Guru paud

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum kecerdesan emosioanal merupakan kemampuan emosi yang sangat tinggi dan cerdas sehingga seseorang mampu berbuat sesuatu yang tepat dan berhasil, bahkan dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang terjadi sekarang dan masa mendatang. Usaha pengembangan kecerdasan emosional anak di TK Sangat berhubungan dengan strategi pengembangan emosi di Taman Kanak-kanak. Strategi pengembangan sosial anak usia 0-3 tahun dimulai dengan memperkuat ikatan antara orang tua dan anak lewat interaksi yang penuh perhatian,Intensif,dan estabilish bonding. Dan sasaran pengembangan di TK adalah ketrampilan berkomunikasi,memiliki rasa humor,menjalin persahabatan,dan memiliki Tata karma. Karakter yang tepat dimulai oleh seorang anak adalah mendukung orang dewasa-anak, selalar dengan nilai-nilai, bermanfaat untuk berinteraksi dan bertindak, nilai karakter tersebut dapat diterima oleh pikiran dan nasional dan mengantarkan untuk dapat memahmai orang/pihak lain.

  B. Rumusan masalah berdasarkah latar belakang masalah diatas yang telah diuraikan maka Tim penulis dapat merumuskan pertanyaan :

  a. Strategi apa yang sebaiknya dilakukan Guru Taman Kanak-kanak sehingga guru dapat membantu anak dalam mengembangkan emosi yang sehat ? b. Bagaimana Sasaran pengembangan karakter pada anak usia TK ?

  C. Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian yabg ingin dicapai dalam penulisan ini adalah :

  1. Untuk mengetahui strategi yabg dilakukan oleh seorang guru Tanam Kanak- kanak dalam mengembangkan emosi yang sehat bagi anak-anak.

  2. Untuk mengetahui sasaran pengembangan karakkter pada anak usia Taman Kanak-kanak.

  PEMBAHASAN Sasaran pengembangan emosi di TK

  A. Strategi pengembangan emosi Salovry dan Mayer (dalam tim surya kanti,2000) mengemukakan bahwa terdapat lima cara yang dapat kita lakukanuntuk membina emosi yang sehat pada anak. Berikut adalah penjelasan dari strategi pengembangan emosi pada anak usia TK.

  1. Kemampuan untuk mengenali emosi diri Untuk membantu anak mengenali emosinya dapat dilakukan dengan cara membelajarkan anak untuk memahami perasan-perasan yang dialaminya.

  2. Kemampuan untuk mengelola dan mengekpersikan emosi secara tepat Anak dapat dibiasakan untuk berfikir realities sehingga anak dapat menangani suatu kejadian dengan perilaku yang tepat.

  3. Kemampuna untuk memotivasi diri Pengembangan kemampuan untuk memotivasi diri didorong oleh kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah.

  4. Kemampuan untuk memahami persaan orang lain Untuk mengembangkan keterampilan anak dalam memahami persaan orang lain maka pengembangn empati dan kepedulian terhadap orang lain menjadi sangat penting.

  5. Kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain Latihlah anak untuk bergabung dengan anak yang lain. Bermain berkelompok dan melakukan kerja sama.

  Pengalaman ini sangat berarti bagi anak untuk kehidupannya di kaemudian hari.

  B. Materi pembelajaran pengembangan emosi di Taman Kanak-kanak. Meteri yang akan dikembangkan dan menjadi sasaran pengembangan emosi di TK diantaranya adalah mengembangkan rasa cinta kasih,empati,dan melatih pengendalian emosi. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bagian tersebut.

  1. Cinta dan kasih saying Kasih sayang adalah reaksi emosianal terhadap seseorang, binatang atau benda yang ditunjukan dengan perhatian yang hangat dan mungkin terwujud dalam bentuk fisik atau kata-kata (Hurlock, 1991), dalam pembelajaran tentang kasih sayang ini proses attachment juga sangat penting. Attachment adalah hubungan kasih saying pertama antara bayi dan kedua orang tuanya

  2. Empati Empati adalah suatu repon individu untuk merasakan perasaan orang lain dengan cara seolah-olah ia yang mengalami peristiwa tersebut atau dengan kkata lain menempati posisi orang lain untukk merasakan perasaan yang sama.

