PENGARUH VARIASI VOLTASE PROSES ANODISASI PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKASARAN DAN KANDUNGAN FASA

ABSTRAK

PENGARUH VARIASI VOLTASE PROSES ANODISASI PADA
ALUMINIUM TERHADAP KEKASARAN DAN KANDUNGAN
FASA

Oleh

M.ZANUARDI.W

Pengembangan ilmu tentang kekuatan material selalu mengalami kemajuan
seiring dilakukannya pembangunan yang terus berlanjut dan terus berkembang, di
segala aspek pembangunan.Proses Anodisasi adalah termasuk pengembangan
tentang ilmu material, dimana proses dari anodisasi itu sendiri yang bertujuan
untuk menguatkan bahan material dan menambah umur pakai dari material.
Selain untuk menambah umur pakai material yang digunakan, anodisasi juga
dapat berguna untuk menambahkan performa dari suatu material dan dapat
merubah unsur dari material sesuai dengan apa yang diinginkan menyesuaikan
dengan proses anodisasi yang dilakukan.
Adapun proses anodisasi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan bahan
spesimen aluminium dengan kandungan 93,4037 %, yang dilakukan dengan tiga

variasi voltase yang berbeda dengan menggunakan power supply berdaya 0,2
Ampere dan menggunakan elektrolit berupa Asam phospat, setelah dilakukan
anodisasi spesimen diujikan dengan pengujian fasa dan kekasaran permukaan.
Untuk hasil pengujian kekasaran didapati hasil yang terus naik seiring naiknya
voltase yang digunakan secara berturut yaitu 9 V, 12V, dan 15 V, mendapati hasil
0,4878 , 0.5482 ,dan 1.3868 .Selanjutnya untuk pengujian fasa menggunakan
spesimen yang sama,untuk penggunaan 9 V nilai Al = 92,357 % dan nilai AlP=

i

7,643%, untuk 12 V nilai Al =84,529% dan nilai AlP =15,471%, dan 15 V nilai
Al =76,973%, dan nilai AlP = 23,027%.

Kata kunci : Voltase, Anodisasi, Aluminium 93,4037 %, Kekasaran, Kandungan
Fasa.

ii

ABSTRACT


THE INFLUENCE OF VARYING VOLTAGES IN
ALUMINUM ANODIZING PROCESS TO SURFACE ROUGHNESS
AND PHASE CONTENT

By

M. ZANUARDI. W

✁✂✄n✁✄ ☎✄v✄lopm✄nt on m✆t✄r✂✆l str✄n✝t✞ ✞✆ s ✟✄✄n ☎✄v✄lop✂n✝ ✁ont✂nuously✂n ✆ll
☎✄v✄lopm✄nt ✆ sp✄✁ts. ✠no☎✂zing process is one of developments in material
science, where anodizing process objective is to strengthen material and to
increase material durability.
Besides increasing durability, anodizing process is also useful to improve material
performance and can change desired material elements according to anodizing
process.
Anodizing process in this research used aluminum specimen with aluminum
content of 93.4037%. Three different voltages variations were conducted in the
process by using 0.2 Ampere power supply and phosphate acid electrolyte. After
anodized, the specimen was tested with phase content test and surface roughness
test. The surface roughness test result showed increasing result along with

increasing voltage. The results in orders for 9V, 12V, and 15V were respectively
0.4878, 0.5482, and 1.3868. The phase content test results obtained A1 value =
92.357% and A1P value = 7.643% for 9V; A1 value = 84.529% and A1P value =
15.471% for 12 V; and A1 value = 76.973% and A1P value = 23.027% for 15 V.

Keywords

: voltage, anodizing, aluminum 93.4037%, roughness, content
phase

PENGARUH VARIASI VOLTASE PROSES ANODISASI PADA
ALUMINIUM TERHADAP KEKASARAN DAN KANDUNGAN
FASA

Oleh
M. Zanuardi. W

Skripsi
Sebagai Salah SatuSyaratUntukMencapaiGelar
SARJANA TEKNIK

Pada
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknikUniversitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014

✡☛☞✌✍✌✎ ✏☛✑✒✓
✔✕✖✗✘✙s✚✙✘✛✜✙✢r ✛n✚✙

✣✛✖✚✛r✤✛✥✦✗✖✧ ✦✛✚✛ t✛✖✧✧✛✘ ★✩ ✪✛✖✗✛✙r

★✫89✬ s✕✭✛✧✛✙ ✛✖✛✢ ✢✕ t✙✧✛ ✚✛✙r t✙✧✛ ✭✕✛sr ✗✚✛✛r ✬ ✚✛✙r

✦✛s✛✖✧✛✖

✮✯✚✚✰y✱ ✚✛✖ ✮✲✙ ✳✗✜✛✖t✙
✔✕✖✚✙✚✙✢✛✖ ✚✙ ✱✕✢✯✘✛✜ ✮✛s✛r ✴✘ ✵ ✶✛uts✛r ✷✛✸✛✭✛s✛


✬ ✣✛✖✚✛r

✤✛✥✦✗✖✧ ✚✙✕s✘✕✛s✙✢✛✖ ✦✛✚✛ t✛✜✗✖ ✹✺✺★✬ ✱✕✢✯✘✛✜ ✻✕✖✕✖✧✛✜ ✔✕✛tr ✥✛ ✴✘ ✶✛✛utsr
✷✛✸✛✭✛✛s ✣✛✖✚✛r ✤✛✥pu✖✧
✶✛✛utsr

✚✙✕s✘✕s✛✙✢✛✖ ✦✛✚✛ ✛t ✜✗✖ ✹✺✺✼✬

✱✕✢✯✘✛✜ ✻✕✖✕✖✧✛✜ ✴✘ ✵

✷✛✸✛✭✛✛s ✣✛✖✚✛r ✤✛✥✦✗✖✧ ✦✛✚✛ ✛t ✜✗✖ ✹✺✺✽ ✬ ✦✕✖✗✘✙s t✕r✚✛✾t✛r s✕✭✛✧✛✙

✥✛✜✛✙s✲s ✛ ✿✕✢✖✙✢ ✻✕✙s✖ ❀✛✢✗✘t✛s✿✕✢✖✙✢ ❁✖✙❂✕sr✙t✛s

✤✛✥✦✗✖✧ ✥✕✘✛✘✗✙ ✸✛✘ur✱✕✘✕✢❃✙

✔✕✖✕r✙✥✛✛✖ ✻✛✜✛s✙s✛ ✣✛ur❄✱✔✻✣❅✰
✱✕✘✛✥✛ ✢✗✘✙✛✜ ✦✕✖✗✘✙s ✛✢❆✙✾ ✚✙ ❇✙✥✦✗✖✛✖ ✻✛✜✛✙s✲s ✛ ✿✕✢✖✙✢ ✻✕✙s✖ ❄❇✙✥✛t✕✥❅
❁✖✙❂✕✙sr✛t s✤✛✥✦✗✖✧ ✚✙


✭✙✚✛✖✧ ✔✕✖✕✘✙t✙✛✖ ✚✛✖ ✔✕✖✧✕✥✭✛✖✧✛✖ ✰ ✱✕✘✛✙✖ ✙tu ✬ ✦✕✖✗✘✙s ✸✗✧✛

✦✕r✖✛✜ ✥✕✖✸✛✚✙ ✛✖✧✧ot✛ ❀✗or✥ ✱✙✘✛tu✛r ✜✥✙ ✚✛✖ ✱✗t ✚yIs✘✛✥

❀✛✢✗✘✛t s✿✕✢✖✙✢ (FOSSI

FT).

Penulis melakukan Kerja Praktik di PT. Great Giant Pineapple, Lampung Tengah
pada bulan November sampai desember 2012 dengan judul Pemilihan Jenis Belt
Conveor pada Mesin Pengalengan PT. Great Giant Pineapple Terbanggi Besar
Lampung Tengah.

-

❈❉❊❋●❍s❉m❊■❏❑m❍● ▲▼❊◆❉❏ntr❍s ❏m❏t ▲❋●❍❏❖ P❍●❍❖❏nP❏◗❏ ❑❍◗❏■n
▲s ❙❍ps❍

m

❏t❉r❍❏● ◗❉❊■❏n

❘❋◗❋●

Pengaruh Variasi Voltase Pada Proses Anodisasi Aluminium Terhadap

Kekasaran Permukaan dan Kandungan Fasa

◗❍❑❏❚❏❖ ❑❍❯❑❍❊■❏❊ Harnowo

Supriadi, S.T., M.T. dan Gusri Akhyar, S.T,.M.T.,Ph.D.

Dengan Kerendahan hati
Dan
Segala usaha untuk mencapai impian
Ku persembahankan karya kecilku ini untuk

Ayahanda dan Ibunda
Atas segala doa, cinta dan kasih sayang yang tak
kan terbalaskan


Kakakku
Pemberi semangat dan nasehat

Keluarga Besar Penulis

Teman-teman seperjuangan penulis
Mesin 07

❱oto :
”life isn t about finding yourself.
Life is about creating yourself

❲❳❨❩❳❬❳❨❳

❭❪❫❴❵❛❜❪❝❪❪❴❫❝❞❴❡❡❝❪ alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Shalawat serta salam juga disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang akan
kita tunggu syafa atnya di yaumil akhir nanti.


Skripsi dengan judul

Pengaruh Variasi Voltase Proses Anodisasi Pada Aluminium

Terhadap Kekasaran dan Kandungan Fasa

adalah sebagai salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.

Sebagai rasa syukur, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lampung;
2. Ibu Dr. Eng Shirley Savetlana, S.T., M.Met., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Lampung.
3. Harnowo Supriadi, S.T.,M.T., selaku pembimbing utama yang telah memberikan
bimbingan, pengetahuan, dan saran, serta nasehat selama proses penyelesaian
skripsi ini;
4. Bapak Gusri Akhyar, S.T,.M.T.,Ph.D., selaku pembimbing pendamping atas
kesediaanya untuk memberikan bimbingan, masukan, dan saran dalam proses

penyelesaian skripsi ini;
5. Bapak Zulhanif, S.T., M.T. selaku dosen Pembahas yang telah banyak sekali
memberikan masukan dalam penulisan laporan tugas akhir ini.

6. Ir. Herry Wardono, M.Sc. Sinaga, S.T.,M.T.., selaku Pembimbing Akademik
yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi dalam kegiatan akademik;
7. Novri Tanti, S.T, M.T., selaku Koordinator Tugas Akhir yang telah membantu
kelancaran skripsi ini;
8. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Mesin atas ilmu yang telah diberikan selama
penulis melaksanakan studi, baik materi akademik maupun teladan dan motivasi
untuk masa yang akan datang;
9. Orang tua penulis (Bapak dan Ibu), yang telah memberikan banyak pengorbanan,
doa, kasih sayang, motivasi, semangat, harapan, materil dan spiritual, sehingga
penulis dapat merasa aman dan nyaman selama menjalani pendidikan dan
penyelesaian skripsi di Universitas Lampung;
10. Kakakku tersayang, Ari Widianto dan Aprilia.W atas doa, kasih sayang, motivasi
dan dukungan selama penulis menjalani pendidikan di Universitas Lampung;
11. Keluarga besar dan saudara-saudari penulis yang senantiasa memberikan doa,
motivasi dan dukungan;
12. Mas Marta dan Mas Nanang yang telah membantu baik dalam proses seminar;

13. Bapak Tito Prastyo R, M. Si., yang telah membantu dalam pengambilan data di
Nanotech Indonesia.
14. Rekan rekan Teknik Mesin angkatan 2007 yang telah memberikan semangat,
motivasi dan pandangan dalam penyelesaian skripsi ini, semoga kebersamaan ini
tetap terjaga hingga akhir hayat, salam Solidarity Forever;
15. Rekan-rekan Alumni SMA Al-Kautsar yang selalu memberikan motifasi dan
semangat dalam menjalani perkuliahan di Universitas Lampung
16. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Lampung;
17. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan namanya satu persatu, yang
telah ikut serta membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari

semua pihak. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membaca dan bagi penulis sendiri. Amiin.

Bandar Lampung, 22 Desember 2014
Penulis,

❢❣❤✐❥❦✐❧♠♥❣♦

qrstr✉ ✈✇✈

①②③②④②⑤

⑥⑦⑧⑨⑦⑩ ❶❷❶

❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸♣

⑥⑦⑧⑨⑦⑩ ❹⑦❺❻⑦⑩ ❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸♣❼

⑥⑦⑧⑨⑦⑩ ⑨⑦❻❽❾ ❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❼♣

❶❿

➀❽➁⑥⑦➂➃❾➃⑦➁

➄❸

➅②➆②➇ ➈➉③②➊②⑤➋ ❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸➌

➈❸

➍➎➏➎ ②⑤ ➐➉⑤➉③♣➆♣②⑤ ❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸➑

➒❸

➈②➆②➓②

→❸



➣❸

↔ ➓➆

n ➔②➓②l②h ❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸➑

ipo➆ e➓② ❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸➑

i em②➆ ik② ➐en➎ ③i➓②n ❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸4

❶❶❿ ⑨❶➁↕⑦➃⑦➁ ➀➃❷⑨⑦➙⑦

➄❸ ↔

ej②➇②h ➄ l➎④ini➎ ④ ❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸6
l

➈❸ ➄ ➎④

➒❸ ➣③

ini➎ ④ d②n p②d➎②nn➛② ❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸7

ek➆➇oli➆ ❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸➌➜
ek➆➇ oli➆ ②➓②m (②➝id ele➝➆➇ oli➆e) ❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸➌➜

