Kesejahteraan Sosial Pengaruh Program Life Skill Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah Binjai Terhadap Keberfungsian Sosial Anak Asuh

43 teratur dan tidak stabil. Keberfungsian sosial lebih melihat kepada bagaimana sesuatu proses sosialisasi itu memberi dampak kepada persekitarannya. Komponen- komponen utama yang wajib ada untuk menilai sejauh mana keberkesanan keberfungsian sosial itu adalah status sosial, kelompok sosial dan institusi sosial Dawam: 1995 Pelatihan keterampilan komputer dan sablon akan menghasilkan keberfungsian sosial yang baik bagi anak asuh di Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah Kota Binjai yaitu meningkatnya keterampilan hidup anak asuh, pemenuhan kebutuhan hidup sandang, pangan, papan, peningkatan pendapatan dan taraf hidup anak asuh serta tabungan anak asuh. Dengan bekal kecakapan hidup yang baik, diharapkan para lulusan akan mampu memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya, termasuk mencari atau menciptakan pekerjaan bagi mereka yang tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi .

2.5. Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan sosial sering diidentikkan dengan kesejahteraan ,masyarakat dan kesejahteraan umum. Kesejahteraan sosial dalam artian yang sangat luas mencakup berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai tingkat masyarakat yang lebih baik. Menurut Walter A. Friedlander dalam Muhidin, 1992:1, pengertian Kesejahteraan Sosial adalah sistem yang terorganisir dari pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga-lembaga yang bertujuan untuk membantu individu dan kelompok untuk mencapai standart hidup dan kesehatan yang memuaskan dan reaksi-reaksi pribadi Universitas Sumatera Utara 44 dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan kemampuannya sepenuh mungkin dan meningkat kesejahteraan selaras dengan kebutuhan keluarga dan masyarakat. Secara yuridis kosepsional, menurut Undang-Undang Kesejahteraan Sosial Nomor 11 pasal 1 ayat 1 menyatakan Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Pengertian lain juga dapat dikembangkan dari hasil Pre-Conference Working for the 15Th Internasional Conference of Social Welfare Sulistiati dalam Huda, 2009:73 yaitu Kesejahteraan Sosial adalah Keseluruhan usaha sosial yang terorganisir dan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat berdasarkan konteks sosialnya. Didalamnya tercakup pula unsur kebijakan dan pelayanan dalam arti luas yang terkait dengan berbagai kehidupan dalam masyarakat, seperti pendapatan, perumahan, kesehatan, rekreasi, dan lain sebagainya. Menurut Elizabet Wickenden, Kesejahteraan Sosial adalah peraturan perundangan, program, tunjangan, dan pelayanan, yang menjamin, atau memperkuat pelayanan untuk memenuhi kebutuhan sosial yang mendasar dari masyarakat serta menjaga ketentraman dalam masyarakat. Berdasarkan defenisi tersebut dapat dimbil kesimpulan bahwa Kesejahteraan Sosial mencakup berbagai usaha yang dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup manusia, baik itu dibidang fisik, mental, emosial, sosial ekonomi, ataupun kehidupan spiritual. Universitas Sumatera Utara 45

2.6. Kerangka Pemikiran