Representasi Word Graph Menggunakan XML untuk Frasa Nominal, Verbal, dan Adjektival dalam Bahasa Indonesia

REPRESENTASI WORD GRAPH MENGGUNAKAN XML
UNTUK FRASA NOMINAL, VERBAL, DAN ADJEKTIVAL
DALAM BAHASA INDONESIA

MUHAMMAD RIFKIAANSYAH

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

REPRESENTASI WORD GRAPH MENGGUNAKAN XML
UNTUK FRASA NOMINAL, VERBAL, DAN ADJEKTIVAL
DALAM BAHASA INDONESIA

MUHAMMAD RIFKIAANSYAH

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer pada

Departemen Ilmu Komputer

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

ABSTRACT
MUHAMMAD RIFKIAANSYAH. Word Graph Representation Using XML for Nominal, Verbal,
and Adjectival Phrase in Bahasa Indonesia. Under supervision of SRI NURDIATI and AHMAD
RIDHA.
Knowledge Graph (KG) is one of the methods to visualize a text as a graph. KG gives more emphasis
on the semantic aspect or meaning of a text, which distinguishes it from other methods. The research
on KG will be completed when it can process a text and summarize the text in the form of graphs.
Previous research has created a system that can represent the pattern of the word graph from nouns,
verbs, adjectives, adverbs and preposition phrases in Bahasa Indonesia using XML. This research
continues with the word graph representing patterns of nominal, verbal, and adjectival phrases in
Bahasa Indonesia using XML, where the patterns are based on previous research by Mahmuda. Forty
XML modules had been created from this research. The modules have been tested into Knowledge

Graph Viewer System from Computer Science Department, IPB. Twenty nine modules can be
perfectly displayed and are in accordance to Mahmuda’s research.
Keywords: knowledge graph, word graph, XML

Penguji: 1. Sony Hartono Wijaya, S.Kom, M.Kom

Judul Skripsi : Representasi Word Graph Menggunakan XML untuk Frasa Nominal, Verbal, dan
Adjektival dalam Bahasa Indonesia
Nama
: Muhammad Rifkiaansyah
NRP
: G64080057

Menyetujui:
Pembimbing II

Pembimbing I

Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc
NIP. 19601126 198601 2 001


Ahmad Ridha, S.Kom, MS
NIP. 19800507 200501 1 001

Mengetahui:
Ketua Departemen Ilmu Komputer

Dr. Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom
NIP. 19660702 199302 1 001

Tanggal lulus:

KATA PENGANTAR
Segala puja-puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala, Tuhan
semesta alam yang tak henti-hentinya memberikan segala rahmat, karunia, dan nikmat-Nya sehingga
tulisan ini dapat terselesaikan dengan baik. Sebuah pencarian ilmu sekaligus pengabdian selama
empat setengah tahun tidak akan ada artinya tanpa adanya bukti. Bukti-bukti tersebut ada yang
terukir melalui pekerjaan nyata maupun yang tertulis. Salah satu bukti ilmiah itu dituangkan ke
dalam tulisan hasil penelitian ini yang berjudul “Representasi Word Graph Frasa Nominal, Verbal,
dan Adjektival Menggunakan XML dalam Bahasa Indonesia”.

Penelitian ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya dukungan dan doa semua pihak. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan di antaranya kepada:


Orang tua tercinta, Ibu Euis Nurmala dan Bapak Abdullah atas semua doa dan keringat yang
mengalir demi mewujudkan cita-cita memiliki anak seorang sarjana.



Ibu Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc dan Bapak Ahmad Ridha S.Kom, MS atas bimbingannya dalam
menyelesaikan penelitian ilmiah ini.



Bapak Sony Hartono Wijaya, S.Kom, M.Kom selaku dosen penguji.



Tiara Khaulah Sari, seorang adik yang selalu menjadi motivasi dalam mengejar kesuksesan.




Ratih Kumala Dewi, kakak terhebat dan tersabar yang pernah ada.



Meilinda Lathfia yang tak pernah kenal kata lelah dalam memberi doa, semangat, dan
kebahagiaan dalam menemani hari demi hari.



Dosen dan staf Ilmu Komputer IPB atas semua ilmu yang diberikan.



Keluarga besar mahasiswa Departemen Ilmu Komputer IPB Angkatan 45 atas semua suka
duka, keceriaan, dan kesedihan. Sebuah perjalanan hidup yang sangat berharga.




Teman-teman satu bimbingan skripsi, Cipta Wiraswasta, Neri Petri Anti, Rizka Paramitha,
Yuli Susanti, dan khususnya Indra Lesmana atas bantuan dan dorongan semangat mereka.



Abdul Rahman Halim, Galuh Hanifatiha, Dewi Irmawati, Diah Rahmi Adiyanti, dan Muti
Relegi, singkatnya waktu bersama bukan berarti singkat pula arti persahabatan.



Momi, Hafid, Jaka, Irvan, Wahyu, Tenri, dan Ryantie, semoga tetap kompak walau terpisah
jarak dan waktu.



Sri Rahayu, Irma Purnama Ramadhani, Ashfahanirrohimah, Radini Ayu Pratiwi, Hany
Safitri, Ade Nelvia, dan Mugi Lestari, para sekretaris terbaik yang telah Allah turunkan untuk
menemani perjuangan organisasi di kampus tercinta.




Keluarga Departemen Kominfo BEM TPB IPB 2008/2009 yang menjadi keluarga pertama
dan tak terlupakan di IPB, beserta seluruh pimpinan dan anggota BEM TPB IPB 2008/2009.



Keluarga Departemen Kominfo BEM FMIPA IPB 2009/2010 atas semua canda tawa
mengiringi kontribusi di fakultas tercinta, beserta seluruh pimpinan dan anggota BEM
FMIPA IPB 2009/2010.



Keluarga Divisi Danus-Sponsorship (Para Pencari Tiga Ratus Juta) Pesta Sains Nasional
2010 yang telah memberikan bukti bahwa keajaiban datang dari keikhlasan dan selalu
berpikir baik kepada Allah.



Keluarga Kementerian Kominfo BEM KM IPB 2010/2011 atas ilmu dan persahabatannya.




