3. Secara umum persepsi pelanggan terhadap kinerja pasar tradisional di Kota
Bogor adalah rendah seperti kebersihan kantor unit pasar, kondisi bangunangedung pasar, kondisi kebersihan pasar, kondisi fasilitas umum dan
kondisi tempat usaha, sementara kepentingan pelanggan terhadap pasar tradisional di Kota Bogor adalah tinggi seperti lokasi pasar dan kesungguhan
petugas dalam mengelola pasar.. 4.
Terdapat tiga strategi prioritas dari sembilan strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional di Kota Bogor yaitu :
a. Peningkatan kualitas pelayanan pasar
b. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pasar
c. Pengaturan PKL di sekitar pasar tradisional
8.2 Saran
Berdasarkan hasil kajian, maka disarankan bahwa peningkatan posisi tawar pasar tradisional di Kota Bogor harus terus dilakukan oleh PD Pasar Pakuan
Jaya dan stakeholder dengan : 1.
Peningkatan sarana dan prasara fisik pasar, seperti perbaikan bangunan, kos dan los pasar. Sehingga pelanggan merasa nyaman ketika berbelanja.
2. Melakukan relokasi kepada PKL, agar tidak mengganggu pelanggan dan
merapikan tempat parkir. 3.
Perlunya dilakukan pencitraan pasar tradisional kepada masyarakat dengan mensosialisasikan produk unggulan lokal untuk menarik minat masyarakat
belanja di pasar. 4.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai potensi pasar tradisional dan ketahanannya terhadap keberadaan pasar modern di Kota Bogor.
DAFTAR PUSTAKA
BPS Kota Bogor. 2009. Kota Bogor dalam Angka. 2009 Darrin, G And Mervin, K. Lewis. 2001. Evaluating The Risk of Public Private
Partnership for Infrastructure Project. Davey, K.J. 1983. Financing Regional Government, Ltd. New York, Brisbane,
Toronto, Singapore : Wiley and Sons. David, R.F. 2002. Manajemen Strategis : Konsep. Alih Bahasa Alexander
Sindoro. PT. Prenhalindo. Jakarta Geertz, C. 1992. Penjaja dan Raja : Perubahan Sosial dan Moderenisasi Ekonomi
di Dua Kota Indonesia. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia.
Gerson, R. 2004. Mengukur Kepuasan Pelanggan. PPM. Jakarta. Hasibuan, H. M. S.P. 1996. Manajemen : Dasar, Pengertian dan Masalah. PT.
Toko Gunung Agung. Jakarta Irawan, H. 2007. Sepuluh Prinsip Kepuasan Pelanggan. PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta Kotler. P 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. PT. Indeks
Kelompok Media. Jakarta. Kotler, P dan Keller, K 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia.
PT. Indeks. Lovelock, C. and L.K Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa Terjemahan.
Indeks. Jakarta Madura, J. 2001. Pengantar Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Mattanete, H. 2008. Analisis Kepuasan Pedangan terhadap Pengelolaan Pasar
dan Strategi Pengembangan Pasar Kasus di Pasar Citeureup I Kabupaten Bogor. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.
Nas, P, J. M. 1986. The Indonesian City : Studies in Urban Development and Planning.
Holland. Foris Publications. Oktaviani dan Suryana. 2006. Analisis Kepuasan Pengunjung dan Pengembangan
Fasilitas Wisata Agro Studi Kasus Kebun Wisata Pasir Mukti, Bogor. Jurnal Agro Ekonomi, Vol. 24. No. 1, Mei 2006, 41-58.
Pemerintah Kota Bogor. 2009. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya. Pemerintah
Daerah Kota Bogor. Rangkuti, F. 2003. Measuring Costumer Satisfactions. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta Rasjiddin. I. 2008. Formulasi Strategi Bersaing. PT. Yanagi Histanayala dalam
Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis. Tesis Program Studi Manajemen Bisnis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Bogor. Undang-Undang Republik Indonesia No 34 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Soleh. 2005. Analisis Kesiapan Kabupaten dalam Menarik Investor, Studi Kasus
Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Tesis Program Studi Manajemen Bisnis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Subowo, E. 2002. Pokok-Pokok Pikiran Deregulasi Perusahaan Milik Daerah sebagai Lembaga Pertumbuhan Ekonomi. Diklat Manajemen Pasar
Daerah. Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Dalam Negeri. Supranto, J. 2003. Metode Riset. Aplikasinya dalam Pemasaran. Edisi Revisi ke 7.
