KESIMPULAN DAN SARAN STUDI MENGENAI CONSTRUCTION WASTE PADA PROYEK KONSTRUKSI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

44

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Dari penelitian mengenai construction waste yang telah dilakukan

melalui penyebaran kuesioner dengan responden yang berasal dari
kontraktor yang sedang atau telah menangani proyek konstruksi di
wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, diperoleh beberapa kesimpulan.

5.1.1.

Waste dengan Frekuensi Kejadian Tertinggi Pada Proyek
Konstruksi di Daerah Istimewa Yogyakarta
Waste yang frekuensi kejadiannya tinggi di Daerah Istimewa

Yogyakarta adalah “Menunggu Material”, Penghamburan Material/Bahan

Mentah”, dan “Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan”, sedangkan jika
ditinjau menurut kelompok, “Material” merupakan kelompok waste
dengan mean kelompok tertingg (2,90)i, diikuti oleh “Waktu Tunggu”
dengan mean kelompok 2,85.
Tabel 5.1. Lima Waste dengan Frekuensi Kejadian Tertinggi Pada
Proyek Konstruksi di Daerah Istimewa Yogyakarta
No.
1
2
3
4
5

Waste
Menunggu Material
Penghamburan Material/ Bahan Mentah
Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
Menunggu Instruksi
Pekerja Lambat/Tidak Efektif


Mean

SD

Rank

3,45
3,36
3,28
3,19
3,13

1,112
1,045
1,201
0,990
1,106

1
2

3
4
5

45

5.1.2.

Waste

dengan

Efek/Dampak

Tertinggi

Pada

Proyek


Konstruksi di Daerah Istimewa Yogyakarta
Waste yang memiliki pengaruh/dampak yang tinggi terhadap
proses pelaksanaan proyek konstruksi di Daerah Istimewa Yogyakarta
adalah “Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan”, “Pekerja Bekerja Tidak
Efektif”, “Menunggu Material”, “Penghamburan Material/Bahan Mentah”,
dan “Mutu Pengawasan Yang Rendah”. Jika ditinjau secara kelompok,
“Pekerjaan Perbaikan” merupakan kelompok waste yang memiliki mean
tertinggi.
Tabel 5.2. Lima Waste dengan Efek/Dampak Tertinggi Pada Proyek
Konstruksi di Daerah Istimewa Yogyakarta
No.
1
2
3
4
5

Waste
Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerja Lambat/Tidak Efektif

Menunggu material
Penghamburan material/ bahan mentah
Mutu pengawasan rendah

Mean

SD

Rank

3,41
3,36
3,34
3,30
3,27

0,955
0,915
0,859
0,849

0,913

1
2
3
4
5

5.1.3. Waste dengan Weight Index Tertinggi Pada Proyek Konstruksi
di Daerah Istimewa Yogyakarta
Dari hasil analisis tingkat bobot (weight index) masing-masing
variabel waste (Tabel 5.3.) diperoleh waste yang memiliki frekuensi terjadi
dan efek/dampak yang tinggi pada pelaksanaan proyek konstruksi

di

Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil ini tidak jauh berbeda dibandingkan
dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan di Indonesia (Alwi et
al., 2002), dimana lima waste yang memiliki weight index tertinggi pada


46

proyek konstruksi di Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk dalam enam
waste yang memiliki weight index tertinggi pada penelitian sebelumnya.
Tabel 5.3. Lima Waste dengan Weight Index Tertinggi Pada Proyek
Konstruksi di Daerah Istimewa Yogyakarta
No.

Waste

1 Keterlambatan
Pelaksanaan Pekerjaan
2 Menunggu material
3 Penghamburan material/
bahan mentah
4 Pekerja Lambat/Tidak
Efektif
5 Menunggu instruksi

5.1.4.