Keluarga Kementerian Kominfo BEM KM IPB 2011/2012 dan Sahabat Kominfo atas
keceriaan serta telah menjadi bagian dari perjalanan mimpi penulis, beserta seluruh pimpinan
dan anggota BEM KM IPB 2011/2012.
Bogor, Januari 2013
Muhammad Rifkiaansyah

RIWAYAT HIDUP
Muhammad Rifkiaansyah lahir di Jakarta pada tanggal 17 September 1990, putra pertama
dari Bapak Abdullah dan Ibu Euis Nurmala ini besar di Kota Bekasi, Jawa Barat. Perjalanan
akademiknya diawali dengan menamatkan pendidikan Sekolah Dasar di SDN Jati Asih V pada tahun
2002. Pendidikannya berlanjut di SLTP Negeri 09 Bekasi dan tamat pada tahun 2005, serta berhasil
menyelesaikan sekolah tingkat menengah di SMA Negeri 113 Jakarta pada tahun 2008 pada jurusan
IPA.
Tahun 2008 penulis diterima kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Mayor
Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Di sela-sela
kesibukan akademiknya, penulis juga menyempatkan diri untuk ikut bermanfaat bagi orang lain
dengan terjun pada organisasi kesiswaan (OSIS) di SMA sebagai Sekretaris I. Begitupun saat di
kampus, penulis tergabung pada organisasi kemahasiswaan (BEM) selaku Kepala Departemen

Komunikasi dan Informasi BEM TPB IPB 2008/2010, lalu menjabat pada posisi yang sama di BEM
FMIPA IPB 2009/2010. Penulis menjadi staf ahli desain di BEM KM IPB pada tahun 2010/2011
serta mengakhiri perjalanan organisasinya di IPB dengan menjadi Menteri Komunikasi dan
Informasi BEM KM IPB 2011/2012. Penulis sempat menjadi asisten Mata Kuliah Pendidikan
Agama Islam pada tahun 2011. Selain itu, penulis juga pernah melaksanakan Praktik Kuliah Lapang
(PKL) di Pusat Pengembangan Informasi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional pada bulan Juli
hingga Agustus 2011 sebagai web interface analyst.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………………………..... vi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................. vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ................................................................................................................... 1
Ruang Lingkup ...................................................................................................................... 1
Manfaat Penelitian ................................................................................................................. 1
TINJAUAN PUSTAKA
Frasa .................................................................................................................................... 2

Knowledge Graph (KG) ......................................................................................................... 2
Word Graph .......................................................................................................................... 2
XML .................................................................................................................................... 2
METODE PENELITIAN
Studi Literatur ....................................................................................................................... 3
Analisis Pola Pembentukan Word Graph Frasa Nominal, Verbal, dan Adjektival ........................ 3
Praproses .............................................................................................................................. 3
Perancangan Database ........................................................................................................... 3
Pembentukan Dokumen XML ................................................................................................ 3
Analisis Hasil dan Pengujian .................................................................................................. 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Studi Literatur ....................................................................................................................... 5
Analisis Pola Pembentukan Word Graph Frasa Nominal, Verbal, dan Adjektival ........................ 6
Praproses .............................................................................................................................. 6
Perancangan Database ........................................................................................................... 6
Pembentukan Dokumen XML ................................................................................................ 7
Analisis Hasil dan Pengujian ................................................................................................. 10
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan ............................................................................................................................. 11
Saran ................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 11
LAMPIRAN .............................................................................................................................. 13

v

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Metode penelitian. ............................................................................................................................. 3
2 Word graph pola frasa nominal ke-11 (fu11) (Mahmuda 2010) ....................................................... 7
3 Word graph frasa nominal pengolahan biji jagung (Mahmuda 2010)............................................... 7
4 File XML bagian tag fu11 ...................................................................................... 8
5 File XML bagian tag fu11. .......................................................................... 9
6 Hasil pengujian frasa “banyak bertambah” pada KG Viewer ............................................................ 9
7 Hasil pengujian frasa nominal “berjalan efisien” pada KG Viewer. ................................................ 10
8 Hasil pengujian frasa nominal “usia panen” pada KG Viewer ......................................................... 10
9 Hasil pengujian frasa nominal “perekonomian Indonesia” pada KG Viewer .................................. 10
10 Word graph “pemenuhan kebutuhan pangan” pada KG Viewer ...................................................... 11
11 Word graph frasa verbal "menyampaikan informasi” pada KG Viewer.......................................... 11
12 Word graph frasa verbal pola kelima (fu26) (Mahmuda 2010). ...................................................... 11

DAFTAR TABEL
Halaman
1 Komponen-komponen pembentuk word graph frasa nominal ke-11 (fu11)........................................ 8
2 Hubungan relasi antarkomponen word graph pola fu11 ...................................................................... 9

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Struktur tabel ‘pola_frasa_umum’ ..................................................................................................... 14
2 Dokumen XSD Lesmana (2012) ........................................................................................................ 16
3 File XML pola fu11 (frasa nominal ke-11) ....................................................................................... 19
4 Dokumen XML frasa nominal, verbal, dan adjektival hasil penelitian .............................................. 21
5 Perbandingan pola word graph KG Viewer dengan hasil penelitian Mahmuda (2010) ..................... 72

vi

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Komunikasi menjadi suatu hal yang sangat
penting dalam kehidupan manusia. Bahkan,
bisa dikatakan manusia tidak dapat hidup tanpa
komunikasi. Hal ini dilihat dari faktor manusia
sebagai makhluk sosial yang secara sadar atau
tidak menuntut mereka untuk berhubungan
satu sama lain melalui komunikasi.
Komunikasi secara umum dapat diartikan
sebagai proses si A menyampaikan pesan B
melalui saluran C kepada si D dengan akibat E
(Black dan Bryant 1995). Komunikasi
dikatakan efektif apabila terjadi persamaan
makna pesan yang dikirim dan diterima.
Namun,
dalam
prosesnya
terkadang
komunikasi mengalami hambatan. Hambatan
tersebut salah satunya terjadi ambiguitas pesan
yang disebabkan adanya persamaan kata-kata
tertentu dalam bahasa Indonesia.
Komputer melalalui bahasa buatan hadir
untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam
mengatasi
hambatan
komunikasi
antarmanusia.
Bahasa
buatan
dalam
implementasinya membutuhkan compiler.
Compiler ini berfungsi mengubah bahasa
buatan menjadi bahasa mesin. Namun, pada
kenyataannya tidak semua orang dapat dengan
mudah menggunakan compiler karena
dibutuhkan pemahaman yang terbilang sulit.
Di bidang ilmu komputer sendiri, ada yang
dikenal dengan istilah Natural Language
Processing (NLP) yaitu bidang kajian ilmu
yang bertujuan mewujudkan bahasa alami
sebagai bahasa yang dapat dikenali komputer.
Teks sebagai salah satu jenis bahasa alami
berupa tulisan dalam pemaknaan setiap
katanya
ternyata
dapat
menimbulkan
ambiguitas. Salah satu jalan keluar untuk
permasalahan ini melalui visualisasi kata teks
ke dalam bentuk gambar. Kemudahan dalam
memahami sebuah gambar dibandingkan
bentuk penyajian lain menjadi landasan hal
tersebut. Upaya untuk merepresentasikan
pengetahuan dalam teks salah satunya melalui
metode
pemunculan
graf
kata
dan
hubungannya dengan kata lain yang disebut
dengan metode Knowledge Graph (KG).
Metode KG adalah metode yang digunakan
untuk
menganalisis
teks
dan
merepresentasikannya ke dalam bentuk graf
(text graph). Graf yang ditampilkan merupakan
makna dari teks yang dibaca (Zhang & Hoede
2000). KG sendiri lebih fokus pada aspek
semantik (Zhang 2002). Metode KG dalam
implementasi jangka panjang diharapkan
mampu merancang sebuah software yang dapat