②❸

➣③

➞❸

➣③

➝❸

➣③

ek➆➇ oli➆ ➞ ②➓② (➞②➓➓ ➉le➝➆➇ oli➆ e) ❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸➌➑
ek➆➇ oli➆ g②➇ ②m (➓②l➆ ele➝➆➇ oli➆e) ❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸❸➌➟



➡➢ ➤➥➦➧➨➧➩➧➫ ➧➦➭➯

( ➲➭➦➦➥➫➩ ➳➥➫➯➠➩➵) ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➸➺

➻➢

➼➫➽➳➠➯➧➯➠ ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➸➾

➚➢

➪➶➠ ➹➥➹➧➯➧➦➧➫ ➘➥➦➴➭➹➧➧➫ ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➷➬

➧➢

➮➧

(➱✃❐❒❮❰ÏÐ ÑÒÏ➱Ñ❒ Ï ✃Ó Ô❮Ï ÕÖ×❐Ø➱ÒÏ) ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➷➺

Ù➢



z(

ÔÏ❰ Ú✃Ø❰ ÔÐ ❮Ø❒ ❮ ✃Ó Ø➱➱Ï❒ ❐ÛÑ➱ØÔØÏÐ ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➷➺

➲➢

➮ ➴➧Ü

d➢

➮á â

ä➢ ➘

)

(ÝÑÞÐØÝ❐Ý ❮ÏØ❒❮Ô ✃Ó Ô❮Ï Ú➱✃ÓØÛÏßàààààààààààààààààààààààààààààààààààààààààààà➷➺

nil➧i ➧khi➦ ➦➧➩➧ã➦➧➩➧ ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➷➺

eng➭➶ i➧n f➧➯➧ ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➷å

æææç èéêëìëíëîæ ïéðé íæêæñð

ode ➘eneli➩ i➧n ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➷7

➼➢

ò➥➩

ó➢

V➧➦ i➧Ù➥l ➘eneli➩i➧n ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➷ô
➧➢

V➧➦i➧Ù➥ l óeÙ ➧➯

➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➷ô

Ù➢

V➧➦i➧Ù➥ l õe➦ ik➧➩

➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➷ö

ok➧➯➠ ➘eng➭➶ i➧n ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➷8

÷➢

ø

➡➢

➼ ➧➩ ó➧

➻➢

ó➧ ➧

➚➢

➘➦ ➯➥

ä➢

➮ ➧ ➲➧

ù➢

➡ ➧ ➦➧

l

n ó➧h➧n➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➷ö

h n ➵➧ng dig➭➫ ➧k➧n ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➬➬

o d➭➦ ➘eneli➩ i➧n ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➬➺
n ng➧n ➘eneli➩i➧n ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➬ö

i g m ➼ li➦ ➘eneli➩ i➧n ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➬ú

.

æû üñýæí ìñð ïéèþ ñüñýñð

➼➢



eng➭➶ i➧n ➤ ek➧➯➧➦➧n ➘e➦m➭➹➧➧n ➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢4ÿ

➠➠

✁✂



.

✄☎✆✝✞✟ ✠✆ ✡✠☛✠✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂☞☞

✍✎✏✑✒✓✔✕ ✖✔✕ ✍✔✗✔✕

A✂

✘☎☛ ✙✞✚✠

m n

✁✂

✜✠✠

rn

✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂☞✛

✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✢✣

✖✔✤✥✔✗ ✑✒✍✥✔✦✔

✓ ✔✏✑✎✗✔✕

✧★✩✪★✫ ✪★✬✭✮

✯✰✱✰✲✰✳
✪✴✵✶✷ ✸✹✰✺✻✰✼ ✽✾✼✿ ❀✰❁❂✰✳ ✰✱❂✲✿✳✿❂✲ ✻✾✲❀✰ ❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃ ❃❃❄
✪✴✵✶✷ ❅ ✹✰✺✻✰✼ ✽✾✼✿ ❀✰❁❂✰✳ ✰✱❂✲✿✳✿❂✲ ✻❂✰✳❆ ❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃ ❃❇❈
✪✴✵✶✷ 3 ❉❊✳✽✾✻✼✰✽✿ ❀✰❁❂✰✳ ❀✰❁✰ ✲✰✻✾✼✿✰✱ ❋✰✳❆ ❁✿❆❂✳✰●✰✳ ❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃ ❃❇❍
Tabel 4 ■✿❀✾ ❏✳❊❁✿✽✰✽✿ ❑✾✼❁✰✽✰✼●✰✳ ✱✰✼❂✻✰✳ ✾✱✾●✻✼❊✱✿✻✳❋✰ ❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃ ❃❇▲
Tabel 5 ✹✰✻✰ ▼✰✽✿✱ ❀✾✳❆❂◆✿✰✳ ●✾●✰✽✰✼✰✳ ❀✾✼✲❂●✰✰✳ ✰✱❂✲✿✳✿❂✲❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃ ❃❖❇
Tabel 6 ✹✰✻✰ ▼✰✽✿✱ P✾✳❆❂◆✿✰✳ ✺✰✽✰ ❏✱❂✲✿✳✿❂✲❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃❃ ❃❖❖

vi

◗❘❙❚❘❯ ❱❘❲❳❘❯

❨❩❬❩❭❩❪
❱❫❴❵❫❛ ❜ ❝❩❞❩ ❡❩❢❣❬ ❤✐❪❥❦❧❣❩❪ ♠❩❢✐ ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ♦♦
❱❫❴❵❫❛ ♣ qr✐❭❩ s❩❪❥ ❞✐t❧❩✉❣ ❤❩✉❩ ❤✐t❭❦r❩❩❪ ❩❬❦❭❣❪❣❦❭♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ♦✈
❱❫❴❵❫❛ 3 ♥qr✐❭❩ ❤✐❬❩r❢❩❪❩❩❪ ❤✐❬❩❤❣❢❩❪ ❩❪✇✉❣z❣❪❥ ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ♦①
Gambar 4 ②✐❩r❢❣ ✉❣❭❩❪❩ ❤✐❭③✐❪❞❦r❩❪ ❬❩❤❣❢❩❪ ✇r❢❣✉❩ ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ④♦
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7

⑤t❩♠❣r ⑥✐t❦③❩❡❩❪ r✐❞✐③❩❬❩❪ ❬❩❤❣❢❩❪ ✇❬✐❡ ⑦⑧⑨⑨⑩❶❷ ❸⑩❶❹❺❷❻♥♥♥♥♥♥ ④④
❼✐r❩❪❣❢❭✐ ⑥✐❭③✐❪❞❦r❩❪ ❽❩❤❣❢❩❪ ❾r❢❣✉❩♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ④④
❿❬❩❞ ❦❧❣ ➀❩❢✐♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ④✈