Frekuensi
Efek/Dampak
Mean Rank
Mean Rank Mean Rank
3,45
1
3,41
1
11,76
1
3,36
3,28

2
3

3,34
3,30


3
4

11,23
10,82

2
3

3,13

5

3,36

2

10,50

4


3,19

4

3,17

8

10,11

5

Faktor Penyebab Waste dengan Frekuensi Kejadian Tertinggi
Pada Proyek Konstruksi di Daerah Istimewa Yogyakarta
Perubahan desain menjadi faktor penyebab waste yang frekuesi

kejadiannya paling tinggi diikuti oleh spesifikasi tidak jelas, dan
pengambilan


keputusan

yang

lambat..

Jika

ditinjau

berdasarkan

kelompoknya, “Desain dan Dokumentasi” merupakan kelompok faktor
penyebab waste dengan mean kelompok tertinggi (3,43).
Tabel 5.4. Lima Faktor Penyebab Waste dengan Frekuensi Kejadian
Tertinggi Pada Proyek Konstruksi di Daerah Istimewa Yogyakarta
No.

Faktor Penyebab Waste

1
2
3
4
5

Desain yang buruk
Gambar kerja yang tidak jelast
Pengambilan keputusan yang lambat
Keterlambatan material tiba di lokasi
Kurangnya skill tenaga kerja

Mean

SD

Rank

3,72
3,70
3,59
3,52
3,48

1,061
1,064
1,561
1,247
1,155

1
2
3
4
5

47

5.2.

Saran
Meskipun

waste

tidak

dapat

sepenuhnya

dihindari

dalam

peleksanaan sebuah proyek konstruksi, usaha-usaha untuk mengurangi
atau meminimalisir terjadinya waste terutama pada waste yang sering
terjadi harus dilakukan mengingat dampak yang diakibatkan terhadap
pelaksanaan proyek konstruksi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan proyek konstruksi dalam usaha mengurangi dampak yang
ditimbulkan oleh waste yang terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Penelitian ini hanya mempelajari waste berdasarkan pendapat
responden melalui pengisian kuesioner, agar penelitian ini lebih akurat di
masa mendatang, hendaknya peneliti selanjutnya dapat melalukan
penelitian dengan studi kasus di lapangan serta menambah variabel
waste dan faktor penyebab waste yang terjadi pada proyek konstruksi.

48

DAFTAR PUSTAKA

Al-Moghany, S.S., 2006, Managing and Minimizing Construction Waste in
Gaza Strip, The Islamic University of Gaza, Gaza.
Alwi, S., Hampson, K.D., dan Mohamed, S.A., 2002, Factors Influencing
Contractor Performance in Indonesia: A Study of Non Value-Adding
Activities., International Conference on Advancement in Design,
Construction, Construction Management and Maintenance of
Building Structure, Bali.
Alwi, S., Hampson, K.D., dan Mohamed, S.A., 2002, Non Value-Adding
Activities in Australian Construction Projects., Conference on
Advancement in Design, Construction, Construction Management
and Maintenance of Building Structure, Bali.
Alwi, S., Hampson, K.D., dan Mohamed, S.A., 2002, Non value-adding
activities: A comparative study of Indonesian and Australian
construction projects., 10th of the International Group of Lean
Construction Conference, Gramado, Brazil.
Alwi, S., Hampson, K.D., dan Mohamed, S.A., 2002, Waste In Indoneisan
Construction Projects, : 1st International Conference of CIB W107 Creating a sustainable Construction Industry in Developing
Countries, Afrika Selatan.
Andi, Winata, S., Hendarlim, Y., 2005,Faktor-Faktor Penyebab Rework
Pada Pekerjaan Konstruksi, Civil Engineering Dimension, Vol. 7, No.
1, pp 22 – 29.
Ervianto, W.I., 2005, Manajemen Proyek Konstruksi (Edisi Revisi),
Penerbit Andi, Yogyakarta
Intan, S., Alifen, R.S., dan Arijanto, L., 2005, Analisa Dan Evaluasi Sisa
Material Konstruksi: Sumber Penyebab, Kuantitas, Dan Biaya, Civil
Engineering Dimension, Vol. 7, No. 1, pp 36 – 45.

49

Pemborosan (Waste) di Proyek Konstruksi, diakses 3 Febuari 2011,
http://mafiosodeciviliano.com/forum/manajemen-konstruksi/99pemborosan-waste-di-proyek-konstruksi
Rosenegk, J., Defining Value and the 7 Wastes, diakses 7 Febuari 2011,
http://www.kaizen-training.com/tools-techniques/defining-value-andthe-7-wastes

LAMPIRAN

52

53

54

54
KUESIONER
STUDI MENGENAI CONSTRUCTION WASTE
PADA PROYEK KONSTRUKSI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Saya Hario Wejoseno sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusunan tugas
akhir yang merupakan syarat kelulusan program Teknik Sipil Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, saya bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul "Studi Mengenai
Construction Waste Pada Proyek Konstruksi Di Daerah Istimewa Yogyakarta". Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari pengaruh dari pemborosan (waste) dan juga penyebab terjadinya
pemborosan (waste) pada proyek konstruksi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun
kuesioner ini hanya digunakan untuk kepentingan penelitian sehingga jawaban dan data anda
akan dijaga kerahasiannya.
Dalam kuisioner ini terdapat pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan
pemborosan (waste) dan juga penyebab terjadinya pemborosan (waste) pada proyek
konstruksi. Anda diminta untuk memberikan gambaran yang paling sesuai dengan pengalaman
anda selama di proyek konstruksi. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, berikanlah
jawaban yang paling sesuai dengan pengalaman anda.
Saya berharap anda dapat membantu dalam pengumpulan data yang dibutuhkan. Atas
waktu dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Data Pengisian Kuesioner
Nama Perusahaan

: …………………………………………………………………………..

Alamat Perusahaan

:……………………………………………………………………….….
Kecamatan………………………………………………………………
Kab./Kota………………………………………………………………..

Nama Responden

: …………………………………………………….…(boleh tidak diisi)

Tanda Tangan dan Cap

55
I.

Data Responden
Mohon diberikan tanda (X) pada pilihan jawaban pertanyaan dibawah ini yang dianggap

paling sesuai:
1. Usia anda pada saat ini adalah :
a. 50 tahun

c. S1

d. S2

2. Pendidikan terakhir anda adalah :
a. Sederajat SMA

b.Diploma

3. Sudah berapa lama anda bekerja dalam bidang industri konstruksi
a. 15 tahun

4. Saat ini / terakhir kali posisi/jabatan Anda adalah:
a. Project Manager

b. Site Manager

c. Site Engineer

d. Supervisor

e. Pelaksana lapangan

f. Pengawas lapangan

g. Lainnya...................................................
5.Menurut Bapak / Ibu / Saudara, seberapa sering terjadi pemborosan dalam suatu
pelaksanaan proyek konstruksi konstruksi:
a. Tidak Pernah

b. Jarang

c. Kadang-kadang

d. Sering

e. Selalu

6.Apakah pemborosan yang terjadi pada proyek yang telah/sedang dikerjakan Bapak/ Ibu /
Saudara berpengaruh terhadap waktu, biaya, dan mutu yang telah direncanakan pada awal
proyek?
terhadap waktu:

a. Sangat tidak berpengaruh

d. Berpengaruh

b. Tidak berpengaruh

e. Sangat berpengaruh

c. Cukup
terhadap biaya:

a. Sangat tidak berpengaruh

d. Berpengaruh

b. Tidak berpengaruh

e. Sangat berpengaruh

c. Cukup
terhadap mutu:

a. Sangat tidak berpengaruh

d. Berpengaruh

b. Tidak berpengaruh

e. Sangat berpengaruh

c. Cukup

56
II.

Pemborosan (Waste) Pada Proyek Konstruksi

Dibawah ini ada pernyataan yang merupakan bentuk pemborosan (waste) pada proyek
yang Bapak / Ibu / Saudara kerjakan. Mohon Bapak /Ibu / Saudara memberikan penilaian
seberapa sering terjadi waste (pemborosan) pada proyek konstruksi pada kolom “frekuensi”
dengan ketentuan memberikan tanda “√ ”.
Sedangkan pada kolom “Efek/Pengaruh”, mohon Bapak /Ibu / Saudara memberikan
seberapa besar pengaruh/dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya waste (pemborosan)
terhadap pelaksanaan proyek berdasarkan mutu, biaya, dan waktu yang telah direncanakan
ketentuan memberikan tanda “√ ” pada kolom yang kersedia.
Keterangan :