melakukan abstraksi teks bahasa Indonesia
secara otomatis. Hasil dari abstraksi teks
tersebut akan ditampilkan dalam bentuk graf.
Informasi graf tersebut merupakan intisari
pengetahuan dari teks yang dipelajari.
Saat ini telah dilakukan penelitian KG
mengenai aturan pembentukan word graph
pada bahasa Indonesia yang direpresentasikan
ke dalam dokumen Extensible Markup
Language (XML) untuk jenis kata benda
(Susanti 2012), kata kerja (Oktarina 2012),
kata sifat (Astriratma 2012), kata keterangan
(Anti 2012), preposisi (Dillyani 2012), serta
frasa
keterangan
(Wiraswasta
2012).
Representasi menggunakan XML ini bertujuan
untuk dapat mempertukarkan data dengan
mudah antaraplikasi maupun device pada
berbagai platform (W3C 2012). Aturan
pembentukan word graph tersebut masih
terdiri atas kata per kata sehingga diperlukan
pengembangan
aturan
untuk
menghubungkannya menjadi bentuk frasa.
Penelitian ini merepresentasikan KG untuk
frasa nominal, verbal, dan adjektival dalam
bentuk XML. Pola pembentukan frasa
nominal, verbal, dan adjektival sendiri telah
dikembangkan oleh Mahmuda pada tahun
2010 dengan judul tesis “Konstruksi Pola Word
Graph Frasa Kata Menggunakan Metode
Knowledge Graph”.
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
ialah
merepresentasikan konsep knowledge graph
frasa nominal, verbal, dan adjektival
menggunakan
XML
sesuai
aturan
pembentukan word graph frasa pada bahasa
Indonesia.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian difokuskan pada
aturan pola word graph frasa nominal, verbal,
dan adjektival hasil tesis Mahmuda (2010).
Pengelompokan frasa yang diambil dibedakan
berdasarkan kelas kata yang menjadi inti frasa
(Keraf 1991), di antaranya frasa nominal, frasa
verbal,
frasa
adjektival,
dan
frasa
preposisional. Penelitian kali ini frasa yang
direpresentasikan ke dalam word graph yaitu
frasa nominal, verbal, dan adjektival.
Pembentukan dokumen menggunakan format
XML.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini
ialah terbentuknya modul representasi word
graph frasa nominal, verbal, dan adjektival
menggunakan format XML yang dapat

2

dijadikan dasar pembuatan abstraksi suatu teks
dalam bentuk text graph.

TINJAUAN PUSTAKA
Frasa
Frasa adalah kesatuan yang terdiri atas dua
kata atau lebih yang masing-masingnya
mempertahankan makna dasar katanya,
sementara gabungan itu menghasilkan suatu
relasi tertentu, dan tiap kata pembentukya tidak
bisa berfungsi sebagai subjek dan predikat
dalam konstruksi itu (Keraf 1991).
Knowledge Graph (KG)
Knowledge graph adalah suatu metode
untuk
menganalisis
teks
dan
merepresentasikannya dalam bentuk graf
(Zhang & Hoede 2000). KG adalah suatu
pendekatan baru yang dapat digunakan untuk
menyatakan bahasa manusia yang fokus pada
aspek semantik. Pada prinsipnya KG terdiri
atas concept (token, type, dan name) dan
relations (Zhang 2002).
Concept merupakan komponen terpenting
dalam pemikiran manusia. Concept mampu
menjadi prosedur dalam membentuk suatu
pengertian dari khusus ke umum atau
sebaliknya (Zhang 2002). Concept dalam KG
dapat dinyatakan sebagai token, name, dan
type.
Token merupakan concept yang dipahami
oleh seseorang menurut cara pandangnya
masing-masing sehingga token bersifat
subjektif. Setiap persepsi selalu berhubungan
dengan token. Misalnya, kata “jeruk” dapat
diasosiasikan secara subjektif mengenai
bentuk, warna, rasa, dan sebagainya. Sebuah
token dalam KG direpresentasikan dengan
simbol “฀”.
Type adalah concept yang berupa informasi
umum dan bersifat objektif karena merupakan
suatu kesepakatan yang dibuat sebelumnya.
Contoh type adalah buah, binatang, dan
sayuran.
Name adalah sesuatu yang bersifat
individual. Sebagai contoh, Dean adalah
sebuah name untuk seorang laki-laki (Berg
1993).
Ontologi merupakan gambaran dari
beberapa concept dan relationship antarconcept untuk mendefinisikan ide-ide yang
merepresentasikan concept, relationship, dan
logikanya (Muslik 2009). Ontologi terdiri atas
9 binary relationship dan 4 jenis frame
relationship (Hoede & Nurdiati 2008). Binary
relationship merupakan penghubung antara

dua concept yang membentuk sebuah graf.
Berikut ini adalah jenis-jenis binary
relationship:
1 Relasi kesamaan (ALIKENESS/ALI).
2 Relasi kausalitas (CAUSALITY/CAU).
3 Relasi kesederajatan (EQUALITY/EQU).
4 Relasi yang bertautan (SUBSET/SUB).
5 Relasi perbedaan (DISPARATENESS/DIS).
6 Relasi yang berurutan (ORDERING/ORD).
7 Relasi atribut (ATTRIBUTE/PAR).
8 Relasi
kebergantungan
informasi
(SKOLEM/SKO).
9 Ontologi FOCUS (F).
Tidak semua hal dapat dinyatakan hanya
menggunakan binary relationship. Oleh sebab
itu, terdapat frame untuk menanganinya.
Frame merupakan verteks berlabel yang
digunakan untuk mengelompokkan beberapa
graf. Keempat jenis frame relationship yaitu:
1 Focusing on a situation (FPAR).
2 Negation of a situation (NEGPAR).
3 Possibility of a situation (POSPAR).
4 Necessity of a situation (NECPAR).
Word Graph
Word graph merupakan graph dari kata
yang mendeskripsikan makna sebuah kata.
Dalam metode KG, setiap kata yang
berhubungan dengan sebuah word graph
menyatakan arti kata yang disebut dengan
semantic word graph. Gabungan semantic
word graph dalam sebuah kalimat akan
membentuk sentence graph. Graf yang
merepresentasikan gabungan dari sentence
graph dalam sebuah teks disebut text graph
yang terdapat pengetahuan di dalamnya
(Hoede & Nurdiati 2008).
XML
XML merupakan bahasa markup yang
direkomendasikan oleh World Wide Web
Consortium (W3C) pada tahun 1998. W3C
merupakan sebuah organisasi yang mengatur
standardisasi berbagai jenis bahasa dan
perangkat lunak yang mendukung teknologi
internet. XML sendiri merupakan turunan dari
Standard Generalized Markup Language
(SGML) yang juga merupakan bahasa
extensible, namun sangat kompleks.
XML merupakan bentuk baku untuk
merepresentasikan struktur dokumen teks dan
data yang memberikan kemudahan dalam
publikasi dan pertukaran data (Benz 2003).
Kemudahan tersebut terdapat pada sintaks
sederhana yang digunakan XML, tidak seperti
pada HTML. XML diharapkan dapat
memenuhi
kebutuhan
manusia
dalam
pencarian informasi dan memenuhi kebutuhan