➁❩❪❥r❩ ❢✇t✇❪❥ ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ④➂
Gambar 9 ❿❭❤❬❩❢♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ④①
Gambar 10 ⑤✐❬❩❢ ❦r❦t♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ④①
Gambar 11 ➃❷➄➅➆➇❷➈➉➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊➊ ④①
Gambar 8

Gambar 12

⑤✐t❥❩❧❣ ③✐❢❣♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ➋➌

Gambar 13

②❩❥❦❭♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ➋➌

Gambar 14 ❿❬❩❞ ❤✐❭❩❪❩❢ (➉⑩➇❷⑩⑨➍♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ➋➌
Gambar 15 ➎❪❢❞❩❬❩❢❣ ❩❪✇✉❣❢❩❢❣♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ➋♦
Gambar 16 ❼❩❢r✐t ❡❣✉❦❪❥ ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ➋♦
Gambar 17 q❩t❦❪❥ ❞❩❪❥❩❪ ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ➋♦

iv

➏➐➑➒➐➓ ➔→ ➣↔↕➙➛➜ ↔t ➛➜↔➛ ➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝ ➞➟
➏➐➑➒➐➓ ➔➠ ➡↔➛➜ ➢➤➥➦➧➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝ ➞➨
➏➐➑➒➐➓ ➔➩ ➡➫➤↕➭➯➭➤➧➤↕➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝ ➞➨
➏➐➑➒➐➓ ➲➳ ➵➦➸↕➯➺➸➯➥ ➭➤➧↔➻➙↕➜➦ ➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝ ➞➨
➏➐➑➒➐➓ ➲➔ ➼↔➭➤↕↔ ➽➦➜➦➧↔➻ ➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝ ➞➞
➏➐➑➒➐➓ ➲➲ ➣➥➤➺➦➭➤➛ ➾➻➙➭➦➛➦➙➭ ➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝ ➞➞
➏➐➑➒➐➓ ➲➚ ➪➦➭➤➛➺➦ ➣➥➤➺➦➭➤➛➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝ ➞➶
➏➐➑➒➐➓ ➲➹ ➪➦↔➜↕↔➭ ➾➻➦↕ ➘➤➛➤➻➦➧➦↔➛ ➴↔↕➦↔➺➦ ➧➤➛➜↔➛➜↔➛ ➻➦➺➧↕➦➸ ➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝ ➞➷
➏➐➑➒➐➓ ➲ 5 ➬↕↔➮➦➸ ➫➙➱➙➛➜↔➛ ➸➤➸↔➺↔↕↔➛ ➥➤↕➭➙➸↔↔ ➴➯➻➧↔➺➤➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝ ✃➨
Gambar 26 ➘➤↕➱↔➛➽➦➛➜↔➛ ➸↔➛➽➙➛➜↔➛ ➮↔➺↔ ➧➤↕➫↔➽↔➥ ➧➤➜↔➛➜↔➛➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝➝ ✃❐

v

❒❮ ❰ÏÐÑÒÓÔÕÔÒÐ

Ò . ÕÖ×ÖØ ÙÚÛÖÜÖÝÞ

m
ß lu

in
iu
màáâgãäåänæçèärä âl äæé

r ãä çmäm
nyi êsiät
u
p
åäç

sifat seperti

ringan, bercahaya, daya hantar listrik tinggi, dan mudah dipadukan dengan
unsur

unsur lain. Sifat lainnya yang dimanfaatkan sebagai pelindung adalah

mudah beroksidasi dengan oksigen pada udara terbuka dan membentuk lapisan
oksida yang tipis Al2O3 yaitu ± 0,005

0,01 micron pada permukaannya, tetapi

lapisan tersebut belum dapat dikatakan sebagai pelindung yang protektif
karena terlalu tipis. Korosi pada aluminium terjadi karena adanya unsur lain
dalam aluminium seperti magnesium, silikon, besi, dan tembaga baik yang
berasal dari hasil pengolahan yang kurang sempurna maupun yang sengaja
ditambahkan untuk maksud

maksud tertentu. Pembentukan lapisan oksida

proses anodisasi pada aluminium diperkenalkan pada tahun 1846 M. Di Jepang
baru dikenal pada tahun 1923 dan dikembangkan dengan adanya proses ëìíîïðñ
pada tahun 1929 dengan tujuan meningkatkan kekuatan terhadap karat.

Ditinjau dari pemakaian dan kegunaannya, proses anodisasi secara garis besar
dapat dibagi menjadi dua macam yaitu untuk keperluan dekoratif dan untuk
keperluan protektif. Untuk yang bersifat dekoratif harus tahan warna (òóôõö
÷øùöúûùù)

dan cuaca (üûøöõûý ÷øùöúûùù) karena sinar matahari, sedangkan untuk

yang bersifat protektif antara lain haris tahan korosi dan abrasi. Dengan

2

penggunaan elektrolit H3PO4 (asam pospat) dengan tegangan listrik yang tepat,
diharapkan proses ini menghasilkan sifat fisik dan mekanis pada aluminium
paduan yang optimal. Untuk mencapai hasil yang diharapkan, perlu dilakukan
penelitian pada proses anodisasi sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai acuan oleh dunia industri di Indonesia dalam membuat produk dengan
kualitas yang lebih baik
Metoda yang selama ini biasa digunakan untuk meningkatkan kekerasan
permukaan dan daya tahan aluminium terhadap korosi adalah dengan metode
anodisasi. Anodisasi merupakan proses pembentukan lapisan oksida secara
elektrolit dengan cara menempatkan benda kerja sebagai anoda dalam larutan
elektrolit. Trethewey dan J.Chamberlain (1993) melaporkan bahwa anodisasi
dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan aluminium dan paduannya
terhadap korosi. Proses anodasi menghasilkan lapisan yang keras, kuat dan
juga dapat meningkatkan þÿ ✁✂✄ sehingga lapisan yang ditempelkan pada
permukaannya akan menempel lebih kuat.
Proses anodisasi dipengaruhi beberapa faktor seperti suhu, kerapatan arus,
temperatur, ☎✆✝✞þ✂✁, waktu proses dan lain-lain sehingga untuk menghasilkan
produk yang diinginkan beberapa faktor tersebut harus dikendalikan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai
pengaruh ☎✆✝✞þ✂✁ pada proses anodisasi pada aluminium terhadap kekerasan
permukaan, dan struktur mikro yang terbentuk, dimana dalam penelitian ini
penulis mengambil variasi tegangan listrik karena faktor tersebut berpengaruh
terhadap hasil produk yang akan dihasilkan.

3

✟. ✠✡juan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh voltase
pada proses anodisasi terhadap kekasaran dan fasa yang terbentuk.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah diberikan agar pembahasan dari hasil yang didapatkan lebih
terarah. Adapun batasan masalah yang diberikan pada penelitian ini, yaitu :
a. Material yang digunakan adalah aluminium 93,4037 %
b. Elektrolit yang digunakan adalah campuran asam phospat (H3PO4) dan
air.

