Intensitas Serangan Phakopsora pachyrizi Syd.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Intensitas Serangan Phakopsora pachyrizi Syd.

Hasil pengamatan intensitas serangan P. phachyrizi Syd. Pada setiap waktu pengamatan mulai dari 4-11 minggu setelah tanam mst dapat dilihat pada lampiran 8-15. dari hasil analisis sidik ragam dapat dilihat adanya perbedaan yang nyata antar perlakuan. Untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda nyata, maka dilakukan Uji jarak Duncan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Uji rataan intensitas Serangan P. pachyrizi Syd. Untuk setiap Waktu Pengamatan mst. Keterangan: angka dengan huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata, pada taraf 5 uji jarak Duncan DMRT. Serangan penyakit karat daun kedelai P. phachyrizi Syd. ini muncul pada minggu ke-4 setelah tanam, dimana pada setiap tanaman mulai muncul bercak - bercak karat kecil meskipun sangat sedikit persentasinya. Pada tabel 1 dapat dilihat dimana serangan tertinggi pada perlakuan V5 varietas Detam-2 sebesar 10.31 dan terendah pada perlakuan V6 Varietas Seulawah dan V2 Varietas Ijen sebesar 2.87 . Dan pada umumnya penyakit karat daun P. phachyrizi Syd. muncul dipertanaman pada saat tanaman berumur 3-4 minggu setelah tanam hingga siap panen. Perlakuan Waktu Pengamatan Mst 4 5 6 7 8 9 10 11 V1 7.93c 13.68b 19.33b 25.27c 30.64c 35.85c 41.86c 48.80c V2 2.87d 2.87c 2.87c 4.81d 11.69d 19.44d 27.46d 35.16d V3 9.30ab 15.50a 21.33a 27.02b 33.53b 39.45b 45.81b 53.20b V4 8.38c 14.35b 20.27b 25.93b 32.32b 37.90b 43.46c 50.20c V5 10.31a 16.61a 22.61a 29.25a 36.01a 42.88a 49.56a 57.79a V6 2.87d 2.87c 2.87c 2.87d 5.34e 12.98e 22.26e 30.57e Universitas Sumatera Utara Pada tabel 1 pengamatan 11 minggu setelah tanam mst menunjukkan bahwa intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan V5 varietas Detam 2 yaitu sebesar 57,79 dan intensitas serangan terendah terdapat pada perlakuan V6 varietas Seulawah yaitu sebesar 30,57 . 10 20 30 40 50 60 70 4 5 6 7 8 9 10 11 Minggu Pengamatan R a ta a n I n te n s it a s S e ra n g a n V1 V2 V3 V4 V5 V6 Gambar 4. Histogram ketahanan masing-masing varietas terhadap intensitas serangan penyakit karat daun P. phachyrizi Syd. pada setiap waktu pengamatan Dari histogram diatas, bahwa pada setiap waktu pengamatan 4-11 mst terjadi perubahan nilai persentase serangan pada setiap perlakuan. Namun intensitas serangan mengalami peningkatan setiap minggunya secara bertahap dari 4 mst sampai 11 mst. Hal ini dapat dipengaruhi oleh umur tanaman serta faktor musim atau keadaan lingkungan pada saat di pertanaman. Ketahanan tanaman terhadap penyakit semakin menurun dengan bertambahnya umur tanaman. Matnawi 1989 mengatakan bahwa penyakit ini menyerang tanaman kedelai yang umurnya belum tua, dan pada tanaman seperti ini dapat menyebabkan hampanya polong. Pada tanaman yang telah berumur lebih dari 65 hari penyakit tidak berpengaruh terhadap produktivitas biji kedelai. Universitas Sumatera Utara Tingginya intensitas serangan penyakit P. pachyrizi Syd. Dipengaruhi oleh Faktor curah hujan atau kelembaban. curah hujan yang tinggi selama bulan Agustus-september yaitu 269 mmbulan dan 618 mmbulan mendukung patogen untuk menginfeksi tanaman. Semangun 1993 mengatakan masa berembun pendek untuk terjadinya infeksi pada suhu 20-25 C adalah 6 jam, sedang pada suhu 15-17 C adalah 8-10 jam. Penyakit karat yang lebih berat terjadi pada pertanaman kedelai musim hujan. Tabel 2. Kriteria ketahanan kedelai terhadap penyakit karat daun

P. phachyrizi Syd.

Varietas Intensitas Serangan Kriteria Ketahanan Varietas Anjasmoro V1 48.80 Agak Tahan Varietas Ijen V2 35.16 Agak Tahan Varietas Kaba V3 53.20 Agak Rentan Varietas Sinabung V4 50.20 Agak Rentan Varietas Detam-2 V5 57.79 Agak Rentan Varietas Seulawah V6 30.57 Agak Tahan Keterangan : Imun : IS = 0;Tahan: 0 IS 25; Agak Tahan:25 IS 50; Agak rentan: 50 IS 75; Rentan : IS 75 Dari hasil peneitian terhadap 6 varietas yang di uji diperoleh 3 varietas agak tahan terhadap penyekit karat daun P. phachyrizi Syd. yaitu Varietas Seulawah V6, Varietas Ijen V2 dan Varietas Anjasmoro V1, dengan masing - masing Intensitas Serangannya: 30.57; 35.16; 48.80. dan diperoleh 3 varietas Agak Rentan terhadap penyakit P. phachyrizi Syd. Yaitu Varietas Sinabung V4, Varietas Kaba V3 dan Varietas Detam-2 V3, dengan masing- masing Intensitas serangannya: 50.20; 53.20; 57.79. Universitas Sumatera Utara

2. Produksi

Dokumen yang terkait

Uji Ketahanan Beberapa Varietas dan Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Penyakit Karat Daun (Puccinia polysora Underw) pada Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Dataran Rendah

2 85 71

Uji Ketahanan Beberapa Varietas Dan Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Penyakit Karat Daun (Puccinia Polysora Underw) Pada Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Di Dataran Rendah

1 47 71

Uji Ketahanan Beberapa Varietas Dan Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Penyakit Karat Daun (Puccinia Polysora Underw) Pada Tanaman Jagung (Zea Mays L.)

2 40 71

Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mimba (Azadiractha indica A.Juss) dan Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Penyakit Karat Daun (Phakopsora pachyrhizi Syd.) Pada Kacang Kedelai (Glycine max L.) Di Lapangan

2 41 69

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Jarak Tanam Di Lahan Sawah

0 32 97

Uji Efektifitas Beberapa Pestisida Nabati Untuk Mengendalikan Penyakit Karat Daun (Phakopsora pachyrhizi) Pada Tanaman Kacang Kedelai (Glycine max L. Merril)

3 33 98

KARATERISTIK AGRONOMIK EMPAT GENOTIPE KEDELAI (Glicine max, L. Merrill) TAHAN KARAT DAUN (Phakopsora pachyrhizi Syd.)

0 8 34

Jenis Tanaman Inang Phakopsora Pachyrhizi syd. Penyebab Penyakit Karat pada Kedelai

0 7 6

Jenis Tanaman Inang Phakopsora Pachyrhizi Syd. Penyebab Penyakit Karat Pada Kedelai

0 7 6

UJI EFEKTIVITAS AGENS HAYATI (Corynebacterium sp. dan PGPR) UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT KARAT (Phakopsora pachyrhizi Syd.) PADA BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L.) UMUR SEDANG

0 0 16