3

komputer dalam pengolahan data (Dykes
2005). XML dapat memisahkan secara tegas
antara kandungan informasi dan struktur
informasi yang dimiliki.
Di antara kelebihan XML ialah
penggunaan tag yang didefinisikan oleh
pengguna untuk mendeskripsikan arti dari data
dan tidak mendefinisikan penyajian data. XML
mampu memisahkan antara bagian yang
berupa data dengan bagian yang bertugas untuk
menampilkan data. XML data juga tidak
terbatas digunakan pada satu macam aplikasi.
Sebuah dokumen XML dapat dirancang untuk
banyak aplikasi berbeda tergantung pada
informasi yang ditampilkan.

Mulai

Studi Literatur

Analisis Pola Pembentukan Word Graph
Frasa Nominal, Verbal, dan Adjektival

Praproses

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa
tahapan umtuk merepresentasikan word graph
frasa nominal, verbal, dan adjektival, seperti
terlihat pada Gambar 1.
Studi Literatur
Tahap studi literatur merupakan tahap
pengumpulan bahan pustaka yang relevan dan
sesuai dengan topik yang dibahas. Bahan
pustaka yang dikumpulkan dan dipelajari yaitu
teori mengenai KG, frasa, serta impelementasi
XML.
Analisis Pola Pembentukan Word Graph
Frasa Nominal, Verbal, dan Adjektival
Analisis pola pembentukan word graph
frasa nominal, verbal, dan adjektival
didasarkan pada penelitian sebelumnya yaitu
tesis Mahmuda (2010) yang berjudul
“Konstruksi Pola Word Graph Frasa Kata
Menggunakan Metode Knowledge Graph”.
Hasil analisis pola pembentukan frasa tersebut
akan digunakan dalam pembuatan dokumen
berformat XML. Dokumen XML ini
merepresentasikan KG pada pembentukan pola
word graph untuk frasa nominal, verbal, dan
adjektival dalam bahasa Indonesia.
Praproses
Tahap praproses bertujuan membatasi kata
masukan yang dapat terbaca langsung oleh
sistem. Kata masukan diperiksa apakah tunggal
atau jamak, kata atau frasa, serta diperiksa
keberadaan kata tersebut di dalam database.
Setiap masukan kata tersebut diproses di tahap
berikutnya yang berbeda-beda sesuai dengan
aturan penyusunan frasa. Pembatasan kata
masukan juga dilakukan agar hanya kata
berupa karakter yang diproses.

Perancangan Database

Pembentukan Dokumen XML

Analisis Hasil dan Pengujian

Dokumentasi dan Laporan

Selesai

Gambar 1 Metode penelitian.
Perancangan Database
Tahap perancangan database dilakukan
dengan memanfaatkan kembali database yang
telah ada pada penelitian sebelumnya
(Lesmana 2012). Selain itu, database tersebut
akan disinkronisasikan melalui penambahan
tabel dengan aturan baru yang nantinya dapat
memproses kata dan frasa yang dimasukkan ke
dalam sistem.
Pembentukan Dokumen XML
Seperti telah diterangkan sebelumnya
bahwa tag yang digunakan pada XML tidak
didefinisikan secara khusus. Oleh sebab itu,
terlebih dahulu dilakukan penamaan tag untuk
mendeskripsikan data yang digunakan.

4

Penamaan tag didasarkan pada aturan yang
dibuat
oleh
Astriratma
(2012)
dan
disempurnakan oleh Lesmana (2012).
Penggunaan tag tersebut bertujuan agar
menghasilkan pola word graph frasa yang
dapat diproses dan ditampilkan dengan baik
oleh Knowledge Graph Viewer (KG Viewer)
hasil penelitian Ramadhan (2012) dan
Lesmana (2012). Sistem ini dibuat berbasis
web menggunakan bahasa pemrograman
Javascript. Penamaan tag ini juga telah
disesuaikan dengan kebutuhan KG agar dapat
merepresentasikan
data
sesuai
fungsi
penggunaan XML. Berikut dijabarkan tag-tag
yang ada dalam representasi pola word graph
untuk jenis frasa nominal, verbal, dan
adjektival:
 , merupakan tag
awal yang menampung seluruh elemen
pada dokumen XML atau bisa disebut
dengan root element.
 , tag
ini
merepresentasikan
keseluruhan
komponen-komponen yang ada dalam
pembentukan suatu pola.

,
tag
yang
mewakili arah hubungan dari suatu
komponen dengan komponen lainnya
sesuai dengan pola yang dibentuk.

, tag yang
menunjukkan suatu focus.

, tag yang
menunjukkan suatu token.

,
tag
yang
menunjukkan suatu kebutuhan yang berupa
text.
 , tag yang
menggambarkan
hubungan
yang
digunakan tiap elemen.

, tag yang
menunjukkan suatu frame.
 , tag yang menunjukkan id
dari suatu komponen.

, tag yang
menunjukkan nilai dari komponen text.
 , tag turunan
dari yang menunjukkan
kebutuhan nilai dapat diubah (YES) atau
tidak (NO).

,
tag
yang
menunjukkan arah panah masuk pada
relationships.
 , tag yang menunjukkan arah
panah keluar pada relationships.

 , tag yang
menunjukkan suatu focus sesuai dengan id
yang digunakan.
 , tag yang
menunjukkan suatu token sesuai dengan id
yang digunakan.
 , tag
yang menunjukkan suatu hubungan sesuai
dengan id yang digunakan.

