Beban Kapasitf, Cos φ = 0,7 Leading Beban Induktif, Cos φ = 0,8 Langging Beban Kapasitif, Cos φ = 0,7 Leading Beban Kombinasi RLC, Cos φ = 0,2 Leading

 Untuk I a = 1,5 A 85 , 27 100 15 , 646 180 = × = η  Untuk I a = 2,0 A 23 , 30 100 53 , 661 200 = × = η

b. Beban Induktif, Cos φ = 0,8 Lagging

 Untuk I a = 0,7 A 2 , 19 100 5 , 338 65 = × = η  Untuk I a = 1,0 A 05 , 22 100 77 , 430 95 = × = η  Untuk I a = 1,5 A 27 , 25 100 85 , 553 140 = × = η  Untuk I a = 2,0 A 32 , 27 100 6 , 584 160 = × = η

c. Beban Kapasitf, Cos φ = 0,7 Leading

 Untuk I a = 0,7 A 5 , 22 100 400 90 = × = η  Untuk I a = 1,0 A 26 100 46 , 538 140 = × = η  Untuk I a = 1,5 A 16 , 28 100 3 , 692 195 = × = η Universitas Sumatera Utara  Untuk I a = 2,0 A 53 , 26 100 84 , 753 200 = × = η

d. Beban Kombinasi RLC Cos φ = 0,2 Leading

 Untuk I a = 0,7 A 37 , 18 100 85 , 353 65 = × = η  Untuk I a = 1,0 A 75 , 22 100 54 , 461 105 = × = η  Untuk I a = 1,5 A 47 , 25 100 23 , 569 145 = × = η  Untuk I a = 2,0 A 83 , 25 100 600 155 = × = η

4.5.3 Tabel Analisa Data Percobaan a. Beban Resistif, Cos

φ = 1 Tabel 4.4 Hasil analisa data pengaruh pembebanan resistif terhadap regulasi dan efisiensi generator sinkron Putaran Rotor : 1500 rpm Arus Medan : 0,05 Amper Faktor Daya : 1 P in 975 . . 1000 : n T No Ia A Vt Volt Pin Watt Pout Watt Torsi Kg-m VR η 1 0,7 83 415,4 95 0,27 0,91 22,87 2 1,0 80 523 140 0,34 2,07 26,76 3 1,5 72 646,15 180 0,42 5,56 27,85 4 2,0 53 661,53 200 0,43 17,58 30,23 Universitas Sumatera Utara

b. Beban Induktif, Cos φ = 0,8 Langging

Tabel 4.5 Hasil analisa data pengaruh pembebanan Induktif terhadap regulasi dan efisiensi generator sinkron Putaran Rotor : 1500 rpm Arus Medan : 0,05 Amper Faktor Daya : 0,8 Lagging P in 975 . . 1000 : n T No Ia A Vt Volt Pin Watt Pout Watt Torsi Kg-m VR η 1 0,7 66 338,5 65 0,22 11,3 19,2 2 1,0 61 430,77 95 0,28 18,1 22,05 3 1,5 50 553,85 140 0,36 35,36 25,27 4 2,0 40 584,6 160 0,38 63 27,32

c. Beban Kapasitif, Cos φ = 0,7 Leading

Tabel 4.6 Hasil analisa data pengaruh pembebanan kapasitif terhadap regulasi dan efisiensi generator sinkron Putaran Rotor : 1500 rpm Arus Medan : 0,05 Amper Faktor Daya : 0,7 Leading P in 975 . . 1000 : n T No Ia A Vt Volt Pin Watt Pout Watt Torsi Kg-m VR η 1 0,7 88 400 90 0,26 -8,86 22,5 2 1,0 86 538,46 140 0,35 -12,6 26 3 1,5 81 692,3 195 0,45 -18,85 28,16 4 2,0 61 753,84 200 0,49 -27,8 26,53 Universitas Sumatera Utara

d. Beban Kombinasi RLC, Cos φ = 0,2 Leading

Tabel 4.7 Hasil analisa data pengaruh pembebanan kombinasi RLC terhadap regulasi dan efisiensi generator sinkron. Putaran Rotor : 1500 rpm Arus Medan : 0,05 Amper Faktor Daya : 0,2 Leading P in 975 . . 1000 : n T No Ia A Vt Volt Pin Watt Pout Watt Torsi Kg-m VR η 1 0,7 70 353,85 65 0,23 -16 18,37 2 1,0 64 461,54 105 0,30 -24,93 22,75 3 1,5 58 569,23 145 0,37 -40,1 25,4 4 2,0 45 600 155 0,39 -67,9 25,83 4.5.4 Kurva Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Regulasi Tegangan dan Efisiensi Generator Sinkron Tiga Phasa Gambar 4.7 Grafik Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Regulasi Tegangan Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 Grafik Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Efisiensi Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

 Regulasi tegangan pada beban induktif adalah lebih positif dari pada beban resistif, kapasitif dan beban kombinasi RLC VR induktif VR resistif VR kapasitif VR kombinasi RLC , hal ini disebabkan pada beban induktif semakin besar arus beban yang diberikan maka semakin besar pula jatuh tegangan terminal Vt, begitu juga pada beban resistif namun jatuh tegangannya tidak sebesar pada beban induktif, sedangkan pada beban kapasitif memiliki nilai regulasi tegangan yang negatif dimana kenaikan pada arus beban mengakibatkan kenaikan tegangan terminal Vt.  Semakin besar beban yang di berikan maka semakin besar pula nilai efisiensinya, untuk beban yang memiliki nilai efisiensi terbesar adalah beban resistif, kemudian diikuti oleh beban induktif, kapasitif dan kombinasi RLC η resistif η induktif η kapasitif η kombinasiRLC .

5.2 Saran

 Untuk penyempurnaan penelitian sebaiknya percobaan dilakukan dengan memberikan arus medan dan arus beban sampai mencapai arus nominalnya guna memberikan gambaran yang lebih jelas lagi tentang pengaruh perubahan beban.  Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan percobaan dengan arus beban yang konstan sedangkan faktor daya yang bervariasi. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Pengaruh Beban Seimbang Dan Tidak Seimbang Terhadap Regulasi Tegangan Dan Efisiensi Pada Berbagai Hubungan Belitan Transformator Tiga Fasa (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

7 61 111

Analisis Performa Generator Induksi Penguatan Sendiri Tiga Phasa Pada Kondisi Steady State (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 39 103

Analisis Perbandingan Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan Delta Dan Hubungan Open-Delta (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

6 70 64

Panas Pada Generator Induksi Saat Pembebanan (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT – USU)

1 50 94

Analisis Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Tanpa Menggunakan Kapasitor Kompensasi Dan Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

5 42 79

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 25 69

Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Kinerja Generator Sinkron Tiga Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Ft - Usu)

0 1 9

Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Kinerja Generator Sinkron Tiga Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Ft - Usu)

0 0 1

Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Kinerja Generator Sinkron Tiga Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Ft - Usu)

0 0 4

Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Kinerja Generator Sinkron Tiga Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Ft - Usu)

0 0 21