ANALISIS KUAT LENTUR NOMINAL BALOK KOMPOSIT MENGGUNAKAN PROGRAM BERBASIS ANDROID

(1)

ABSTRAK

ANALISIS KUAT LENTUR NOMINAL BALOK KOMPOSIT

MENGGUNAKAN PROGRAM BERBASIS ANDROID

Oleh

RIFKI ANANDA SAPUTRO

Balok komposit merupakan perpaduan antara beton dan baja profil. Analisis kuat lentur nominal penampang komposit dapat dihitung secara manual, tetapi membutuhkan waktu yang lama atau tidak efisien jika menghitung analisis kuat lentur nominal pada balok komposit. Dalam penelitian ini maka dapat diambil suatu rumusan masalahnya yaitu bagaimana mengaplikasikan analisis kuat lentur nominal pada berpenampang komposit ke dalam program berbasis android. Tujuan penelitian ini pada tugas akhir ini adalah untuk mempermudah perhitungan analisa kuat lentur nominal pada balok komposit dengan menggunakan program aplikasi berbasis android. Objek penelitian untuk membuat program berbasis android yaitu profil IWF dengan beton (balok komposit).

Pada pelaksanaan penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode studi pustaka (kajian teori) dan metode pengembangan perangkat lunak (analysis, design, coding, dan testing).

Program ini sudah di uji dengan perhitungan manual yang menunjukan hasil sesuai. Dari hasil pengujian kemudahan penggunaan program menunjukkan bahwa program yang berbasis android ini lebih sederhana dan mudah dalam penggunaan di lapangan.


(2)

ANALISIS KUAT LENTUR NOMINAL BALOK KOMPOSIT

MENGGUNAKAN PROGRAM BERBASIS ANDROID

Oleh :

RIFKI ANANDA SAPUTRO

1015011016

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Lampung

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG


(3)

(4)

(5)

(6)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ancaman gempa bumi cukup tinggi. Oleh karena itu, dalam merencanakan bangunan di daerah gempa gaya gempa yang terjadi harus diperhitungkan dan digunakan dalam mendesain supaya struktur tetap memiliki kekakuan yang cukup untuk dapat berdiri (tidak runtuh) sehingga keselamatan pengguna bangunan saat terjadi gempa dapat terjamin. Perencanaan struktur balok merupakan salah satu cara untuk meminimalisir agar ancaman gempa tersebut dapat di minimalisir. Salah satu dari perencanaannya adalah perencanaan balok komposit.

Balok komposit merupakan perpaduan antara beton dan baja profil, dimana perbedaannya dengan beton bertulang adalah untuk momen positif, pada beton bertulang gaya-gaya tarik yang terjadi pada elemen struktur dipikul oleh besi tulangan, sedangkan pada struktur komposit gaya-gaya tarik yang terjadi dipikul oleh profil baja. Balok komposit dengan profil IWF biasa sudah banyak digunakan dalam perencanaan suatu gedung. Hal ini dikarenakan keuntungan yang didapat dengan menggunakan struktur komposit pada suatu bangunan daripada menggunakan struktur beton bertulang. Jika ditinjau dari segi kualitas dan efisiensi waktu pekerjaan bangunan dengan struktur baja komposit lebih menguntungkan. Keistimewaan yang


(7)

nyata dalam sistem komposit adalah (1) Penghematan berat baja, (2) Penampang balok baja yang digunakan lebih kecil, (3) kekakuan lantai meningkat, (4) kapasitas menahan beban lebih besar, (5) Panjang bentang untuk batang tertentu dapat lebih besar ( Charles G. Salmon,1991 ).

Analisis kuat lentur nominal penampang komposit dapat dihitung secara manual, tetapi membutuhkan waktu yang lama atau tidak efisien jika menghitung analisis kuat lentur nominal pada penampang komposit. Dengan ini perlunya dibuat suatu program otomatis untuk dapat menghitung cepat hasil dari analisis kuat lentur nominal pada penampang komposit. Dalam hal ini program berbasis android sangat cocok untuk mendukung perhitungan dari analisis kuat lentur nominal berbasis android. Program-program berbasis android telah sangat populer dan sangat berkembang di kalangan masyarakat. Dengan membuat program berbasis android, maka banyak orang yang telah memiliki smarthpone berbasis android diharapkan dapat menggunakan pemrograman ini.

B. Rumusan Masalah

Dari permasalahan yang ada, maka dapat diambil suatu rumusan masalahnya yaitu bagaimana mengaplikasikan analisa analisis kuat lentur nominal pada berpenampang komposit ke dalam program berbasis android.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Perhitungan analisis kuat lentur nominal pada balok komposit dengan menggunakan progam berbasis android.

2. Perhitungan hanya analisa kuat lentur nominal momen positif yang dihitung berdasarkan distribusi tegangan plastis pada balok komposit.


(8)

3. Baja yang digunakan hanya profil IWF sebanyak 25 profil standar.

4. Beban yang digunakan hanya beban hidup dan beban mati dengan kombinasi pembebanan U = 1,4 D dan U = 1,2D + 1,6L.

5. Tumpuan yang digunakan untuk balok komposit adalah sendi-rol, sendi-rol (dengan perancah), jepit-jepit, dan jepit-jepit (dengan perancah).

6. Peraturan yang digunakan pada skripsi ini menggunakan peraturan yang terbaru yaitu SNI-03-2847-2002 tentang Tata Cara Perhitungan Beton untuk Bangunan Gedung dan SNI-03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada Tugas Akhir ini adalah untuk mempermudah perhitungan analisa kuat lentur nominal pada balok komposit dengan menggunakan program aplikasi berbasis android.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Mempermudah pengguna program yang akan menghitung kuat lentur nominal pada balok komposit.

2. Membantu para mahasiswa ataupun pekerja lapangan yang menggunakan

smartphone android agar tidak perlu menghitung manual kuat lentur nominal pada balok komposit.

3. Tidak membutuhkan waktu lama bagi pengguna untuk mengetahui hasil dari input


(9)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Struktur Komposit

Penggunaan balok baja untuk menompang suatu pelat beton telah di temukan sejak lama. Namun pada saat itu pelat beton dan balok baja tidak dihubungkan dengan suatu penghubung geser sehingga yang dihasilkan adalah suatu penampang non komposit. Pada penampang non komposit, pelat beton akan mengalami lendutan yang cukup besar yang disebabkan oleh besarnya beban yang harus dipikul oleh pelat beton tersebut. Seiring berkembangnya metode pengelasan yang baik serta ditemukannya alat-alat penghubung geser yang menahan gaya geser horizontal, maka lekatan antara pelat beton dan balok baja dapat ditingkatkan. Pada akhirnya kedua material ini (baja dan beton) akan menjadi satu kesatuan komponen struktur yang disebut dengan komponen struktur komposit. Komponen struktur komposit ini dapat menahan beban sekitar 33% hingga 50% lebih besar daripada beban yang dapat dipikul oleh balok baja saja tanpa adanya perilaku komposit.

Pada awal tahun 1930 konstruksi jembatan juga sudah mulai menggunakan penampang komposit, namun baru pada tahun 1944


(10)

dikeluarkan peraturan oleh AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) tentang spesifikasi jembatan jalan raya dengan struktur komposit. Pada sekitar tahun 1950 penggunaan lantai jembatan komposit mulai berkembang dengan pesat (terutama di Amerika). Pada jembatan ini gaya geser longitudinal ditransfer dari balok baja kepada pelat beton bertulang dengan menggunakan penghubung geser. Hal ini mengakibatkan pelat beton tersebut akan turut serta membantu memikul momen lentur yang timbul. Penampang komposit ini dapat di lihat dalam gambar 2.1.a

Gambar 2.1. (a) Lantai jembatan komposit dengan penghubung geser, (b) Balok baja yang diselubungi beton, (c) Lantai komposit gedung dengan penghubung geser.

Pada awal tahun 1960 mulai dikembangkan penggunaan komponen struktur komposit untuk bangunan gedung yang menganut pada spesifikasi yang dikeluarkan oleh AISC (American Institute of Steel Construction) pada tahun 1952. Komponen struktur komposit yang digunakan dapat berupa balok baja yang diselubungi dengan beton (Gambar 2.1.b) atau berupa balok baja yang menopang pelat beton dengan penghubung geser (Gambar 2.1.c). Namun sekarang struktur balok baja yang diselubungi


(11)

dengan beton sudah jarang digunakan, dan hampir seluruh struktur komposit untuk bangunan gedung mempunyai penampang seperti pada Gambar 2.1.c.

Perilaku komposit hanya akan terjadi jika potensi terjadinya slip antara kedua material ini dapat dicegah. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa hal ini dapat teratasi jika gaya geser horizontal pada kedua permukaan baja dan beton dapat ditahan dengan menggunakan penghubung geser. Tipe-tipe penghubung geser yang sering digunakan dapat berupa stud, baja tulangan spiral, atau profil kanal kecil yang pendek. Penghubung geser ini selanjutnya dihubungkan pada bagian flens atas balok dengan jarak tertentu dan akan memberikan sambungan secara mekanik melalui mekanisme pengangkuran dalam beton yang telah mengeras. Penghubung geser tipe stud paling banyak digunakan, dan lebih dari satu buah stud dapat dipasangkan pada tiap lokasi, jika lebar flens memungkinkan. Di samping itu pemasangan stud juga relative lebih mudah dan hanya membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang sedikit.

Sejumlah penghubung geser diperlukan untuk membuat sebuah balok dapat berfungsi komposit secara penuh. Namun terkadang jumlah penghubung geser dapat dipasang lebih sedikit daripada yang diperlukan untuk menimbulkan perilaku komposit penuh, hal ini akan mengakibatkan terjadinya slip antara baja dan beton. Balok seperti ini dikatakan mengalami aksi komposit parsial.

Seiring dengan perkembangan teknologi, mulai ditemukan pula pelat baja gelombang yang digunakan dalam pembuatan struktur pelat komposit dan


(12)

terbuat dari bahan yang mempunyai tegangan tarik tinggi serta dilapisi bahan anti karat. Pelat baja gelombang ini mempunyai dua macam fungsi yaitu sebagai bekisting tetap dan sebagai penulangan positif satu arah pada lantai beton bangunan gedung bertingkat. Arah gelombang (rib) dari plat baja ini dapat diletakkan dalam arah tegak lurus atau sejajar terhadap balok. Namun pada sistem pelat lantai komposit, umumnya arah rib diletakkan tegak lurus terhadap balok lantai dan sejajar dengan arah balok induk. Gambar 2.2. memperlihatkan system plat lantai yang menggunakan pelat baja gelombang.

Gambar 2.2. Pelat lantai komposit dengan pelat baja gelombang Pembahasan awal dari bab ini akan difokuskan pada komponen struktur komposit biasa dengan penghubung geser (Gambar 2.1.c) dan akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai pelat lantai komposit dengan menggunakan pelat baja gelombang.

Dengan menggunakan konstruksi komposit dalam desain suatu komponen ternyata dapat diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut:

a. Dapat mereduksi berat profil baja yang dipakai b. Tinggi profil baja yang dipakai dapat dikurangi c. Meningkatkan kekakuan lantai


(13)

d. Dapat menambah panjang bentang layan

Reduksi berat sekitar 20-30% dapat diperoleh dengan memanfaatkan perilaku sistem komposit penuh. Dengan adanya reduksi berat ini maka secara langsung juga dapat mengurangi tinggi profil baja yang dipakai. Berkurang tinggi profil baja yang dipakai akan mengakibatkan berkurangnya tinggi bangunan secara keseluruhan, dan membawa dampak pula berupa penghematan material bangunan, terutama untuk dinding luar dan tangga.

Kekakuan dari pelat lantai komposit pada dasarnya lebih besar daripada kekakuan pelat beton dan balok baja yang beraksi non komposit. Secara normal pelat beton berperilaku sebagai pelat satu arah yang membentang di antara balok-balok penopang. Dalam desain komposit, momen inersia balok akan bertambah sehingga kekakuan pelat lantai akan meningkat. Meningkatnya kekakuan ini akan memberikan beberapa keuntungan dalam pelaksanaan konstruksi, antara lain bahwa lendutan akibat beban hidup akan berkurang dan penggunaan perancah selama proses konstruksi struktur komposit akan mampu mengurangi lendutan akibat beban mati. Disamping itu dengan menggunakan asumsi desain komposit, maka kapasitas penampang dalam menahan beban akan jauh lebih besar daripada kapasitas pelat beton atau profil baja yang berkerja sendiri-sendiri. Namun dalam daerah momen negatif, kekakuan dari sistem komposit harus dihitung kembali karena dalam daerah ini beton (yang mengalami tarik) harus diabaikan. Dalam daerah momen negatif biasanya harus disediakan tulangan tekan pada pelat beton.


(14)

B. Kuat Lentur Nominal

Kuat lentur nominal dari suatu komponen struktur komposit (untuk momen positif), menurut SNI 03-1729-2002 pasal 12.4.2.1 ditentukan sebagai berikut:

a. Untuk ℎ ��

1680

���

Mn kuat momen nominal yang dihitung berdasarkan distribusi tegangan plastis pada penampang komposit. ∅b = 0,85

b. Untuk ℎ ��

>

1680

���

Mn kuat momen nominal yang dihitung dengan menggunakan distribusi tegangan plastis (memperhitungkan pengaruh tumpuan sementara). Pada kondisi ini, kekuatan lentur batas penampang ditentukan oleh terjadinya leleh pertama. ∅b = 0,9

Kuat lentur nominal yang dihitung berdasarkan distribusi tegangan plastis, dikategorikan menjadi dua kasus sebagai berikut:

a. Sumbu netral plastis jatuh pada pelat beton

Dengan mengacu pada Gambar 2.3, maka besar gaya tekan C adalah:

C = 0,85 x fc′ x a x be (2.1)

Gaya tarik T pada profil baja adalah sebesar:

T = As x fy (2.2)

Dari keseimbangan gaya C = T, maka diperoleh

a =

As x fy

0,85 x fc′ x be


(15)

Kuat lentur nominal dapat dihitung dari Gambar 2.3:

Mn = C x d1 (2.4)

Mn = T x d1 (2.5)

Mn = As x fy x d

2+ ts − a

2 (2.6)

Gambar 2.3. Kuat lentur nominal berdasarkan distribusi tegangan plastis (sumbu netral plastis jatuh pada pelat beton)

Jika dari hasil perhitungan ternyata nilai a > ts , maka asumsi harus diubah. Hasil ini menyatakan bahwa pelat beton tidak cukup kuat untuk mengimbangi gaya tarik yang timbul pada profil baja.

b. Sumbu netral plastis jatuh pada profil baja

Apabila ke dalam blok tegangan beton, nilai a ternyata melebihi plat beton, maka distribusi tegangan dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 2.4. dan Gambar 2.5. Gaya tekan Cc yang berkerja pada beton adalah sebesar:

Cc = 0,85 . fc′ . be . ts (2.7)

Dari keseimbangan gaya, diperoleh hubungan:

T′ = Cc+ Cs (2.8)

Besarnya T′ sekarang lebih kecil daripada As . fy , yaitu:


(16)

Dengan menyamakan persamaan (2.8) dan (2.9) diperoleh: Cs =

As .fy−Cc

2 (2.10)

