13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori Etika
Etika dalam bahasa latin adalah ethica, yang berarti falsafah moral. Asal usul kata, etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti adat istiadat
kebiasaan yang baik. Etika merupakan pedoman cara bertingkah laku yang baik dari sudut pandang budaya, susila serta agama. Keraf 1998 menyatakan bahwa
etika secara harfiah berasal dari kata Yunani, ethos jamaknya ta etha, yaitu adat kebiasaan yang baik. Istilah etika dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
1998 memiliki tiga arti, yang salah satunya adalah nilai mengenai benar atau salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Bartens 2000, merumuskan pengertian etika kepada tiga pengertian: 1
Etika digunakan dalam pengertian nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya. 2
Etika merupakan kumpulan asas atau nilai moral atau kode etik. 3
Etika merupakan ilmu yang mempelajari tentang suatu hal yang baik dan buruk.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan seperangkat aturan norma pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang
14
harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan oleh sekelompok golongan manusia masyarakat profesi.
2.1.2. Persepsi
Pengertian persepsi merupakan proses untuk memahami lingkungannya meliputi objek, orang, dan simbol atau tanda yang melibatkan proses kongnitif
pengenalan. Proses kongnitif adalah proses dimana individu memberikan arti melalui penafsirannya terhadap rangsangan stimulus yang muncul dari objek,
orang dan simbol tertentu. Dengan kata lain, persepsi mencakup penerimaan, pengorganisasi, dan penafsiran stimulus yang telah diorganisasikan dengan cara
yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap. Hal ini terjadi karena persepsi melibatkan penafsiran individu pada objek tertentu, maka masing-masing
objek akan memiliki persepsi yang berbeda walaupun melihat objek yang sama Robbins 2006 mendefenisikan persepsi sebagai suatu proses dimana
individu menginterpretasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada lingkungan mereka. Agar individu dapat menyadari dan dapat membuat persepsi,
maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu: 1
Adanya objek yang dipersepsikan fisik. 2
Adanya alat indera reseptor untuk menerima stimulus fisiologis. 3
Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama dalam mengadakan persepsi psikologis.
Persepsi seorang terhadap suatu obyek tidak berdiri sendiri akan tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam mupun dari luar
15
dirinya. Setiap orang akan mempunyai persepsi yang berbeda-beda terhadap obyek yang sama. Dari definisi di atas maka pengertian persepsi dalam penelitian
ini merupakan pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Penelitian ini akan melihat persepsi mahasiswa Maksi dan PPAk sehingga akan terlihat persamaan dan perbedaannya serta faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi tersebut.
2.1.3. Muatan Etika dalam Pengajaran Akuntansi