D. Hipotesa

Adapun yang menjadi hipotesa dalam penelitian ini adalah adalah sebagai
berikut :
a. Akan ada peningkatan kekasaran aluminium seiring dengan meningkatnya
voltase pada proses anodising.
b.

Dengan meningkatnya voltase pada proses anodisasi maka maka akan
terjadi perubahan kandungan fasa yang terbentuk pada permukaan
aluminium.

4

☛. ☞✌✍✎✏✑✒✎✌✓✒ ✔✏✕✖✗✌✍✒✕
Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, tujuan, batasan masalah, hipotesa, dan sistematika
penulisan dari penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan tentang penjelasan alumunium, proses anodisasi, Curent Density
(kerapatan arus), pembentukan lapisan oksida, pengaruh voltase listrik, uji
kekasaran, uji fasa.

BAB III METODE PENELITIAN
Berisi beberapa tahapan persiapan yang membahas tentang peralatan yang
digunakan , tahapan persiapan sebelum pengujian, serta proses pre-treatment
spesimen sebelum dilakukan proses anodisasi, kemudian membahas mengenai
prosedur pengujian, dan diagram alir pengujian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Yaitu berisikan pembahasan dari data-data yang diperoleh pada pengujian
kekasaran dan uji fase terhadap aluminium yang telah dianodisasikan
sebelumnya

5

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Berisikan hal-hal yang dapat disimpulkan dan saran-saran yang ingin
disampaikan dari penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

6

✘✘✙ ✚✘✛✜✢✣✢✛ ✤✣✥✚✢✦✢

m
m
✭nu
✢✙ ✥✧★✩✪✩✫ ✢✬✭u
r ✵✶✷✶✳ ✯✸✹✶✱ ✴t ✺r ✶✳✶y✷ ✻✲ ✻✰✳✲✶ ✻✶✳ ✱✴✰r ✵✶✷✶✳ ✰✳ su
r
✮✯✰✱✲✳✲✰✱ ✱✴✰
t ✺r ✶✳✶y✷ s✴t✴✯✶✼ ✸✷✽✲✹✴✳ ✻✶✳ ✽✲✯✲✷✸✳✾✶✯✰✱✲✳✲✰✱ ✻✴✳✹✶✳ ✷✶✳✻✰✳✹✶✳
✷✴✲t✹✶ ✴
✽✴✺✶✳✶
y✷ ✿❀ ✻✶✲r ✷✰✯✲ t✺✰✱✲✾

r ❁✷✲ ✶r ✽✴✷✲t✶r❂❃❄ t✶✼✰✳ ✶y✳✹ ✯✶✯ u
✻✲ t✴✱✰✷✶✳ ✷✲ ✶

✻✶✳ ✱✰✯✶✲ ✻✲✵❅✸✻✰✷✽✲ ✽✷✶✯✶ ✲✳✻✰✽❆✲r ✽✴✷✲ t✶r❇❄ ❆✶✼✰✳

y✳✹ ✯✶✯✰❈ ❉✴✲r✷✰❆ s✴❊✶✶r ✼


r ✴✱✺✶ ✳✹✶✳ ❆✴✳❆✶✳✹ ✵✴✳✴✱✰✶✳ ✶✯✰✱✲✳✲✰✱✾ ✶y✲ tu❋
✵✴✷
✶❈

●✶✻✶ t✶✼✰✳ ❂❍✿■✾ ✽✴✸❅✶✳✹ ✲✯✱u
w
r ✳❏✲s ✺✴✳r ✶✱✶ ❑✶▲✸✲✽✴r t✴✯✶✼
✶✳ ● ✶

r ✵✶✷✶✳ ✯✸✹✶✱ ✶y ✳✹ t✴r✷✶✳✻✰✳✹ ✻✲ ✻✶✯✶✱
✱✴✳✻✰✹✶ ✺✶✼▼✶ ✶✯✰✱✲✳✲✰✱ ✱✴✰
✶✯✰✱✲✳✶❈
✺❈ ●✶✻✶ t✶✼✰✳ ❂✿❄❍✾ ✶✼✯✲ ✷✲✱✲✶ ◆✳✹✹✲rs

r ✶✱✶ ❖✰✱✵✼❅✴yP✶vy✺✴✼r ✶✽✲✯
✺✴✳

r ✷✲✱✲✶ ✯✸✹✶✱ ✻✶✳ ✶y✳✹ ✻✲✵✴✸r ✯✴✼ ✻✶✲r
✱✴✱✲✽✶✼✷✶✳ ✶✯✰✱✲✳✶ s✴❏✶r✶ ✴✯✴✷❆✸
✵✴✳✹ u❊✲✶✳ ❆✴r✽✴✺✰❆ ✶✻✶✯✶✼ ✶✯✰✱✲✳✲✰✱ ❈
❏❈ ●✶✻✶ t✶✼✰✳ ❂✿■❂✾ ✺✲❊✲ ✽✰✱✺✴r ✶✯✰✱✲✳✲✰✱ ✻✲t✴✱✰✷✶✳ ✻✲ ● r✶✳❏✲ s ◗✴✯✶t✶✳✾

t✴✵✶✳t ✶y ✻✲ ✷✸❆✶ ❑✴✽✺✶u
x, yang dinamakan bauksit

.

d. Pada tahun 1825, ahli kimia Denmark, Orsted berhasil memisahkan
aluminium dengan cara memanaskan aluminium chloride dengan kalium
amalgam dan kemudian memisahkan merkuri dengan cara destilasi.
e. Pada tahun 1886, mahasiswa Oberlin College di Ohio, Amerika Serikat
bernama Charles Martin

Hall menemukan dengan cara melarutkan

7

r ❢❞❣
❘❙❚❯❱❲❘ (❳❙❨❩❬) ❭❘❙❘❯ ❙❪❙❪❫❘❲ ❴❙❱❵❛❱ t (❜❘❬❳❙❝❞) ❡❘❭❘ ❪t ❯❡❪ ❘r tu
❩❤ ❭❘❙❘❯ ✐❪❲❥❚❴ ❴❵❥❘❴ ❘y❲❦ ❭❱❙❘❡❱❧❱ ❙❵❦❘❯ ❴❘✐
r ❵❲ ❭❘❲ ❴❪❯❚❭❱❘❲

t ❘❲ ❘u
sr ❙❱❱str❴ ❯❪❙❘❙❚❱ ❚r ❘❲❦ ❪t ❧r❪✐❚❥♠ ❤❘r❘ ❱❲❱ ❭
❯❪❙❪ ❘w❴
❡❛❵❧❪ s♥❘❙❙

❱❴❪❲❘❙ ❭❪❲❦❘❲

r ❚❙♦t ❴❘❪r ❲❘ ❱❲❱ ❪t ♣r❘❭❱ ❡❘❭❘ t❘❫❚❲ ❘y❲❦ s❘❯❘ ❭❪❲❦❘❲
♥❪❵

r ❘❯❘ q❘❚❙ ♥❪❵r ❚❙ t
❧❪❵❛❘❲❦ q r❘ ❲r❱ s❘y❲❦ ✐❪❲



r ❘❲ ✇❘❙rs ✈❵❧❪s ①❘❪y❲r ❯❪❲❪❯❚❴❘❲ r❘❘r
s♠ q❘❭❘ t❘❫❚❲ t✉✉✉♦ ❘❫❙❱ ❴❱❯❱❘ ✈❪ ❯
tr ❲ ❴❱❯❱❘♠ ②❘❯❡
❯❪❯❡❪❵r ❙❪❫ ❘❙❚❯❱❲❘ ❭❘❱r ✐❘❚❴❧❱ t ❧❪r❘r❘ ❡❪❙❘❘u