Atau dengan mensubstitusikan persamaan (2.7), diperoleh bentuk: Cs =As .fy−0,85 .fc′ .be .ts

2 (2.11)

Kuat lentur nominal diperoleh dengan memperhatikan Gambar 2.3:

Mn = Cc . d2′ + Cs . d2′′ (2.12)

Gambar 2.4. Kuat lentur nominal berdasarkan distribusi tegangan plastis (sumbu netral plastis jatuh pada pelat baja di flens)

Gambar 2.5. Kuat lentur nominal berdasarkan distribusi tegangan plastis (sumbu netral plastis jatuh pada pelat baja di web)


(17)

C. Pengenalan Eclipse IDE

Sejak berkurangnya standarisasi pengujian aplikasi pada android, membangun aplikasi pada operating system tersebut menjadi lebih mudah dan fleksibel di bandingkan dengan sebelumnya. Sehingga semakin banyak programmer-programmer baru yang lahir dengan beragam kreatifitas dalam mengembangkan aplikasi.

Gambar 2.6. Logo Eclipse Kepler

Dalam mengembangkan sebuah aplikasi, dibutuhkan software pendukung. Begitu pula dalam mengembangkan aplikasi pada android, memerlukan

software seperti Eclipse sebagai IDE (Integrated Development Evirontment) atau program komputer dengan beberapa fasilitas yang diperlukan dalam mengembangkan perangkat lunak. Beberapa keunggulan Eclipse sebagai pengembangan perangkat lunak sebagai berikut:

a. Eclipse tersedia secara bebas untuk merancang dan mengembangkan

android.

b. Eclipse merupakan IDE terpopuler, ini dapat terlihat pada banyaknya

developers yang menggunakan Eclipse sebagai IDE dalam pengembangan aplikasinya.


(18)

c. Eclipse memiliki pluginandroid.

d. Eclipse mendapatkan dukungan sebagai IDE pengembang android

dari google.

Eclipse pertama kali diluncurkan tanggal 21 juni 2004. Sejak itu,setiap tahun pada bulan juni diluncurkan versi baru dari eclipse. Umumnya, versi eclipse menggunakan nama yang berhubungan dengan astronomi.

Gambar 2.7. Tabel nama dan tanggal rilis setiap versi Eclipse Dalam mengembangkan aplikasi berbasis android menggunakan eclipse ada beberapa hal yang harus dipersiapkan antara lain spesifikasi hardware

dan instalansi software. Spesifikasi minimum hardware yang diperlukan sebagai berikut:

a. Sistem operasi yang dapat digunakan untuk menjalankan program

android, antara lain:

1. Windows XP (32 bit), Windows Vista (32 atau 64 bit), Windows 7 (32 atau 64 bit).

2. Mac OS X 10.5.8 atau yang lebih tinggi. 3. Linux.


(19)

b. Space hard disk yang diperlukan minimal adalah 500MB (selain JDK dan Eclipse).

Ada 2 instalansi software yang perlu disiapkan, antara lain: a. JDK (Java Development Kit)

b. Paket ADT 21.X.X (Android Development Tools) yang berisi SDK (Software Development Kit) android dan eclipse.

Berikut adalah bagian-bagian yang terdapat dalam IDE Eclipse yang akan digunakan dalam pemograman android.

a. Interface Eclipse merupakan tampilan dari Eclipse (Gambar 2.8.).

Gambar 2.8. Interface Eclipse

b. Menubar dan Toolbar

Gambar 2.9. Jendela Menubar dan Toolbar

Menubar merupakan bagian yang berisi menu serta submenu yang ada pad IDE Eclipse, digunakan untuk menjalankan eksekusi perintah


(20)

tertentu (Gambar 2.9.). Toolbar merupakan bagian yang berisi ikon-ikon perintah yang akan mempercepat melakukan eksekusi perintah pada eclipse (Gambar 2.9.).

c. Package Explorer

Package Explorer merupakan bagian yang berisi paket-paket aplikasi yang dibuat (Gambar 2.10.).