  3. Pengendalian emosi Seorang anak perlu dididik untuk dapat mengendalikan emosinya, kemampuan ini berhubungan pula dengan kemampuan emosinya, kemampuan ini berhubungan pula dengan kemampuan penyesuaian diri dan mengendalikan tindakan yang disesuaikan dengan keadaan yang dialami.

  Jika berhasil mengendalikan emosinya, anak akan merasa senang dan tenang jiwanya.

METODE PENGENDALIAN EMOSI DI TK

A. Metode pengembangan emosi

  Untuk membantu proses perkembangan emosi anak usia TK, seorang guru dapat melakukan beberapa metode pembelajaran tersebut ;

  1. Bernyanyi dan bermain musik Musikk memberikan dampak nyata terhadap perkembangan emosional manusia. Bermain alat musik bagi anak sangat penting dan memberikan pengaruh yang cukup kuat dalam pengembangan emosinya. Mahmud (1995) ~ musik dapat menimbulkan rasa kesatuan persatuan,kebangsaan,keagamaan,kagum,gembira dan lain-lain. Cambell (2001)~musik dapat mengangkat suasana jiwa seseorang karena melalui musik, kasih sayang serta do’a didalam dir seseorang dapat dibangkitkan.

  2. Bermain peran Bermain peran adalah permainan yang dilakukan anak dengan cara memerankan tokoh-tokoh,benda,binatang atau pun tumbuhan yang ada disekitar anak.

  Menurut Harley (2000) mendenisikan bermain peran adalah : “bentuk permainan bebas dari anak-anak yang masih muda”.

  3. Permainan Hand Puppet Hand puppet/permainan dengan menggunakan boneka tangan.melalui permainan ini anak belajar berkomunikasi,berimajinasi,mengekspersikan perasaanny dan mengankatkan kepercayaan dirinya.

  4. Latihan relaksasi dan menditasi dengan musik Rachmawati (1998) mengatakan bahwaproses relaksasi yang dilakukan pada anak cukup efekktif untuk latihan pengenalan emosi diri mereka sendiri.

  5. Bercerita Menurut Graver (dalam Solehudin, 2000) bercerita dapat juga berfungsi sebagai alat untuk mendukung proses pembelajaranberbagai ilmu pengetahuan dan nilai pada anak.

  6. Permainan gerak dan lagu Permainan gerak dan lagu merupakan aktifitas bermain music sambil menari

  7. Permainan feeling band Menurut New Comb(1994) bermain feeling band/band perasaan ~ permainan membunyikan instrument musikk sesuai dengan ekspresi perasaan.

  8. Demontrasi Adalah kegiatan member contoh atau memperlihatkan secara langsung dalam melakukan suatu perbuatan atau perilaku. Dalam demontrasi terkadang unsur showtag,doing,aud telling. Yaitu perlihatkan, lakukan,dan katakana.

  9. Permainan personifikasi Adalah permainan yang dilakukan dengan cara meniru gerakan binatang atau tumbuhan seolah-olah mereka hidup dengan cara hidup manusia.

  B. Kegiatan pengembangan emosi di TK Setelah kita bersama-sama membahas berbagai metode pembelajaran yang dapat membantu mengembangkan emosi anak, beberapa contoh kegiatan tersebut dapat diikuti dalam paparan berikut ini :

  1. Demontrasi

  2. Kegiatan relaksasi

  3. Kegiatan pangung boneka A. Strategi pengembangan ketrampilan sosial usia 0-3 tahun Pada dasarnya perubahan manusia dari egosentrick menjadi sosialzed sangat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu kesempatan bergaul yang diberikan orang tua terhadap anak, kemampuan anak untuk bersosialisasi, serta metode latihan yang dimilikinya.

  Strategi yang digunakan dalam pengembangan ketrampilan sosial anak mulai bayi sampai 3 tahun dalam setiap tahapan usia anak berbeda-beda (Stoppard, 1991=52). Dapat dilihat dimodul hal. 9.2.

  B. Sasaran pengembangan sosial di Taman kanak-kanak Menurut (Lawrence,1997) dan (Hurlock,1991) ketrampilan anak antara lain :

  a. Ketrampilan bercakap-cakap / berkomuniasi

  b. Menumbuhkan sense of humor Sense of humor akan membantu anak mengembangkan kreativitas,berfikir divergen,imajinatif,memperluas pertemanan serta terhindar dari stress.

  c. Menjalin persahabatn

  d. Berperan serta dalam satu kelompok e. Memilki tata karma.

  C. Latiahan sosial (Sosial Training) Reynold (1987) mengemukakan latihan sosial pada anak diantaranya adalah orang tua diharapkan dapat memberikan latar belakang kehidupan sosial yang aman dan penuh cinta pada anak.

  D. Materi pembelajaran pengembangan sosial di TK.

  1. Empati Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain.

  2. Aftliasi Adalah kebutuhan untuk bersama orang lain

  3. Identitas Proses pengaruh sosial pada seorang yang didasarkan pada keinginan orang tersebut menjadi individu lain yang dikaguminya.

  4. Self acceptance.

  Adalah sikap menerima diri sendiri, suatu sikap yang erat kaitannya dengan kemampuan seorang anak dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosial.

  5. Sosial acceptance Adalah terpilihnya seorang anak untuk menjadi bagian dari kelompok tertentu.

  6. Penyesuain diri Adalah istilah yang menunjukan taraf fungsi kepribadian individu dalam lingkungannya atau keaktifan individu dalam memenuhi kebutuhan dan beradaptasi dengan lingkungannya.

  7. Disiplin Adalah cara masyarakat mengajarkan tingkah laku yang dapat diterima oleh kelompoknya.

  Beberapa kebutuhan dapat terpenuhi karena adanya disiplin seperti ; Rasa aman,menolong anak dari rasa bersalah / malu, meningkatkan motivasi. Disiplin dapat membantu anak mengembangkan hati nurani.

  8. Tanggung jawab Tanggung jawab merupakan wujud dari konsekuensi suatu pilihan / keputusan.

  “metode pengembangan sosial” Beberapa metode pengembangan sosial yang dapat di lakukan guru di TK adalah :

  1. Pengelompokan anak Melalui pengelompokan anak saling mengenal dan berinteraksi secara intensif dengan anak lain.

  2. Modeling dan imitating Imitasi adalah peniruan sikap, tingkah laku, serta cara pendang orang lain yang dilakukan secara disengaja.

  3. Bermanin kooperatif Adalah permainan yang melibatkan sekelompok anak, dimana setiap anak mendapatkan peran dan tugas masing-masing yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.

  4. Belajar berbagai (Sharing) Melalui Sharing anak akan terlatih untuk membaca situasi lingkungan, belajar empati terhadap kebutuhan anak lain.

  Sasaran pengembangan karakter pada anak usia TK

  A. Batasan sasaran pengembangan karakter pada anak TK

  Menurut Gordon Vessels dan William Hurt yang dikembangkan pada anak usai TK hendaklah kerakter yang di anggap memiliki nilai baik dan meningkatkan harga diri. Lalu memberikan batasan sebagai berikut :

  1. Pengembangan rasa tanggung jawab, perilaku etis dan bermoral.

  2. Peningakatan kapasitas untuk disiplin.

  3. Penghormatan nilai-nilai, tujuan dan proses yang bebas dan etis

  4. Pengakuan karakter pribadi dan ide seseorang

  B. Tujuan / sasaran pengembangan karakter pada anak usia TK Secara umum tujuan dan sasaran dalam pendidikan karakter meliputi dua hal yaitu : Pengembangan kemampuan akademik (academic competence). Dan pengembangan karakter (character development) itu sendiri.

  Secara khusus tujuan pendidikan untuk anak pra sekolah adalah membangun kepedulian (Judith Mitchell, 2009). Terdapat empat kepedulian yang utama yaitu : Kepedulian terhadap diri sendiri,orang lain,alam, dan keselamatan.

