BID'AH ITU SESAT
SEMUA BID’AH ITU SESAT
Oleh Suhairi
Saya pernah mendengar hadits Rasulullah Muhammad SAW “Kullu bidatun dholallah
(semua bid’ah itu sesat)
Tetapi saya dengar dari ustaz kampung bahwa bid’ah itu ada dua yaitu bid’ah dholalah dan
Hasanah. Bagaimana sebenarnya yang betul?
KH. Bisri Musthofa Menjawab:
Kalau Bid’ah dholalah itu lafaznya umum dan tiap-tiap yang berlafadz umum memerlukan
penjelaskan untuk menyataka kekhususan. Ada contoh hadis yang senada yang bisa dijadikan
pandangan secara mantiq (akal)
Hadits: Kullu syaiun minal ma’ (segala sesuatu itu terbuat dari air)
Apakah iblis terbuat air? atau apakh malaikat terbuat dari air? apakah maksud hadis ini
bermakna umum segala sesuatu terbuat dari air. Tentu tidak bukan?
Tanya:
Jadi bagaimana kebenaran hadits tersebut dan letak pengertian yang sebenarnya? (go back
kepertanyaan paling atas)
KH.Bisri Musthofa menjawab:
Hadits itu memang benar dari Bukhari wa’Muslim wa Abi Dawud wa Ibnu Majah dan
bersumber dari Aisyah. Pengertian sebenarnya adalah Barang siapa yang mengadakan segala
sesuatu perbuatan/amal yang tidak bersumber dari Al-quran dan hadist maka itu ditolak.
Kalau kita mengerjakan sholat shubuh 4 rakaat atau sholat mayit dengan memakai ruku’
maka amal itu di tolak. Itulah yang dimaksud oleh hadis diatas, sebab yang demikian itu tidak
ada sumbernya dari agama. Sedangkan persoalan keagamaan yang lain seperti azan dua kali
pada waktu jum’at atau sholat terawih 20 rakaat atau baca berjanji berisi sholawat dan kisah
kelahiran Nabi Muhammad SAW atau melazimkan wirit yasin atau tahlilan yang memiliki
sumber padangan keagamaan kepada Usman bin Affah dan Umar bin Khattab ataupun Bid’ah
lughawiyah (segala sesuatu perbuatan amal yang tidak pernah terjadi di zaman rasulullah
Muhammad SAW) yang terkategori baik atau hasanah yang sangar baik untuk diamankan
secara turun temurun.
Sumber buku: Tanya Jawab KH.Bisri Musthofa
Oleh Suhairi
Saya pernah mendengar hadits Rasulullah Muhammad SAW “Kullu bidatun dholallah
(semua bid’ah itu sesat)
Tetapi saya dengar dari ustaz kampung bahwa bid’ah itu ada dua yaitu bid’ah dholalah dan
Hasanah. Bagaimana sebenarnya yang betul?
KH. Bisri Musthofa Menjawab:
Kalau Bid’ah dholalah itu lafaznya umum dan tiap-tiap yang berlafadz umum memerlukan
penjelaskan untuk menyataka kekhususan. Ada contoh hadis yang senada yang bisa dijadikan
pandangan secara mantiq (akal)
Hadits: Kullu syaiun minal ma’ (segala sesuatu itu terbuat dari air)
Apakah iblis terbuat air? atau apakh malaikat terbuat dari air? apakah maksud hadis ini
bermakna umum segala sesuatu terbuat dari air. Tentu tidak bukan?
Tanya:
Jadi bagaimana kebenaran hadits tersebut dan letak pengertian yang sebenarnya? (go back
kepertanyaan paling atas)
KH.Bisri Musthofa menjawab:
Hadits itu memang benar dari Bukhari wa’Muslim wa Abi Dawud wa Ibnu Majah dan
bersumber dari Aisyah. Pengertian sebenarnya adalah Barang siapa yang mengadakan segala
sesuatu perbuatan/amal yang tidak bersumber dari Al-quran dan hadist maka itu ditolak.
Kalau kita mengerjakan sholat shubuh 4 rakaat atau sholat mayit dengan memakai ruku’
maka amal itu di tolak. Itulah yang dimaksud oleh hadis diatas, sebab yang demikian itu tidak
ada sumbernya dari agama. Sedangkan persoalan keagamaan yang lain seperti azan dua kali
pada waktu jum’at atau sholat terawih 20 rakaat atau baca berjanji berisi sholawat dan kisah
kelahiran Nabi Muhammad SAW atau melazimkan wirit yasin atau tahlilan yang memiliki
sumber padangan keagamaan kepada Usman bin Affah dan Umar bin Khattab ataupun Bid’ah
lughawiyah (segala sesuatu perbuatan amal yang tidak pernah terjadi di zaman rasulullah
Muhammad SAW) yang terkategori baik atau hasanah yang sangar baik untuk diamankan
secara turun temurun.
Sumber buku: Tanya Jawab KH.Bisri Musthofa