Penerbit Rineka Citra. Jakarta Suryadarma, D et al. 2007. Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang
Ritel Tradisional di Daerah Perkotaan di Indonesia. Lembaga Penelitian SMERU
Umar, H. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama bekerjasama dengan Jakarta Bussines Research Centre
JBRC. Jakarta Zarkoni. 2007. Analisis Strategi Bersaing PT. Nalco Indonesia dalam Bisnis
Pengolahan Air di Industri Minyak Kelapa Sawit. Tesis Program Studi Manajemen Bisnis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Zumrotin, K.S. 2002. Pola Keterkaitan Pasar Modern dengan Pasar Swalayan. Diklat Manajemen Pasar Daerah. Badan Pendidikan dan Pelatihan
Departemen Dalam Negeri.
ABSTRACT
BAKRI M. “ The Strategies of Increasing Traditional Market of Competitiveness
to Seller at Bogor Regency”. Directed by MUHAMMAD FIRDAUS and LUKMAN M. BAGA
Traditional market in Bogor Regency is a place to meet transaction between producers and consumers which has the strategic value for the
developing people’s economic growth. But, the embeded problem, the traditional market is still low competitiveness if it is compared to the modern market hyper
market, super marker, etc competitiveness. In that condition, it’s necessary to get the strategies of competitiveness of the traditional market increased in Bogor
Regency.
The objective of the research is to formulate strategy and program to achieve more competitiveness of the traditional market in Bogor Regency. The
specific aims are to identify the condition of traditional market, to analyze the perception of consumers and to formulate the strategies for the increasing
competitiveness of the traditional market in Bogor Regency.
Research uses the method that has the descriptive quantitative with it for identificating of condition of the traditional market, IPA Analysis for the Analysis
perception customer to traditional market and SWOT and QSPM Analysis for formulating strategy and program to increase competitiveness the traditional
market in Bogor Regency.
Results of the research show the three priority strategics for increasing the competitiveness of the traditional market in Bogor Regency, those are 1 to
increase quality of service market, 2 to increase quality of infrastructure market, and 3 to control the PKL trader those belong to the traditional market.
Key words: Bogor Regency, Traditional Market, Increase Competitiveness, Analysis of Customer Perception, SWOT, QSPM.
RINGKASAN
BAKRI M . Strategi Peningkatan Posisi Tawar Pasar Tradisional terhadap
pedagang di Kota Bogor. Komisi pembimbing terdiri dari MUHAMMAD FIRDAUS
sebagai ketua dan LUKMAN M. BAGA sebagai anggota komisi
pembimbing. Pasar tradisional merupakan tempat transaksi masyarakat produsen dan
konsumen yang sarat dengan nilai strategis dalam mengembangkan pasar domestik dan bagi perkembangan perekonomian masyarakat.
Nilai stategis yang dimiliki pasar tradisional adalah hampir 100 persen barang dan jasa yang
diperdagangkan merupakan hasil produksi dan dikonsumsi di dalam negeri dan sangat sedikit hasil impor. Kondisi ini akan meningkatkan transaksi ekonomi yang
terjadi di pasar tradisional di Kota Bogor akan dinikmati oleh masyarakat. Sehingga transaksi ekonomi di pasar tradisional lebih memberikan manfaat bagi
masyarakat di Kota Bogor.
Selain memiliki nilai strategis, terdapat beberapa kelemahan pasar tradisional antara lain tidak aman, kumuh dan tidak nyaman, kotor dan basah,
tidak tertib, timbangantakaran tidak sesuai, kualitas kurang baik, masih tawar menawar, macet, dan lain-lain. Lemahnya daya saing posisi tawar pasar
tradisional dibandingkan dengan pasar modern akan menjadikan kurangnya minat masyarakat untuk berbelanja ke pasar, hal ini berkaitan dengan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana pasar yang harus dikembangkan.
