10
diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan adanya pengaruh etika
auditor terhadap kualitas audit diterima.
5. Pengaruh Interaksi Kompetensi dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit
Hasil perhitungan diperoleh nilai signifikasi untuk kompetensi adalah α=
0,045 0,05,menandakan bahwa variabel kompetensi berpengaruh negatif terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderating.
Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa H5 diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan adanya pengaruh Interaksi Kompetensi dan Etika
Auditor terhadap Kualitas Audit diterima.
6. Pengaruh Interaksi Independensi dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit
Hasil perhitungan diperoleh nilai signifikasi untuk kompetensi adalah α=
0,000 0,05, menandakan bahwa variabel independensi berpengaruh negatif terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderating.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H6 diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan adanya pengaruh Interaksi independensi dan Etika
Auditor terhadap Kualitas Audit diterima.
7. Pengaruh Interaksi Pengalaman kerja dan etika auditor terhadap kualitas audit
Hasil perhitungan diperoleh nilai signifikasi untuk kompetensi adalah α=
0,000 0,05, menandakan bahwa variabel pengalaman kerja berpengaruh negatif terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel
moderating. Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa H6 diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan adanya pengaruh Interaksi
pengalaman kerja dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit diterima.
4. PENUTUP Simpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompetensi, independensi, pengalaman kerja dan etika auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit,
sedangkan variabel interaksi kompetensi dan etika auditor, independensi dan etika auditor, dan pengalaman kerja dan etika auditor berpengaruh negatif terhadap
kualitas audit.
11
Implikasi
Berdasarkan penelitian ini implikasi yang diharapkan oleh peneliti yaitu: 1.
Dalam penelitian mendatang perlu menambahkan variabel lain seperti objektivitas, waktu audit dan kompensasi sebagai variabel independen, karena
sangat memungkinkan variabel lain tersebut yang tidak dimasukan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap kualitas audit. Riset mendatang lebih baik
menambah jumlah sampel penelitian.
2. Bagi pimpinan APIP Inspektorat Jenderal Kemnaker RI agar memberikan
reward atau punishment yang jelas bagi auditor yang berprestasi maupun yang terbukti membuat kesalahan.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang memungkinkan dapat
melemahkan hasilnya. Beberapa keterbatasan tersebut adalah:
1. Ruang lingkup penelitian ini dilakukan hanya di wilayah kota surakarta,
kabupaten karanganyar dan kabupaten boyolali, sehingga untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum perlu dilakukan penelitian yang luas.
2. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakakn metode purposive
sampling, sehingga responden yang tidak sesuai kriteria akan dikeluarkan dari sampel yang menyebabkan jumlah responden berkurang.
3. Data yang dikumpulkan berupa data kuesioner, jadi belum bisa
menggambarkan secara nyata dan langsung mengenai keadaan yang sesungguhnya.
4. Variabel moderasi yang digunakan dalam penelitian ini hanyalah etika auditor,
padahal masih banyak variabel perilaku lain maupun faktor kondisional yang dapat mempengaruhi baik buruknya kualitas audit.
5. Masih banyak terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi kualitas
audit yang belum termuat dalam penelitian ini.
12
Saran-Saran
1. Bagi peneliti yang akan datang sebaiknya menambah lokasi penelitian tidak
hanya inspektorat kota surakarta, kabupaten karanganyar dan kabupaten
boyolali.
2. Untuk peneliti selanjutnya peneliti menyarankan dalam pengambilan sampel
menggunakan metode lainnya, yang dapat menghasilkan sampel lebih banyak, sehingga hasil penelitian bisa lebih mewakili secara keseluruhan.
3. Metode yang digunakan sebaiknya juga dilakukan wawancara secara langsung
dengan pihak yang bersangkutan, sehingga hal tersebut akan memberikan hasil yang berdasarkan keadaan sesungguhnya.
4. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah dan mencari variabel
moderasi yang lebih meningkatkan kualitas audit. 5.
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan bisa menambah variabel-variabel yang belum termuat dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, K. G., Badera, I. D. 2015. Pengaruh Integritas, Obyektifitas, Kerahasiaan dan Kompetensi pada Kinerja Auditor Inspektorat Kota
Denpasar. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, X 01, 182-198. Astrawan, I. K., Mimba, N. P., Dwirandra, A. 2016. Etika Memoderasi
Pengaruh Kompetensi, Pengalaman dan Independensi Pada Kualitas Hasil Pemeriksaan Inspektorat.E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana, V 06, 1841-1862.
Ayuningtyas, H. Y., Pamudji, S. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas
Audit Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat KotaKabupaten di Jawa Tengah. Diponegoro Journal of Accounting, I 02, 1-10.
Deli, L., Fatma, A., Syarif, F. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Moderating Variabel. Jurnal
Riset Akuntansi dan Bisnis, XV01, 1-17. Febriansyah, E., Hardi, M. R. 2014. Pengaruh Keahlian, Independensi,
Kecermatan Profesional, dengan Etika Sebagai Variabel Moderasi Terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi Bengkulu.Jurnal
SOROT, VIII 1, 1-14.
13
Kadhafi, M., Nadirsyah, Abdullah, S. 2014. Pengaruh Independensi, Etika dan Standar Audit terhadap Kualitas Audit Inspektorat Aceh. Jurnal
Akuntansi, III 01, 93-103. Kharismatuti, N., Hadiprajitno, P. B. 2012. Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi Studi empiris pada internal auditor BPKP DKI
Jakarta.Diponegoro Journal of Accounting, I 1, 1-10.
Lestari, P. D., Werastuti, D. M., Sujana, E. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit BPK RI Perwakilan Provinsi Bali. e-journal
S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, III 01. Parasayu, A., Rohman, A. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kualitas Hasil Audit Internal Studi Persepsi Aparat Intern Pemerintah Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali. Diponegoro Journal of
Accounting, III 02, 1-10.
Prihartini, A. K., Sulindawati, L. G., Darmawan, N. A. 2015. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Obyektivitas, Integritas dan Akuntabilitas
Terhadap Kualitas Audit di Pemerintah Daerah Studi Empiris pada 5 Kantor Inspektorat Provinsi Bali. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha, III 01.
Queena, P. P., Rohman, A. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Audit Aparat
Inspektorat KotaKabupaten
di Jawa
Tengah.Diponegoro Journal of Accounting, I 02, 1-12. Samsi, N., Riduwan, A., Suryono, B. 2013. Pengaruh Pengalaman Kerja,
Independensi dan Kompetensi terhadap Kualitas Audit: Etika Auditor sebagai Variabel Pemoderasi.Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, I 02,
207-226.
Susilawati, Atmawinata, M. R. 2014. Pengaruh Profesionalisme dan IndependensiAuditor
Internal terhadap
Kualitas Audit:Studi
padaInspektorat Provinsi Jawa Barat.Jurnal Ekonomi, XIII 02, 190-210.