terhadap keputusan pembelian rokok Ten Mild. Artinya, jika variabel kemudahan memperoleh produk ditingkatkan sebesar satu satuan, maka
keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,012
c. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat.
Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≥ 1. Jika R²
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang
digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Tabel 4.20
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.737
a
.543 .522
0.63713 a. Predictors: Constant, kemudahan, produk, promosi, harga
b. Dependent Variable: keputusanpembelian
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juli 2011
Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa : a.
R = 0,737 berarti hubungan antara variabel Produk X
1
, Harga X
2
, Promosi X
3
, Kemudahan memperoleh produk X
4
Keputusan pembelian Y sebesar 73,7. Artinya hubungannya sangat erat.
b. Adjusted R Square sebesar 0,522 berarti 52,2 variabel Keputusan
pembelian dapat dijelaskan oleh Produk, Harga, Promosi, kemudahan memperoleh produk. Sedangkan sisanya 47,8 dapat dijelaskan oleh
variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
c. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari
nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar
0,63713. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. 4.3. Pembahasan
Promosi yang dilakukan Ten Mild merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian Rokok Ten Mild oleh mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara. Kemudahan untuk memahami pesan yang disampaikan, isi pesan yang disampaikan menarik perhatian konsumen serta
banyaknya kegiatan-kegiatan yang disponsori oleh rokok Ten Mild mampu mempengaruhi keputusan pembelian rokok Ten Mild pada mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara. Menurut Kotler 2003,22, promosi adalah komunikasi dari pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk menstimulus terjadinya
kesadaran awareness, ketertarikan interest, dan berakhir dengan tindakan pembelian purchase yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa
perusahaan. Harga yang ditawarkan rokok Ten Mild juga mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian rokok Ten Mild pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Harga rokok Ten Mild yang standar dan kompetitif serta kesesuaian
harga dengan kualitasnya dibandingkan dengan rokok lain dijadikan alasan untuk melakukan pembelian rokok Ten Mild oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara. Menurut Kotler 2001:195, harga adalah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk suatu manfaat atas pengkonsumsian, penggunaan atau kepemilikan
barang atau jasa. Produk Ten Mild juga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian
pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Produk Ten Mild
Universitas Sumatera Utara
menawarkan kenikmatan bagi penggunanya, kadar nikotin yang rendah, pemilihan tembakau yang berkualitas serta bentuk kemasan produknya yang mudah diingat oleh
para penggunanya mampu mempengaruhi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara untuk memutuskan melakukan pembelian rokok Ten Mild. Menurut
Sianipar 2006,24 produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun dilihat termasuk kemasan, warna, harga, prestise perusahaan maupun tingkat
pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
Kemudahan memperoleh produk juga mempunyai pengaruh untuk melakukan pembelian rokok Ten Mild pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara. Dimana rokok Ten Mild mudah diperoleh di kantin atau pun di warung-warung yang berada disekitar wilayah kampus. Selain itu juga rokok Ten Mild bisa dibeli
secara perbatang. Menurut Kotler 2003,11, kebutuhan manusia adalah pada saat keadaan merasa tidak memiliki kepuasan mendasar. Menurut Kotler 2005:18 konsep
pemasaran menegaskan bahwa kesuksesan sebuah organisasi dalam mewujudkan tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam mengidentifikasi kebutuhan
dan keinginan pasar sasarannya dan memberikan kepuasan yang diharapkan secara efektif dan efisien daripada para pesaingnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN