Verifikasi Flushing pada Sistem Transportasi Curd Yogurt dari Tangki Storage ke Mesin Filler

VERIFIKASI FLUSHING PADA SISTEM TRANSPORTASI
CURD YOGURT DARI TANGKI STORAGE KE MESIN
FILLER

SILVIA

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Verifikasi Flushing
pada Sistem Transportasi Curd Yogurt dari Tangki Storage ke Mesin Filler
adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing akademik dan
pembimbing lapang, dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Maret 2013
Silvia
NIM F24080086

ABSTRAK
SILVIA. Verifikasi Flushing pada Sistem Transportasi Curd Yogurt dari Tangki
Storage ke Mesin Filler. Dibimbing oleh C. C. NURWITRI
Flushing adalah proses pendorongan air/bahan yang tertinggal di pipa
dengan menggunakan bahan/air. Flushing terdiri atas dua tahap, yaitu flushing
awal dan flushing akhir. Salah satu cara untuk efisiensi flushing ialah dengan
melakukan verifikasi. Tujuan pelaksanaan magang ialah verifikasi jumlah flushing
pada proses transportasi bahan dari tangki storage ke mesin filler, mengetahui
jumlah pengurangan bahan pada flushing awal per bulan, dan mengetahui jumlah
penyelamatan bahan pada flushing akhir. Parameter uji yang digunakan adalah
total padatan sampel. Sebelum dilakukan verifikasi, industri menggunakan 90 liter
bahan untuk flushing awal dari tangki T500 dan 95 liter dari tangki T501, serta
untuk flushing akhir digunakan 32 liter, tanpa membedakan tangki. Setelah
verifikasi jumlah bahan yang diperlukan untuk flushing awal adalah 88 liter dan

84 liter, berturut-turut dari tangki T500 dan T501 sedangkan untuk flushing akhir
jumlah bahan yang dapat diselamatkan ialah 28 liter. Hal ini berarti jumlah
penggunaan bahan yang dapat dikurangi pada flushing awal ialah 2 liter dan 11
liter dari masing-masing tangki, namun pada flushing akhir tidak dapat menambah
jumlah bahan yang dapat diselamatkan karena masalah mutu produk. Jika
diasumsi 5 kali produksi stirred yogurt dalam 1 bulan, maka jumlah pengurangan
pengunaan bahan untuk flushing minimal 10 liter/bulan.
Kata kunci: flushing, transportasi bahan, verifikasi

ABSTRACT
SILVIA. Flushing Verification of Curd Yogurt Transportation System from
Storage Tank to Filler Machine. Supervised by C. C. NURWITRI
Flushing is an urging process to help water or material transportation in
pipe. Flushing consisted of initial flushing and end flushing. Verification is a
method of flushing efficiency. Industry never verified flushing before, so the aims
of this internship were to verify flushing from storage tank to filler machine, to
know initial flushing reduction in a month production and saving material at end
flushing. Parameter used for verification is total solid. Industry used 90 liters from
T500 and 95 liters from T501 for initial flushing, and 32 liter for end flushing
without distinguished tank. After verification, for initial flushing from T500 needs

88 liters and from T501 needs 84 liters, otherwise for end filling can only save 28
liters. Therefore, material reductions for initial flushing are 2 liters from T500 and
11 liters from T501, but at end flushing can not save more material because of
product quality. Assumed that stirred yogurt production 5 times in a month, then
the amount of material reduction for flushing at least 10 liters/month.
Keywords: flushing, material transportation, verification

VERIFIKASI FLUSHING PADA SISTEM TRANSPORTASI
CURD YOGURT DARI TANGKI STORAGE KE MESIN
FILLER

SILVIA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi : Verifikasi Flushing pada Sistem Transportasi Curd Yogurt dari
Tangki Storage ke Mesin Filler
Nama
: Silvia
NIM
: F24080086

Disetujui oleh

Ir C C Nurwitri, DAA
Pembimbing Akademik

Diketahui oleh

Dr Ir Feri Kusnandar, MSi

Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2012 hingga Januari
2013 ini ialah penggunaan bahan berlebih yang menyebabkan kerugian secara
materi, dengan judul Verifikasi Flushing pada Sistem Transportasi Curd Yogurt
dari Tangki Storage ke Mesin Filler.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Ir C C Nurwitri, DAA selaku
pembimbing akademik dan Bapak Edius Laban selaku pembimbing lapang. Di
samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada seluruh pihak terkait dari PT
Danone Indonesia, yang telah membantu selama kegiatan magang. Ungkapan
terima kasih juga disampaikan kepada nenek, ayah, ibu, serta seluruh keluarga,
atas segala doa dan kasih sayangnya. Penulis juga berterima kasih kepada seluruh
teman ITP 45 atas segala dan dukungan, serta kebersamaan selama 4 tahun,
kepada teman-teman Dwi Regina (Ike, Hanna, Juju, Melyn, Kak Dijah, Kak Gya,
Kak Tya) atas dukungan yang diberikan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Maret 2013

Silvia

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

v

DAFTAR GAMBAR

v

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN


1

Latar Belakang

1

Tujuan Magang

1

Manfaat Magang

1

METODE KERJA

2

Deskripsi Kegiatan Magang


2

Metode Kerja

2

HASIL DAN PEMBAHASAN

6

A.

OBSERVASI PERMASALAHAN

6

B.

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


6

C.

EVALUASI HASIL

14

SIMPULAN DAN SARAN

16

Simpulan

16

Saran

17


DAFTAR PUSTAKA

17

LAMPIRAN

18

RIWAYAT HIDUP

21

DAFTAR TABEL
1 Hasil verifikasi flushing awal dan flushing akhir transportasi bahan dari
tangki mixing ke tangki ferment
2 Hasil verifikasi flushing awal dan flushing akhir transportasi bahan dari
tangki ferment ke tangki storage

7

7

DAFTAR GAMBAR
1 Jalur transportasi curd yogurt dari storage ke hopper filler dan valve
drain

3

2 Jalur air flushing akhir menuju valve buka-tutup
3 Sistem pengukuran berdasarkan DIN standar 53 019 (proRheo
Operating Instructions)
4 Single
Screw
Pump
(http://www.lifetimereliability.com/images/013_helical_rotor_pump.jpg)
5 Grafik nilai rata-rata empat ulangan °Brix sampel flushing dari counter
ke-5 hingga ke-90 yang ditransportasi dari tangki storage T500
6 Diagram yang menunjukkan selisih kandungan total padatan kontrol
terhadap sampel flushing awal dari T500
7 Grafik nilai rata-rata empat ulangan °Brix sampel flushing dari counter
ke-5 hingga ke-90 yang ditransportasi dari tangki storage T501
8 Diagram yang menunjukkan selisih kandungan total padatan kontrol
terhadap sampel flushing awal dari T501
9 Gambar desain baling-baling agitator tangki T500 (kiri) dan T501
(kanan)
10 Grafik hasil pengamatan kandungan total padatan sampel dengan
flushing akhir 32 liter
11 Grafik hasil pengamatan kandungan total padatan sampel dengan
flushing akhir 30 liter
12 Grafik hasil pengamatan kandungan total padatan rata-rata sampel
empat batch produksi dengan flushing akhir 28 liter
13 Grafik hasil evaluasi kandungan total padatan produk first filling dari
tangki T500
14 Grafik hasil evaluasi nilai viskositas produk first filling dari tangki
T500
15 Grafik hasil evaluasi kandungan total padatan produk first filling dari
tangki T501
16 Grafik hasil evaluasi nilai viskositas produk first filling dari tangki
T501

4
5
6
8
9
9
10
11
12
12
13
14
14
15
15

DAFTAR LAMPIRAN
1 Hasil analisa ragam (ANOVA) sampel dan kontrol terhadap parameter
total padatan tangki T500
2 Hasil analisa ragam (ANOVA) sampel dan kontrol terhadap parameter
total padatan tangki T501
3 Gambar sampel flushing awal per 5 liter untuk parameter °Brix dari
tangki T500
4 Gambar sampel flushing awal per 5 liter untuk parameter °Brix dari
tanki T501
5 Gambar sampel untuk parameter total padatan untuk tangki T500 (kiri)
dan T501 (kanan)
6 Gambar sampel produk first filling evaluasi hasil pengurangan flushing
awal (kiri) dan sampel produk end filling untuk verifikasi flushing akhir
(kanan)

18
19
20
20
20

20

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sistem transportasi bahan antar tangki saat proses produksi stirred yogurt
dimulai dari flushing awal, kemudian bahan ditransportasi, dan diakhiri dengan
flushing akhir, sebelum sisa bahan di pipa dibuang. Bahan yang ditransportasikan
ialah adonan yogurt (dari tangki mixing ke tangki ferment) atau curd yogurt (dari
tangki ferment ke tangki storage dan dari tangki storage ke mesin filler). Oleh
karena sistem produksi yogurt di PT Danone Indonesia merupakan sistem tertutup,
maka setelah Cleaning In Place (CIP) selesai, air sisa CIP tidak dapat terbuang
seluruhnya. Setelah proses transportasi bahan dari satu tangki ke tangki lain, pada
pipa yang dilewati masih tertinggal bahan yang harus didorong dengan
menggunakan air untuk membantu transportasi bahan ke tangki selanjutnya
sampai batas tertentu, sebelum dibuang melalui valve drain. Proses pendorongan
air sisa CIP untuk dibuang dan pendorongan sisa bahan yang tertinggal untuk
membantu transportasi inilah yang disebut sebagai flushing. Flushing awal adalah
proses pendorongan air sisa CIP dengan menggunakan bahan, sedangkan flushing
akhir adalah proses pendorongan bahan dengan menggunakan air yang bertujuan
meminimalisasi kehilangan bahan karena tertinggal di pipa dan membantu proses
transportasi bahan menuju tangki selanjutnya.
Pengaturan jumlah flushing awal yang terlalu banyak atau flushing akhir
yang terlalu sedikit merupakan salah satu faktor penyebab kehilangan bahan
selama proses produksi. Oleh karena itu perlu dilakukan verifikasi flushing agar
penggunaan bahan untuk flushing lebih efisien. Melalui kegiatan magang ini,
secara umum dilakukan pengamatan terhadap proses produksi stirred yogurt dan
secara khusus dilakukan verifikasi terhadap jumlah flushing awal dan flushing
akhir pada tahap proses transportasi dari tangki storage ke mesin filler.

Tujuan Magang
Tujuan pelaksanaan magang ialah melakukan verifikasi jumlah bahan
flushing pada tahapan proses transportasi curd yogurt dari tangki storage ke mesin
filler, mengetahui jumlah curd yogurt yang dapat dikurangi pada flushing awal
selama 1 bulan produksi, dan mengetahui jumlah curd yogurt yang dapat
diselamatkan pada flushing akhir.

Manfaat Magang
Kegiatan magang ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi
industri dalam bentuk evaluasi proses produksi serta mengetahui faktor penyebab
kehilangan bahan untuk mengurangi kerugian industri dalam bentuk materi.

2

METODE KERJA
Deskripsi Kegiatan Magang
Kegiatan magang dilaksanakan di PT Danone Indonesia. Kegiatan magang
dilakukan pada divisi produksi dan quality assurance yang berlangsung selama 5
bulan, dimulai pada tanggal 03 September 2012 dan berakhir pada 31 Januari
2013. Kegiatan magang dilakukan setiap hari kerja dengan mengikuti jam kerja
industri (pukul 08.00-16.00), kecuali jika ada pengambilan data di luar jam kerja.
Topik magang ditentukan oleh pihak industri sesuai dengan kondisi permasalahan
yang terjadi di pabrik tersebut. Tugas yang diberikan terkait dengan verifikasi
jum\lah flushing awal dan flushing akhir. Fokus verifikasi jumlah flushing
dilakukan pada stirred yogurt dari tangki storage menuju tangki penampung di
mesin filler.
Metode Kerja
Tahapan kegiatan magang yang dilakukan dalam rangka menganalisis
permasalahan dan solusi, ialah:
1. Pengamatan Sistem Produksi Secara Menyeluruh
Pengamatan proses produksi dimulai dari penerimaan bahan baku,
persiapan bahan, proses pencampuran bahan, fermentasi, penyimpanan,
pengisian, dan penggudangan. Fokus pengamatan dilakukan terhadap proses
transportasi bahan antar tangki. Tahap awal pelaksanaan adalah mengukur
panjang dan diameter pipa dari tangki storage ke hopper filler untuk
memperkirakan jumlah bahan yang dibutuhkan untuk memenuhi jalur pipa.
2. Observasi Permasalahan
Observasi permasalahan meliputi observasi aliran proses produksi
stirred yogurt dan observasi peralatan/pompa yang digunakan dalam proses
produksi stirred yogurt di PT Danone Indonesia. Observasi dilakukan dengan
tiga cara, yaitu pengamatan, wawancara dan brainstorming.
3. Pengumpulan dan Analisis Data
Tahapan ini dilakukan dengan pengambilan sampel saat proses
flushing dari tangki storage ke mesin filler. Pengambilan sampel dilakukan
berdasarkan sistem counter (jumlah bahan/air yang digunakan untuk
mendorong air/bahan dalam satuan liter). Verifikasi dilakukan pada produksi
stirred yogurt, sebanyak 4 batch (ulangan) produksi. Parameter uji utama
untuk pengambilan keputusan hasil verifikasi adalah kandungan total padatan
sampel. Kandungan total padatan sampel kemudian dibandingkan terhadap
kandungan total padatan curd yogurt di storage sebagai kontrol. Curd yogurt
di storage adalah yogurt yang belum diberi flavor tetapi sudah diberi warna
sesuai dengan rasa produk akhir. Khusus untuk verifikasi flushing akhir,
kandungan total padatan sampel yang dianggap baik ialah sampel yang
kandungan total padatannya memenuhi spesifikasi industri karena sampel
yang diambil merupakan produk end filling.

3

Verifikasi flushing awal
Prinsip verifikasi flushing awal adalah penentuan titik bahan
seminimal mungkin untuk mengurangi penggunaan bahan saat flushing awal.
Flushing awal dimulai dari tangki storage, sehingga verifikasi flushing awal
dilakukan terhadap 2 tangki storage karena PT Danone Indonesia memiliki 2
tangki storage, yaitu T500 dan T501. Titik pengambilan sampel untuk
flushing awal berada di kanan valve buka-tutup yang merupakan titik terdekat
bahan menuju filler atau dibuang. Pengambilan sampel dilakukan dua tahap,
yaitu tahap awal pengambilan per 5 liter dengan parameter °Brix, untuk
mengetahui titik pencampuran/pertemuan air dengan bahan, dan tahap kedua
pengambilan sampel dimulai dari titik yang diduga sebagai titik pertemuan air
dengan bahan dengan interval pengambilan setiap 2 liter, untuk mendapatkan
jumlah yang lebih tepat. Parameter uji yang digunakan pada tahap kedua ialah
kandungan total padatan sampel.

Titik
sampling

Valve buka-tutup

Gambar 1 Jalur transportasi curd yogurt dari storage ke hopper filler dan
valve drain
Verifikasi flushing akhir
Prinsip verifikasi flushing akhir ialah menentukan titik bahan
semaksimal mungkin untuk menyelamatkan bahan yang masih tertinggal di
pipa. Verifikasi flushing akhir tidak membedakan tangki storage, karena jalur
air yang digunakan untuk mendorong bahan berada pada pertengahan pipa
yang akan dilewati bahan dari kedua tangki (Gambar 2). Sampel flushing akhir
adalah produk end filling, karena bahan yang didorong telah diisi ke dalam
cup. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 12 cups yang mewakili setiap
nozzle. Parameter uji yang digunakan ialah kandungan total padatan sampel.
Oleh karena percobaan dilakukan pada produk yang telah di cup, maka
cara penentuan jumlah flushing akhir dilakukan dengan percobaan pengaturan
flushing akhir pada setiap akhir produksi untuk mendapatkan jumlah flushing
dengan produk end filling yang kandungan total padatannya masuk spesifikasi
industri. Percobaan flushing akhir dimulai dengan pengaturan flushing akhir
sebanyak 32 liter, jumlah pengaturan flushing akhir saat ini, yang kemudian
diuji kandungan total padatan produk akhir sebagai sampel. Jika kandungan
total padatan seluruh sampel tidak memenuhi spesifikasi industri, maka pada
produksi selanjutnya dilakukan pengurangan flushing akhir sebanyak 2 liter,

4
menjadi 30 liter dan seterusnya, hingga ditemukan jumlah flushing akhir
dengan kandungan total padatan seluruh sampel yang memenuhi spesifikasi
industri. Jika kandungan total padatan seluruh sampel memenuhi spesifikasi
industri, maka pada produksi selanjutnya dilakukan penambahan flushing
akhir, dari 32 liter menjadi 34 liter dan seterusnya (per 2 liter), hingga
didapatkan jumlah flushing akhir dengan kandungan total padatan seluruh
sampel yang tidak memenuhi spesifikasi industri, sehingga jumlah flushing
akhir yang baik ialah jumlah flushing dengan kandugan total padatan seluruh
sampel yang masih masuk spesifikasi industri tetapi jika flushing ditambah
kandungan total padatan sampel sudah berada dibawah spesifikasi industri.

Valve buka-tutup

Valve

Gambar 2 Jalur air flushing akhir menuju valve buka-tutup
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan ialah pocket refraktometer, oven suhu (100±1) °C,
cawan porselin, timbangan digital, Rheometer proRheo R 180, dan pH meter.
Bahan yang digunakan ialah curd yogurt di storage, sampel saat flushing awal,
produk first filling dan end filling serta aquades.
Analisa Sampel


Derajat Brix (Danone Group)
Analisis total padatan terlarut sampel dilakukan dengan menggunakan
refraktometer °Brix (0-53%). Sebelum dilakukan pembacaan, dilakukan zero
set dengan menggunakan aquades. Jika pada pembacaan aquades tidak
menunjukkan angka nol, maka dilakukan penekanan pada tombol “zero” yang
terdapat pada alat. Langkah selanjutnya ialah pengecekan total padatan terlarut
sampel yang dinyatakan dengan °Brix.