  C. Lingkup sasaran pengembangan karakter untuk anak usia TK.

  1. Karakter utama (lihat modul.hal.10,6).

  2. Sembilan pilar karakter (lihat modul. Hal .10,7-10,8) Metode pengembangan karakter pada usia Taman Kanak-kanak.

  A. Metode dan langkah penembangan karakter Berkaitan dengan pengembangan pada anak, cara-cara yang ditempuh adalah dengan sistematis dan berkesinambungan yang melibatkan aspek “knoeladge, feeling, loving, dan ackting”. Untuk menerapkan suatu metode , secara umum terdapat empat langkah essensial atau langkah penting menurut Lickona, T. Schaps, dan Lewis.C. (2000) ke empat langkah yang dimaksud adalah :

  1. Persiapan(preparation) Pada tahap persiapan terdapat dua kegiatan utama. Yaitu Assess Community Needs. (nilai kebutuhan masyarakat tentang- ). Identity academic and character objective (mengidentifikasi tujuan akadenik dan tujuan karakter)

  2. Tindakan (Action) Pada langkah ini terdapat 2 hal yang dapat dilakukan yaitu : develop academic dan karakter. Dan implement service tearning program (pelaksanaan layanan dan pembelajaran).

  3. Refleksi

  • Done continusly throughout program both independently (thinking writing) and in group (discussing, presting). Program dilakukan secara terus menerus sepanjang keduanya secara independen.
  • Students must be involved inassessment and evaluation.

  Anakk harus terlibat dalam penilaian dan evaluasi.

  4. Demonstration / recognition. (demontrasi / pengakuan) - share laering with other ~ belajar berbagai dengan orang lain.

  • Recetve recognitionfrom other students, teacher, parents, and community.

  Yaitu menerima pengakuan dari anak lain, guru, orang tua, dan masyarakat.

  B. Sasaran penerapan / pelaksanaan pengembangan karakter. Agar penerapan metode dan langkah-langkah pengembangan karakter dapat terlaksana dengan optimal, maka terdapat beberapa prinsip yang harus di perhatikan. Prinsip- prinsip tersebut dinamakan “Principles of effective character education” C. Contoh penerapan / pelaksanaan.

  Berikukt ada beberapa contoh penerapan / pelaksanaan pengembangan karakter pada anak.

  1. Contoh 1.

  Tujuan : untuk meningkatkan harga diri yang positif dan kebiasaan sehat. Kegiatan yang dilakukan .

  Potongan kertas berbentuk hati besar. Mintalah anak-anak untuk menggambar potret diri ditengah hati, kemudian lem pada selembar kertas. Sasaran kegiatan Anda dapat menolong anak untuk menunjukan bahwa mereka peduli dengan diri sendiri dan mendapat perilaku positif terhadap tujuan dengan kegiatan ini.

  BAB III

  1. Hal yang penting untuk diperhatikan dan dibutuhkan anak dalam upaya pengembangan emosi yang sehat adalah sebagai berikut : Rasa cinta dan kasih,Rasa diterima apa adanya, rasa saling memiliki,rasa - aman, dan lain-lain

  2. Ada lima cara yang dapat dilakukan guru untuk membantu proses pengembangan emosi anak yaitu kemampuan mengendalikan emosi diri, kemampuan untuk memotivasi diri, dan kemampuan membina hubungan dengan orang lain.

  3. Materi pembelajaran emosi di TK meliputi rasa cinta dan kasih, empati dan pengendalian emosi.

  4. Metode yang dapat membantu proses perkembangan emosi anak di TK yaitu : bernyanyi, main music, main peran, bercerita, gerak dengan lagu dan lain-lain.

  5. Strategi pengembagan sosial anak usia 0-3 tahun dimulai dengan memperkuat ikatan antara orang tua dan anak.

  6. Sasaran pengembangan sosial di TK adalah : ketrampilan,berkomunikasi, memiliki rasa humor, menjalin persahabatan dan lain-lain.

  7. Salah satu keahlian guru yang diharapkan adalah kemampuannya dalam memilih metode pembelajaran yang tepat untuk anak didiknya.

  8. Sasaran pendidikan karakter (hal. 10,10)