Kalau ada yang ga enak, har us bisa m em bicar akan m asalah. Perlu penyesuaian dalam hal kom unikasi. Suamiku ga bisa M enyesuaikan dir i dengan
38
tangga aku bantuin. Jadi tiap hari aku bangun pagi-pagi, nyapu dan ngepel, dan nyiapin sarapan. Lalu buru-buru mandi dan berangkat ke kantor. Tapi,
seringkali, ibu mertuaku ketika bangun pagi, langsung nyapu dan ngepel lagi. Padahal, menurutku, dilihat sekilas juga lantainya udah mengkilap dan di juga
tahu kalau aku udah ngepel. Kalau perihal masakan juga, padahal bapak mertua dan adik iparku bilang enak, eh... ada saja bumbu yang kurang menurut ibu
mertua. Pokoknya, segala yang aku lakukan salah saja di m ata dia.
Kalau ada masalah dengan suami juga, biasanya suami malah curhat ke ibunya, ibunya cenderung tidak melihat masalah dengan objektif, tetapi membela
anaknya, dan sering memojokkan aku, jadi malah memperkeruh suasana.
N ger asa ga tahan, pokoknya kalau m enikah, m ending tinggal sendir i deh, biar susah juga, yang penting m andir i. Repot kalau tinggal di
r um ah m er tua.
2 Anda dan pasangan anda adalah dua pribadi berbeda, yang berkomitmen menjalankan kehidupan rumah tangga bersama. Ketika tinggal dalam satu
rumah, dan menjalankan kehidupan keluarga ini, penyesuaian-penyesuaian diri seperti apa saja yang anda lakukan terhadap kebiasaaan sehari-hari, peran,
kehidupan ekonomi, cara berkomunikasi dan menyelesaikan masalah,dll a. penyesuaian terhadap “arah” kehidupan suami seperti apa, dan
keluarganya seperti apa. Suami itu dekat dengan siapa di keluarganya, karena jadi mempengaruhi relasi berdua juga figur yang dekat dengan
dirinya itu. M engenali m aunya suam i ter hadap per kawinan itu seper ti apa.
b. Cenderung sebaiknya mengikuti maunya suami, dalam hal apapun. Tetapi, kalau m isalnya ada yang aku benar -benar ga bisa, aku
bar u bilang kalau aku ga bisa m em enuhi kem auan dia.
c. Saling tahu, lah, kewajiban suami dan istri seperti apa. Ga perlu sampai ditegur.