PASAL DEMI PASAL. KETENTUAN PERALIHAN

kewajiban untuk membayar iuran, provisi maupun dana reboisasi, pemegang izin harus pula membayar Retribusi. Dalam pengelolaan hutan secara lestari, diperlukan sumber daya manusia berkualitas bercirikan penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang didasari dengan iman dan taqwa kepada Tuhan yang Esa, melalui penyelenggaraan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan serta penyuluhan kehutanan yang berkesinambungan. Namun demikian dalam penyelenggaraan pengembangan sumber daya manusia melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, wajib memperhatikan kearifan tradisional serta kondisi budaya masyarakat. Agar pelaksanaan pengelolaan hutan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, maka Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib melakukan pengawasan di sektor Kehutanan. Masyarakat dan atau perorangan berperan serta dalam pengawasan pelaksanaan pembangunan kehutanan baik langsung maupun tidak langsung sehingga masyarakat dapat mengetahui rencana peruntukan hutan, pemanfaatan hasil hutan dari informasi kehutanan. Berdasarkan hal­hal tersebut. dalam rangka penyelenggaraan Otonomi Daerah sebagaimana yang terkandung dalam jiwa Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yaitu masyarakat Kabupaten Parigi Moutong dapat memanfaatkan sebesar– besarnya untuk kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan.

II. PASAL DEMI PASAL.

Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Huruf c Nomor 1 Sagu dan Nipah dapat dipungut retribusi apabila digunakan sebagai produk industri. Pasal 7 Huruf g 16 PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA HASIL HUTAN BUKAN KAYU PADA HUTAN PRODUKSI Menteri adalah Menteri yang diserahi tugas dan bertanggungjawab di bidang kehutanan. Gubernur adalah Gubernur Sulawesi Tengah. Pasal 8 Cukup jelas Pasal 9 Cukup jelas Pasal 10 Cukup jelas Ayat 1 Cukup jelas Ayat 2 Struktur dan besarnya tarif Retribusi IUPHHBK pada Hutan Produksi ditetapkan berdasarkan jasa pelayanan pemberian izin oleh Pemerintah Daerah perhektar areal IUPHHBK yang mencakup: a. pembinaan yang meiputi administrasi dan teknis sebanyak Rp. 3.950. b. pengaturan yang meliputi penataan areal kerja sebanyak RP. 37.525. c. Pengendalian, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan sebanyak Rp. 18.525. Ayat 3 Cukup jelas Ayat 4 Cukup jelas Pasal 11 Cukup jelas Pasal 12 Cukup jelas Pasal 13 Cukup jelas Pasal 14 Yang dimaksud dengan dokumen lain yang dipersamakan, antara lain berupa karcis masuk, kupon, kartu langganan Pasal 15 Cukup jelas Pasal 16 Cukup jelas Pasal 17 Ayat 1 Yang dimaksud dengan tidak dapat diborongkan adalah bahwa seluruh proses kegiatan pungutan retribusi tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga. Namun, dalam pengertian ini bukan berarti bahwa Pemerintah Daerah tidak boleh bekerjasama dengan pihak ketiga. Dengan sangat selektif dalam proses pemungutan retribusi Pemerintah Daerah dapat mengajak bekerjasama badan – 17 PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA HASIL HUTAN BUKAN KAYU PADA HUTAN PRODUKSI badan tertentu yang karena profesionalismenya layak dipercaya untuk ikut melaksanakan sebagian tugas Pemungutan jenis retribusi secara lebih efisien. Kegiatan Pemungutan retribusi yang tidak dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga adalah kegiatan perhitungan besarnya retribusi yang terutang, pengawasan penyetoran retribusi dan penagihan retribusi. Pasal 18 Cukup jelas Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Cukup jelas Pasal 21 Cukup jelas Pasal 22 Cukup jelas Pasal 23 Cukup jelas Pasal 24 Cukup jelas Pasal 25 Cukup jelas Pasal 26 Cukup jelas Pasal 27 Cukup jelas Pasal 28 Cukup jelas Pasal 29 Cukup jelas Pasal 30 Cukup jelas Pasal 31 Cukup jelas Pasal 32 Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG NOMOR 56 18 PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA HASIL HUTAN BUKAN KAYU PADA HUTAN PRODUKSI