, tag yang
menunjukkan suatu text sesuai dengan id
yang digunakan.
 , tag yang
menunjukkan suatu frame sesuai dengan id
yang digunakan.
Analisis Hasil dan Pengujian
Pengujian dilakukan melalui dua tahap.
Tahap pertama adalah pengujian keluaran
sistem KG Viewer berdasarkan masukan frasa
dari pengguna. Pada pengujian ini sistem
mendapat 4 skenario masukan frasa yang
berbeda setiap skenarionya. Perbedaan ini
didasarkan pada aturan penyusun frasa serta
ada atau tidaknya kata masukan dalam
database. Sistem dinyatakan berhasil apabila
memberikan keluaran yang sesuai.
Pengujian tahap kedua bertujuan untuk
mengetahui kesesuaian antara graf yang
dihasilkan dari modul-modul dokumen XML
yang telah dibuat dengan pola graf penelitian
Mahmuda (2010). Modul tersebut juga akan
diuji menggunakan aplikasi KG Viewer.
Pengujian dikatakan berhasil apabila sistem
menampilkan pola word graph yang sesuai
dengan hasil penelitian Mahmuda (2010).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Studi Literatur
Ada tiga bahan bahasan umum yang
menjadi rujukan dalam penelitian ini yaitu KG,
frasa, dan implementasi XML. Penggunaan
KG disebabkan KG lebih menekankan pada
aspek ontologi yang dimilikinya dibandingkan
dengan metode representasi lain. Aspek
ontologi ini menggunakan jenis relasi yang
terbatas dan digunakan untuk meniru
pemahaman manusia. Hal ini yang
menyebabkan KG memiliki kemampuan
menyatakan aspek semantik lebih mendalam.
Frasa dapat dibedakan berdasarkan
hubungan unsur dalam strukturnya yaitu frasa
eksosentris dan endosentris serta berdasarkan
kelas kata yang menjadi inti frasa (Keraf 1991).
Berdasarkan penelitian Mahmuda (2010), pola

5

word graph frasa yang dihasilkan merujuk
pada pembagian frasa yang menjadi inti frasa,
terdiri atas:
1 Frasa Nominal
Frasa nominal atau frasa kata benda adalah
kelompok kata yang menyatakan atau
menunjuk suatu benda. Inti frasa nominal
adalah kata benda, misalnya: ‘modal bersama’
dan ‘mutu tepung jagung’.
2 Frasa Verbal
Frasa verbal atau frasa kata kerja adalah
kelompok kata yang menyatakan tindakan atau
perbuatan. Inti frasa verbal adalah kata kerja,
misalnya: ‘dihadapi petani’ dan ‘meningkatkan
biaya pengendalian’.
3 Frasa Adjektival
Frasa adjektival atau frasa kata sifat adalah
kelompok kata yang menyatakan sifat atau
keadaan. Inti frasa adjektival adalah kata sifat,
misalnya: ‘tahan kekeringan’ dan ‘putih
bening’.
4 Frasa Preposisional
Frasa preposisional atau frasa kata depan
adalah kelompok kata yang terdiri atas
preposisi sebagai inti diikuti oleh kata atau
kelompok kata lain, terutama kata benda.
Fungsi frasa preposisi antara lain menunjuk
arah, tempat, dan waktu, sebagai contoh: ‘di
lapangan’ dan ‘dari pangkal daun’.
Pada penelitian ini frasa yang digunakan
dan direpresentasikan ke dalam word graph
hanya frasa nominal, verbal, dan adjektival.
Keraf
(1991)
mengungkapkan
bahwa
gabungan antara kata dengan kata lain yang
membentuk sebuah frasa akan menimbulkan
pengertian baru atau mendukung sebuah relasi
tertentu. Hubungan makna antarunsur yang
membentuk frasa dapat berupa:
1 Relasi posesif, yaitu relasi yang
menunjukkan hubungan pemilik. Kata
kedua (pembatas) adalah pemilik kata
pertama. Frasa ini dapat dipisahkan dengan
kata milik dan kepunyaan. Misalnya:
kemampuan petani dan kandungan nutrisi
jagung.
2 Relasi subjektif, yaitu relasi yang
pembatasnya adalah pelaku dari kata yang
dibatasi. Frasa ini dapat dipecahkan dengan
menyisipkan kata oleh dan yang dilakukan
oleh. Misalnya: dihadapi petani dan
ditampung pihak swasta.
3 Relasi objektif, yaitu relasi yang kata
keduanya sebenarnya menjadi objek dari
kata pertama. Frasa ini dapat dipecahkan
dengan menggunakan kata akan, kepada,
dan tentang. Misalnya: menghasilkan
tekstur dan memenuhi kebutuhan pangan.

4 Relasi tujuan, yaitu relasi yang
pembatasnya merupakan tujuan dari kata
yang dibatasi. Frasa ini dapat dipecahkan
dengan kata bagi, buat, guna, dan untuk.
Misalnya: makanan rakyat dan untuk
membeli solar.
5 Relasi keahlian, yaitu relasi yang
pembatasnya merupakan keahlian dari kata
yang dibatasi. Frasa ini dapat menggunakan
kata dalam bidang untuk memisahkan frasa
tersebut. Misalnya: petani kelapa dan
dokter ahli saraf.
6 Relasi asal, yaitu relasi yang pembatasnya
merupakan asal dari kata yang dibatasi.
Frasa ini dapat dipecahkan dengan
menyisipkan kata dari dan yang berasal
dari. Misalnya: tenaga mesin dan dari
pangkal daun.
7 Relasi partitif, yaitu relasi yang
pembatasnya merupakan keseluruhan dari
kata yang dibatasi, atau kata yang dibatasi
merupakan bagian dari pembatasnya. Frasa
bentuk ini dapat dilakukan dengan
menyisipkan kata dari. Misalnya: biji
jagung.
8 Relasi material, yaitu relasi yang
pembatasnya menyatakan materi yang
dipakai untuk kata yang dibatasi. Frasa ini
dapat digunakan kata dari dan dibuat dari
untuk menyatakan hubungan itu secara
eksplisit. Misalnya: tepung jagung dan
minyak kelapa.
9 Relasi perbandingan, yaitu relasi yang
pembatasnya merupakan perbandingan
bagi kata yang dibatasi. Frasa ini
dipisahkan dengan kata seperti dan
bagaikan. Misalnya: berakar serabut dan
putih susu.
10 Relasi instrumental, yaitu relasi yang
pembatasnya merupakan alat bagi kata
yang dibatasi. Relasi ini dapat dinyatakan
dengan menggunakan kata dengan.
Misalnya: tumbuh baik dan dengan
kehidupan masyarakat.
11 Relasi lokatif, yaitu relasi yang
pembatasnya merupakan tempat atau
tempat bekerja dari kata yang dibatasi. Kata
yang dapat disisipkan untuk menyatakan
hubungan ini secara eksplisit adalah di,
pada, dan dalam. Misalnya: masyarakat
Papua dan di kebun petani.
XML dipilih atas dasar adanya kekurangan
pada penelitian-penelitian sebelumnya yang
menggunakan MATLAB, perangkat lunak
berbayar. Selain itu, XML memiliki
kemudahan lain yang tidak dimiliki oleh
bahasa lainnya. Kemudahan itu antara lain