❘❱ ❧❘❘t❱❲❱

r❘❘
r ①❘❪yr ❯❘❧❱❫ ❭❱❦❲u❘❴❘❲ ❚❲❥❚❴ ❯❪❯❡❛❵❭❚❴❧❱ ❘❙❚❯❱❲❘ ❭❘❱r ✐❘❚❴❧❱t

t❭❪❲❦❘❲
❧❪r❘r❘ ❱❲❭❚❧❥ ry❭❘❲ ❭❱❧❪✐ u

❡❛❵❧❪ s①❘❪y♠r (③❘④❱❧♦ ✈♦r t❢❢❬)



⑤⑥ ⑦⑧⑨⑩❶❷❶⑨⑩ ❸❹❷ ❺❹❸⑨❹❷❷❻❹

❳❙❚❯❱❲❱❚❯ ❘❭❘❙❘❫ ❙❵❦❘❯ ❘y❲❦ ❱r❲❦❘❲ ❭❘❲ r❚❴❚❡ ❡❪❲❥❱❲❦ ❭❘❙❘❯ ❴❪❫❱❭❚❡❘❲
❯❘❲❚❧❱❘♠ ❳❙❚❯❱❲❱❚❯ ❯❪❚
r ❡❘❴❘❲ ❚❲❧❚ r ❴❱❯❱❘ ❦❵❙❵❲❦❘❲ ❼❼❼❳ ❭❘❙❘❯ ❧❱❱st❯

t ❯ t❬ ❭❘❲
❡❪❱r❵❭❱❴ ❚❲❧❚❛♦ ❭❪❲❦❘❲ ❲❵❯❵❛ ❘❵

t ❯ ❨❞♦❢✉ ❦r❘❯ ❡❪ r❯❵❙
✐❪❘r t❘❵

♠ ③❱

❭❘❙❘❯ ❚❭❘❘r ✐❪✐❘s ❘❙ ❯
u ❱❲❱❚❯ ❯❚❭❘❫ ❪t ❵r ❴❧❱❭❘❧❱ ❯❪❯✐❪❲❥❚❴ ❙❘❡❱❧❘❲ ❱t❡❱ s
♣❚❦❘ ✐❪ ❧r❱s❘t ❘❯s❵❥❪ r

r ❘❭❘❡ ❴❵❛❵❧❱♠ ❳❙ u❯❱❲❱❚❯
❵❴❧❱❭❘ (❳❙❽ ❩❾) ❘y❲❦ ❘t ❫❘❲ ❪t ❫
❘y❲❦ ❯❘❯❡❚ ✐❪❪r ❘❴❧❱ ❭❪❲❦❘❲ ❙❘u
t❘r ❲ ❘❧❘❯ ❯❘❡u❚❲

rt ❲❵♦
✐❘❧❘♠ (❳❲❥❵❲ ✈♠ ♥❘❵

r ❡❘❴❘❲ ❙❵❦❘❯ ❱r❲❦❘❲ ❘y❲❦ ❯❪❯❡❚❲❘y❱ ❴❪t❘❫❘❲❘❲
t❢❢❨ )♠ ❳❙❚❯❱❲❱❚❯ ❯❪❚
❴❵❛❵❧❱ ❘y❲❦ ✐❘❱❴ ❭❘❲ ❫❘❲❥❘r❘❲ ❙❱❱str❴ ❘y❲❦ ✐❘❱❴ ❭❘❲ ❧❱s❘t
❙❘❱❲❲❘y ❪s✐❘❦❘❱ ❧❱s❘

t❙❵❦❘❯♠ (②❭u
r ❱❘♦ ❿♠ ❨❣❣➀)

❧❱s❘t ❘y❲❦ ✐❘❱❴



t ❯ ❨➁ (❫❘❲❘y ❘❭❘ ❧❘tu❱❧❵❥❵❡ ❲❘❘tu
r ❙ )♦
❳❙❚❯❱❲❱❚❯ (❳❙ ) ❯❪❯❡❚❲❘y❱ ❯❘❧❧❘ ❘❵
❲❵❯❵❛ ❘❵
t ❯ t❬♦ ❭❪❲❧❱t❘s ❨♦➁❢ ❦/cm, titik lebur 660,4

o

C, dan titik didih

2467 oC. Aluminium adalah logam berwarna putih silver. Memiliki potensi

8

➂r ➃➄➅➆ ➇➈➉➊➊ ➋➉ ➌➍➎➏➐➑➏➐ ➄➅➆➍➃➏➆➍ +3, dan jari-jari atom yang kecil yaitu 57 pm

untuk stabilitas dari senyawa aluminium. Aluminium adalah logam hidrolisis
kuat dan umumnya tidak larut dalam keadaan pH netral antara (6,0

8,0),

dibawah asam (pH < 6,0) atau alkali (pH > 8,0), dan dalam larutan anorganik
atau ligan organik. kelarutan Al3+ meningkat. Reaksi jenis ini meningkatkan
jumlah Al3+ dalam keadaan encer. Berikut ion yang dibentuk dalam larutan
aluminium hidroksida pada pH dibawah 5,5 : Al(OH)2+, Al(OH)2+ dan Al3+.
Aluminium tidak stabil dalam proses oksidasi. Dalam keadaan berhubungan
dengan udara aluminium membentuk lapisan tipis oksida di atas permukaan serta
membentuk lapisan pelindung yang tahan terhadap korosi. Aluminium oksida
membentuk dua bentuk isomer

Al2O3 dan

Al2O3. (Seiler,1994).

Berdasarkan metode peleburannya, paduan aluminium dikelompokkan
menjadi dua kelompok utama yaitu paduan tempa
tuang (➒➓gnits

(wthguor

) dan paduan

). Jenis paduan aluminium saat ini sangat banyak dan tidak

menutup kemungkinan ditemukannya lagi jenis paduan aluminium baru,
oleh karena itu dibuatlah sistem penamaan sesuai dengan komposisi dan
karakteristik

paduan

aluminium

tersebut

untuk

memudahkan

pengklasifikasiannya. Salah satu penamaan paduan aluminium adalah
dengan standar AA pada table 1.

Pada

aluminium

tempa,

seri

1xxx

digunakan

untuk

aluminium.

Digit kedua dari seri tersebut menunjukkan komposisi aluminium dengan limit
pengotor

alamiahnya,

sedangkan

dua

digit

terakhir

menunjukkan

persentase minimum dari aluminium tsb. Digit pertama pada seri 2xxx
sampai 7xxx menunjukkan kelompok paduannya berdasarkan unsur yang

9

➔→➔➣↔➣↕➣ ➙→➛r→➜➝t ➛→ ↕➞➔➙➞s➣➣s →t ➟r →➛➝r➠➝↔➝➔ ➙➝➠➡➝➜➢
➤➝➟→↔ ➥➢ ➦➝➧➝t rs→➣r ➙➝➠➡➝➜ ➝↔➔u ➣➜➣➔u t→➔➙➝
➨➞➢ ➩→➣r
➫➞➔➙➞ s➣➣s ➭➝➠➝u➜
Aluminium murni
➥xxx
2xxx

Paduan aluminium tembaga

3xxx

Paduan aluminium mangan

4xxx

Paduan aluminium silicon

5xxx

Paduan aluminium magnesium

6xxx

Paduan aluminium - magnesium silicon

7xxx

Paduan aluminium seng

8xxx

Paduan aluminium - timah litium

9xxx

Disiapkan untuk penggunaan di masa depan

Digit kedua menunjukkan modifikasi dari unsur paduannya, jika digit
kedua bernilai 0 maka paduan tersebut murni terdiri dari aluminium dan unsur
paduan. Jika nilainya 1 - 9, maka paduan tersebut memiliki modifikasi
dengan unsur lainnya. Dua angka terakhir untuk seri 2xxx - 8xxx tidak
memiliki arti khusus, hanya untuk membedakan paduan aluminium tersebut.

Paduan aluminium tuang penamaannya memakai sistem tiga digit diikuti
dengan satu bilangan desimal. Tabel 2 menunjukkan seri paduan aluminium
tuang berdasarkan unsur paduannya.

10

u ➾➹➾➘
u ➶t ➲➹➴
➯➲➳➵➸ ➺➻ ➼➲➽➲t r➵s➾r ➚➲➪➶➲➹ ➲➸➘

➷➬➻ ➮➵➾r

➱➬➘➚➬➾s➾s ✃➲➪➲u➹

❐xx.x

Aluminium murni

2xx.x

Paduan aluminium - tembaga

3xx.x

Paduan aluminium - silikon tembaga/magnesium

4xx.x

Paduan aluminium - silicon

5xx.x

Paduan aluminium - magnesium

6xx.x

Tidak digunakan

7xx.x

Paduan aluminium - seng

8xx.x

Paduan aluminium - timah

9xx.x

Belum digunakan

Dalam standar AA, angka pertama menunjukkan kelompok paduan. Jadi, untuk
paduan Al-Si dinyatakan dengan angka 4xx.x, angka kedua dan ketiga
menunjukkan kemurnian minimum untuk aluminium tanpa paduan dan sebagai
nomor identifikasi untuk paduan tersebut (Zulaina Sari Rahmawati, FT UI,
2010).

11

Gambar 1. Data hasil pengujian fase pada material yang digunakan.

12

❒❮❰❮ÏÐt ÑÐ❮r ÒÐÓÔÐr ÕÖ ÑÐ×Ðt Ñ❮❰❮ÐÏÐt ÔÐÏØÐ ÓÐÙt ❮rÐ❰ ÐyÚÒ Ñ❮ÛÜ❮ÝÐÚ ÐÑÐ❰ÐÏ
Ð❰ÛÓ❮Ú❮ÛÓ ÑÙÚÒÐÚ Ú❮❰Ð❮ ÝÐÚÑÛÚÒÐÚ ÞÙÔÐÒÐ❮ ÔÙ❮rÝut ß
àÐÔÙ❰ áâ ÝãÚÞÙÚÐtr Þ❮ ×ÐÑÛÐÚ ×ÐÑÐ ÓÐtÙ❮rÐ❰ ÐyÚÒ Ñ❮ÒÛÚÐÝÐÚ
KONSENTRASI PADUAN
C

O

Si

AL

1,0549

4,4820

1,0595

93,4037

❒❮❰❮ÏÐtÑÐ❮r ÑÐtÐ Ñ❮ÐÐt sÝÐÚÑÛÚÒÐÚ ÝãÞÙÚärÐÞ❮

ÓÐtÙ❮rÐ❰ ×ÐÑÐ ×ÙÚÙ❰❮❮tÐÚ ❮Ú❮ Ðy❮ tu

åáÖæçáè % ÓÐÝÐ ÓÐtÙ❮rÐ❰ ÐyÚÒ Ñ❮ÒÛÚÐÝÐÚ ÛÚäÛÝ ×ÙÚÒÛÜ❮ÐÚ ❮Ú❮ ÐÑÐ❰ÐÏ
Ð❰ÛÓ❮Ú❮ÛÓâ
t ëï t
éê Eëìíîr

ð❰ÙÝä ãr ❰❮tÐÑÐ❰ÐÏ ÝãÓ×ãÞ❮Þ❮ Ý❮Ó❮Ð ÐyÚÒ ÐÝÐÚ tÙ×r ❮ÞÐÏ ÓÙÚÜÐÑ❮ ❮ãÚ

ñ❮ãÚ Ð×ÐÔ❮❰Ð

Ñ❮❰ÐÝutr ÐÚ ÑÐ❰ÐÓ ×Ù❰ÐÖurt ÏÐÞ❮❰ ÑÐ❮r ×ÙÓ❮ÞÐÏÐÚ ❮Ú❮ ÔÙrÛ×Ð ❮ãÚ

ñ❮ãÚ ÐyÚÒ

ÓÙÚÜÐÑ❮ ×ÙÚÒÏÐÚäÐr❰❮❮strÝâ òÛÚÒÞ❮ ÑÐ❮r ❰ÐutÐr Ú Ù❰ÙÝärã❰❮ tÑ❮Þ❮Ú❮ ÐÑÐ❰ÐÏ ÞÙÔÐÒÐ❮
×ÙÚÒÏÐÚäÐrÐusrÑÐÚ ×ÙÚÐÓÔÐ

Ï ❮ãÚ ❰ãÒÐÓ ×Ù❰Ð×❮Þâ ❒ÐÐy ÏÐÚäÐr❰❮❮strÝ ❰ÐutrÐÚ

Ù❰ÙÝä ãr ❰❮t ÔÙrÒÐÚäÛÚÒ ×ÐÑÐ ÜÙÚ❮ sÑÐÚ ÝãÚÞÙÚäÐr Þ❮ÚÐyâ óÐôÐÓ

ñÓÐôÐÓ ❰ÐrutÐÚ

Ù❰ÙÝä ãr ❰❮tÐÑÐ❰ÐÏ Ñ❮ÐÚäÐÐr ÚÐy ❰ÐÐutr Ú ÐsÐÓÖ ÔÐÞÐ ÑÐÚ ÒÐÐr Óâ
Ðâ ð❰ÙÝä ãr ❰❮t õÞÐÓ (ö÷øi ùúl ÷útroly

)

ð❰ÙÝärã❰❮ t ÐÞÐÓ ÐÑÐ❰ÐÏ Ù❰ÙÝäãr ❰❮t ÐyÚÒ Ô❮❰Ð Ñ❮❰ÐÝutr ÐÚ ÑÐ❰ÐÓ Ð❮ r ÐÝÐÚ
ÓÙ❰Ù×Ðs ❮ãÚ (û+). Elektrolit-elektrolit asam tersebut bila dilarutkan dalam
pelarut (biasanya adalah air) maka akan terurai menjadi ion H+, contoh
elektrolit asam diantaranya adalah asam sulfat (H2SO4), asam fosfat
(H3PO4) dan asam klorida (HCl). Berdasarkan kandungan ion H+,

13

üýüþÿr ý✁ t ✂✄✂☎ ✆✂✝✂t ✆✁✞✂✟✁ ✁t✟✂✠ ✂y✁ tu✂✄✂☎

✆✂✌ ✂✄✂☎ trip
ok

tikm
r
p
n
✡o

tikp
r
✂✄✂☎ ☛☞o





tikn
rm
p
✎✍ ✏✄✂☎ o
✂✆✂ý ✂✑ ✂✄✂☎ ✂y✌✟ ✑✂✌✂y ☎ü☎✁ý✁þ✁ ✄✂tu✁ ✌ ✒

tikn
rm
p
✏✄✂☎ o

+

di

dalam elektrolit. Contoh dari asam monoprotik adalah HNO3.
HNO3

H+ + NO3-

(1)

2. Asam ☛☞p
tik
ro
tik
ro
Asam ☛☞ p

adalah asam yang memiliki dua ion H+ di dalam

elektrolit. Contoh dari asam diprotik adalah H2SO4 dan C2H2O4.
 Asam sulfat (s✓u
lp
ri ✔✓i☛
h

)

Asam sulfat (H2SO4) merupakan asam yang paling sering digunakan dalam
proses anodisasi. Molekul dari asam sulfat terdiri dari dua atom hidrogen,
satu atom belerang dan empat atom oksigen.

✔✕✓i ✔✓ ☛i
 Asam oksalat (o
x

)

Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4
dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling
sederhana ini biasa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH.
(COOH)2

2e- + 2CO2 + 2H+

(2)

3. Asam trip
ok
Asam trip
ok

adalah asam yang memiliki tiga ion H+ di dalam

elektrolit. Contoh dari asam triprotik adalah asam phospat (H3PO4).
ly
b. Elektrolit basa (✖✔✗✘s✘✘l ✓✘tro

)

14

✙✚✛✜✛✢ ✣✜✣✤✥✦r ✜✧t ✛y★✩ ✪✧✜✛ ✚✧✜✛✤utr ✛★ ✚✛✜✛✫ ✛✧r✛✤✛★ ✫✣✜✣✬✛s✧✦★ (✭✮
✱✦★✥✦✢ ✚✛✧r ✣✜✣✤✥✦r ✜✧t ✛✜✤✛✜✧ ✛✚✛✜✛✢ ✲✛✭✮
✚✧✜✛✤utr ✛★ ✚✛✜✛✫ ✛✧r✫✛✤✛ ✣t ur✛✧ ✫✣★✻✛✚✧ ✧✦★ ✲✛
c.

Elektrolit garam (✶✴✼ts✽l✽✸tro
ly✽

✯)✰

✳✴✵✶✷✸i ✶✹✺✴ ) ✛✬✛✪✧✜✛

(
+

dan ion OH-.

)

Adalah elektrolit yang bila dilarutkan dalam air akan terbentuk ion

ion selain

H+ dan ion OH-. Contoh elektrolit garam adalah natrium klorida (NaCl). Apabila
dilarutkan dalam air maka akan terurai menjadi ion Na+ dan ion Cl-.

t❄❅❁ ❆r❇❆❈❆❉ ❆❊ u
s❋❃❃r
st❅)
✾✿ ❀❁urntr✾❁❂n❃y
Arus listrik adalah pergerakan muatan-muatan listrik. Sebenarnya yang
bergerak adalah elektron-elektron dalam sebuah penghantar, tapi dalam
prakteknya digunakan asumsi arus listrik adalah pergerakan muatan listrik dari
positif (+) ke negatif (-). Tegangan listrik adalah beda potensial antara kutub
positif (+) dan negatif (-). Jika antara dua titik, diberi tegangan atau dibuat beda
potensial maka akan mengalirlah arus listrik dari yang memiliki potensial lebih
positif ke arah yang lebih negatif. Jadi intinya adalah arus listrik akan timbul
jika ada tegangan listrik.

Ada dua jenis arus dan tegangan listrik secara garis besar yaitu arus/tegangan
DC (Di●✽ct Current atau arus searah) dan arus/tegangan AC (Alternating
Current atau arus bolak-balik). Arus DC mengalir dari positif ke negatif secara
berkelanjutan (tetap). Sedangkan arus AC mengalir secara bolak-balik dari
positif ke negatif dan sebaliknya dengan frekuensi tertentu, makanya pada
tegangan AC tidak ada kutub positif dan negatif karena polaritasnya terus

15

❍■❏r ❍❑▲ ▼❑◆❑❖ P■r ◗❏■❘❙❚ t■tr■❘❯❏❱

❲❑❑y ▼❑◆❑❖ P❚❙❚◗❑ ❑▼❑◆❑▲ ◆❑❳ u■❘■r❨❚

❑y❘❨

❑◗❯❏❱ ❬❑t❏❑❘ ❑u
▼❚▲❑❘❯❑◗r ❑❘ ❑❑t u◗■❳r❑ ❑y❘❨ ▼❚◆❑◗❏◗❑❘ ❩■r ❙❑t❏❑❘ w
sr ◆❚ str
❑▼❑◆❑▲ ❭❪pm❫❪

❑y❘❨ ▼❚❑❚tr◗❑❘

❍❑❘❑y◗❘❑y ❖❏❑t❑❘

❚◗

(▼❴) ❑y❘❨ ❖■❘❨❑◆❚r❩■rs❑t❏❑❘

❑◗❯u (▼❯)❱
w

i

❵❜
❵❛

❢ Ampere 

❢couloumb
❝❞❡ ki

1couloumb / det ik
1,