16
mengalami menopause akan membutuhkan keluarga dan teman-teman terdekat sebagai dukungan agar tidak minder dalam beradaptasi dengan
lingkungan. Selain itu adanya motivasi dari dirinya untuk menjalani hidupnya dengan penuh semangat kualitas hidup yang baik.
3.3. Psikososial Wanita Menopause
Kehadiran masa menopause pada wanita memiliki dampak psikologis yang perlu dipahami untuk menjaga kesejahteraan hidup manusia fisik dan
nonmoral. Individu yang mengalami transisi dalam kehidupannya, baik dalam pekerjaan, rumah tangga, hubungan sosial, yang semunanya itu dapat
memicu timbul nya stress pada wanita menopause Irmawati 2008. Menurut Kasdu 2002 wanita yang memasuki menopause, tidak jarang
merasa tidak sempurna lagi sebagai wanita. Kondisi ini sering menimbulkan tekanan psikologis. Jika tekanan ini tidak diatasi akan berkembang menjadi
stres yang berdampak buruk pada kehidupan sosial seorang wanita. Selain perubahan fisik yang dialami wanita menopause, perubahan psikologis juga
sangat mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita dalam menjalani masa menopause. Perubahan yang terjadi pada wanita menopause adalah mudah
merasa tegang dalam kehidupan wanita seperti merawat orang tua lanjut usia, memasuki masa pensiun, melihat anak-anak tumbuh dewasa dan
meninggalkan rumah serta penyesuaian lain dalam kehidupan. Ketegangan inidapat menimbulkan gejala pada fisik dan psikis, termasuk menjadi
pelupa, kurangdapat memusatkan perhatian, mudah cemas, mudah marah dan depresi Palupi, 2010.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Secara umum menopause merupakan fase terakhir perdarahan haid dan kemampuan reproduksi wanita berakhir dan terjadi secara alamiah Kasdu 2002.
Northrup 2006 mendefenisikan menopause secara klinis dimana seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama satu tahun, yang diawali dengan tidak
teraturnya periode menstruasi dan diikuti dengan berhentinya periode mentruasi. Menurut Nirmala 2003 menopause adalah kejadian biasa yang dihadapi wanita
menopause ketika tahun-tahun kesuburannya menurun, sehingga bagi sebagian wanita menimbulkan rasa cemas dan risau, sementara bagi wanita yang lain
mendatangkan rasa percaya diri. Jika dipersiapkan dengan baik, menopause dapat menjadi masa regenarasi bagi wanita. Masalahnya, lingkungan tidak membantu
persiapan ini dan perhatian meraka jauh lebih dicurahkan untuk mendampingi wanita dalam mempersiapkan pertunangan, perkawinan, persalinan, kelahiran, dan
tuntutan mendampingi anak balita, remaja dan seterusnya. Umumnya gejala fisik dan psikologis pada wanita menopause, seperti hot
flushes rasa panas pada wajah, leher, dada yang berlangsung selama beberapa menit, pusing dan lemah. Sedangkan gejala psikologis berupa mudah tersinggung,
depresi, cemas, suasana hati mood yang tidak menentu, dan susah untuk berkonsentrasi spencer 2007. Menurut nirmala 2003 wanita menopause juga
mengeluh mengalami kerontokan rambut, sulit tidur, atau tidak lagi menikmati hubungan seksual. Kasdu 2002 menjelaskan kseluhan psikis pada menopause
Universitas Sumatera Utara