6

penggunaan tag yang didefinisikan oleh
pengguna dan mudah dalam pertukaran data.
Analisis Pola Pembentukan Word Graph
Frasa Nominal, Verbal, dan Adjektival
Pola pembentukan word graph didapat
dengan terlebih dahulu menganalisis beberapa
aturan word graph yang sudah dibuat oleh
penelitian sebelumnya. Aturan-aturan word
graph
tersebut
dipadukan
sehingga
terbentuklah aturan word graph frasa nominal,
verbal, dan adjektival. Jumlah kata yang
terbentuk pada setiap pola frasa memiliki
paling banyak tiga kata. Tiga kata tersebut
merupakan gabungan dari dua kata yang
membentuk frasa maupun frasa baru yang
terbentuk dari satu kata dan satu frasa. Pola
yang terbentuk ini lalu dikelompokkan
berdasarkan makna frasa. Makna frasa didapat
dari pembagian frasa pada kelas yang menjadi
inti frasa dan hubungan makna antarunsur yang
membentuk frasa serta bentuk word graph.
Analisis pola word graph ini menghasilkan 40
pola word graph frasa nominal, verbal, dan
adjektival berdasarkan penelitian Mahmuda
(2010). Rinciannya yaitu 20 (dua puluh) pola
frasa nominal, 18 (delapan belas) pola frasa
verbal, 1 (satu) pola frasa nominal dan frasa
adjektival yang sama, dan 1 (satu) pola frasa
nominal, verbal, dan adjektival yang sama.
Seluruh pola tersebut akan direpresentasikan
sebagai 40 dokumen XML.
Praproses
Praproses dilakukan untuk membatasi frasa
masukan yang dapat langsung diproses oleh
sistem. Pada penelitian Mahmuda (2010)
didapat 133 padanan kata yang tersusun
menjadi frasa nominal, verbal, dan adjektival
yang diperoleh dari Jurnal penelitian dan
pengembangan pertanian Volume 28 Nomor 2
Tahun 2009 dan Tempo Edisi 15-21 Februari
2010. Seluruh kata ini disesuaikan kembali
dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) edisi ketiga secara manual. Apabila
ada kata yang tidak sesuai baik susunan kata
maupun jenis katanya maka dilakukan
penyesuaian kata sesuai dengan KBBI.
Praproses
juga
dilakukan
dengan
menganalisis pola word graph tiap frasa untuk
mengetahui ada atau tidak pola frasa yang
sama. Setelah dianalisis, terdapat pola frasa
yang sama, yaitu:
a Pola adjektival 1, pola frasa verbal 1, dan
pola frasa nominal 1.
b Pola frasa adjektival 2 dan pola frasa
nominal 2.

Perancangan Database
Perancangan database terlebih dahulu
dilakukan dengan menganalisis database
bernama ‘wg’ yang memuat tabel ‘kata’,
‘kbbi’,
‘pola_benda’,
pola_kerja’,
‘pola_prep’, dan ‘pola_s’ yang telah ada dari
hasil penelitian sebelumnya (Lesmana 2012).
Praproses yang menghasilkan 133 padanan
kata pembentuk frasa diuji coba kata demi kata
ke sistem KG Viewer. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui kata yang tidak ada di dalam tabel
‘kata’. Apabila kata tersebut tidak ada di dalam
tabel ‘kata’, tetapi ada di dalam tabel ‘kbbi’,
maka dilakukan pemasukan kata ke dalam
tabel ‘kata’. Pemasukan kata tersebut melalui
proses penyesuaian aturan pola database
masing-masing jenis kata pada penelitian
sebelumnya. Tujuannya agar kata masukan
dari hasil penelitian Mahmuda (2010) tidak
hanya dapat menampilkan pola word graph
frasa saja, tetapi juga pola word graph dari tiap
kata.
Hasil akhir dari perancangan database ini
yaitu terbentuknya tabel baru bernama
‘pola_frasa_umum’ dari database ‘wg’ yang
telah ada. Tabel ‘pola_frasa_umum’ terdiri atas
15 field, antara lain ‘tkm1’, ‘tkm2’, dan ‘tkm3’
yang merupakan tipe dari frasa tiap kata, baik
kata berimbuhan maupun kata tunggal yang
dimasukkan ke sistem, bisa berisi ‘b’ (kata
benda), ‘k’ (kata kerja), dan ‘s’ (kata sifat).
Field ‘tkd1’, ’tkd2’, dan ’tkd3’ merupakan tipe
kata dasar dari frasa tiap kata yang dimasukkan
ke sistem, isi dari field ini disesuaikan dengan
aturan dari tiap tabel jenis kata yang telah ada.
Field ‘awalan1’, ‘awalan2’, dan ‘awalan3’
berisi kata awalan imbuhan dari kata masukan,
dan field ‘akhiran1’, ‘akhiran2’, dan ‘akhiran3’
berisi kata akhiran imbuhan dari kata masukan.
Field berikutnya yaitu ‘pola_wg’ merupakan
pelabelan dari nama XML yang dibuat. Ini
merupakan
field
utama
dari
tabel
‘pola_frasa_umum’, aturan-aturan isi field
sebelumnya menjadi acuan dari file XML yang
akan ditampilkan oleh sistem KG Viewer. Dua
field terakhir yaitu ‘nama_pola’ dan
‘contoh_kata’ digunakan untuk memberi
informasi pilihan pola frasa yang sesuai pada
saat munculnya pop-up pada sistem. Pop-up ini
akan muncul apabila kata masukan tidak ada di
dalam tabel ‘kata’, tetapi ada di dalam tabel
‘kbbi’ atau frasa masukan memiliki aturan
frasa yang sama, namun berbeda pola word
graph. Pada Lampiran 1 diperlihatkan dengan
jelas struktur dari tabel ‘pola_frasa_umum’.

7

Pembentukan Dokumen XML
Penelitian menghasilkan 40 dokumen
berformat XML yang merepresentasikan pola
word graph frasa nominal, verbal, dan
adjektival dari hasil penelitian Mahmuda
(2010). Berikut akan dipaparkan pembentukan
pola word graph frasa nominal yang terbentuk
dari tiga kata. Tiga kata ini merupakan hasil
padanan dari satu kata dan satu frasa yaitu pola
word graph frasa nominal ke-11 (fu11) yang
memiliki
aturan
frasa
N1(pe-KKan)+FN(N2+N3)2. Penggunaan pola frasa
nominal tersebut dapat dilihat pada frasa
berikut:
pengolahan biji jagung
Frasa nominal tersebut memiliki kata
pertama yaitu “pengolahan” yang berasal dari
kata kerja “olah” bermakna memasak
(mengerjakan, mengusahakan) sesuatu supaya
menjadi lain atau menjadi lebih sempurna; cara
(melakukan sesuatu). Kata ini ditambah afiks
pe-an menjadi kata benda ‘’pengolahan” yang
bermakna proses, cara, perbuatan mengolah.
Dua kata berikutnya merupakan frasa nominal
“biji jagung” yang memiliki arti biji bagian
dari jagung. Jadi, frasa nominal “pengolahan
biji jagung” memiliki hubungan antarunsur
pembentuknya yang berelasi objektif (FP/obj).
Maknanya sendiri adalah pengolahan terhadap
biji jagung.
Menurut Mahmuda (2010) word graph dari
frasa nominal “pengolahan biji jagung” terdiri
atas dua concept (concept1 dan concept2).
Concept1 terdiri atas frame yang sesuai dengan
pola kata benda (N1) pe-KK-an (Saleh 2009)
“pengolahan” yang dihubungkan dengan relasi
ALI. Concept2 terdiri atas frame frasa nominal
pola ke-18 (fu18) yaitu (N1+N2)2 yang beralasi
partitif “biji jagung” yang dapat diturunkan
kembali menjadi dua concept (concept2.1 dan
concept2.2). Concept2.1 terdiri atas token yang
merepresentasikan kata benda (N1) “biji” yang
dihubungkan dengan relasi ALI. Concept2.2
terdiri
atas
sebuah
token
yang
merepresentasikan kata benda (N2) “jagung”
yang dihubungkan dengan relasi ALI. Kedua
concept ini dihubungkan dengan relasi SUB
karena concept2.1 merupakan bagian dari
concept2.2.
Concept kata “pengolahan” dan concept
frasa nominal “biji jagung” memiliki fokus
pembicaraan concept1. Oleh sebab itu,
concept1 diberi warna hitam dan digunakan
relasi PAR ke arah concept2. Hal ini karena
concept2 menerangkan concept1. Word graph
pola frasa nominal ke-11 (fu11) hasil penelitian

Mahmuda (2010) dapat dilihat pada Gambar 2,
sedangkan word graph frasa nominal
”pengolahan biji jagung” hasil penelitian
Mahmuda (2010) dapat dilihat pada Gambar 3.
SKO

PAR

ALI

SUB

ALI
KK

ALI
N2

ALI

N3

ALI

N1(pe-KK-an)

FN (N1 + N2)2

Gambar 2 Word graph pola frasa nominal
ke-11 (fu11) (Mahmuda 2010).

SKO

PAR

ALI
olah
ALI
pengolahan

SUB

ALI

ALI
biji

jagung

ALI
biji jagung

Gambar 3 Word graph frasa nominal
pengolahan biji jagung (Mahmuda
2010).
Pembentukan dokumen XML pada
penelitian ini menggunakan XSD dari
Astriratma (2012) yang disempurnakan oleh
Lesmana (2012). Aturan XSD tersebut dapat
dilihat pada Lampiran 2. Pembentukan
dokumen XML fu11 diawali dengan
menganalisis
komponen-komponen
pembentuk
dokumen
XML
tersebut.
Komponen-komponen pembentuk word graph
frasa nominal ke-11 (fu11) dapat dilihat pada
Tabel 1.
Dokumen XML fu11 diawali dengan tag
yang merupakan root element berisi
seluruh elemen dokumen XML. Tag ini
memiliki 2 elemen utama, yaitu tag

dan
tag
. Tag
memiliki 1 elemen focus, 3 elemen token, 5
elemen text, 8 relation, dan 2 frame. Setiap
elemen tersebut memiliki tag tersendiri.
Tag memiliki elemen tambahan di
luar id yaitu value dan replace. Pada pola fu11
terdapat lima text, yaitu N1 (pe-KK-an)
dilabelkan dengan ‘kata1’, KK dilabelkan
dengan ‘kata_dasar1’, N2 dilabelkan dengan

8

Tabel 1 Komponen-komponen pembentuk
word graph
ke-11 (fu11)
Komponen
Jumlahfrasa nominal
Keterangan
Focus
1
1
Token
3
1
2
3
Text
5
1 Value: kata1
Replace: YES
2 Value: kata_dasar1
Replace: YES
3 Value: kata2
4 Replace: YES
Value: kata3
5 Replace: YES
Value: kata2+kata3
Replace: YES
Relation
8
1 Type: ALI
2 Type: SKO
3 Type: ALI
4 Type: PAR
5 Type: ALI
6 Type: SUB
7 Type: ALI
8 Type: ALI
Frame
2
1 Focus id : 1
Token id : 1
Text id : 2
Relation id : 2 dan 3
Token id : 2 dan 3
Text id : 3 dan 4
2 Relation id : 5, 6
dan 7
‘kata2’, N3 dilabelkan dengan ‘kata3’, dan
FN(N2+N3)2 dilabelkan dengan ‘kata2+kata3’.
Tag dapat berubah sesuai kebutuhan
penggunaan pola yang direpresentasikan. Tag
menandakan nilai pada tag
dapat diubah atau tidak.
Kode XML berikutnya ialah tag
memiliki elemen di luar id
yaitu type. Pola fu11 memiliki dua frame berisi
components pada tiap frame. Frame id 1
meliputi focus, token id 1, text id 2, relation id
2 dan 3. Frame id 2 meliputi token id 2 dan 3,
text id 3 dan 4, relation id 5, 6, dan 7. File XML
tag terlihat pada Gambar 4.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12



1


1


2


3

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82


1
kata1
YES

2
kata_dasar1
YES

3
kata2
YES

4
kata3
YES

5
kata2+kata3
YES


1
ALI


2
SKO


3
ALI


4
PAR


5
ALI


6
SUB


7
ALI


8
ALI

1
1
1
2
3
2

2
2
3
5
6
7
3
4



Gambar 4 File XML bagian tag
fu11.

9

Setelah
pendefinisian elemen
dari
components,
elemen
tag
yang memiliki tag
dilengkapi dengan tag
dan . Hubungan relasi
antarkomponen word graph pola fu11 dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Hubungan relasi antarkomponen
word graph pola fu11
Id
1
2
3
4
5
6
7
8

Relation
ALI
SKO
ALI
PAR
ALI
SUB
ALI
ALI

From
Text id : 1
Token id : 1
Text id : 2
Frame id : 2
Text id: 3
Token: 2
Text id: 4
Text id: 5

To
Frame id: 1
Focus id : 1
Token id : 1
Frame id: 1
Token id: 2
Token id: 3
Token id: 3
Frame id: 2

File XML yang dihasilkan untuk bagian tag
dapat dilihat pada
Gambar 5. Gabungan kedua bagian tag

dan
tag
yang membentuk file
XML pola fu11 (frasa nominal ke-11) secara
utuh dapat dilihat pada Lampiran 3.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34


1
1
1

2
1
1

3
2
1

4
2
1

5
3
2

6
2
3

7
4
3

8
5
2



Gambar 5 File XML bagian tag
fu11.