Viskositas (Danone Group)
Viskositas diukur dengan Rheometer proRheo R 180. Selongsong
Rheometer yang digunakan ialah tipe 2 untuk bahan semi padat. Pengukuran
viskositas dilakukan pada suhu 9,5-10,5°C selama 10 detik pengadukan.
Sistem pengukuran yang digunakan ialah sistem 22, yaitu menggunakan
tabung No. 2 dengan diameter 26,03 mm dan spindle No. 2 dengan diameter
24 mm. Shear rate yang digunakan ialah 64 s-1

5

Gambar 3 Sistem pengukuran berdasarkan DIN standar 53 019 (proRheo
Operating Instructions)


Total Padatan (SNI 2981:2009)
Cawan dipanaskan di dalam oven (100±1)°C selama ≥ 2 jam dan
setelah dipanaskan, ditimbang sehingga diperoleh berat cawan konstan setelah
dipanaskan (W1). Langkah selanjutnya ialah penimbangan sampel ke dalam
cawan yang telah dingin. Sampel ditimbang sebanyak 5 gram (W). Cawan
berisi sampel kemudian dimasukkan ke dalam oven dan dikeringkan selama 4
jam pada suhu (100±1)°C. Langkah terakhir ialah cawan berisi sampel
dikeluarkan dan didinginkan dalam desikator selama 30 menit, kemudian
ditimbang sehingga diperoleh berat konstan (W2). Pengujian total padatan
dilakukan duplo.
Perhitungan:
Total padatan (%) = (W2-W1) X 100%
W
Keterangan:
W : Berat sampel (g)
W1 : Berat cawan kosong sesudah dipanaskan (g)
W2 : Berat cawan yang telah dipanaskan + sampel sesudah dipanaskan (g)

4. Pengolahan Data
Data yang diolah dengan ANOVA ialah data kandungan total padatan
hasil uji sampel flushing awal. Menu yang digunakan adalah ANOVA oneway. Uji post-hoc digunakan uji Dunnet dengan tujuan membandingkan ragam
antara sampel dan kontrol (curd yogurt di tangki storage). Hasil uji
signifikansi dapat dianalisa dengan ada atau tidaknya tanda * pada kolom
mean difference. Jika terdapat tanda *, maka sampel berbeda nyata atau
signifikan terhadap kontrol.
5. Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil pengurangan flushing dilakukan pada produk first filling.
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 12 cups, dimana setiap cup mewakili
setiap nozzle. Parameter mutu yang diamati ialah parameter mutu fisik produk
berupa total padatan dan viskositas produk. Evaluasi hasil dilakukan pada 4
batch produksi untuk masing-masing tangki.
6. Laporan
Data dan hasil yang diperoleh, dilaporkan secara tertulis.

6

HASIL DAN PEMBAHASAN
A. OBSERVASI PERMASALAHAN
Berdasarkan sifat kekentalan dan kemudahan untuk mengalir, yogurt
termasuk cairan non-Newtonian, dimana semakin tinggi gaya pengadukan
maka viskositas curd yogurt akan semakin rendah (Tamime dan Robinson
2007). Oleh karena itu, untuk meminimalisasi gaya mekanik maka digunakan
positive displacement pump jenis single screw pump (Gambar 4) sebagai alat
transportasi bahan antar tangki. Air dibutuhkan untuk membantu proses
transportasi karena jarak antara tangki menuju pompa cukup jauh. Oleh karena
itu, pipa jalur antar tangki tidak pernah dibiarkan kering. Selain itu, oleh
karena proses produksi yogurt dalam sistem tertutup, air atau bahan yang
tertinggal di pipa tidak dapat dibuang tanpa didorong dengan bahan atau air.
Proses pendorongan ini dikenal dengan istilah flushing.

Gambar 4 Single Screw Pump (http://www.lifetimereliability.com/images/013_helical_rotor_pump.jpg)
Hipotesa pengaturan flushing awal berlebih atau flushing akhir kurang
diperoleh berdasarkan hasil perbandingan volume jalur pipa dengan jumlah
pengaturan flushing yang digunakan saat ini, dimana pengaturan jumlah
flushing awal selalu dilakukan melebihi volume jalur pipa dan flushing akhir
yang selalu diatur kurang dari volume jalur pipa. Hal ini dikarenakan industri
belum pernah melakukan verifikasi jumlah flushing secara baku, sehingga
pengaturan saat ini hanya berdasarkan pengalaman operator untuk
menghindari masalah mutu produk akhir.
B. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Hasil verifikasi flushing pada sistem transportasi bahan dari tangki
mixing ke tangki ferment dan dari tangki ferment ke tangki storage dapat
dilihat dari Tabel 1 dan Tabel 2. Hasil verifikasi kedua lokasi tersebut
menunjukkan bahwa pengaturan flushing saat ini berlebih, sehingga
selanjutnya dilakukan verifikasi flushing dari tangki storage ke mesin filler.

7
Tabel 1 Hasil verifikasi flushing awal dan flushing akhir transportasi bahan dari
tangki mixing ke tangki ferment
Tangki
mixing

T200
T201

Tangki
ferment

T400
T401
T400
T401

Sebelum verifikasi
Flushing Flushing
awal
akhir
(Liter)
(Liter)
784
734
792
682
784
734
792
682

Setelah Verifikasi
Flushing Flushing
awal
akhir
(Liter)
(Liter)
727
805
733
811
727
805
733
811

Pengurangan Bahan
Flushing Flushing
awal
akhir
(Liter)
(Liter)
57
71
59
129
57
71
59
129

Sumber: PT Danone Indonesia (2012)

Tabel 2 Hasil verifikasi flushing awal dan flushing akhir transportasi bahan dari
tangki ferment ke tangki storage
Tangki
ferment

T400
T401

Tangki
storage

T500
T501
T500
T501

Sebelum verifikasi
Flushing Flushing
awal
akhir
(Liter)
(Liter)
440
290
450
290
450
290
440
290

Setelah Verifikasi
Flushing Flushing
awal
awal
(Liter)
(Liter)
420
340
430
340
420
340
430
340

Pegurangan Bahan
Flushing Flushing
akhir
awal
(Liter)
(Liter)
150
50
160
50
160
50
150
50

Sumber: PT Danone Indonesia (2012)

Verifikasi jumlah flushing awal
Kecepatan alir bahan pada proses flushing awal dipengaruhi oleh
kecepatan transfer pompa. Kecepatan transfer pompa yang diterapkan industri
ialah sebesar 1.250 rpm atau setara dengan 1.300 liter/jam. Verifikasi flushing
awal dilakukan pada kecepatan pompa yang diterapkan industri.
Jumlah flushing awal yang diterapkan PT Danone Indonesia dari
tangki T500 sebanyak 90 liter dan dari tangki T501 sebanyak 95 liter. Hasil
pengukuran pipa dari storage T500, volume total yang diperlukan untuk
mencapai valve drain ialah 70,554 liter, sedangkan jika diukur dari storage
T501 volume total yang diperlukan ialah 80,517 liter. Dari hasil pengukuran
pipa diperoleh asumsi bahwa dibutuhkan minimal 71 liter curd yogurt untuk
mendorong air pada pipa dari tangki T500 dan 81 liter dari T501.
Verifikasi dari Tangki T500
Nilai °Brix rata-rata curd yogurt di storage ialah 17,6. Berdasarkan
nilai °Brix sampel (Gambar 5) dan dibandingkan dengan °Brix curd yogurt di
storage, nilai °Brix pada sampel liter ke-70 memiliki nilai yang paling
mendekati nilai °Brix curd yogurt di storage, sehingga selanjutnya dilakukan
pengambilan sampel dari liter ke-68 hingga liter ke-88 per 2 liter untuk
dilakukan pengecekan terhadap total padatan.

Derajat Brix

8
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0

Derajat Brix Sample
Derajat Brix Curd
Yogurt di Storage

0

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90
Counter (Liter)

Gambar 5 Grafik nilai rata-rata empat ulangan °Brix sampel flushing dari
counter ke-5 hingga ke-90 yang ditransportasi dari tangki storage T500
Uji beda nyata terhadap parameter total padatan, nilai signifikansi
sampel ialah 0,000, lebih kecil dari 5% yang berarti bahwa nilai total padatan
sampel dan kontrol (curd yogurt di storage) berbeda signifikan pada taraf 5%
(Lampiran 1). Berdasarkan hasil uji lanjut Dunnet, sampel liter ke-68 hingga
liter ke-74 berbeda terhadap kontrol pada taraf signifikan 5%, sedangkan
sampel liter ke-76 hingga liter ke-88 tidak berbeda signifikan terhadap kontrol
pada taraf signifikansi 5%. Gambar sampel °Brix per 5 liter dapat dilihat pada
Lampiran 3, sedangkan gambar sampel total padatan dapat dilihat pada
Lampiran 5.
Berdasarkan diagram batang kandungan total padatan sampel (Gambar
6), kandungan total padatan sampel liter ke-76 hingga liter ke-86 masih berada
di bawah kandungan total padatan kontrol. Jika flushing awal dilakukan pada
titik tersebut tersebut, dikhawatirkan bahan tercampur air sehingga dapat
menyebabkan masalah low viscosity pada produk first filling. Selain masalah
viskositas produk, dikhawatirkan pada produk first filling terdapat lapisan air
di permukaan yogurt yang berasal dari air sisa CIP karena tidak dapat diikat
oleh jaringan protein dari yogurt. Untuk mencegah hal tersebut, jumlah
flushing awal dari tangki T500 yang akan digunakan ialah sebanyak 88 liter,
dimana kandungan total padatan sampel liter ke-88 lebih tinggi daripada
kontrol, sedangkan batas minimal flushing awal dari tangki T500 ialah 86 liter.

9

Gambar 6 Diagram yang menunjukkan selisih kandungan total padatan
kontrol terhadap sampel flushing awal dari T500

Derajat Brix

Verifikasi dari Tangki T501
Nilai °Brix rata-rata curd yogurt di storage ialah 17,9. Berdasarkan
nilai °Brix sampel (Gambar 7) dan dibandingkan dengan °Brix curd yogurt
storage, nilai °Brix pada sampel liter ke-80 memiliki nilai yang paling
mendekati nilai °Brix curd yogurt di storage, sehingga selanjutnya dilakukan
pengambilan sampel dari liter ke-78 hingga liter ke-90 per 2 liter untuk
dilakukan pengecekan total padatan.
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0

Derajat Brix Sampel
Derajat Brix Curd
Yogurt di Storage

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
Counter (Liter)

Gambar 7 Grafik nilai rata-rata empat ulangan °Brix sampel flushing dari
counter ke-5 hingga ke-90 yang ditransportasi dari tangki storage T501
Uji beda nyata terhadap parameter total padatan menunjukkan
bahwa nilai signifikansi antar sampel ialah 0,0000, lebih kecil dari 5% yang
berarti bahwa nilai total padatan sampel dan kontrol berbeda signifikan pada

10
taraf 5% (Lampiran 2). Berdasarkan hasil uji lanjut Dunnet, sampel liter ke-78
berbeda terhadap kontrol pada taraf signifikan 5%, sedangkan sampel liter ke80 hingga liter ke-90 tidak berbeda signifikan terhadap kontrol pada taraf
signifikansi 5%. Namun jika dilihat berdasarkan diagram batang kandungan
total padatan sampel (Gambar 8), kandungan total padatan sampel liter ke-80
hingga liter ke-82 masih berada di bawah kandungan total padatan kontrol,
sehingga target flushing awal yang akan digunakan ialah sebanyak 84 liter
dengan batas minimal 82 liter. Gambar sampel °Brix per 5 liter dapat dilihat
pada Lampiran 4, sedangkan gambar sampel total padatan dapat dilihat pada
Lampiran 5.

Gambar 8 Diagram yang menunjukkan selisih kandungan total padatan
kontrol terhadap sampel flushing awal dari T501

Pengaruh desain agitator terhadap jumlah flushing yang digunakan
Berdasarkan perhitungan volume pipa dari storage menuju titik
sampling, jumlah minimal bahan yang dibutuhkan untuk mendorong air dari
tangki T500 ialah sebanyak 71 liter dan dari tangki T501 ialah sebanyak 81
liter. Hasil verifikasi pada tangki T501 terhadap volume pipa tidak berbeda
jauh dimana kelebihan 3 liter diberikan untuk toleransi waktu buka-tutup valve
serta mencegah kesalahan pada sistem counter saat menghitung, tetapi hasil
verifikasi pada tangki T500 dengan volume pipa berbeda hingga 17 liter.
Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa desain agitator pada
tangki T500 dan T501 berbeda, dimana pada tangki T501 memiliki 2 balingbaling, sedangkan tangki T500 memiliki 3 baling-baling (Gambar 9). Agitator
pada tangki T500 didesain secara khusus untuk produk minuman susu
fermentasi agar mampu mengaduk hingga ke dasar tangki, namun tetap
digunakan untuk produk yogurt cup jika produk minuman susu fermentasi
sedang tidak diproduksi.

11

Gambar 9 Gambar desain
de
baling-baling agitator tangki T500 (kiri)
kiri) ddan T501
(kanan)
Struktur gel yogurt
y
terbentuk oleh gabungan jaringann mis
misel kasein
akibat proses pengasa
engasaman. Kekuatan gel dipengaruhi oleh kekuatan
uatan ikat antar
kasein-kasein. Pada stirred yogurt, sistem gel yang terbentuk
tuk m
merupakan
sistem gel lemah,
h, dimana
dim
kekuatan ikat tersebut mudah mengalami
lami kkerusakan
oleh perlakuan meka
kanis yang berakibat pada kerusakan struktur
ktur ggel yogurt
(Lee dan Lucey
y 2010).
201
Gaya pengadukan yang diterima bahan
han be
berbeda di
setiap titik, dimana
ana gaya
g
pengadukan tertinggi diterima bahann yan
yang berada
paling dekat dengan
denga baling-baling (pengaduk) dan berkuran
urang dengan
bertambahnya jarak titik terhadap baling-baling (Rao 2007).
). Ole
Oleh karena
baling-baling ke-33 di agitator tangki T500 berada di bagian bawa
bawah tangki,
maka gaya pengadu
ngadukan yang diterima bahan paling bawahh leb
lebih besar.
Dengan kata lain,
in, gaya
gay mekanis yang diterima bahan yang terletak
rletak di bagian
bawah lebih besar, jaringan
ja
ikat protein di bahan rusak dan ukuran partikel
bahan menjadi lebih kecil.
k
Ukuran partikel bahan yang kecil ini sec
secara cepat
berdifusi ke air
ir saat
saa proses pendorongan sehingga banyakk bahan
bah
yang
bercampur dengan
an air.
air Hal ini yang menyebabkan jumlah flushing
ing awal yang
digunakan dari tangki T500 lebih banyak dari jumlah flushing awal
wal ddari tangki
T501.
Verifikasi jumlah flushing
flu
akhir
Air yangg digunakan
digu
untuk mendorong bahan merupakan
n air industrial
yang telah melewati
ewati UV. Berbeda dengan flushing awal, dimana
ana kecepatan
k
alir dipengaruhi
hi oleh
ole kecepatan pompa, kecepatan alir flushi
flushing akhir
dipengaruhi oleh
h tekanan
teka
supply air. Tekanan yang diterapkann pada industri
saat ini ialah sebesar
besar 3,2 bar dan kecepatan alir air yang terukur
kur ial
ialah 4.750
liter/jam. Jumlah flushing
flush
akhir yang diterapkan PT Danone Indonesi
donesia saat ini
adalah 32 liter. Gambar
Gamba sampel flushing akhir dapat dilihat padaa Lampiran
Lam
6.
Hasil pengama
ngamatan produk end filling terhadap parameter
er tota
total padatan
menunjukkan kandun
andungan total padatan semua produk end filling berada di
bawah batas bawah
wah sspesifikasi produk industri (Gambar 10). Hal iini berarti
seluruh produk tersebut
terseb ditolak berdasarkan parameter mutu kandun
andungan total
padatan. Berdasarkan
sarkan hasil pengamatan tersebut, pada produksi
ksi se
selanjutnya
dilakukan penguranga
urangan jumlah flushing akhir dari 32 liter menjadi
jadi 30 liter.

12
25

Total Padatan (%)

20
15
Total Padatan Sampel
Batas Bawah Spesifikasi

10

Target Spesifikasi
Batas Atas Spesifikasi

5
0
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Nozzle ke-

Gambar 10 Grafik hasil pengamatan kandungan total padatan sampel dengan
flushing akhir 32 liter
Hasil pengamatan produk end filling pada jumlah flushing 30 liter
terhadap parameter total padatan menunjukkan bahwa dari 12 sampel yang
diamati, hanya 4 sampel yang berada di atas batas bawah (Gambar 11), yang
berarti jumlah flushing 30 liter masih harus dikurangi agar semua sampel yang
diperoleh masuk dalam batas spesifikasi mutu industri. Oleh karena itu, pada
produksi selanjutnya digunakan 28 liter air untuk flushing akhir.
25

Total Padatan (%)

20
15
Total Padatan Sampel
Batas Bawah Spesifikasi

10

Target Spesifikasi
Batas Atas Spesifikasi

5
0
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Nozzle ke-

Gambar 11 Grafik hasil pengamatan kandungan total padatan sampel dengan
flushing akhir 30 liter
Hasil pengamatan produk end filling dengan jumlah flushing 28 liter
menunjukkan kandungan total padatan seluruh sampel berada dalam batas
spesifikasi industri. Pengamatan produk end filling dengan jumlah flushing 28

13
liter dilakukan sebanyak 4 ulangan dan diperoleh rata-rata seluruh sampel
memenuhi target spesifikasi berdasarkan parameter total padatan (Gambar 12).
25

Total Padatan (%)

20
15
Total Padatan Sampel
Batas Bawah Spesifikasi

10

Target Spesifikasi
Batas Atas Spesifikasi

5
0
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Nozzle ke-

Gambar 12 Grafik hasil pengamatan kandungan total padatan rata-rata sampel
empat batch produksi dengan flushing akhir 28 liter
Hasil pengukuran kecepatan alir air yang digunakan untuk mendorong sisa
bahan dipipa dengan tekanan 3,2 bar ialah 4.750 liter/jam, sedangkan kecepatan
pompa pada flushing awal hanya 1.300 liter/jam. Hal ini berarti kecepatan alir
yang digunakan saat flushing akhir 3 kali lebih besar dari kecepatan alir flushing
awal. Pada laju alir rendah, cairan akan mengalir sepanjang pipa sebagai aliran
tunggal (laminar), sehingga tidak terjadi proses pencampuran atau pendistribusian
molekul dengan air. Dengan meningkatnya laju alir, aliran akan menjadi lebih
turbulen, sehingga terjadi pencampuran antara molekul terlarut di yogurt dengan
air yang digunakan untuk mendorong (Lewis 1996). Berdasarkan hukum
Reynolds, faktor yang mempengaruhi aliran suatu bahan mengalir secara laminar
atau turbulen adalah kecepatan alir, densitas bahan, viskositas, dan diameter pipa,
dimana viskositas bahan yang semakin tinggi akan menyebabkan aliran lebih
laminar (aliran tunggal), namun dengan kecepatan alir yang besar akan
menyebabkan aliran bahan menjadi turbulen (Lewis 1996). Berdasarkan hukum
Reynolds, dengan kecepatan alir 4.750 liter/jam atau sama dengan 0,3 m s-1,
diameter pipa 0, 07 m; bilangan Reynolds air pada flushing akhir ialah:
Re =

vDρ
µ
0,3x0,07x1000

=
¯³
= 21000

Keterangan:
V = kecepatan alir rata-rata (m s-1)
D = diameter pipa (m)
ρ = densitas air (Kg m-3)
µ = viskositas air (Kg m-1 s-1)

Dengan bilangan Reynolds sebesar 21000 (lebih besar dari 4000), berarti aliran air
yang digunakan untuk mendorong produk ialah aliran turbulen, sehingga pada saat
air mendorong bahan yang sedang diam, terjadi pencampuran dan difusi air ke
bahan yang banyak, yang menyebabkan kandungan total padatan produk akhir
tidak masuk spesifikasi industri.

14
C. EVALUASI HASIL
Hasil evaluasi pada produk first filling dari tanki T500 menunjukkan
kandungan total padatan dan nilai viskositas seluruh sampel masuk dalam
spesifikasi mutu industri (Gambar 14 dan Gambar 15). Hal ini berarti
pengurangan jumlah flushing awal dari 90 liter menjadi 88 liter tidak akan
mempengaruhi mutu produk.

Total Padatan (%)

25
20
15

Total Padatan Sampel
Batas Bawah Spesifikasi

10

Target Spesifikasi
5

Batas Atas Spesifikasi

0
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Nozzle ke-

Gambar 13 Grafik hasil evaluasi kandungan total padatan produk first filling
dari tangki T500
1600

Viskositas (mPa.s)

1400
1200
1000
800
600
400
200
0
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Nozzle keViskositas Sampel

Batas Bawah Spesifikasi

Target Spesifikasi

Batas Atas Spesifikasi

Gambar 14 Grafik hasil evaluasi nilai viskositas produk first filling dari
tangki T500
Evaluasi hasil verifikasi pada tangki T501 dengan jumlah flushing 84 liter
menunjukkan bahwa kandungan total padatan dan nilai viskositas seluruh
sampel first filling masuk dalam spesifikasi mutu industri (Gambar 16 dan
Gambar 17). Hal ini berarti pengurangan jumlah flushing awal dari 95 liter

15
menjadi 84 liter tidak akan mempengaruhi mutu produk. Contoh gambar
produk first filling untuk evaluasi hasil dapat dilihat pada Lampiran 6.
25

Total Padatan (%)

20

15
Total Padatan Sampel
Batas Bawah Spesifikasi

10

Target Spesifikasi
Batas Atas Spesifikasi

5

0
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Nozzle ke-

Gambar 15 Grafik hasil evaluasi kandungan total padatan produk first filling
dari tangki T501
1600

Viskositas (mPa.s)

1400
1200
1000
800
600
400
200
0
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Nozzle keViskositas Sampel

Batas Bawah Spesifikasi

Target Spesifikasi

Batas Atas Spesifikasi

Gambar 16 Grafik hasil evaluasi nilai viskositas produk first filling dari tangki
T501
Jumlah Bahan yang Dapat Diselamatkan saat Flushing awal
• Jumlah bahan yang dikurang pada flushing awal jika di T500: 2 liter
• Jumlah bahan yang dikurang pada flushing awal jika di T501: 11 liter
• Densitas Produk atau curd yogurt yogurt : 1, 0387 Kg/L
• Asumsi rata-rata produksi stirred yogurt selama 1 bulan sebanyak 5 kali:

16
Asumsi penggunaan tangki T500 5 kali, maka jumlah bahan yang
diselamatkan saat flushing ialah 10 liter/bulan atau sama dengan:
= 10 L/bulan x 1, 0387 Kg/L
= 10, 3870 Kg/bulan
Asumsi penggunaan tangki T500 4 kali dan T501 1 kali, maka jumlah
bahan yang diselamatkan saat flushing ialah 19 liter/bulan atau sama
dengan:
= 19 L/bulan x 1, 0387 Kg/L
= 19, 7353 Kg/bulan
Asumsi penggunaan tangki T500 3 kali dan T501 2 kali, maka jumlah
bahan yang diselamatkan saat flushing ialah 28 liter/bulan atau sama
dengan:
= 28 L/bulan x 1, 0387 Kg/L
= 29, 0836 Kg/bulan
Asumsi penggunaan tangki T500 2 kali dan T501 3 kali, maka jumlah
bahan yang dapat diselamatkan saat flushing ialah 37 liter/bulan atau
sama dengan:
= 37 L/bulan x 1, 0387 Kg/L
= 38, 4319 Kg/bulan
Asumsi penggunaan tangki T500 1 kali dan T501 4 kali, maka jumlah
bahan yang diselamatkan saat flushing ialah 46 liter/bulan atau sama
dengan:
= 46 L/bulan x 1, 0387 Kg/L
= 47, 7802 Kg/bulan
Asumsi penggunaan tangki T501 5 kali, maka jumlah bahan yang
diselamatkan saat flushing ialah 55 liter/bulan atau sama dengan:
= 55 L/bulan x 1, 0387 Kg/L
= 57, 1285 Kg/bulan

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil verifikasi, pengaturan flushing awal sebanyak 88 liter
dari tangki T500 dan 84 liter dari tangki T501 cukup untuk mendorong sisa air di
pipa tanpa menurunkan mutu produk akhir. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui
bahwa jumlah pengurangan penggunaan bahan untuk flushing awal sebanyak 2
liter dan 11 liter, masing-masing dari tangki T500 dan T501. Hasil verifikasi
flushing akhir ialah hanya 28 liter bahan yang dapat diselamatkan dari total 65
liter yang diduga tertinggal di pipa. Pada flushing akhir tidak dapat dilakukan
penyelamatan bahan yang tertinggal lagi oleh karena masalah mutu pada produk
end filling. Dengan asumsi produksi stirred yogurt rata-rata 5 kali dalam 1 bulan,
maka jumlah pengurangan penggunaan bahan untuk flushing ialah minimal 10
liter/bulan atau 10, 3870 Kg/bulan.

17
Saran
Aliran turbulen air pada flushing akhir disebabkan oleh kecepatan alir air
yang tinggi. Salah satu cara menurunkan kecepatan alir air ialah dengan
mengurangi tekanan supply air untuk menciptakan aliran air yang tunggal
(laminar), untuk menghindari proses pencampuran dan difusi air ke bahan yang
banyak.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
Single
Srew
Pump.
http://www.lifetimereliability.com/images/013_helical_rotor_pump.jpg [03 Januari 2013]
[BSN] Badan Standardisasi Nasional (ID). 2009. Syarat Mutu Yogurt SNI
2981:2009. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Lee WJ, Lucey JA. 2010. Formation and physical properties of yogurt. Asian-Aust
J Anim Sci. 23(9):1127-1136.
Lewis MJ. 1996. Physical Properties of Foods and Food Processing Systems.
Cambridge: Woodhead Publishing Limited.
Rao MA. 2007. Rheology of Fluid and Semisolid Foods: Principles and
Applications 2nd Ed. New York: Springer Science+Business Media, LLC
Tamime AY, RK Robinson. 2007. Yoghurt : Science and Technology 3rd Ed.
Woodhead Publishing Limited. Cambridge: CRC Press.

18
Lampiran 1 Hasil analisa ragam (ANOVA) sampel dan kontrol terhadap
parameter total padatan tangki T500

19
Lampiran 2 Hasil analisa ragam (ANOVA) sampel dan kontrol terhadap
parameter total padatan tangki T501

20
Lampiran 3 Gambar sampel flushing awal per 5 liter untuk parameter °Brix dari
tangki T500

Lampiran 4 Gambar sampel flushing awal per 5 liter untuk parameter °Brix dari
tanki T501

Lampiran 5 Gambar sampel untuk parameter total padatan untuk tangki T500
(kiri) dan T501 (kanan)

Lampiran 6 Gambar sampel produk first filling evaluasi hasil pengurangan
flushing awal (kiri) dan sampel produk end filling untuk verifikasi
flushing akhir (kanan)

21

RIWAYAT HIDUP
Penulis
enulis bernama lengkap Silvia. Lahir di Medann pad
pada tanggal
244 Mei 1991 dari ayah Leman Hanliono dan ibu Yuswati,
sebagai
ebagai anak kedua dari dua bersaudara. Penulis
is men
menamatkan
jenjang
njang pendidikan tingkat dasar tahun 2002 di SD
D Methodist
Me
2
Tebing
ebing Tinggi. Pada tahun 2005 penulis menamatkan
matkan jenjang
pendidik
endidikan menengah pertama di SMP Sutomo 1 Medan
M
dan
melanju
elanjutkan sekolah menengah atas di SMA Sutomo
tomo 1 Medan
yang
ang tamat
ta
pada tahun 2008 dan pada tahun yangg sama
sama, penulis
diterima
iterima di IPB melalui jalur SNMPTN (Seleksi
leksi Nasional
Masuk Perguruan Tingg
Tinggi Negeri) dengan program studi Ilmu dan T
Teknologi
Pangan, Departemenn Ilmu
Ilm dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi
logi Pertanian.
P
Penulis juga pernah
h men
mengikuti PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa)
iswa) dibidang
Kewirausahaan dengan
ngan judul “Inovasi Bisnis Pangan Nuggett Belut
Belu untuk
Meningkatkan Nilaii Ekonomi
Eko
Belut dan Gizi Masyarakat” dan PKM
KM ddi bidang
Masyarakat dengan judul
judu “Laskar Pejuang : Wirausaha Kreatif Yang Memiliki
Jiwa Pejuang Lingkungan
kungan Hidup Dengan Model Anak- Anak Sekolah
olah Dasar
D
Di
Kecamatan Dramaga pada
pad tahun 2012.” Sebagai tugas akhir, penulis
ulis m
melakukan
magang di PT Danone
ne Indonesia
Ind
dengan judul “Verifikasi Flushing pad
pada Sistem
Transportasi Curd Yogurt
Yogu dari Tangki Storage ke Mesin Filler.”