Frekuensi
(1) Tidak Pernah
(2) Jarang
(3) Kadang-Kadang
(4) Sering
(5) Selalu

No

Kategori

A
1
2
3
4
B
1
2
3
4
5
C.
1
2
3
4
5

Pekerjaan Perbaikan
Pada Pekerjaan Pondasi
Pada Pekerjaan Kolom/Balok
Pada Pekerjaan M/E
Pada Pekerjaan Finishing
Waktu Tunggu
Menunggu instruksi
Menunggu material
Menunggu perbaikan alat-alat
Menunggu datangnya alat di lokasi
Menunggu tenaga kerja
Material
Penghamburan material/ bahan mentah
Material tidak sesuai dengan spesifikasi
Kehilangan material di lokasi
Penumpukan material di lokasi
Sering terjadi pemindahan material di
lokasi
Kerusakan material di lokasi
Sumber Daya Manusia
Mutu pengawasan rendah
Pekerja Lambat/Tidak Efektif
Tenaga kerja menganggur
Pelaksanaan
Terjadi kecelakaan kerja
Peralatan sering rusak
Peralatan tidak bisa diandalkan
Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

6
D
1
2
3
E
1
2
3
4

Efek/Pengaruh
(1) Sangat Rendah
(2) Rendah
(3) Sedang
(4) Tinggi
(5) Sangat Tinggi
Frekuensi
Efek/Pengaruh
(1) (2) (3) (4) (5) (1) (2) (3) (4) (5)

57
III.

Faktor Pemborosan (Waste)

Dibawah ini ada pernyataan yang merupakan bentuk faktor pemborosan (waste) pada
proyek yang Bapak / Ibu / Saudara kerjakan. Mohon Bapak /Ibu / Saudara memberikan
penilaian seberapa sering faktor-faktor penyebab terjadinya waste (pemborosan) pada proyek
konstruksi berikut terjadi dengan ketentuan memberikan tanda “√ ” pada kolom yang kersedia.
Keterangan : (1) Tidak Pernah
(2) Jarang
No
A
1
2
3
4
5
6
B
1
2
3
4
C
1
2
3
4
5
6
D
1
2
3
4
5
6
E
1
2
3
4
5
6
F
1
2
3

(3) Kadang-Kadang
(4) Sering

(5) Selalu

Faktor Pemborosan
(1) (2) (3) (4) (5)
Sumber Daya Manusia
Kurangnya skill tenaga kerja
Pendistribusian tenaga kerja yang buruk
Pengawasan yang terlambat
Kurangnya Mandor
Kemampuan subkontraktor yang rendah
Pengawas yang tidak berpengalaman
Manajemen
Perencanaan dan penjadwalan yang buruk
Informasi yang kurang jelas mengenai ketentuan dan persyaratan
Koordinasi yang buruk diantara pihak-pihak yang terlibat di dalam
proyek
Pengambilan keputusan yang lambat
Desain dan Dokumentasi
Spesifikasi yang tidak jelas
Gambar kerja yang tidak jelast
Revisi dan distribusi gambar yang lambat
Perubahan desain
Desain yang buruk
Ketidak lengkapan dokumen kontrak
Material
Kualitas material yang buruk
Keterlambatan material tiba di lokasi
Penanganan material yang buruk di lokasi
Buruknya penjadwalan pengiriman material ke lokasi
Material yang tidak sesuai / tidak tepat
Penyimpanan material yang buruk
Pelaksanaan
Waktu lembur yang berlebihan
Metode konstruksi yang tidak tepat / tidak sesuai
Kekurangan alat
Pemilihan peralatan yang buruk / tidak efektif
Peralatan yang kuno/ketinggalan jaman
Layout lokasi proyek yang buruk
Eksternal
Kondisi Lokasi
Cuaca
Kerusakan/kehilangan oleh pihak lain

