
Cutter
5.
Penggaris
6.
Gunting
Note : Walaupun diameter dinding kaleng minuman ringan umumnya sama, tapi diameter tonjolan
lingkaran alasnya seringkali berbeda. Diketahui ada 2 jenis diameter, keduanya dapat dipergunakan,
tapi pilih jenis diameter yang sama untuk kedua bahan kaleng.
Note : Pembuatan yang digambarkan disini menggunakan kaleng dengan diameter tonjolan 48mm,
yang lebih banyak ditemukan sampahnya. (Pocari Sweat, CocaCola, Fanta, Greensand, dll.)
Bahan bakar :
Untuk bahan bakar kita bisa menggunakan Methylated blue atau biasa dikenal dgn nama
Spirtus yang banyak dijual di berbagai toko diseluruh Indonesia. Klo tidak ada spirius kita juga bisa
menggunakan Alkohol 70% atau Alkohol 95%..
Cara Membuat :
[1] Buang pin pembuka yang ada di bagian atas kaleng agar kaleng dapat berdiri tegak saat
dibalikkan. Balikkan kaleng.
[2] Pada bagian bawah kaleng beri tanda dengan marking pen sebanyak 24 titik yang melingkar di
luar tonjolan lingkaran alas, dengan jarak yang sama antara titik
Menandai kaleng burner
[3] Lubangi alas kaleng pada titik yang telah dibuat dengan menggunakan paku pin. Prosesnya
dapat ditekan dengan tangan atau dipukul ringan dengan palu. (kami memukul paku pin dengan
menggunakan gagang cutter)
[4] Dengan menggunakan cutter, buang bagian “mangkok” alas kaleng. Caranya dengan menggerat
mengikuti jalur dinding dalam tonjolan perlahanlahan. Jangan sampai dinding dalam tonjolan ikut
terpotong.
Note : Bagian pengerjaan ini cukup lama karena mangkok alas agak tebal
dibandingkan bagian dinding. Tapi dengan kesabaran, setelah belasan kali mengitari
geratan, mangkok akan terbuka dengan mudah hanya dengan tekanan jari, dan
hasilnya jauh lebih rapi daripada dipaksa dengan cutter. Hasil yang tidak rapi dapat
menyebabkan kebocoran pada saat kompor dinyalakan.
Memotong kaleng burner
[5] Pada tempat yang datar, berdirikan lagi kaleng dengan bagian bawah ada
dibawah. Ukur sepanjang + 27 mm dari bawah kaleng. Beri tanda dengan
menggunakan marker pen.
Mengukur dimensi kaleng sekitar 25 - 30 mm
[6] Ganjal marker pen dengan menggunakan gunting (atau apa saja), hingga
ujungnya berada setinggi tanda hasil pengukuran. Tahan dengan tangan sedemikian
agar tak bergerak. Putarkan kaleng perlahan hingga seluruh dinding kaleng
tertandai secara sama rata pada ketinggian yang diukur.
Menandai kaleng dengan marking pen
[7] Gerat (iris) hasil garisan tanda tadi dengan cutter secara perlahan hingga seluruh dinding kaleng
terkitari. Ulangi lagi –dengan sabar– hingga beberapa kali tapi jangan ditekan keras. Setelah ada
sedikit bagian yang terbuka, hentikan. Lanjutkan cukup dengan tekanan jari. Bagian ini dinamai
‘Burner’.
Note : Cara ini menghasilkan hasil potong yang rapi. Bukan berarti tidak bisa dengan cara cepat
(langsung ditembus cutter), tapi pemotongan langsung akan membuat hasil potong keriput atau
penyok, bahkan bisa mengakibatkan gagal potong.
Mengiris kaleng dengan cutter
Menekan kaleng untuk membuka irisan
[8] Ambil kaleng kedua. Seperti pada langkah no.5 & no.6, tandai kaleng dengan marking pen. Kali
ini 3 cm (30mm) dari bagian bawah kaleng.
[9] Gerat (iris) hasil garisan seperti pada langkah no.7. Setelah 2 atau 3 putaran, dapat dipotong
langsung dengan cutter, asal hatihati jangan memotong keluar dari yang sudah ditandai. Tekuk
tekuk sekeliling dinding hasil potongan ini secara merata dengan menggunakan ibu jari ke arah
dalam. Tekukan ini dimaksudkan agar pada saat di dimasukkan ke bagian atas, lebih mudah.
Jangan terlalu dalam karena akan menutupi lubang keluar gas. Bagian ini dinamai ‘Fuel Cup’
Note : Langkah ini tidak perlu bila menggunakan sistem Slit*
Fuel cup
[10] Dari sisa kaleng pertama (karena sisa potongannya lebih rapi), buat tanda
seperti pada langkah no.5 dan no.6. Kali ini setinggi 3,5cm (35mm). Gunting kaleng
secara vertikal, lalu membelok mengikuti tanda yang telah dibuat. Setelah selesai,
ukur dan potong seperti tampak pada gambar. Perhatikan 3 lubang yang harus
dibuat. Bagian ini dinamai ‘Inner Wall’. Lingkarkan dan sambungkan Inner Wall pada
bagian Slit* (ingat, ini untuk diameter tonjolan 48mm)
Dimensi inner wall
Memotong sisa kaleng untuk dijadikan inner wall
[11] Susun Burner, Inner Wall, dan Fuel Cup. Masukkan Inner Wall pada cerukan
tonjolan dalam Burner. Lalu pasangkan Fuel Cup dalam Burner. Rapatkan hingga
Inner Wall masuk pada cerukan tonjolan Fuel Cup. Kompor selesai.
Bagian kompor telah siap disusun
Susunan kompor
Kompor alkohol generik telah selesai dibuat
[12] Masukkan Alkohol (semurni mungkin) atau spirtus ke lubang besar tengah kompor. Nyalakan
dengan menggunakan korek. Di tempat yang terang, api pembakaran alkohol atau spirtus tidak
terlihat, tapi sebenarnya menyala. Selalu rasakan hangatnya dengan tangan terlebih dahulu untuk
memeriksa api
Menyalakan kompor lapangan buatan sendiri
Note : Hatihati terbakar! Gas Alkohol atau Spiritus mudah menguap, terbakar dan apinya
menyambar. Gunakan korek api kayu agar lebih aman. http://www.youtube.com/watch?
v=Yy42a1GrTyE
Tags: