Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Variabel yang Mempengaruhi ROA

B. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Variabel yang Mempengaruhi ROA

a. Deskripsi Variabel Capital Adequacy Ratio pada Bank yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010. Tabel 4.1 Capital Adequacy Ratio pada Bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2006 -2010 No Nama Bank CAR Rata -rata 2006 2007 2008 2009 2010 1 Bank Bukopin Tbk 15,79 12,84 10,36 14,38 13,28 13,33 2 Bank Bumi Arta Tbk 41,02 34,30 31,15 28,42 21,76 31,33 3 Bank Central Asia Tbk 22,09 19,22 15,80 15,30 14,96 17,47 4 Bank Danamon Tbk 20,39 19,27 13,37 17,55 16,04 17,32 5 Bank Ekonomi Raharja Tbk 14,00 13,13 14,03 21,75 19,05 16,39 6 Bank Mandiri Tbk 24,62 20,75 15,70 15,60 14,59 18,25 7 Bank Mayapada Internasional. Tbk 13,82 29,95 23,69 19,37 22,02 21,77 8 Bank Negara Indonesia Persero Tbk 15,47 15,30 13,50 13,80 20,87 15,79 9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 16,23 17,00 14,04 12,56 12,94 14,55 10 Bank Permata Tbk 13,47 13,27 10,80 12,20 15,27 13,00 11 Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 18,82 15,87 13,18 13,20 13,76 14,97 12 Bank Victoria Internasional Tbk. 20,27 15,43 22,77 18,87 10,80 17,63 13 Pan Indonesia Bank Tbk 29,47 21,60 20,31 21,79 16,58 21,59 14 Bank MegaTbk 15,73 11,84 16,09 18,13 16,29 15,62 15 Bank Artha Graha Internasional Tbk 11,38 12,24 14,93 13,87 14,52 13,39 Rata-rata per Tahun 19,50 18,13 16,65 17,12 16,18 17,52 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Tabel 4.1 di atas menggambarkan nilai capital adequacy ratio pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian tahun. 2006-2010. Rasio CAR memperlihatkan nilai yang berfluktuasi pada masing-masing bank dan juga di setiap tahun penelitian. Rata-rata nilai rasio CAR yang tertinggi terdapat pada Bank Bumi Arta Tbk yaitu sebesar 31,33 dan rata-rata nilai rasio CAR yang terendah terdapat pada Bank Permata Tbk yaitu sebesar 13,00. Rasio CAR yang tertinggi tahun 2006 yaitu 41,02 dan rasio CAR yang terendah yaitu 11,38. Rasio CAR yang tertinggi tahun 2007 yaitu 34,30 dan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA rasio CAR yang terendah yaitu 11,86. Rasio CAR yang tertinggi tahun 2008 yaitu 31,15 dan rasio CAR yang terendah yaitu 10,36. Rasio CAR yang tertinggi tahun 2009 yaitu 28,42 dan rasio CAR terendah yaitu 12,20. Rasio CAR yang tertinggi tahun 2010 yaitu 22,02 dan rasio CAR terendah yaitu 10.80. Rata-rata rasio CAR pada tahun 2006 yaitu sebesar 19,50. Bank yang memiliki nilai CAR diatas 19,50 sebanyak 6 bank atau sekitar 40, dan bank yang memiliki nilai CAR di bawah 19,50 sebanyak. 9 bank atau sekitar 60. Rata-rata rasio CAR pada tahun 2007 yaitu 18,13. Bank yang memiliki nilai CAR diatas 18,13 sebanyak 6 bank atau sekitar 40 dan bank yang memiliki nilai CAR dibawah 18,13 sebanyak 9 bank atau sekitar 60. Rata-rata rasio CAR pada tahun 2008 yaitu 16,65. Bank yang memiliki nilai CAR diatas 16,65 sebanyak 4 bank atau sekitar 26,67 dan bank yang memiliki nilai CAR dibawah 16,65 sebanyak 11 bank atau sekitar 73,33. Rata-rata rasio CAR pada tahun 2009 yaitu 17,12. Bank yang memiliki nilai CAR diatas 17,12 sebanyak 7 bank atau sekitar 46,67 dan bank yang memiliki nilai CAR dibawah 17,12 sebanyak 8 bank atau sekitar 53,33. Rata-rata rasio CAR pada tahun 2010 yaitu 16,18. Bank yang memiliki nilai CAR diatas 16,18 sebanyak 6 bank atau sekitar 40 dan bank yang memiliki nilai CAR dibawah 16,18 sebanyak 9 bank atau sekitar 60. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, rasio CAR minimum sebesar 8. Bank yang menjadi target populasi dalam penelitian ini memenuhi persyaratan nilai CAR minimum. Capital adequacy ratio CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank dalam menunjang aktiva yang menghasilkan risiko Dendawijaya, 2005. b. Deskripsi Rasio Variabel Beban OperasionalPendapatan Operasional pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010 Tabel 4.2 Beban OperasionalPendapatan Operasional pada Bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2006 -2010 No Nama Bank CAR Rata -rata 2006 2007 2008 2009 2010 1 Bank Bukopin Tbk 86,72 84,82 84,98 87,24 83,53 85,46 2 Bank Bumi Arta Tbk 81,40 85,02 82,44 82,29 83,21 82,87 3 Bank Central Asia Tbk 68,99 66,98 67,04 68,77 65,26 67,41 4 Bank Danamon Tbk 80,57 75,83 84,52 85,51 75,35 80,36 5 Bank Ekonomi Raharja Tbk 87,27 82,08 76,70 75,19 75,95 79,44 6 Bank Mandiri Tbk 90,70 77,56 75,57 72,73 68,6 77,03 7 Bank Mayapada Internasional. Tbk 87,36 88,46 90,74 93,82 88,12 89,7 8 Bank Negara Indonesia Persero Tbk 85,14 93,33 90,71 85,74 78,73 86,73 9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 88,02 86,82 89,72 89,28 86,05 87,98 10 Bank Permata Tbk 89,88 84,78 89,21 88,59 84,13 87,32 11 Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 74,38 69,85 72,81 77,82 71,29 73,23 12 Bank Victoria Internasional Tbk. 86.29 85,34 90.77 91.94 87,58 88,39 13 Pan Indonesia Bank Tbk 77,16 65,71 83,00 83,89 81,04 78,16 14 Bank MegaTbk 92,78 79,21 83,15 83,51 77,58 83,25 15 Bank Artha Graha Internasional Tbk 95,34 96,84 97,54 96,24 91,79 95,55 Rata-rata per Tahun 84,80 81,51 83,93 84,17 79,88 82,86 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.2 menggambarkan nilai rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian tahun 2006-2010. Rasio BOPO memperlihatkan nilai yang berfluktuasi pada masing-masing bank dan juga di setiap tahun penelitian. Rata-rata nilai rasio BOPO yang tertinggi terdapat pada Bank Artha Graha Internasional Tbk yaitu sebesar 95,55 dan rata-rata nilai rasio BOPO yang terendah terdapat pada Bank Central Asia Tbk yaitu sebesar 67,41. Rasio BOPO yang tertinggi tahun 2006 yaitu 95,34 dan rasio BOPO yang terendah yaitu 68,99. Rasio BOPO yang tertinggi tahun 2007 yaitu 96,84 dan rasio BOPO yang terendah yaitu 65,71. Rasio BOPO yang tertinggi tahun 2008 yaitu 97.54 dan rasio BOPO yang terendah yaitu 67,04. Rasio BOPO yang tertinggi tahun 2009 yaitu 96,24 dan rasio BOPO terendah yaitu 68,77. Rasio BOPO yang tertinggi tahun. 2010 yaitu. 91,79 dan rasio BOPO terendah yaitu. 65,26. Rata-rata rasio BOPO pada tahun 2006 yaitu sebesar 84,80. Bank yang memiliki nilai BOPO diatas 84,80 sebanyak 10 bank atau sekitar 66,67, dan bank yang memiliki nilai BOPO di bawah 84,80 sebanyak 5 bank atau sekitar 33,33. Rata-rata rasio BOPO pada tahun 2007 yaitu 81,51. Bank yang memiliki nilai BOPO diatas 81,51 sebanyak 9 bank atau sekitar 60 dan bank yang memiliki nilai BOPO dibawah 81,51 sebanyak 6 bank atau sekitar 40. Rata-rata rasio BOTO pada, tahun 2008 yaitu. 83,93. Bank UNIVERSITAS SUMATERA UTARA yang memiliki nilai BOPO diatas 83,93 sebanyak 8 bank atau sekitar 53,33 dan bank yang memiliki nilai BOPO dibawah 83,93 sebanyak 7 bank atau sekitar 46,67. Rata-rata rasio BOPO pada tahun 2009 yaitu 84,17. Bank yang memiliki nilai BOPO diatas 84,17 sebanyak 8 bank atau sekitar 53,33 dan bank yang memiliki nilai BOPO dibawah 84,17 sebanyak 7 bank atau sekitar 46.67. Rata-rata rasio BOPO pada tahun 2010 yaitu 79,88. Bank yang memiliki nilai BOPO diatas 79,88 sebanyak 8 bank atau sekitar 53,33 dan bank yang memiliki nilai BOPO dibawah 79,88 sebanyak 7 bank atau sekitar 46,67. Skala predikat dan rasio pada BOPO sebagai berikut Harmon, 2009 : 1 Sehat : 93,52 – 92 2 Cukup sehat 94,72- 93,53 3 Kurang sehat 95,92- 94,72 4 Tidak sehat : 100- 95,92 Bank yang dapat dikategorikan sehat pada tahun 2006 sebanyak 14 bank atau sekitar 93,33 dan satu bank yang kurang sehat memiliki nilai BOPO sebesar 95,34. Bank yang dapat dikategorikan sehat pada tahun 2007 sebanyak 14 bank atau sekitar 93,33 dan satu bank yang tidak sehat memiliki niali BOPO sebesar 96,84. Bank yang dapat dikategorikan sehat pada tahun 2008 sebanyak 14 bank atau sekitar 93,33 dan satu bank yang tidak sehat memiliki nilai BOPO sebesar 97,54. Bank yang dapat dikategorikan sehat pada pada tahun UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009 sebanyak 13 bank atau sekitar 86,67 dan satu bank yang tidak sehat memiliki nilai BOPO sebesar 96,24 serta satu bank berpredikat cukup sehat memiliki nilai BOPO sebesar 93,82. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya Dendawijaya, 2005.

c. Deskripsi Variabel Loan to Deposit Ratio pada Bank yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010 Tabel 4.3 Loan to Deposit Ratio pada Bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2010 No Nama Bank CAR Rata -rata 2006 2007 2008 2009 2010 1 Bank Bukopin Tbk 54,59 60,54 76,78 70,16 71,05 66,62 2 Bank Bumi Arta Tbk 37,45 43,35 56,21 46,38 53,45 47,37 3 Bank Central Asia Tbk 35,64 39,12 47,89 44,82 54,05 44,30 4 Bank Danamon Tbk 63,53 73,78 70,68 69,28 91,99 73,85 5 Bank Ekonomi Raharja Tbk 39,36 47,83 55,46 40,84 61,73 49,04 6 Bank Mandiri Tbk 45,36 42,17 52,25 53,68 68,93 52,48 7 Bank Mayapada Internasional. Tbk 73,42 74,85 77,48 69,64 76,08 74,29 8 Bank Negara Indonesia Persero Tbk 41,93 50,93 58,82 54,83 66,57 54,62 9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 49,38 44,57 66,12 73,64 79,71 62,68 10 Bank Permata Tbk 110,64 108,50 104,39 104,29 86,3 102,82 11 Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 60,00 58,51 69,40 70,11 69,83 65,57 12 Bank Victoria Internasional Tbk. 43,70 49,43 45,92 43,57 35,83 43,69 13 Pan Indonesia Bank Tbk 60,93 75,28 66,47 60,92 73,97 67,51 14 Bank MegaTbk 39,28 42,99 64,67 57,08 56,11 52,03 15 Bank Artha Graha Internasional Tbk 77,40 80,26 93,47 84,04 74,82 81,99 Rata-rata per Tahun 55,51 59,47 67,03 62,88 68,028 62,58 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Tabel 4.3 di atas menggambarkan nilai rasio loan to deposit ratio pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. tahun. 2006-2010. Rasio LDR memperlihatkan nilai yang berfluktuasi pada masing-masing bank dan juga di setiap tahun UNIVERSITAS SUMATERA UTARA penelitian. Rata-rata nilai rasio LDR yang tertinggi terdapat pada Bank Permata, Tbk yaitu. sebesar 102,82 dan rata-rata, nilai rasio LDR yang terendah terdapat pada Bank Victoria Internasional Tbk yaitu sebesar 43.69. Rasio LDR yang tertinggi tahun 2006 yaitu 110,64 dan rasio LDR yang terendah yaitu 35,64. Rasio LDR yang tertinggi tahun 2007 yaitu 108,50 dan rasio LDR yang terendah yaitu 39,12. Rasio LDR yang tertinggi tahun 2008 yaitu 104,39 dan rasio LDR yang terendah yaitu 45.92. Rasio LDR yang tertinggi tahun 2009 yaitu 104,29 dan rasio LDR terendah yaitu 40.84. Rasio LDR yang tertinggi tahun 2010 yaitu 91,99 dan rasio LDR terendah yaitu 35,83. Rata-rata rasio LDR pada tahun 2006 yaitu sebesar 55,51. Bank yang memiliki nilai LDR diatas 55,51 sebanyak 6 bank atau sekitar 40, dan bank yang memiliki nilai LDR di bawah 55,51 sebanyak 9 bank atau sekitar 60. Rata-rata rasio LDR pada tahun 2007 yaitu 59,47. Bank yang memiliki nilai LDR diatas 59,47 sebanyak 6 bank atau sekitar 40 dan bank yang memiliki nilai LDR dibawah 59,47 sebanyak 9 bank atau sekitar 60. Rata-rata rasio LDR pada tahun 2008 yaitu 67,03. Bank yang memiliki nilai LDR diatas 67,03 sebanyak 6 bank atau sekitar 40 dan bank yang memiliki nilai LDR dibawah 67,03 sebanyak 9 bank atau sekitar 60. Rata- rata rasio LDR pada tahun 2009 yaitu 62,88. Bank yang memiliki nilai LDR diatas 62,88 sebanyak 7 bank atau sekitar 46,67 dan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bank yang memiliki nilai LDR dibawah 62,88 sebanyak 8 bank atau sekitar 53,33. Rata-rata rasio LDR pada tahun 2010 yaitu 68,03. Bank yang memiliki nilai LDR diatas 68,03 sebanyak 9 bank atau sekitar 60 dan bank yang memiliki nilai LDR dibawah 68,03 sebanyak 6 bank atau sekitar 40. Skala predikat untuk LDR bank adalah sebagai berikut Harmon, 2009 : 1 Sehat : 94,75 2 Cukup sehat 94,76- 98,5 3 Kurang sehat 98,51- 102,25 4 Tidak sehat : 102,25 Bank yang dapat dikategorikan sehat pada tahun 2006 sebanyak 14 bank atau sekitar 93,33 dan satu bank yang tidak sehat memiliki nilai LDR sebesar 110,64. Bank yang dapat dikategorikan sehat pada tahun 2007 sebanyak 14 bank atau sekitar 93,33 dan satu bank yang tidak sehat memiliki niali LDR sebesar 108,50. Bank yang dapat dikategorikan sehat pada tahun 2008 sebanyak 14 bank atau sekitar 93,33 dan satu bank yang tidak sehat memiliki nilai LDR sebesar 104,39. Bank yang dapat dikategorikan sehat pada pada tahun 2009 sebanyak 14 bank atau sekitar 93,33 dan satu bank yang tidak sehat memiliki nilai LDR sebesar 104,29. Dapat dilihat bahwa rata-rata rasio LDR selama tahun penelitian berpredikat sehat. Rasio LDR yang semakin tinggi mengindikasikan semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan Dendawijaya, 2005. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

d. Deskripsi Rasio Variabel Non Performing Loan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010 Tabel 4.4 Non Performing Loan pada Bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2010 No Nama Bank CAR Rata -rata 2006 2007 2008 2009 2010 1 Bank Bukopin Tbk 3,71 3,57 4,85 2,85 3,25 3,48 2 Bank Bumi Arta Tbk 2,34 2,27 1,92 2,15 2,25 2,29 3 Bank Central Asia Tbk 1,3 0.8 0.6 0.7 3.6 2,45 4 Bank Danamon Tbk 3,31 2,26 2,36 4,62 3,25 3,28 5 Bank Ekonomi Raharja Tbk 2,52 2,45 1,07 1,11 0.35 1,44 6 Bank Mandiri Tbk 16,34 7,17 4,73 2,79 2,42 9,38 7 Bank Mayapada Internasional. Tbk 0,65 0,48 2,83 0,96 3,27 1,96 8 Bank Negara Indonesia Persero Tbk 10,47 8,18 4,96 4,68 4,28 7,38 9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 2,7 1,48 1,12 1,81 0,63 1,67 10 Bank Permata Tbk 6,39 4,56 3,53 3,99 2,65 4,52 11 Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 4,83 3,43 2,78 3,52 2,78 3,81 12 Bank Victoria Internasional Tbk. 3,79 2,39 2,54 3 5,07 4,43 13 Pan Indonesia Bank Tbk 7,95 3,06 4,34 3,16 4,37 6,16 14 Bank MegaTbk 1,68 1,53 1,18 1,7 0,9 1,29 15 Bank Artha Graha Internasional Tbk 6,21 3,77 3,49 3,47 2,58 4,39 Rata-rata per Tahun 4,96 3,67 4,17 3,16 2,92 3,94 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Tabel 4.4 di atas menggambarkan nilai rasio Non Performing Loan pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian tahun 2006-2010. Rasio NPL memperlihatkan nilai yang berfluktuasi pada masing-masing bank dan juga di setiap tahun penelitian. Rata-rata nilai rasio NPL yang tertinggi terdapat pada Bank Mandiri Tbk yaitu sebesar 9,38 dan rata-rata nilai rasio NPL yang terendah terdapat pada Bank Mega Tbk yaitu. sebesar 1,29. Rasio NPL yang tertinggi tahun 2006 yaitu 16,34 dan rasio NPL yang terendah yaitu 0,65. Rasio NPL yang tertinggi tahun 2007 yaitu 8,18 dan rasio NPL yang terendah yaitu 0,48. Rasio NPL yang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tertinggi tahun 2008 yaitu 4,96 dan rasio NPL yang terendah yaitu 0,6. Rasio NPL yang tertinggi tahun 2009 yaitu 4,68 dan rasio NPL terendah yaitu 0,7. Rasio NPL yang tertinggi tahun 2010 yaitu 4,37 dan rasio NPL terendah yaitu 0,35. Rata-rata rasio NPL pada tahun 2006 yaitu sebesar 4,96. Bank yang memiliki nilai NPL diatas 4,96 sebanyak 5 bank atau sekitar 33,33 dan bank yang memiliki nilai NPL di bawah 4,96 sebanyak 10 bank atau sekitar 66,67. Rata-rata rasio NPL pada tahun 2007 yaitu 3,67. Bank yang memiliki nilai NPL diatas 3,67 sebanyak 4 bank atau sekitar 26,67 dan bank yang memiliki nilai NPL dibawah 3,67 sebanyak 11 bank atau sekitar 73,33. Rata-rata rasio NPL pada tahun. 2008 yaitu 4,17. Bank yang memiliki nilai NPL diatas 4,17 sebanyak 4 bank atau sekitar 26,67 dan bank yang memiliki nilai NPL dibawah 4,17 sebanyak 11 bank atau sekitar 73,33. Rata-rata rasio NPL pada tahun 2009 yaitu 3,16. Bank yang memiliki nilai NPL diatas 3,16 sebanyak 5 bank atau sekitar 33,33 dan bank yang memiliki nilai NPL dibawah 3,16 sebanyak 10 bank atau sekitar 66,67. Rata-rata rasio NPL pada tahun. 2010 yaitu 2,92. Bank yang memiliki nilai NPL diatas 2,92 sebanyak 7 bank atau sekitar 46,67 dan bank yang memiliki nilai NPL dibawah 2,92 sebanyak 8 bank atau sekitar 53,33. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA e. Deskripsi Rasio Variabel Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010 Tabel 4.5 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif pada Bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2006 -2010 No Nama Bank CAR Rata -rata 2006 2007 2008 2009 2010 1 Bank Bukopin Tbk 1.98 2,12 3.8 2,32 2,52 2,25 2 Bank Bumi Arta Tbk 0,76 0.75 0,82 0,73 0.92 0,84 3 Bank Central Asia Tbk 1,29 1,05 1,6 2 1,62 1,46 4 Bank Danamon Tbk 0,14 0,11 2,46 3,77 3.05 1,59 5 Bank Ekonomi Raharja Tbk 1,08 2,06 0,73 0,46 0,12 0,6 6 Bank Mandiri Tbk 8,25 4,52 2,98 1,72 1.48 4,87 7 Bank Mayapada Internasional. Tbk 1,5 1,15 1,59 1,44 2,16 1,83 8 Bank Negara Indonesia Persero Tbk 6,55 4,01 3,57 4,03 1.11 3.83 9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 1,11 0,99 1,06 0,79 0,48 0,79 10 Bank Permata Tbk 3,2 3,4 2,9 3,2 2,55 2,88 11 Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 3,06 2,22 2,18 2,36 4,24 3,65 12 Bank Victoria Internasional Tbk. 2,5 1,56 1,52 2,3 4,14 3,32 13 Pan Indonesia Bank Tbk 0,47 0,33 0,71 1,29 1,14 0,81 14 Bank MegaTbk 3,2 3,4 2,9 3,2 1,16 2,18 15 Bank Artha Graha Internasional Tbk 1,64 2,08 1,67 2,71 1,86 1,75 Rata-rata per Tahun 1,81 2,1 2,74 2,52 2,19 2 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Tabel 4.5 di atas menggambarkan nilai rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian tahun 2006-2010. Rasio PPAP memperlihatkan nilai yang berfluktuasi pada masing-masing bank dan juga di setiap tahun penelitian. Rata-rata nilai rasio PPAP yang tertinggi terdapat pada Bank Mandiri Tbk yaitu sebesar 4,87 dan rata-rata nilai rasio PPAP yang terendah terdapat pada Bank Ekonomi Raharja Tbk yaitu sebesar 0,6. Rasio PPAP yang tertinggi tahun 2006 yaitu 8,25 dan rasio PPAP yang terendah yaitu 0,14. Rasio UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PPAP yang tertinggi tahun 2007 yaitu 4,52 dan rasio PPAP yang terendah yaitu 0,11. Rasio PPAP yang tertinggi tahun 2008 yaitu 3,8 dan rasio PPAP yang terendah yaitu 0.71. Rasio PPAP yang tertinggi tahun 2009 yaitu 4,03 dan rasio PPAP terendah yaitu 0,46. Rasio PPAP yang tertinggi tahun 2010 yaitu 4,24 dan rasio PPAP terendah yaitu 0,12. Rata-rata rasio PPAP pada tahun 2006 yaitu sebesar 1,81. Bank yang memiliki nilai PPAP diatas 1,81 sebanyak 7 bank atau sekitar 46,67. dan bank yang memiliki nilai PPAP di bawah 1,81 sebanyak 8 bank atau sekitar 53,33. Rata-rata rasio PPAP pada tahun 2007 yaitu 2,1. Bank yang memiliki nilai PPAP diatas 2,1 sebanyak 6 bank atau sekitar 40 dan bank yang memiliki nilai PPAP dibawah 2,1 sebanyak 9 bank atau sekitar 60. Rata-rata rasio PPAP pada tahun 2008 yaitu 2,74. Bank yang memiliki nilai PPAP diatas 2,74 sebanyak 5 bank atau sekitar 33,33 dan bank yang memiliki nilai PPAP dibawah 2,74 sebanyak 10 bank atau sekitar 66,67. Rata-rata rasio PPAP pada tahun 2009 yaitu 2,52. Bank yang memiliki nilai PPAP diatas 2,52 sebanyak 5 bank atau sekitar 33,33 dan bank yang memiliki nilai PPAP dibawah 2,52 sebanyaklO bank atau sekitar 66,67. Rata-rata rasio PPAP pada tahun 2010 yaitu 2,19. Bank yang memiliki nilai PPAP diatas 2,19 sebanyak 5 bank atau sekitar 33,33 dan bank yang memiliki nilai PPAP dibawah 2,19 sebanyak 10 bank atau sekitar 66,67. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

f. Deskripsi Rasio Variabel Return on Asset pada Bank yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010 Tabel 4.6 Return on Assets pada Bank yang Terdaftar di BET Tahun 2006 -2010 No Nama Bank CAR Rata -rata 2006 2007 2008 2009 2010 1 Bank Bukopin Tbk 0.99 1.09 1.13 0,97 1,04 1,045 2 Bank Bumi Arta Tbk 1,54 1,07 2,07 1,48 1,02 1,436 3 Bank Central Asia Tbk 2,40 2,06 2,70 2,74 2,61 2,502 4 Bank Danamon Tbk 1,61 2.37 1,43 1,55 2,44 1,7575 5 Bank Ekonomi Raharja Tbk 1,05 1,23 1,44 1.54 1,38 1,328 6 Bank Mandiri Tbk 0,90 1,37 1,48 1,81 2,04 1,52 7 Bank Mayapada Internasional. Tbk 0,98 0,91 0,74 0,54 0,76 0,786 8 Bank Negara Indonesia Persero Tbk 1,14 0,49 0,61 1,09 1,65 0,996 9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0,91 0,84 1,30 1,15 0,89 1,018 10 Bank Permata Tbk 0,82 1,27 0,84 0,86 1,35 1,028 11 Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 2,75 2,37 2,42 2,31 2,84 2,538 12 Bank Victoria Internasional Tbk. 1,04 0,94 0,63 0,63 1,04 0,856 13 Pan Indonesia Bank Tbk 1,61 1,59 1,11 1,18 0,12 1.122 14 Bank MegaTbk 0,49 1,49 1,44 1,35 1,85 1,324 15 Bank Artha Graha Internasional Tbk 0,28 0,13 0,17 0,27 0,49 0,268 Rata-rata per Tahun 1,23 1,28 1,28 1,30 1,46 1,31 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Tabel 4.6 di atas menggambarkan nilai rasio return on assets pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. tahun 2006-2010. Rasio ROA memperlihatkan nilai yang berfluktuasi pada masing-masing bank dan juga di setiap tahun penelitian. Rata-rata nilai rasio ROA yang tertinggi terdapat pada Bank Central Asia Tbk yaitu sebesar 2,48 dan rata-rata nilai rasio ROA yang terendah terdapat pada Bank Artha Graha Internasional Tbk yaitu sebesar 0,21. Rasio ROA yang tertinggi tahun 2006 yaitu 2,75 dan rasio ROA yang terendah yaitu 0,28. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Rasio ROA yang tertinggi tahun 2007 yaitu 2,37 dan rasio ROA yang terendah yaitu 0,13. Rasio ROA yang tertinggi tahun 2008 yaitu 2,70 dan rasio ROA yang terendah yaitu 0,17. Rasio ROA yang tertinggi tahun 2009 yaitu 2,74 dan rasio ROA terendah yaitu 0,27. Rata-rata rasio ROA pada tahun 2006 yaitu sebesar 1,23. Bank yang memiliki nilai ROA diatas 1,23 sebanyak 5 bank atau sekitar 33,33, dan bank yang memiliki nilai ROA di bawah 1,23 sebanyak 10 bank atau sekitar 66,67. Rata-rata rasio ROA pada tahun 2007 yaitu 1,28. Bank yang memiliki nilai ROA diatas 1,28 sebanyak 6 bank atau sekitar 40 dan bank yang memiliki nilai ROA dibawah 1,28 sebanyak 9 bank atau sekitar 60. Rata-rata rasio ROA pada tahun 2008 yaitu 1,28. Bank yang memiliki nilai ROA diatas 1,28 sebanyak 8 bank atau sekitar 53,33 dan bank yang memiliki nilai ROA dibawah 1,28 sebanyak 7 bank atau sekitar 46,67. Rata-rata rasio ROA pada tahun 2009 yaitu 1,30. Bank yang memiliki nilai ROA diatas 1,30 sebanyak 7 bank atau sekitar 46,67 dan bank yang memiliki nilai ROA dibawah 1,30 sebanyak 8 bank atau sekitar 53,33. Skala predikat untuk ROA bank adalah sebagai berikut: 1 Sehat : 1,22-1,5 2 Cukup sehat : 0,99- 1,22 3 Kurang sehat : 0,77- 0,99 4 Tidak sehat : 0- 0,77 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Bank yang dapat dikategorikan sehat pada tahun 2006 sebanyak 5 bank atau sekitar 33,33. Bank yang dapat dikategorikan sehat pada tahun 2007 sebanyak 6 bank atau sekitar 40. Bank yang dapat dikategorikan sehat pada tahun 2008 sebanyak 8 bank atau sekitar 53,33. Bank yang dapat dikategorikan sehat pada tahun 2009 sebanyak 7 bank atau sekitar 46,67. Rasio ROA yang semakin tinggi menunjukkan semakin besar keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset Dendawijaya, 2005.

C. Metode Analisis Statistik 1. Penentuan Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif, Dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Return On Assets (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Wilayah Kabupaten D

0 34 99

Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan-Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

4 54 83

Pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing Loan) ROA (Return On Asset) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Terhadap Kecukupan Modal Perbankan Pada Bank Yang Terdaftar Di BEI

5 73 103

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 65 103

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah : Studi pada 3 bank umum syariah Tahun 2011 – 2014

3 10 116

Pengaruh Return on Asset, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan Terhadap Penyaluran Kredit

0 7 105

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING LOAN (NPL), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), DAN KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF (KAP) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Terhadap Return On Asset Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Terhadap Return On Asset Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 14