Merokok UKD
Tota l
Nilai α Nilai p
U UKD
Non UKD N
N N
Mempunyai riwayat merokok
15 6
21 0,05
0,037 Tidak mempunyai
riwayat merokok 14
19 33
Total 29
25 54
Sumber : Data Primer, 2013
Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa hasil analisis bivariat dengan uji Chi-square antara variabel merokok dengan kejadian UKD keduannya
bermakna secara statistik yakni nilai p atau nilai signifikansi Asymp. Sig. 2- sided yang diperoleh sebesar 0,037. Telah diketahui bahwa jika diperoleh
faktor peluang atau nilai p kurang dari nilai α yakni 5 , maka hasil tersebut bermakna. Dapat disimpulkan bahwa faktor merokok memiliki hubungan
yang bermakna dengan kejadian UKD pada pasien DM di RSU Anutapura Palu atau dengan kata lain hipotesis alternatif H1 dapat diterima.
5. Hasil Analisis Multivariat
Sebelum dilakukan analisis multivariat, terlebih dahulu telah dilakukan uji chi-square. Dari hasil tersebut didapatkan bahwa semua faktor risiko yang
terbukti memiliki hubungan signifikan atau bermakna dengan kejadian UKD pada pasien DM di RSU Anutapura Palu yakni usia, lama menderita DM, hipertensi,
hiperglikemia, obesitas, dan merokok. Dari analisis bivariat, hasil dari semua
variable memiliki nilai signifikansi atau p kurang dari 0.25 dan hal tersebut dapat dikatakan layak untuk dilanjutkan dalam analisis multivariat regresi logistik ganda
dengan metode backward wald. Adapun untuk hasil analisis multivariat dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Logistik Ganda Dengan Metode Backward Wald Semua Variabel Yang Berhubungan Dengan Kejadian UKD
Variabel Koefisien Regresi B
Nilai Wald Signifikansi Sig
Usia Hipertensi
Hiperglikemia Lama Menderita DM
Merokok Obesitas
-20,157 -1,330
-1,454 -1,267
-0,726 -0,726
0,000 3,061
3,313 1,328
1,752 1,074
0,999 0,080
0,069 0,249
0,186 0, 300
Nilai B atau Koefisien regresi menunjukkan arah hubungan elastisitas antar kedua variabel. Dari hasil analisis di atas, nilai B dari semua variabel tidak ada
yang memiliki nilai positif yang menunjukkan terdapat pengaruh yang searah antara variabel bebas dengan variabel terikat dimana apabila terdapat nilai positif
berarti peningkatan faktor risiko tersebut dapat meningkatkan kemungkinan atau peluang untuk terjadinya UKD pada pasien DM sedangkan nilai B dari semua
faktor resiko diatas bernilai negatif yang artinya semua peningkatan faktor resiko tidak memiliki pengaruh yang searah.
Selanjutnya nilai signifikansi sig menunjukkan probabilitas atau peluang kesalahan yang ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk menolak
atau mendukung hipotesis nol, atau dapat diartikan juga sebagai tingkat kesalahan yang ditolerir oleh peneliti, yang diakibatkan oleh kemungkinan adanya kesalahan
dalam pengambilan sampel. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5 α = 0.05.
Dari analisis multivariat dengan regresi logistik ganda dengan metode backward wald diperoleh nilai signifikansi masing-masing variabel yakni usia sig
= 0,999, hipertensi 0.080, hiperglikemia 0.069, dan lama menderita DM 0,249. Secara keseluruhan diperoleh nilai sig di atas dari tingkat signifikansi
0.05 yang bermakna bahwa faktor risiko usia, hipertensi, hiperglikemia dan lama menderita DM tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian UKD
pada pasien DM atau dengan kata lain hipotesis alternatif ditolak. Selanjutnya nilai wald merupakan nilai penting dalam uji regresi logistik
dimana nilai ini digunakan untuk menguji tingkat signifikansi secara statistik dari tiap-tiap parameter. Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai wald dari masing-
masing variabel yakni risiko usia 0,000, hipertensi 3,061, hiperglikemia 3,313, lama menderita DM 1,328, merokok 1,752, dan obesitas 1,074.
B. Pembahasan