terhadap orang yang kebetulan ada atau dijumpai Usman dan Akbar, 2003 dalam Yuliana 2012.
3.3. Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependennya adalah tax avoidance Y,
sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah keadilan X1, administrasi perpajakan X2, serta pengetahuan dan pemahaman wajib pajak
X3. Masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian akan dijelaskan dalam definisi operasional variabel beserta cara pengukurannya.
3.3.1. Tax Avoidance Y
Variabel terikat dependen dalam penelitian ini adalah tax avoidance Y. Tax avoidance adalah suatu upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperkecil jumlah pajak yang harus dibayarnya dengan cara berusaha meminimalkan laba perusahaan Dewi, 2014
Penghindaran pajak tax avoidance timbul ketika suatu negara memberlakukan peraturan perpajakan baik pada masyarakat maupun kepada
badan usaha yang berada di negara tersebut. Namun, dengan seiring berkembangnya jaman penghindaran pajak tax avoidance semakin banyak
terjadi ketika suatu negara mulai bersaing dalam pesatnya pertumbuhan kegiatan ekonomi internasional Ayuningtyas, 2013. Sedangkan menurut
Khurana dan Moser dalam Annisa 2011, aktivitas tax avoidance dilakukan
manajemen dengan tujuan semata-mata untuk meminimalkan kewajiban pajak perusahaan.
Indikator penelitian ini adalah pengenaan tarif pajak, pengakuan pembagian natura, pengakuan penjualan kredit, pencatatan dana modal,
penghitungan gaji karyawan, dan penentuan metode penyusutan aktiva tetap. Pengukuran variabel ini menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada
responden, yang akan dihitung nilainya menggunakan skala likert 5 poin untuk enam pertanyaan, yang akan dinilai 1 Sangat tidak setuju, 2 tidak Setuju, 3
Netral, 4 Setuju, 5 Sangat setuju.
3.3.2. Keadilan X1
Keadilan dalam perpajakan sangat penting, sehingga keadilan tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat pembayar pajak. Karena sebagian masyarakat
menganggap pajak merupakan suatu beban, maka hendaknya pemerintah dan pihak fiskus memberikan keyakinan bahwa wajib pajak mendapatkan
perlakuan yang adil dalam pengenaan pungutan pajak oleh Negara. Hal ini perlu agar kesadaran masyarakat pajak mampu meningkatkan penerimaan
Negara Suminarsasi, 2011. Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan kuesioner yang
berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden. Agar dapat diukur, indikator variabel keadilan tersebut dinilai menggunakan skala likert 5
poin yang terdiri dari 1 Sangat tidak setuju, 2 Tidak Setuju, 3 Netral, 4 Setuju, 5 Sangat setuju. Pertanyaan pada kuesioner mengacu pada penelitian
yang dikembangkan oleh Suminarsasi 2011, Rahman 2013 dan Friskianti 2014.
Kuesioner untuk variabel keadilan terdiri dari 5 lima item pertanyaan yaitu pajak yang dibayarkan sebanding dengan manfaat, penggunaan uang dari
pajak sudah digunakan secara baik dan benar, pajak yang dibayarkan sesuai kemampuan, wajib pajak dengan penghasilan tinggi kewajiban perpajakannya
juga tinggi, serta sistem perpajakan di Indonesia sudah adil.
3.3.3. Administrasi Perpajakan X2