58
Hasil Analisis Mean Frekuensi Waste Pada Proyek Konstruksi di Daerah Istimewa
Yogyakarta
No.
A
1
2
3
4
B
1
2
3
4
5
C
1
2
3
4
5
6
D
1
2
3
E
1
2
3
4

Waste
Pekerjaan Perbaikan
Pada Pekerjaan Pondasi
Pada Pekerjaan Kolom/Balok
Pada Pekerjaan M/E
Pada Pekerjaan Finishing
Waktu Tunggu
Menunggu instruksi
Menunggu material
Menunggu perbaikan alat-alat
Menunggu datangnya alat di
lokasi
Menunggu tenaga kerja
Material
Penghamburan material/ bahan
mentah
Material tidak sesuai dengan
spesifikasi
Kehilangan material di lokasi
Penumpukan material di lokasi
Sering terjadi pemindahan
material di lokasi
Kerusakan material di lokasi
Sumber Daya Manusia
Mutu pengawasan rendah
Pekerja Lambat/Tidak Efektif
Tenaga kerja menganggur
Pelaksanaan
Terjadi kecelakaan kerja
Peralatan sering rusak
Peralatan tidak bisa diandalkan
Keterlambatan Pelaksanaan
Pekerjaan

Frek. Jawaban
1
2
3
4

5

Mean

SD

2,66
2,38
2,56
2,64
3,08
2,85
3,19
3,45
2,66
2,36

1,050
0,882
1,022
1,060
1,117
1,020
0,990
1,112
0,895
0,861
0,828
1,046
1,045

14

Rank

11
9
9
4

24
23
20
17

23
22
24
21

6
7
7
14

0
3
4
8

18
15
13
6

4
2
8
10

10
12
16
27

24
20
30
21

22
21
10
6

4
9
0
0

4

25

29

4

2

5

13

16

19

11

2,61
2,90
3,36

9

30

15

8

2

2,44

0,990

17

8
2
12

14
12
13

23
34
25

15
13
12

4
3
2

2,89
3,05
2,67

1,100
0,844
1,085

10
7
11

4

16

21

21

2

12
19
26

31
22
15

10
11
5

6
10
2

23
16
16
3

34
18
21
9

7
18
17
21

0
7
9
18

0
5
1
13

0,984
1,117
1,024
1,106
1,020
1,181
0,642
1,208
1,057
1,201

8

5
2
16

3,02
2,79
3,00
3,13
2,23
2,46
1,75
2,48
2,34
3,28

4
1
12
19

2

9
5
21
22
16
20
3

59
Hasil Analisis Mean Efek/Dampak Waste Pada Proyek Konstruksi di Daerah
Istimewa Yogyakarta
No.
A
1
2
3
4
B
1
2
3
4
5
C
1
2
3
4
5
6
D
1
2
3
E
1
2
3
4

Waste
Pekerjaan Perbaikan
Pada Pekerjaan Pondasi
Pada Pekerjaan Kolom/Balok
Pada Pekerjaan M/E
Pada Pekerjaan Finishing
Waktu Tunggu
Menunggu instruksi
Menunggu material
Menunggu perbaikan alat-alat
Menunggu datangnya alat di
lokasi
Menunggu tenaga kerja
Material
Penghamburan material/ bahan
mentah
Material tidak sesuai dengan
spesifikasi
Kehilangan material di lokasi
Penumpukan material di lokasi
Sering terjadi pemindahan
material di lokasi
Kerusakan material di lokasi
Sumber Daya Manusia
Mutu pengawasan rendah
Pekerja Bekerja Tidak
Efektif/Lambat
Tenaga kerja menganggur
Pelaksanaan
Terjadi kecelakaan kerja
Peralatan sering rusak
Peralatan tidak bisa diandalkan
Keterlambatan Pelaksanaan
Pekerjaan