Beberapa hal yang menjadi permasalahan yang terdapat di pasar tradisional yang sesuai dengan penelitian ini adalah ; 1 kondisi pasar tradisional
yang terdapat di Kota Bogor, 2 persepsi pelanggan terhadap pengelolaan dan pelayanan PD Pasar Pakuan Jaya di Kota Bogor, 3 Strategi apa yang digunakan
untuk meningkatkan posisi tawar pasar tradisional yang terdapat di Kota Bogor.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi dan program peningkatan posisi tawar pasar tradisional terhadap pedagang yang
terdapat di Kota Bogor. Sementara tujuan spesifik dari penelitian ini adalah : mengidentifikasi kondisi pasar tradisional yang terdapat di Kota Bogor,
menganalisis persepsi pelanggan terhadap pasar tradisional di Kota Bogor dan merumuskan strategi untuk meningkatkan posisi tawar pasar tradisional di Kota
Bogor.
Dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari data PD Pasar Pakuan Jaya, BPS Kota
Bogor dan Bappeda Kota Bogor, dan sebagian dari data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuisioner. Sementara metode analisis yang
digunakan adalah Deskriptif Kuantitatif, IPA Analysis, SWOT dan QSPM.
Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan penelitian, bahwa strategi peningkatan posisi tawar pasar tradisional di Kota Bogor harus di fokuskan pada
program peningkatan kualitas pelayanan pasar, peningkatan sarana dan prasarana pasar dan pengaturan PKL di pasar. Kondisi pasar tradisional di Kota Bogor dapat
diketahui melalui Kondisi bangunan fisik pasar yang berupa kondisi kios dan los, kondisi dasar dan lantai bangunan, kondisi gedung, kondisi fasilitas listrik,
kondisi fasilitas drainase, kondisi fasilitas keamanan, ketertiban dan kebersihan dan kondisi terdapatnya PKL.
Kondisi bangunan fisik pasar tradisional yang terdapat di Kota Bogor perlu direnovasi. Kondisi fisik yang perlu direnovasi terutama di tiga pasar yang
dilakukan kajian yaitu Pasar Bogor, Pasar Sukasari, dan Pasar Kebon Kembang adalah kondisi fisik kios dan los pasar, kondisi koefisien dasar bangunan dan
koefisien lantai bangunan, dan kondisi gedung pasar. Di pasar tradisional di Kota Bogor kondisi ketertiban, keamanan dan kebersihan perlu ditingkatkan, dan masih
terdapat banyak PKL yang perlu ditertibkan. Untuk itu diperlukan pengelolaan PKL dengan baik salah satunya dengan relokasi memindahkan ketempat yang
tidak mengganggu ketertiban umum.
Mengenai persepsi pelanggan terhadap pasar tradisional berdasarkan pada hasil penelitian ini adalah secara umum persepsi pelanggan terhadap kinerja pasar
tradisional di Kota Bogor adalah rendah, sementara harapan pelanggan terhadap pasar tradisional di Kota Bogor adalah tinggi. Begitu juga dengan tingkat
kepentingan pelanggan pasar tradisional di Kota Bogor terhadap dimensi kinerja adalah rendah, sedangkan tingkat kepentingan pelanggan terhadap dimensi
harapan atribut pengelolaan pasar tradisional di Kota Bogor adalah tinggi. Dimensi yang paling penting menurut responden adalah dimensi assurance, yang
mencakup keamanan dan ketertiban pasar, kemudahan mendapat izin berdagang, kejujuran petugas penarik retribusi, kualitas barang dan kelengkapan jenis barang.
Jika dikaitkan dengan peranan pemerintah sebagai pembuat kebijakan, maka pemerintah harus lebih menekankan pada aspek-aspek ini. Mengingat sekarang
persaingan antara pasar modern dan pasar tradisional sangat ketat, dimana para pembeli lebih senang berbelanja di pasar modern dikarenakan beberapa hal seperti
nyaman, bersih dan terjamin.
Terdapat tiga strategi prioritas dari sembilan strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional di Kota Bogor yaitu :
peningkatan kualitas pelayanan pasar, peningkatan kualitas sarana dan prasarana pasar, dan pengaturan PKL di sekitar pasar tradisional
BAB I PENDAHULUAN