6.2 Mengidentifikasi Item-item Pernyataan dan Nilai-nilai Karakter
pembelajaran yang sudah dilakukan tersebut tersampikan dengan baik atau tidak kepada siswa. Dengan begitu ketiga langkah dalam
pelaksanaan pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran tersebut sangat memiliki peranan penting pada setiap langkah-
langkahnya, sehingga jika terdapat salah satu langkah yang tidak dijalanka maka kebrhasilan pendidikan karakter kurang optimal dan
bahkan malah tidak berhasil. Ketiga
, hasil pendidikan karakter yang tergolong cukup, juga bisa dipengaruhi oleh faktor pendidikan karakter terpadu dengan
manajemen sekolah yaitu penanaman nilai-nilai karakter kepada siswa lewat pengelolaan sekolah yang ada. Pendidikan karakter terintegrasi
dengan manajemen sekolah ini dapat tergambar dari perencanaan program dan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah yang di dalamnya
telah dimasukkan tujuan dalam menanamkan nilai-nilai karakter. Faktor ini melibatkan seluruh sumber daya dan komponen yang
dimiliki sekolah baik dari pendidik, tenaga kependidikan, sarana prasarana, peserta didik, dan biaya pendidikannya. Jika pada
pendidikan karakter pada sekolah-sekolah kurang memiliki integrasi dengan manajemen sekolah yang ada maka sekolah tersebut kurang
menjiwai pendidikan karakter yang sudah dicanangkan. Karena setiap aspek di sekolah sangat berperan memberikan kontribusi yang baik
bagi terlaksananya pendidikan karakter yang sudah direncanakan.
Keempat , faktor lain dari pendidikan karakter terintegrasi adalah
pendidikan karakter terintegrasi dengan kegiatan kesiswaan di sekolah. Bagian ini tergambar dari berbagai kegiatan yang dilakukan sekolah di
luar jam pelajaran yang ada dilaksanakan dengan memasukkan nilai- nilai karakter yang sesuai pada setiap kegiatan yang diadakan.
Kegiatan-kegiatan siswa di luar sekolah ini dimaksudkan selain untuk mengembangkan potensi, minat, dan bakat siswa juga dimaksudkan
untuk menanamkan nilai-nilai luhur yang bisa dilakukan siswa sehingga menjadi kebiasaan dalam bertindak di kehidupan sehari-hari.
Apabila di sekolah-sekolah terdapat banyak kegiatan kesiswaan yang diadakan tetapi kurang memperhatikan tujuan dan maksud dari
masing-masing kegiatan maka nilai-nilai karakter yang dimasukkan dalam kegiatan kesiswaan tersebut-pun kurang memberikan dampak
yang optimal bagi pendidikan karakter terintegrasi. Kelima
, faktor lain dari hasil pendidikan karakter yang cukup tersebut kemungkinan juga dipengaruhi hal evaluasi atau monitoring
dari program pendidikan karakter terintegrasi yang sudah dimiliki sekolah. Monitorinng dan evaluasi sangat penting dikarenakan untuk
memperoleh gambaran sejauh mana pelaksanaan pendidikan karakter itu berjalan, mengumpulkan data dan menganalisisnya untuk
menyusun rekomendasi perbaikan pelaksanaan program pendidikan karakter ke depan tindak lanjut. Maka dari itu jika sekolah sudah
memiliki program pendidikan karakter terintegrasi, dan sudah