Frek. Jawaban
1
2
3
4

5

1
2
3
0

13
11
19
19

35
27
24
21

12
19
16
16

3
5
2
8

3
2
4
4

16
4
16
16

16
34
21
29

25
18
22
15

4
6
1
0

2

20

23

12

7

0

11

28

20

0

10

37

3
4
4

13
25
22

3

Mean

SD

3,10
3,05
3,22
2,92
3,20
3,08
3,17
3,34
3,00
2,86

0,926
0,805
0,934
0,931
1,011
0,960
1,032
0,859
0,959
0,852
1,038
0,900
0,849

13

5

3,03
2,96
3,30

14

3

3,16

0,739

9

27
31
34

18
4
4

3
0
0

3,08
2,55
2,59

0,931
0,711
0,706

11
21
20

19

21

11

10

12
9

25
21

21
28

5
4

1,137
0,934
0,913
0,915

10

1
2

3,09
3,08
3,27
3,36

6

19

32

7

0

45
21
23
12

8
29
19
23

0
8
16
20

0
6
2
9

0,807
1,014
0,547
0,917
0,985
0,955

19

11
0
4
0

2,63
2,79
1,95
2,98
2,83
3,41

Rank
12
6
16
7
8
3
14
17

4

5
2

22
15
18
1

60
Hasil Analisis Tingkat Bobot (Weight Index) Waste Pada Proyek Konstruksi di
Daerah Istimewa Yogyakarta
No.
A

Waste

Pekerjaan Perbaikan
1 Pada Pekerjaan Pondasi
2 Pada Pekerjaan Kolom/Balok

Frekuensi
Mean
Rank
2,66
4
2,38
18
2,56
15

Efek/Dampak
Mean
Rank
3,10
1
3,05
12
3,22
6

Mean

Rank

8,25
7,24
8,25

4
17
10

3 Pada Pekerjaan M/E
4 Pada Pekerjaan Finishing
B
Waktu Tunggu
1 Menunggu instruksi
2 Menunggu material
3 Menunggu perbaikan alat-alat
4 Menunggu datangnya alat di
lokasi
5 Menunggu tenaga kerja
C
Material
1 Penghamburan material/ bahan
mentah
2 Material tidak sesuai dengan
spesifikasi
3 Kehilangan material di lokasi
4 Penumpukan material di lokasi
5 Sering terjadi pemindahan
material di lokasi
6 Kerusakan material di lokasi

2,64
3,08
2,85
3,19
3,45
2,66
2,36

13
6
2
4
1
12
19

2,92
3,20
3,08
3,17
3,34
3,00
2,86

16
7
2,5
8
3
14
17

7,72
9,86
8,78
10,11
11,55
7,97
6,75

14
6
1
5
1
11
19

2,61
2,90
3,36

14
1
2

3,03
2,96
3,30

13
4
4

7,91
8,58
11,08

12
3
3

2,44

17

3,16

9

7,69

15

2,89
3,05
2,67

10
7
11

3,08
2,55
2,59

11
21
20

8,90
7,76
6,93

9
13
18

3,02

8

3,09

10

9,33

8

D

2,79
3,00
3,13
2,23
2,46
1,75
2,48
2,34
3,28

3
9
5
21
5
22
16
20
3

3,08
3,27
3,36
2,63
2,79
1,95
2,98
2,83
3,41

2,5
5
2
19
5
22
15
18
1

8,59
9,80
10,50
5,87
6,86
3,42
7,41
6,63
11,18

2
7
4
21
5
22
16
20
2

Sumber Daya Manusia
1 Mutu pengawasan rendah
2 Pekerja Lambat/Tidak Efektif
3 Tenaga kerja menganggur
E
Pelaksanaan
1 Terjadi kecelakaan kerja
2 Peralatan sering rusak
3 Peralatan tidak bisa diandalkan
4 Keterlambatan Pelaksanaan
Pekerjaan

