62
teknik pengumpulan data. Dokumentasi akan dilakukan pada subjek penelitian yang dimaksud orang tua suami dan isteri yang memiliki anak
usia sekolah, tokoh masyarakat, kepala suku, pemerhati pendidikan, pemerhati perempuan, tokoh agama, dan tokoh pendidikan.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Mengutip konsep Miles and Huberman dan Spradley yang
mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian
sehingga sampai tuntas dan datanya sampai jenuh. Oleh karena itu aktivitas analisis data yang dilakukan adalah data
reduction
, data
display
, dan data
conclusion drawingverification
. Oleh karena itu data yang diperoleh di lapangan direduksi, dirangkum, dan dipilih hal-hal yang pokok untuk
difokuskan sesuai dengan rumusan masalah. Setelah reduksi, hal yang dilakukan selanjutnya adalah penyajian data sederhana dan selanjutnya peneliti
melakukan pengambilan kesimpulan atas data yang diperoleh.
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri Sugiyono, 2014:59. Namun, dikarenakan peneliti
memiliki keterbatasan dan juga karena teknik pengumpulan data juga mengunakan wawancara dan dokumentasi maka alat penelitian pada penelitian
ini mengunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan oleh peneliti, pedoman observasi dan dokumentasi foto atau rekaman.
63
G. Validasi Data
Dalam penelitian ini, validasi data dilakukan dengan cara Sugiyono, 2014:209-211 :
1. Trianggulasi
Trianggulasi dilakukan dengan cara : a.
Trianggulasi Teknik Trianggulasi ini dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama
dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.
b. Trianggulasi Sumber
Trianggulasi ini dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama melalui sumber yang berbeda, dalam hal ini sumber datanya adalah pada
subjek penelitian : orang tua suami dan isteri yang memiliki anak usia sekolah, tokoh masyarakat, kepala suku, pemerhati pendidikan,
pemerhati perempuan, tokoh agama, dan tokoh pendidikan. 2.
Meningkatkan Ketekunan Meningkatkan
ketekunan berarti
peneliti harus
melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Hal ini dilakukan
dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil penelitian secara cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya. Sebagai bekal maka
peneliti membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.