Pengujian Asumsi Klasik Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2011 – 2015)

76 Tabel 4.8 Uji Hausman Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Pool Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 13.058739 6 0.0421 Sumber : Data diolah Dari tabel uji Hausman diperoleh nilai chi-square statistic sebesar 13.06dengan chi-square tabel pada df 6 dengan tingkat signifikansi α = 5 sebesar 12.59. Dengan demikian, nilai chi-square-statistic lebih besar dari nilai chi-square-tabel yaitu 13.06 12.59, dan nilai probabilitas dari chi-square lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu 0.0421 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H 1 diterima. Artinya model regresi data panel yang tepat digunakan adalah Random Effect Model.

3. Pengujian Asumsi Klasik

Hasil pemilihan regresi data panel dalam penelitian ini yaitu model yang tepat digunakan adalah Random Effect Model yang menggunakan data perusahaan yang terdaftar dalam JII periode 2011 - 2014. Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representative maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien Best Linear Unbias EstimatorBLUE dengan metode kuadrat 77 terkecil Least Square. Syarat dari uji asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah:

a. Uji Normalitas

Menurut Suliyanto 2011:69 uji normalitas merupakan uji statistik untuk menentukan apakah suatu uji data berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah data-data berdistribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan Histogram Residual dan uji Jarque-Bera JB. Histogram residual merupakan metode grafis yang digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function PDF berbentuk distribusi normal atau tidak. Jika histogram menyerupai grafik distribusi normal maka dapat dikatakan bahwa residual mempunyai distribusi normal.Sedangkan metode JB menggunakan perhitungan nilai statistic JB ini didasarkan pada distribusi Chi-square dengan derajat kebebasan df sebesar 2. Widarjono, 2009:49. Jika nilai JB lebih rendah dari Chi-square tabel maka nilai residual terstandarisasi dinyatakan berdistribusi normal. Suliyanto, 2011:75. Nilai probabilitas yang kecil cenderung mengarahkan pada penolakan bahwa residual mempunyai distribusi normal yaitu jika nilai probabilitas kurang dari 5 atau 0.05 Winarno, 2011:37. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: H : Residual berdistribusi tidak normal 78 H 1 : Residual berdistribusi normal Hasil uji normalitas dalam penelitian ini adalah: Gambar 4.8 Histogram Residual 1 2 3 4 5 6 7 8 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 Series: Standardized Residuals Sample 2011 2014 Observations 64 Mean -8.33e-16 Median -0.002984 Maximum 0.788314 Minimum -0.877633 Std. Dev. 0.372224 Skewness -0.041239 Kurtosis 2.429588 Jarque-Bera 0.885792 Probability 0.642174 Sumber: Data diolah Dari output di atas dapat dilihat bahwa bentuk histogram didistribusikan secara simetris sehingga residualnya didistribusikan secara normal. Berdasarkan pada uji statistic JB, nilai statistiknya diperoleh sebesar 0.88579 sedangkan nilai chi-square dengan signifikansi α = 5 dan df 2 sebesar 5.9915. Nilai JB lebih kecil dari nilai chi-square yaitu 0.88579 5.9915. Dikatakan berdistribusi normal juga dapat dilihat dari probabilitasnya yaitu sebesar 0.642174 64.2174 lebih besar dari 0.05, maka H ditolak dan H 1 diterima artinya bahwa residual didistribusikan secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Widarjono 2009:103 uji multikolineritas merupakan metode yang menguji ada atau tidaknya hubungan linear antara variabel independen di dalam regresi. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi multikolineritas dengan menggunakan Korelasi Parsial antar variabel independen. Jika koefisien korelasi diatas 0.85 maka terdapat 79 multikolineritas dalam model. Sebaliknya, jika koefisien korelasi lebih rendah dari 0.85 maka model tidak mengandung multikolinearitas. Hasil dari uji multikolinearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Uji Multikolineritas CT WCT CR DAR TAT SIZE CT 1.000000 0.296897 -0.351079 0.382464 0.668646 0.450975 WCT 0.296897 1.000000 -0.853336 0.687174 -0.132991 0.031256 CR -0.351079 -0.853336 1.000000 -0.745104 0.132258 -0.254258 DAR 0.382464 0.687174 -0.745104 1.000000 -0.008445 0.214345 TAT 0.668646 -0.132991 0.132258 -0.008445 1.000000 0.175354 SIZE 0.450975 0.031256 -0.254258 0.214345 0.175354 1.000000 Sumber: Data diolah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai dari koefisien korelasi antar sesama variabel independen yaitu terdiri dari Cash Turnover CT, Working Capital Turnover WCT, Current Ratio CR, Debt To Asset Ratio DAR, Total Asset Turnover TAT dan Ukuran Perusahaan SIZE mempunyai nilai koefisien korelasi di bawah 0.85. Hal ini menunjukkan bahwa model yang digunakan tidak mengandung unsur multikolinier.

c. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari variabel independen yang ada di dalam model Ghozali, 2011. Dalam mendeteksi terdapat atau tidaknya masalah heteroskedastisitas dalam model penelitian ini dapat dilakukan dengan uji Park. Dalam uji Park, varian variabel 80 gangguan yang tidak konstan atau masalah heteroskedastisitas muncul karena residual ini tergantung dari variabel independen yang ada di dalam model. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: H : tidak terdapat heteroskedastisitas H 1 : terdapat heteroskedastisitas Hasil dari uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 Uji Heteroskedastisitas Dependent Variabel: LOGRES2 Method: Panel EGLS Cross-section random effects Date: 052516 Time: 19:34 Sample: 2011 2015 Periods included: 5 Cross-sections included: 16 Total panel balanced observations: 80 Swamy and Arora estimator of component variances Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 4.520933 6.725091 -0.672249 0.5041 CT 0.477959 1.064498 0.448999 0.6551 WCT -2.496140 1.927027 -1.295332 0.2004 CR 0.514539 1.315055 0.391268 0.6971 DAR 6.368191 4.465250 1.426167 0.1593 TAT -0.281002 1.448919 -0.193939 0.8469 SIZE -0.017551 0.616409 -0.028473 0.9774 Sumber: data diolah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua variabel independen mempunyai nilai probabilitas di atas tingkat signifikansi α = 5, maka H diterima, artinya data dalam penelitian ini terbebas dari maslah heteroskedastisitas. Data tersebut merupakan seluruh variabel independen diantaranya Cash Turnover CT sebesar 0.6551, Working Capital Turnover WCT sebesar 0.2004, Current Ratio CR sebesar 81 0.6971, Debt to Asset Ratio DAR sebesar 0.1593. Total Assets Turnover TAT sebesar 0.8469 dan Ukuran Perusahaan Size sebesar 0.9774.

d. Uji Autokorelasi

Widarjono 2009: 141 uji autokorelasi merupakan adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Ada beberapa model yang digunakan untuk menjelaskan masalah hubungan antara variabel gangguan yang satu dengan variabel gangguan yang lain. Dalam penelitian ini untuk menguji apakah model terdapat autokorelasi atau tidak yaitu dengan menggunakan Metode Durbin-Watson DW dengan melihat nilai DW statistik. Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai DW statistic dari persamaan regresi adalah sebagai berikut: d = 1.597745 n=80 dari tabel Durbin- Watson, α = 5 diperoleh dL=1.4800 dan dU=1.8008 k=6 Gambar 4.9 Statistik Durbin-Watson d Autokorelasi Positif Ragu-ragu Tidak ada Autokorelasi Ragu-ragu Autokorela si negatif dL dU 2 4-dU 4-dL 4 sehinga nilai 4-dU = 4 - 1.8008 = 2.1992 82 maka dU ≤ d ≤ 4-dU yaitu 1.4800 ≤ 1.5977 ≤ 2.1992 Dengan demikian ,dapat dijelaskan bahwa hasil yang diperoleh yaitu tidak ada autokorelasi positif maunpun negatif karena berada pada daerah yang tidak mengandung autokorelasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini bebas dari autokorelasi.

4. Uji Signifikansi

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index)

0 5 22

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII))

0 12 23

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012)

1 15 123

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di JII Periode 2008-2011)

1 4 112

Analisis pengujian pecking order theory melalui keterkaitan faktor-faktor penentu struktur modal terhadap financial leverage: studi kasus pada emiten syariah di Jakarta Islamic Index Periode 2009 – 2013

0 7 126

Pengaruh Profitablitas Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan (Studi kasus Pada perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index)

4 28 53

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX

0 4 103

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2012-2014

0 9 70

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII) periode 2010-2015.

0 3 10

Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Transparansi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode Tahun 2012-2016) - eprints3

0 1 20