61
Hasil Analisis Mean Faktor Penyebab Pemborosan Pada Proyek Konstruksi di
Daerah Istimewa Yogyakarta
No

Faktor Penyebab Waste

A SDM
1 Kurangnya skill tenaga kerja
2 Pendistribusian tenaga kerja yang
buruk
3 Pengawasan yang terlambat
4 Kurangnya Mandor
5 Kemampuan subkontraktor yang
rendah
6 Pengawas yang tidak
berpengalaman
B Manajemen
1 Perencanaan dan penjadwalan
yang buruk
2 Informasi yang kurang jelas
mengenai ketentuan dan
persyaratan
3 Koordinasi yang buruk diantara
pihak-pihak yang terlibat di dalam
proyek
4 Pengambilan keputusan yang
lambat
C Desain/Dokumentasi
1 Spesifikasi yang tidak jelas
2 Gambar kerja yang tidak jelast
3 Revisi dan distribusi gambar yang
lambat
4 Perubahan desain
5 Desain yang buruk
6 Ketidak lengkapan dokumen
kontrak
D Material
1 Kualitas material yang buruk
2 Keterlambatan material tiba di
lokasi
3 Penanganan material yang buruk
di lokasi
4 Buruknya penjadwalan
pengiriman material ke lokasi
5 Material yang tidak sesuai / tidak
tepat
6 Penyimpanan material yang buruk
E Pelaksanaan/Operasional
1 Waktu lembur yang berlebihan
2 Metode konstruksi yang tidak
tepat / tidak sesuai

Frek. Jawaban
1
2
3
4

5

Mean

SD

Rank

3
9

10
15

19
15

17
18

15
7

2,98
3,48
2,98

1,204
1,155
1,241

5
27

8
16
6

18
22
13

20
14
22

16
10
15

2
2
8

2,78
2,38
3,09

1,061
1,120
1,151

28
31
22

7

13

15

20

9

3,17

1,229

18

8

9

13

21

13

3,41
3,34

1,274
1,300

10

2

12

23

20

7

3,28

1,000

14

4

10

18

18

14

3,44

1,180

7

8

14

5

6

31

3,59

1,561

3

3
8
7

6
11
6

12
15
19

29
19
20

14
11
12

3,43
3,70
3,22
3,38

1,211
1,064
1,278
1,215

2
16
9

0
6
8

11
11
13

14
15
12

21
22
16

18
10
15

3,72
3,30
3,27

1,061
1,204
1,360

1
13
15

7
6

8
8

20
12

16
23

13
15

3,21
3,31
3,52

1,216
1,246
1,247

12
4

5

20

13

19

7

3,05

1,174

24

3

10

22

17

12

3,39

1,107

8

10

6

16

17

15

3,33

1,358

11

9

16

26

12

1

2,69

0,990

29

10

12

19

14

9

3,01
3,00

1,219
1,272

26

5

17

15

18

9

3,14

1,193

19

62
Lanjutan Hasil Analisis Mean Faktor Penyebab Pemborosan Pada Proyek
Konstruksi di Daerah Istimewa Yogyakarta
No

Faktor Penyebab Waste

3 Kekurangan alat
4 Pemilihan peralatan yang buruk /
tidak efektif
5 Peralatan yang kuno/ketinggalan
jaman
6 Layout lokasi proyek yang buruk
F
Ekternal
1 Kondisi Lokasi
2 Cuaca
3 Kerusakan/kehilangan oleh pihak
lain

Frek. Jawaban
1
2
3
4
10
9 19 21
10 19 22 12

5
5
1

Mean

SD

Rank

3,03
2,61

1,195
1,018

25
30

9

11

13

20

11

3,20

1,311

17

9

12

18

16

9

10
9
16

24
16
23

19
23
18

5
12
5

1,258
1,074
1,071
1,140
0,984

23

6
4
2

3,06
3,23
3,11
3,47
3,13

21
6
20