Penyimpanan buah duku terolah minimal dalam kemasan atmosfer termodifikasi

PENYIMPANAN BUAH DUKU TEROLAH MINIMAL
DALAM KEMASAN ATMOSFER TERMODIFIKASI

Adnan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Penyimpanan Buah Duku Terolah
Minimal Dalam Kemasan Atmosfer Termodifikasi adalah karya saya sendiri
dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
tesis ini. Hasil penelitian berupa gambar, tabel, listing program dan analisis
penulis boleh dikutip untuk kepentingan non komersial dengan menyebutkan
sumbernya.
Bogor, September 2006

Adnan
NRP F051040101

ABSTRACT
ADNAN. Minimally Processed Lanzone Under Modified Atmosphere Packaging
(MAP) Storage. Under the direction of HADI K. PURWADARIA and USMAN
AHMAD
Minimally processed lanzone is an alternative to serve fresh lanzone. The
research objective was to determine appropriate modified atmosphere packaging
condition that can extend the shelf life of minimally processed lanzone. The
results indicated that appropriate atmosphere composition for storing minimally
processed lanzone were 9-11% O2 and 4-6% CO2 at 15 0C. Minimally processed
lanzone was suggested to be prepared in the form of half peeled in lattitude
direction, kept in a stretch film packaging and stored at 15 0C. In this MAP, the
minimally processed lanzone was able to maintain its quality in two day storage.

RINGKASAN
ADNAN. Penyimpanan Buah Duku Terolah Minimal Dalam Kemasan Atmosfer
Termodifikasi. Dibimbing oleh HADI K. PURWADARIA dan USMAN
AHMAD.

Buah duku terolah minimal dapat dijadikan alternatif penyajian dari buah
duku segar. Kulit buah duku yang diolah secara minimal dikupas sebagian atau
seluruhnya sehingga konsumen dapat melihat secara langsung mutu daging buah.
Penerapan metode seperti ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepuasan
konsumen karena dapat mengetahui secara langsung mutu daging buah duku yang
akan dikonsumsinya serta mengurangi susut pascapanen akibat pencoklatan kulit
buah.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji karakteristik laju respirasi buah duku
terolah minimal pada beberapa tingkat suhu penyimpanan (15 0C, 20 0C dan suhu
ruang) dan bentuk buah terolah minimal, menentukan komposisi atmosfer
termodifikasi dan suhu penyimpanan, memilih jenis film kemasan atmosfer
termodifikasi, serta menentukan umur simpan buah duku terolah minimal dalam
kemasan film terpilih.
Hasil penelitian menunjukkan laju respirasi buah duku terolah minimal yang
terendah terjadi pada suhu 15 0C. Laju respirasi pada suhu tersebut untuk buah
duku setengah kupas melintang adalah 58.39 CO2 ml/kg.jam dan 53.07 O2
ml/kg.jam; buah duku setengah kupas membujur adalah 50.51 CO2 ml/kg.jam dan
47.41 O2 ml/kg.jam; serta buah duku kupas penuh adalah 53.56 CO2 ml/kg.jam
dan 49.37 O2 ml/kg.jam. Berdasarkan pola respirasi, buah duku utuh dan terolah
minimal tergolong buah klimakterik. Komposisi atmosfer yang disarankan untuk

penyimpanan buah duku terolah minimal adalah 9-11 % O2 dan 4-6 % CO2. Jenis
kemasan stretch film menghasilkan mutu buah duku terolah minimal yang lebih
baik daripada kemasan polipropilen.
Buah duku setengah kupas melintang mempunyai mutu yang lebih baik
dibandingkan perlakuan buah terolah minimal lainnya yaitu buah duku setengah
kupas membujur dan buah duku kupas penuh. Rancangan kemasan buah duku
terolah minimal setengah kupas melintang dalam stretch film beralas styrofoam
pada suhu 15 0C dengan berat buah berkisar 7.42-16.41 kg/m2 alas kemasan akan
mencapai masa simpan 2 hari.

PENYIMPANAN BUAH DUKU TEROLAH MINIMAL
DALAM KEMASAN ATMOSFER TERMODIFIKASI

Adnan

Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magíster Sains pada
Program Studi Teknologi Pascapanen


SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

Judul Tesis : Penyimpanan Buah Duku Terolah Minimal Dalam Kemasan
Atmosfer Termodifikasi
Nama
: Adnan
NRP
: F051040101

Disetujui
Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Hadi K. Purwadaria Ipm
Ketua

Dr. Ir. Usman Ahmad, MAgr
Anggota


Diketahui
Ketua Program Studi
Teknologi Pascapanen

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. I Wayan Budiastra, M.Agr

Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS

Tanggal Ujian : 24 Agustus 2006

Tanggal Lulus :

KATA PENGANTAR
Buah duku (Lansium domesticum Corr.) merupakan salah satu buah tropis
yang digemari konsumen karena mempunyai cita rasa yang unik dan hanya
terdapat pada saat tertentu saja. Permasalahan pascapanen yang dihadapi oleh
komoditi buah duku adalah warna kulit buah cepat berubah menjadi berwarna
coklat dalam waktu 4-5 hari setelah panen dan menjadi tidak laku lagi jika

dipasarkan. Konsumen cenderung menolak buah duku setelah terjadinya
perubahan warna tersebut. Penyajian buah duku dalam bentuk buah duku terolah
minimal yang disimpan dalam kemasan atmosfer termodifikasi pada penelitian ini
dicoba dieksplorasi untuk menyiasati penolakan konsumen. Teknologi pascapanen
ini diharapkan dapat mengurangi kehilangan pascapanen yang disebabkan oleh
perubahan warna kulit tersebut dengan membuang bagian kulit buah duku
sehingga konsumen dapat melihat langsung kualitas buah yang akan dibelinya.
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas alternatif penggunaan teknologi
pascapanen untuk memperkecil kehilangan pascapanen duku pada khususnya dan
komoditi hortikultura pada umumnya.
Segala puja dan puji penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
mempermudah segala kesulitan selama menyelesaikan kuliah dan tesis. Diantara
sebagian pertolongan-Nya adalah dengan mengirim orang-orang yang banyak
berjasa sehingga penulis dapat meraih gelar M.Si yaitu: nenekku (alm.) Washilah
Al-Hasyimi yang telah banyak berdoa untuk penulis, orangtua Umaya Albahry
dan Duratun Baisa serta Sofyan Abdul Aziz dan Farida Albahry yang telah bahumembahu membiayai penulis selama kuliah dan penelitian serta dukungan lahir
batinnya; Prof. Dr. Ir. Hadi K. Purwadaria, IPm dan Dr. Ir. Usman Ahmad, M.Agr
yang telah bersedia membimbing dan membuka wawasan pengetahuan penulis
serta mendorong tesis ini selesai tepat waktu; Dr. Ir. Suroso yang telah bersedia
menguji dan memberi masukan untuk perbaikan tesis; Bapak Sulyaden yang telah

membagi pengetahuan selama penelitian di laboratorium; kandidat doktor Ir.
Kudrat Sunandar, MT yang telah mendokumentasikan serta mencari sumber
pohon duku dari sejak awal penelitian serta persahabatan selama kuliah; kandidat
doktor Herfiani Rizkia, M.Si yang telah merelakan waktunya serta dukungan

akomodasi selama mencari duku di Sumatera Selatan; Yanie P. Ritonga atas
persahabatan dan bantuan yang sangat berarti selama kuliah dan penelitian;
Nurbariah, Rita Khattir, Indera Sakti Nasution, Kavadya Syska, Asri Aryaning
Nugraheni yang telah rela kehilangan waktu istirahat karena menyiapkan buah
duku terolah minimal; Hortien 36 Dwigita Setiyowati, Dolyna Dewi dan
Khafidzin yang sekali lagi telah membantu, bergadang sampai pagi pada saat
pengamatan perubahan mutu; Kemala Syamnis Azhar yang telah mengantar
sampel untuk analisis total asam; La Ode Hidayat dan Chaidir Amin atas
diskusinya tentang penelitian; Ir. Taufik Gunawan, M.Si, Apriani, SP, M.Si, Tun
Maulana, Sp serta Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sumatera
Selatan yang telah memfasilitasi sehingga sampel duku yang sulit didapat pada
akhirnya diperoleh juga; H. Toyib dan Ir. Nanang Mudjito, MMT yang telah
mengizinkan penulis meneliti buah duku milik mereka di saat sulitnya
mendapatkan buah duku; Dr. Ir. Sudrajat, MS yang telah memberi kepercayaan
penulis sebagai asisten tenaga ahli sehingga hasil materi dan non materi yang

diperoleh sangat membantu selama kuliah; teman-teman TPP 2003 dan 2004 yang
telah berbagi persahabatan, ilmu dan pengetahuan selama kuliah; Agra Tegar,
Junita, Iman Faisal, Putu Indira yang telah menghangatkan hari-hari selama
penelitian di Lab TPPHP. Terimakasih serta penghargaan setinggi-tingginya
penulis berikan kepada semua pihak lain yang membantu secara langsung maupun
tidak langsung dalam menyelesaikan tesis ini. Mudah-mudahan dengan segala
kekurangan dan kelebihan tesis ini dapat berguna bagi siapa saja yang
memerlukan.

Bogor, September 2006

Adnan

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 21 Desember 1980 dari ayah
Umayah Lutfi Albahry dan ibu Duratun Baisa, merupakan putra kedua dari dua
bersaudara. Penulis lulus dari SMUN 50 Jakarta tahun 1999 dan pada tahun yang
sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis
diterima menjadi mahasiswa Program Studi Agronomi, Jurusan Budi Daya
Pertanian, Fakultas Pertanian. Pada tahun 2003 penulis lulus dengan mendapat

gelar Sarjana Pertanian dengan skripsi berjudul: Pengaruh Pupuk Nitrogen dan
Perambatan terhadap Pertumbuhan dan Produksi Daun Saga Manis (Abrus
precatorius L.). Selanjutnya pada tahun 2004 penulis diterima menjadi mahasiswa
pascasarjana Program Studi Teknologi Pascapanen Sekolah Pascasarjana IPB.
Selama masa kuliah S1 penulis mengikuti organisasi Himagron, BEM
Faperta dan IAAS serta terlibat pada berbagai panitia kegiatan. Penulis magang
kerja di nursery Klub Golf Bogor Raya tahun 2001 dan menjadi asisten praktikum
mata kuliah Dasar-dasar Agronomi tahun 2002. Pada tahun 2003 Penulis
mendapat kepercayaan untuk bekerjasama dalam team asisten industry review
LMAA IPB untuk komoditas lidah buaya (Aloe vera) kemudian bergabung
sebagai asisten tim tenaga ahli cabai merah yang bekerja sama dengan LPPM IPB
dan PT Heinz ABC tahun 2005 untuk mengembangkan komoditi tersebut di
daerah Sragen, Jawa Tengah.

DAFTAR ISI

Halaman
RINGKASAN .................................................................................................

ii


ABSTRACT ...................................................................................................

iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................

vi

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................

viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL .........................................................................................

xii


DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

xvi

PENDAHULUAN ..........................................................................................
Latar Belakang ....................................................................................
Tujuan Penelitian .................................................................................

1
1
5

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................
Duku ....................................................................................................
Manfaat dan Kandungan Kimia ...................................................
Panen ............................................................................................
Pascapanen ...................................................................................
Pengolahan Minimal ...........................................................................
Penyiapan Buah Terolah Minimal ......................................................
Kemasan Atmosfer Termodifikasi ......................................................
Buah Terolah Minimal dalam Kemasan Atmosfer Termodifikasi ......
Pemilihan Jenis Film Kemasan ...........................................................
Pengolahan Warna ..............................................................................

6
6
6
7
8
10
11
12
13
15
17

BAHAN DAN METODE ..............................................................................
Waktu dan Tempat ..............................................................................
Bahan dan Alat ....................................................................................
Penyiapan Buah Duku Terolah Minimal .............................................
Tahapan Penelitian ...............................................................................
Pengukuran Laju Respirasi ...........................................................
Rancangan Percobaan ............................................................
Prosedur Penelitian .................................................................
Penentuan Komposisi Atmosfer Penyimpanan ............................
Rancangan Percobaan ............................................................
Prosedur Penelitian .................................................................

19
19
19
20
20
20
20
21
22
22
22

ix

PENYIMPANAN BUAH DUKU TEROLAH MINIMAL
DALAM KEMASAN ATMOSFER TERMODIFIKASI

Adnan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Penyimpanan Buah Duku Terolah
Minimal Dalam Kemasan Atmosfer Termodifikasi adalah karya saya sendiri
dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
tesis ini. Hasil penelitian berupa gambar, tabel, listing program dan analisis
penulis boleh dikutip untuk kepentingan non komersial dengan menyebutkan
sumbernya.
Bogor, September 2006
Adnan
NRP F051040101

ABSTRACT
ADNAN. Minimally Processed Lanzone Under Modified Atmosphere Packaging
(MAP) Storage. Under the direction of HADI K. PURWADARIA and USMAN
AHMAD
Minimally processed lanzone is an alternative to serve fresh lanzone. The
research objective was to determine appropriate modified atmosphere packaging
condition that can extend the shelf life of minimally processed lanzone. The
results indicated that appropriate atmosphere composition for storing minimally
processed lanzone were 9-11% O2 and 4-6% CO2 at 15 0C. Minimally processed
lanzone was suggested to be prepared in the form of half peeled in lattitude
direction, kept in a stretch film packaging and stored at 15 0C. In this MAP, the
minimally processed lanzone was able to maintain its quality in two day storage.

RINGKASAN
ADNAN. Penyimpanan Buah Duku Terolah Minimal Dalam Kemasan Atmosfer
Termodifikasi. Dibimbing oleh HADI K. PURWADARIA dan USMAN
AHMAD.
Buah duku terolah minimal dapat dijadikan alternatif penyajian dari buah
duku segar. Kulit buah duku yang diolah secara minimal dikupas sebagian atau
seluruhnya sehingga konsumen dapat melihat secara langsung mutu daging buah.
Penerapan metode seperti ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepuasan
konsumen karena dapat mengetahui secara langsung mutu daging buah duku yang
akan dikonsumsinya serta mengurangi susut pascapanen akibat pencoklatan kulit
buah.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji karakteristik laju respirasi buah duku
terolah minimal pada beberapa tingkat suhu penyimpanan (15 0C, 20 0C dan suhu
ruang) dan bentuk buah terolah minimal, menentukan komposisi atmosfer
termodifikasi dan suhu penyimpanan, memilih jenis film kemasan atmosfer
termodifikasi, serta menentukan umur simpan buah duku terolah minimal dalam
kemasan film terpilih.
Hasil penelitian menunjukkan laju respirasi buah duku terolah minimal yang
terendah terjadi pada suhu 15 0C. Laju respirasi pada suhu tersebut untuk buah
duku setengah kupas melintang adalah 58.39 CO2 ml/kg.jam dan 53.07 O2
ml/kg.jam; buah duku setengah kupas membujur adalah 50.51 CO2 ml/kg.jam dan
47.41 O2 ml/kg.jam; serta buah duku kupas penuh adalah 53.56 CO2 ml/kg.jam
dan 49.37 O2 ml/kg.jam. Berdasarkan pola respirasi, buah duku utuh dan terolah
minimal tergolong buah klimakterik. Komposisi atmosfer yang disarankan untuk
penyimpanan buah duku terolah minimal adalah 9-11 % O2 dan 4-6 % CO2. Jenis
kemasan stretch film menghasilkan mutu buah duku terolah minimal yang lebih
baik daripada kemasan polipropilen.
Buah duku setengah kupas melintang mempunyai mutu yang lebih baik
dibandingkan perlakuan buah terolah minimal lainnya yaitu buah duku setengah
kupas membujur dan buah duku kupas penuh. Rancangan kemasan buah duku
terolah minimal setengah kupas melintang dalam stretch film beralas styrofoam
pada suhu 15 0C dengan berat buah berkisar 7.42-16.41 kg/m2 alas kemasan akan
mencapai masa simpan 2 hari.

PENYIMPANAN BUAH DUKU TEROLAH MINIMAL
DALAM KEMASAN ATMOSFER TERMODIFIKASI

Adnan

Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magíster Sains pada
Program Studi Teknologi Pascapanen

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

Judul Tesis : Penyimpanan Buah Duku Terolah Minimal Dalam Kemasan
Atmosfer Termodifikasi
Nama
: Adnan
NRP
: F051040101

Disetujui
Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Hadi K. Purwadaria Ipm
Ketua

Dr. Ir. Usman Ahmad, MAgr
Anggota

Diketahui
Ketua Program Studi
Teknologi Pascapanen

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. I Wayan Budiastra, M.Agr

Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS

Tanggal Ujian : 24 Agustus 2006

Tanggal Lulus :

KATA PENGANTAR
Buah duku (Lansium domesticum Corr.) merupakan salah satu buah tropis
yang digemari konsumen karena mempunyai cita rasa yang unik dan hanya
terdapat pada saat tertentu saja. Permasalahan pascapanen yang dihadapi oleh
komoditi buah duku adalah warna kulit buah cepat berubah menjadi berwarna
coklat dalam waktu 4-5 hari setelah panen dan menjadi tidak laku lagi jika
dipasarkan. Konsumen cenderung menolak buah duku setelah terjadinya
perubahan warna tersebut. Penyajian buah duku dalam bentuk buah duku terolah
minimal yang disimpan dalam kemasan atmosfer termodifikasi pada penelitian ini
dicoba dieksplorasi untuk menyiasati penolakan konsumen. Teknologi pascapanen
ini diharapkan dapat mengurangi kehilangan pascapanen yang disebabkan oleh
perubahan warna kulit tersebut dengan membuang bagian kulit buah duku
sehingga konsumen dapat melihat langsung kualitas buah yang akan dibelinya.
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas alternatif penggunaan teknologi
pascapanen untuk memperkecil kehilangan pascapanen duku pada khususnya dan
komoditi hortikultura pada umumnya.
Segala puja dan puji penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
mempermudah segala kesulitan selama menyelesaikan kuliah dan tesis. Diantara
sebagian pertolongan-Nya adalah dengan mengirim orang-orang yang banyak
berjasa sehingga penulis dapat meraih gelar M.Si yaitu: nenekku (alm.) Washilah
Al-Hasyimi yang telah banyak berdoa untuk penulis, orangtua Umaya Albahry
dan Duratun Baisa serta Sofyan Abdul Aziz dan Farida Albahry yang telah bahumembahu membiayai penulis selama kuliah dan penelitian serta dukungan lahir
batinnya; Prof. Dr. Ir. Hadi K. Purwadaria, IPm dan Dr. Ir. Usman Ahmad, M.Agr
yang telah bersedia membimbing dan membuka wawasan pengetahuan penulis
serta mendorong tesis ini selesai tepat waktu; Dr. Ir. Suroso yang telah bersedia
menguji dan memberi masukan untuk perbaikan tesis; Bapak Sulyaden yang telah
membagi pengetahuan selama penelitian di laboratorium; kandidat doktor Ir.
Kudrat Sunandar, MT yang telah mendokumentasikan serta mencari sumber
pohon duku dari sejak awal penelitian serta persahabatan selama kuliah; kandidat
doktor Herfiani Rizkia, M.Si yang telah merelakan waktunya serta dukungan

akomodasi selama mencari duku di Sumatera Selatan; Yanie P. Ritonga atas
persahabatan dan bantuan yang sangat berarti selama kuliah dan penelitian;
Nurbariah, Rita Khattir, Indera Sakti Nasution, Kavadya Syska, Asri Aryaning
Nugraheni yang telah rela kehilangan waktu istirahat karena menyiapkan buah
duku terolah minimal; Hortien 36 Dwigita Setiyowati, Dolyna Dewi dan
Khafidzin yang sekali lagi telah membantu, bergadang sampai pagi pada saat
pengamatan perubahan mutu; Kemala Syamnis Azhar yang telah mengantar
sampel untuk analisis total asam; La Ode Hidayat dan Chaidir Amin atas
diskusinya tentang penelitian; Ir. Taufik Gunawan, M.Si, Apriani, SP, M.Si, Tun
Maulana, Sp serta Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sumatera
Selatan yang telah memfasilitasi sehingga sampel duku yang sulit didapat pada
akhirnya diperoleh juga; H. Toyib dan Ir. Nanang Mudjito, MMT yang telah
mengizinkan penulis meneliti buah duku milik mereka di saat sulitnya
mendapatkan buah duku; Dr. Ir. Sudrajat, MS yang telah memberi kepercayaan
penulis sebagai asisten tenaga ahli sehingga hasil materi dan non materi yang
diperoleh sangat membantu selama kuliah; teman-teman TPP 2003 dan 2004 yang
telah berbagi persahabatan, ilmu dan pengetahuan selama kuliah; Agra Tegar,
Junita, Iman Faisal, Putu Indira yang telah menghangatkan hari-hari selama
penelitian di Lab TPPHP. Terimakasih serta penghargaan setinggi-tingginya
penulis berikan kepada semua pihak lain yang membantu secara langsung maupun
tidak langsung dalam menyelesaikan tesis ini. Mudah-mudahan dengan segala
kekurangan dan kelebihan tesis ini dapat berguna bagi siapa saja yang
memerlukan.

Bogor, September 2006

Adnan

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 21 Desember 1980 dari ayah
Umayah Lutfi Albahry dan ibu Duratun Baisa, merupakan putra kedua dari dua
bersaudara. Penulis lulus dari SMUN 50 Jakarta tahun 1999 dan pada tahun yang
sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis
diterima menjadi mahasiswa Program Studi Agronomi, Jurusan Budi Daya
Pertanian, Fakultas Pertanian. Pada tahun 2003 penulis lulus dengan mendapat
gelar Sarjana Pertanian dengan skripsi berjudul: Pengaruh Pupuk Nitrogen dan
Perambatan terhadap Pertumbuhan dan Produksi Daun Saga Manis (Abrus
precatorius L.). Selanjutnya pada tahun 2004 penulis diterima menjadi mahasiswa
pascasarjana Program Studi Teknologi Pascapanen Sekolah Pascasarjana IPB.
Selama masa kuliah S1 penulis mengikuti organisasi Himagron, BEM
Faperta dan IAAS serta terlibat pada berbagai panitia kegiatan. Penulis magang
kerja di nursery Klub Golf Bogor Raya tahun 2001 dan menjadi asisten praktikum
mata kuliah Dasar-dasar Agronomi tahun 2002. Pada tahun 2003 Penulis
mendapat kepercayaan untuk bekerjasama dalam team asisten industry review
LMAA IPB untuk komoditas lidah buaya (Aloe vera) kemudian bergabung
sebagai asisten tim tenaga ahli cabai merah yang bekerja sama dengan LPPM IPB
dan PT Heinz ABC tahun 2005 untuk mengembangkan komoditi tersebut di
daerah Sragen, Jawa Tengah.

DAFTAR ISI

Halaman
RINGKASAN .................................................................................................

ii

ABSTRACT ...................................................................................................

iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................

vi

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................

viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL .........................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

xvi

PENDAHULUAN ..........................................................................................
Latar Belakang ....................................................................................
Tujuan Penelitian .................................................................................

1
1
5

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................
Duku ....................................................................................................
Manfaat dan Kandungan Kimia ...................................................
Panen ............................................................................................
Pascapanen ...................................................................................
Pengolahan Minimal ...........................................................................
Penyiapan Buah Terolah Minimal ......................................................
Kemasan Atmosfer Termodifikasi ......................................................
Buah Terolah Minimal dalam Kemasan Atmosfer Termodifikasi ......
Pemilihan Jenis Film Kemasan ...........................................................
Pengolahan Warna ..............................................................................

6
6
6
7
8
10
11
12
13
15
17

BAHAN DAN METODE ..............................................................................
Waktu dan Tempat ..............................................................................
Bahan dan Alat ....................................................................................
Penyiapan Buah Duku Terolah Minimal .............................................
Tahapan Penelitian ...............................................................................
Pengukuran Laju Respirasi ...........................................................
Rancangan Percobaan ............................................................
Prosedur Penelitian .................................................................
Penentuan Komposisi Atmosfer Penyimpanan ............................
Rancangan Percobaan ............................................................
Prosedur Penelitian .................................................................

19
19
19
20
20
20
20
21
22
22
22

ix

Penentuan Jenis Film Kemasan ...........................................................
Perancangan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Duku Terolah
Minimal .........................................................................................
Penentuan Umur Simpan ..............................................................
Pengamatan ..........................................................................................
Pengujian Objektif ........................................................................
Kecerahan ...............................................................................
Total Padatan Terlarut ............................................................
Total Asam .............................................................................
Kekerasan ...............................................................................
Pengujian Organoleptik ................................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................
Laju Respirasi .....................................................................................
Penentuan Komposisi Atmosfer Penyimpanan ...................................
Kekerasan Buah ............................................................................
Total Padatan Terlarut ..................................................................
Perubahan Kecerahan Kulit Buah ................................................
Perubahan Kecerahan Daging Buah .............................................
Penentuan Jenis Film Kemasan ...........................................................
Perancangan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Duku Terolah
Minimal ...............................................................................................
Penyimpanan Duku Terolah Minimal Dalam Kemasan Film .............
Perubahan Konsentrasi Gas CO2 dan O2 dalam Atmosfer
Kemasan .......................................................................................
Perubahan Kekerasan Duku Terolah Minimal dalam Kemasan
Film ..............................................................................................
Perubahan Total Padatan Terlarut Duku Terolah Minimal dalam
Kemasan Film ...............................................................................
Perubahan Total Asam Duku Terolah Minimal dalam Kemasan
Film ..............................................................................................
Perubahan Kecerahan Kulit Buah Duku Terolah Minimal dalam
Kemasan Film ..............................................................................
Perubahan Kecerahan Daging Buah Duku Terolah Minimal
dalam Kemasan Film ...................................................................
Hasil Uji Organoleptik .................................................................
Kekerasan ...............................................................................
Aroma .....................................................................................
Rasa ........................................................................................
Warna Kulit Buah ..................................................................
Warna Daging Buah ...............................................................
Keseluruhan ............................................................................

23
23
24
24
24
24
25
25
26
26
27
27
35
35
36
37
39
40
41
43
44
45
46
47
48
49
50
50
51
52
53
53
54

x

SIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................
Simpulan .............................................................................................
Saran ....................................................................................................

62
62
62

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

64

LAMPIRAN ....................................................................................................

69

xi

DAFTAR TABEL

Halaman
1 Ekspor komoditas hortikultura tahun 2002-2004 ......................................

1

2 Impor komoditas hortikultura tahun 2002-2004 .......................................

1

3 Produksi duku di Indonesia .......................................................................

3

4 Luas panen, produksi dan produktifitas duku di Indonesia .......................

4

5 Kandungan kimia per 100 g buah duku ....................................................

6

6 Koefisien permeabilitas film kemasan hasil perhitungan dan penetapan
(ml-mil/m2 jam atm) (Gunadnya, 1993) ....................................................

17

7 Laju respirasi rata-rata (ml/kg.jam) dan RQ duku utuh dan terolah
minimal ......................................................................................................

31

8 Perubahan kekerasan duku terolah minimal pada beberapa komposisi
atmosfer penyimpanan ...............................................................................

36

9 Perubahan total padatan terlarut duku terolah minimal pada beberapa
komposisi atmosfer penyimpanan .............................................................

37

10 Perubahan kecerahan kulit buah duku terolah minimal pada beberapa
komposisi atmosfer penyimpanan .............................................................

38

11 Perubahan kecerahan daging buah duku terolah minimal pada beberapa
komposisi atmosfer penyimpanan .............................................................

39

12 Berat duku utuh dan terolah minimal yang dapat dikemas dalam
kemasan stretch film ..................................................................................

42

13 Berat duku utuh dan terolah minimal yang dapat dikemas dalam
kemasan polipropilen .................................................................................

42

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
1 Kurva beberapa film kemasan dan udara (Gunadnya, 1993) ....................

16

2 Buah utuh (A), setengah kupas membujur (B), setengah kupas
melintang (C) dan kupas penuh (D) ..........................................................

21

3 Laju produksi CO2 buah duku utuh dan terolah minimal selama
penyimpanan pada suhu 15 0C ..................................................................

28

4 Laju konsumsi O2 buah duku utuh dan terolah minimal selama
penyimpanan pada suhu 15 0C ..................................................................

28

5 Laju produksi CO2 buah duku utuh dan terolah minimal selama
penyimpanan pada suhu 20 0C ..................................................................

29

6 Laju konsumsi O2 buah duku utuh dan terolah minimal selama
penyimpanan pada suhu 20 0C ..................................................................

29

7 Laju produksi CO2 buah duku utuh dan terolah minimal selama
penyimpanan pada suhu ruang ..................................................................

30

8 Laju konsumsi O2 buah duku utuh dan terolah minimal selama
penyimpanan pada suhu ruang ..................................................................

30

9 Laju respirasi CO2 dan O2 buah duku setengah kupas melintang selama
penyimpanan pada suhu 15 0C ..................................................................

34

10 Laju respirasi CO2 dan O2 buah duku setengah kupas melintang selama
penyimpanan pada suhu 20 0C ..................................................................

34

11 Laju respirasi CO2 dan O2 buah duku setengah kupas melintang selama
penyimpanan pada suhu ruang ..................................................................

35

12 Kurva beberapa film kemasan dan udara dengan daerah modifikasi
atmosfer duku utuh dan terolah minimal ...................................................

41

13 Grafik perubahan konsentrasi CO2 dan O2 pada kemasan stretch film ....

44

14 Grafik perubahan konsentrasi CO2 dan O2 pada kemasan polipropilen ...

44

15 Perubahan kekerasan buah duku utuh dan terolah minimal dalam
kemasan film .............................................................................................

45

xiii

16 Perubahan total padatan terlarut buah duku utuh dan terolah minimal
dalam kemasan film ...................................................................................

46

17 Perubahan total asam buah duku utuh dan terolah minimal dalam
kemasan film .............................................................................................

48

18 Perubahan kecerahan kulit buah duku utuh dan terolah minimal dalam
kemasan film selama penyimpanan suhu 15 0C ........................................

49

19 Perubahan kecerahan daging buah duku utuh dan terolah minimal dalam
kemasan film selama penyimpanan suhu 15 0C ........................................

50

20 Perubahan kesukaan kekerasan pada uji organoleptik duku utuh dan
terolah minimal dalam kemasan film ........................................................

51

21 Perubahan kesukaan aroma pada uji organoleptik duku utuh dan terolah
minimal dalam kemasan film ....................................................................

52

22 Perubahan kesukaan rasa pada uji organoleptik duku utuh dan terolah
minimal dalam kemasan film ....................................................................

52

23 Perubahan kesukaan warna kulit buah pada uji organoleptik duku utuh
dan terolah minimal dalam kemasan film .................................................

53

24 Perubahan kesukaan warna daging buah pada uji organoleptik duku
utuh dan terolah minimal dalam kemasan film .........................................

54

25 Perubahan kesukaan secara keseluruhan pada uji organoleptik duku utuh
dan terolah minimal dalam kemasan film .................................................

54

26 Kondisi duku utuh dan terolah minimal pada penyimpanan hari ke-0
dalam kemasan terpilih ..............................................................................

57

27 Kondisi duku utuh dan terolah minimal pada penyimpanan hari ke-1
dalam kemasan terpilih ..............................................................................

57

28 Kondisi duku utuh dan terolah minimal pada penyimpanan hari ke-2
dalam kemasan terpilih ..............................................................................

58

29 Kondisi duku utuh dan terolah minimal pada penyimpanan hari ke-3
dalam kemasan terpilih ..............................................................................

58

30 Kondisi duku utuh dan terolah minimal pada penyimpanan hari ke-4
dalam kemasan terpilih ..............................................................................

59

31 Mutu kulit dan daging buah duku utuh dan terolah minimal pada hari
ke-0 ............................................................................................................

59

xiv

32 Perubahan mutu kulit buah duku utuh dan terolah minimal selama
penyimpanan dalam kemasan stretch film .................................................

60

33 Perubahan mutu kulit buah duku utuh dan terolah minimal selama
penyimpanan dalam kemasan polipropilen ...............................................

60

34 Perubahan mutu daging buah duku utuh dan terolah minimal selama
penyimpanan dalam kemasan stretch film .................................................

61

35 Perubahan mutu daging buah duku utuh dan terolah minimal selama
penyimpanan dalam kemasan polipropilen ...............................................

61

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1 Listing bahasa Basic untuk program pengolah citra .................................

70

2 Format uji organoleptik buah duku terolah minimal .................................

73

3 Tabel laju respirasi duku utuh dan terolah minimal pada suhu 15 0C,
20 0C dan suhu ruang (ml/ kg.jam) ............................................................

75

4 Analisis ragam dan uji lanjut laju respirasi rata-rata CO2 duku utuh dan
terolah minimal (ml CO2/ kg.jam) .............................................................

76

5 Analisis sidik ragam dan uji lanjut laju respirasi rata-rata O2 duku utuh
dan terolah minimal (ml O2/ kg.jam) .........................................................

77

6 Tabel perubahan kekerasan (kgf) duku terolah minimal pada beberapa
komposisi atmosfer penyimpanan .............................................................

78

7 Tabel perubahan total padatan terlarut (%Brix) duku terolah minimal
pada beberapa komposisi atmosfer penyimpanan .....................................

78

8 Perubahan kecerahan kulit buah duku kupas melintang pada beberapa
komposisi atmosfer penyimpanan suhu 15 0C ...........................................

79

9 Perubahan kecerahan daging buah duku terolah minimal pada beberapa
komposisi atmosfer penyimpanan suhu 15 0C ...........................................

79

10 Tabel perubahan konsentrasi CO2 dan O2 (%) buah duku utuh dan
terolah minimal dalam kemasan plastik terpilih ........................................

80

11 Tabel perubahan kekerasan (kgf) buah duku utuh dan terolah minimal
dalam kemasan plastik terpilih ..................................................................

81

12 Tabel perubahan total padatan terlarut (%Brix) buah duku utuh dan
terolah minimal dalam kemasan plastik terpilih ........................................

81

13 Tabel perubahan total asam (ml NaOH 0.1 N/100 gram) buah duku utuh
dan terolah minimal dalam kemasan plastik terpilih .................................

81

14 Tabel perubahan kecerahan kulit buah duku utuh dan terolah minimal
dalam kemasan plastik terpilih ..................................................................

82

15 Tabel perubahan kecerahan daging buah duku utuh dan terolah minimal
dalam kemasan plastik terpilih ..................................................................

82

xvi

16 Rekapitulasi sidik ragam uji hedonik buah duku utuh dan terolah
minimal dalam kemasan plastik terpilih ....................................................

83

17 Tabel hasil uji hedonik kekekerasan buah duku utuh dan terolah
minimal dalam kemasan plastik terpilih ....................................................

84

18 Tabel hasil uji hedonik aroma buah duku utuh dan terolah minimal
dalam kemasan plastik terpilih ..................................................................

84

19 Tabel hasil uji hedonik rasa buah duku utuh dan terolah minimal dalam
kemasan plastik terpilih .............................................................................

84

20 Tabel hasil uji hedonik warna kulit buah buah duku utuh dan terolah
minimal dalam kemasan plastik terpilih ....................................................

85

21 Tabel hasil uji hedonik warna daging buah duku utuh dan terolah
minimal dalam kemasan plastik terpilih ....................................................

85

22 Tabel hasil uji hedonik keseluruhan buah duku utuh dan terolah
minimal dalam kemasan plastik terpilih ....................................................

85

xvii

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Komoditas hortikultura merupakan salah satu hasil pertanian yang memiliki
nilai ekonomi cukup tinggi. Perkembangan volume dan nilai perdagangan
tanaman hias, sayur-sayuran, buah-buahan dan aneka tanaman yang termasuk
dalam komoditas hortikultura berfluktuasi setiap tahunnya. Volume ekspor buahbuahan pada tahun 2004 adalah sebanyak 210 182 344 kg, setara dengan nilai
US$ 122 836 691 yang merupakan 61.3% dari total nilai ekspor komoditas
hortikultura. Sedangkan volume impor buah-buahan adalah sebanyak 393 353 172
kg, setara dengan nilai US$ 224 589 553 yang merupakan 61.7% dari total nilai
impor komoditas hortikultura. Perubahan volume dan nilai ekspor dan impor
komoditas hortikultura tahun 2002-2004 secara lebih lengkap ditampilkan pada
Tabel 1 dan 2.

Tabel 1 Ekspor komoditas hortikultura tahun 2002-2004
No
1
2
3
4

2004
2002
2003
Volume
Nilai
Volume
Nilai
Volume
Nilai
(kg)
(US$)
(kg)
(US$)
(Kg)
(US$)
Tanaman hias
19,906
12,134
14,672
13,872
15,428
14,446
Sayur-sayuran
157,569
56,943
133,042
59,240
114,855
59,466
Buah-buahan
225,368
138,373
189,648
131,501
210,182
122,837
Aneka tanaman
2,163
2,211
2,775
3,341
3,669
3,631
Total Ekspor
405,006
209,661
340,137
207,954
344,134
200,380
Sumber: Departemen Pertanian, 2005.
Satuan volume dalam 1000 kg, satuan nilai dalam 1000 US$
Komoditas

Tabel 2 Impor komoditas hortikultura tahun 2002-2004
No
1
2
3
4

2002
2003
2004
Volume
Nilai
Volume
Nilai
Volume
(Kg)
(US$)
(Kg)
(US$)
(Kg)
Tanaman hias
808
1,020
819
1,152
897
Sayur-sayuran
372,692
115,244
373,461
114,951
434,476
Buah-buahan
274,783
220,253
228,649
195,006
393,353
Aneka tanaman
742
1,904
491
2,232
355
Total Impor
649,025
338,421
603,420
313,341
829,081
Sumber: Departemen Pertanian, 2005.
Satuan volume dalam 1000 kg, satuan nilai dalam 1000 US$
Komoditi

Nilai
(US$)
1,343
136,137
224,590
2,007
364,077

2

Buah dikonsumsi terutama karena dapat memenuhi nilai gizi seperti
vitamin, protein dan mineral yang tidak terdapat atau dalam keadaan kurang pada
komoditas pangan. Komoditas pangan sebagai sumber makanan pokok cenderung
hanya menjadi sumber karbohidrat bagi manusia. Salah satu komoditas
hortikultura buah yang banyak diminati oleh konsumen adalah duku (Lansium
domesticum L.). Duku merupakan tanaman buah berupa pohon, diduga berasal
dari Asia Tenggara bagian barat, mulai dari semenanjung Thailand di sebelah
barat sampai Kalimantan di sebelah timur (Yacoob dan Bamroongrugsa, 1992).
Yacoob dan Bamroongrugsa (1992) menyatakan bahwa duku menjadi salah
satu buah-buahan budidaya utama di Asia Tenggara bagian barat serta terdapat
dalam jumlah kecil di Vietnam, Burma, India, Sri Lanka, Hawaii, Australia,
Suriname dan Puerto Rico. Produksi duku saat ini sudah tersebar secara luas di
seluruh pelosok nusantara (Tabel 3). Luas panen, produksi dan produktivitas duku
secara nasional tahun 1999-2003 disajikan pada Tabel 4. Luas panen duku pada
tahun 2003 telah mencapai 25 198 ha dengan produksi buah sebanyak 232 814 ton
dan rata-rata produktifitasnya adalah 9.239 ton/ha.
Selama ini duku umumnya dikonsumsi dalam bentuk buah segar. Konsumsi
buah duku segar hanya bisa dilakukan pada musim panen yang berlangsung relatif
singkat yaitu bulan Januari-Mei setiap tahunnya. Musim serta lamanya panen
duku tersebut berbeda-beda pada setiap lokasi dan setiap tahunnya. Untuk
mendapatkan buah duku di luar musim panen, duku yang dikalengkan dapat
menjadi suatu alternatif. Tompunu dan Indriaty (1998) meneliti duku kaleng yang
diberi zat aditif asam benzoat dan sirup gula yang dapat bertahan selama 3 bulan.
Selain itu menurut Malingkas dan Sitorus (1998), duku dapat dijadikan kismis
yang dapat bertahan selama 4 bulan dengan penambahan vitamin C dengan
konsentrasi 0.3%
Gregory (2005) berpendapat bahwa kesadaran konsumen semakin
meningkat dalam hal mengkonsumsi produk yang alami dan organik. Banyak
teknologi penanganan pascapanen yang telah dikembangkan untuk menyediakan
pangan tanpa penggunaan pengawet kimia dan tanpa pemanasan. Teknologi
tersebut diantaranya adalah kemasan atmosfer termodifikasi dan terkontrol serta
teknologi pengolahan minimal.

3

Tabel 3 Produksi duku di Indonesia
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Provinsi

2001

Nangroe Aceh Darussalam
3,742
Sumatera Utara
5,168
Sumatera Barat
3,700
Riau
3,876
Jambi
13,599
Sumatera Selatan
15,581
Bengkulu
1,924
Lampung
5,206
Kepulauan Bangka Belitung
795
Sumatera
53,591
10 DKI Jakarta
250
11 Jawa Barat
5,704
12 Jawa Tengah
4,819
13 D.I. Yogyakarta
624
14 Jawa Timur
2,676
15 Banten
1,909
Jawa
15,982
16 Bali
541
17 Nusa Tenggara Barat
206
18 Nusa Tenggara Timur
Bali dan Nusa Tenggara
747
19 Kalimantan Barat
2,177
20 Kalimantan Tengah
2,265
21 Kalimantan Selatan
5,718
22 Kalimantan Timur
3,982
Kalimantan
14,142
23 Sulawesi Utara
1,920
24 Sulawesi Tengah
1,714
25 Sulawesi Selatan
19,603
26 Sulawesi Tenggara
3,216
27 Gorontalo
117
Sulawesi
26,570
28 Maluku
1,222
29 Maluku Utara
499
30 Papua
318
Maluku dan Papua
2,039
Indonesia
113,071
*
: Perkiraan
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2002-2003

Produksi
2002
--- ton --4,473
6,433
3,255
7,839
12,247
45,870
2,998
8,945
3,142
95,202
88
9,480
7,619
1,498
5,146
1,673
25,504
830
577
1,407
7,235
3,996
8,365
5,736
25,332
5,536
2,904
41,224
6,604
71
56,339
696
3,143
727
4,566
208,350

2003*
2,496
3,589
1,816
4,374
6,834
25,594
1,673
4,991
1,753
53,120
49
5,290
4,251
836
2,871
933
14,230
463
322
785
4,037
2,230
4,667
3,201
14,135
3,089
1,620
23,002
3,685
40
31,436
388
1,754
406
2,548
116,254

Teknologi pengolahan minimal berkembang karena permintaan konsumen
yang cenderung ingin praktis dalam mengkonsumsi makanan. Pada awal
perkembangannya, bahan pengawet kimia masih diizinkan untuk digunakan dalam

4

teknologi pengolahan minimal. Pemakaian pengawet kimia tersebut direduksi
seminimal mungkin bahkan tidak dipakai sama sekali disebabkan semakin
meningkatnya kesadaran konsumen dalam mengkonsumsi makanan yang bebas
dari bahan kimia berbahaya.
Tabel 4 Luas panen, produksi dan produktivitas duku di Indonesia
Tahun
1999
2000
2001
2002
2003
1 Luas Panen (ha)
11,131 16,883 17,232 21,128 25,198
2 Produksi (ton)
69,870 111,248 113,071 208,350 232,814
3 Produktivitas (ton/ha)
6.277
6.589
6.562
9.861
9.239
Sumber: Departemen Pertanian, 2005.
No

Keterangan

Teknologi alternatif yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan
pengawet kimia untuk memperpanjang umur simpan dalam pengolahan minimal
adalah kemasan atmosfer termodifikasi. Menurut Laurila dan Ahvenainen (2002),
salah satu kunci keberhasilan dalam pengolahan minimal buah adalah kemasan.
Metode kemasan yang paling sering dipelajari untuk menyiapkan buah terolah
minimal adalah kemasan menggunakan atmosfer terkendali atau modified
atmosphere packaging (MAP).
Prinsip dasar dalam penerapan MAP adalah modifikasi atmosfer diciptakan
secara pasif dengan menggunakan bahan kemasan yang baik permeabilitasnya,
atau secara aktif dengan menggunakan perpaduan gas tertentu dengan bahan
kemasan permeabel. Tujuan kedua prinsip tersebut adalah untuk menciptakan
kesetimbangan gas yang optimal dalam kemasan, dimana aktifitas respirasi
produk menjadi serendah mungkin dengan tingkat konsentrasi oksigen dan
karbondioksida yang tidak sampai merugikan bagi produk (Laurila dan
Ahvenainen, 2002).
Buah duku terolah minimal dapat dijadikan alternatif penyajian dari buah
duku segar. Kulit buah duku yang diolah secara minimal dikupas sebagian atau
seluruhnya sehingga konsumen dapat secara langsung melihat mutu daging buah.
Penerapan metode seperti ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepuasan
konsumen karena dapat mengetahui secara langsung mutu daging buah duku yang
akan dikonsumsinya serta mengurangi susut pascapanen akibat pencoklatan kulit
buah.

5

Walaupun kulit buah duku telah mengalami perubahan warna menjadi
berwarna coklat, mutu daging buah masih tetap layak untuk dikonsumsi (Hatton Jr
et al., 1986; Saputra, 1999; Widodo, 2005). Konsumen cenderung menolak buah
duku yang kulitnya telah berubah warna menjadi coklat walaupun ada
kemungkinan mutu daging buah tetap baik. Perubahan warna kulit buah duku
seperti ini akan meningkatkan susut pascapanen jika tidak dilakukan pengolahan
pascapanen seperti duku terolah minimal atau duku dalam kaleng.
Metode pengukuran mutu buah duku telah dilakukan secara non destruksi
oleh Hendri (2001) dan Rosita (2001). Hendri (2001) melakukan pendugaan buah
duku tidak berbiji menggunakan gelombang cahaya tampak berdasarkan aplikasi
jaringan syaraf tiruan. Rosita (2001) menggunakan rangkaian alat NIR (Near
Infrared Reflektance) untuk memprediksi kadar gula dan kekerasan buah duku.
Dalam rangka memperkaya metode pengukuran mutu buah duku, penelitian ini
menerapkan teknik analisis citra digital untuk mengukur perubahan warna kulit
dan daging buah duku selama penyimpanan. Penerapan analisis citra digital di
bidang pertanian sudah banyak dikembangkan untuk pemutuan dan sortasi hasilhasil pertanian yang salah satunya parameternya berdasarkan pada pengukuran
warna seperti jeruk lemon, ribbed smoked sheet, biji kopi dan bunga krisan
(Damiri, 2003; Riadi, 2003;