Dokumen XML yang terbentuk dari
penelitian ini dapat digunakan kembali pada
penelitian selanjutnya untuk membentuk pola
word graph klausa dan kalimat. Pada saat kata
masukan bertambah, dokumen XML hanya
ditambahkan komponen pembentuk pola pada
tag dan relasinya juga
ditambahkan pada tag .
Penambahan ini tentunya dengan penyesuaian
database terlebih dahulu. Seluruh dokumen
XML frasa nominal, verbal, dan adjektival
yang terbentuk dari hasil penelitian dapat
dilihat pada Lampiran 4.
Analisis Hasil dan Pengujian
Pengujian
dilakukan
dua
tahap
menggunakan sistem KG Viewer. Pengujian
pertama, sistem akan diuji apakah akan
menghasilkan keluaran yang tepat sesuai
dengan yang dinginkan atau tidak. Ada empat
skenario pengujian keluaran sistem, dan
berikut hasil pengujian:
1 Apabila sistem diberi masukan frasa yang
kata pembentuknya ada dalam database,
namun tidak memiliki pola yang sesuai
dengan pola kata dan frasa word graph,
sistem akan menghasilkan Warning.
Warning ini berupa pop-up pemberitahuan
“The word is not found in database”.
Setelah diuji coba dengan frasa “banyak
bertambah” yang tidak memiliki pola word
graph frasa, didapat hasil yang sesuai.
Hasil ujicoba dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Hasil pengujian frasa “banyak
bertambah” pada KG Viewer.
2

Apabila sistem diberi masukan frasa baik
dua kata maupun tiga kata yang kata
penyusunnya ada dalam database, sistem
akan menghasilkan word graph frasa yang
sesuai. Setelah diuji coba dengan frasa
“berjalan efisien”, sistem menghasilkan
word graph frasa yang sesuai yaitu word
graph frasa nominal ke-17. Hasil
pengujian dapat dilihat pada Gambar 7.

10

masukan frasa ”perekonomian Indonesia”
yang memiliki aturan N1(pe-KB-an)+N2)2,
sistem berhasil menampilkan pop-up
pilihan pola word graph yang memiliki
aturan sama dengan frasa “perekonomian
Indonesia”. Pola word graph yang
dimunculkan yaitu pola word graph frasa
nominal ke-4 dan ke-21. Hasil ujicoba
dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 7 Hasil pengujian frasa nominal
“berjalan efisien” pada KG Viewer.
3

Apabila sistem diberi masukan frasa
terdiri atas dua kata atau tiga kata yang
salah satu atau seluruh kata penyusunnya
tidak ada dalam database tabel ‘kata’,
namun ada dalam tabel ‘kbbi’, sistem akan
memunculkan pop-up. Pop-up ini berisi
pilihan pola frasa yang memiliki pola
word graph frasa sesuai dengan frasa
masukan. Pada saat sistem diuji coba
dengan kata masukan “usia panen”, kata
“usia” tidak ada di tabel “kata”, namun ada
di tabel “kbbi” sebagai kata benda, sistem
berhasil memunculkan pop-up. Pop-up ini
berisi pilihan pola frasa yang memiliki
aturan N1+N2 (KB+KB) seperti terlihat
pada Gambar 8.

Gambar 8 Hasil pengujian frasa nominal “usia
panen” pada KG Viewer.
4

Apabila sistem diberi masukan frasa
terdiri atas dua kata atau tiga kata yang
kata penyusunnya ada dalam database
tabel “kata” dan memiliki aturan
pembentuk frasa yang sama dengan frasa
lain, namun berbeda pola, sistem akan
memunculkan pop-up. Pop-up ini berisi
pilihan pola word graph frasa yang
memiliki aturan pembentuk frasa yang
sama. Pada saat sistem diuji coba dengan

Gambar 9 Hasil pengujian frasa nominal
“perekonomian Indonesia” pada
KG Viewer.
Setelah pengujian tahap pertama, sistem
diuji coba terhadap keseluruhan dokumen
XML word graph frasa nominal, verbal, dan
adjektival yang telah dibuat. KG Viewer akan
menampilkan pola word graph frasa nominal,
verbal, dan adjektival dari dokumen XML
sesuai dengan frasa masukan.
Pengujian bernilai sesuai apabila pola yang
dihasilkan oleh KG Viewer memiliki gambar
word graph yang sesuai dengan pola hasil
penelitian Mahmuda (2010). Namun, karena
aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan
dan belum dapat menampilkan pola word
graph yang memiliki lebih dari 2 frame, maka
kesesuaian dilihat hanya pada pola word graph
yang dapat ditampilkan sistem dengan tidak
adanya penumpukan antara komponen satu
dengan yang lainnya. Berdasarkan hasil
pengujian didapat pola yang tidak dapat
ditampilkan secara sempurna oleh sistem yaitu
pola frasa nominal ketiga belas (fu13), pola
frasa verbal ketiga (fu24), keempat (fu25),
kesepuluh (fu31), kesebelas (fu32), kedua
belas (fu33), ketiga belas (fu34), keempat belas
(fu35), kelima belas (fu36), keenam belas
(fu37), dan ketujuh belas (fu38). Pada Gambar
10 ditampilkan word graph frasa nominal
ketiga belas dari frasa kata “pemenuhan
kebutuhan pangan” yang tidak dapat
ditampilkan sempurna oleh KG Viewer.

11

Mahmuda (2010). Seluruh gambar pola word
graph frasa nominal, verbal, dan adjektival
yang dihasilkan oleh KG Viewer dapat dilihat
pada Lampiran 5.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Gambar 10 Word graph “pemenuhan
kebutuhan” pangan pada KG
Viewer.
Jadi, jumlah pola yang dapat memenuhi
kebutuhan sistem dan dapat ditampilkan
sempurna oleh KG Viewer berjumlah 29 pola
dari total 40 pola frasa nominal, verbal, dan
adjektival. Salah satu contoh pola word graph
yang berhasil ditampilkan sempurna oleh
sistem KG Viewer ialah pola frasa verbal
kelima (fu26) dari frasa “menyampaikan
informasi” dapat dilihat pada Gambar 11. Hasil
ini dapat dibandingkan dengan pola pada
Gambar 12 hasil penelit