Gambar 2.10. Jendela Package Explorer

d. Outline

Outline merupakan bagian yang berisi widget yang digunakan didalam aplikasi (Gambar 2.11.).


(21)

Gambar 2.11. Jendela Outline

e. Console

Console merupakan bagian yang berisi informasi status program yang dijalankan. Jika terdapat eror maka pesan akan ditampilkan pada kotak ini (Gambar 2.12.).

Gambar 2.12. Jendela Console

f. Graphical Layout

Graphical Layout merupakan bagian editor grafik dimana dapat memasukkan widget serta mengaturnya secara visual (Gambar 2.13.).


(22)

Gambar 2.13. Jendela Graphical Layout

g. Pengenalan Package Explorer

Package Explorer yang berada pada panel di sebelah kiri workbench

merupakan panel hierarki element-element project java yang telah di buat. Package Explorer menampilkan semua project java yang pernah disimpan pada workspace pada folder-folder nama project. Di dalam folder tersebut, terdapat file jar, library, dan class dari project java yang diurutkan (Gambar 2.14.).

Gambar 2.14. Package Explorer Skripsi Toolbar

Package Explorer


(23)

Pada gambar tersebut (Gambar 2.8.) terdapat toolbar button yang dapat digunakan ketika mengakses Package Explorer.

Tabel 2.1. Deskripsi ikon milik Package Explorer

Ikon Deskripsi

Collaps all. Menampilkan semua node yang terdapat pada tree.

Link with editor. Link pilihan package explorer untuk editor aktif

View Menu. Menu-menu yang dapat digunakan dalam mengatur panel package explorer.

Minimize. Memperkecil tampilan panel package explorer. Maximize. Memperbesar tampilan panel package explorer

Penjelasan beberapa folder package explorer, antara lain: a. Android Manifest.xml

File konfigurasi pusat dari aplikasi. b. defalut.properties

Sebuah file hasil dari pengembangan aplikasi yang digunakan oleh eclipse dan plugin ADT. Jangan pernah mengubah/edit file ini.

c. Proguard.cfg

Sebuah file hasil dari pengembangan aplikasi yang digunakan oleh Eclipse, ProGuard, dan plugin ADT.

d. src/

merupakan direktori untuk file kode aplikasi utama yang didalamnya terdapat activity class yang berjalan ketika aplikasi diluncurkan menggunakan ikon aplikasi.


(24)

e. res/

Berisikan beberapa sub-directori untuk sumber daya aplikasi berupa pewarnaan, dimensi, string, dan lainnya. Berikut ini adalah isi dari res/:

1. /res/drawable-hdpi/

Merupakan direktori untuk drawable-object (seperti bitmap) yang dirancang untuk layar high-density (hdpi). Sedangkan direktori drawable lainnya mengandung aset yang dirancang untuk kepadatan layar lainnya.

2. layout/

merupakan direktori file yang mendefinisikan antarmuka pengguna aplikasi.

3. values/

merupakan direktori untuk berbagai file XML lain yang berisi sumber daya seperti string dan definisi warna.

Cara melakukan setting layout pada package explorer. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Pada package explorer di direktori res/  layout  activity_main.xml hingga muncul tampilan seperti pada gambar 2.15.

b. Pada tampilan tersebut, membuat kalimat “ Hello Word! ” dengan menggunakan textview yang berada pada from widgets (disebelah kiri workbench). Caranya dengan menarik textview dari form widgets, dan menaruh textview tersebut di layout.


(25)

Gambar 2.15. Cara membuat textview “ Hello World! “ c. Merubah textview menjadi “ Hello Word ! “ dengan cara klik

kanan pada textview  edit text. Menganti tulisan textview menjadi “ Hello Word ! “ ok (Gambar 2.16).

a. Tampilan edit text b. Hasil dari edit text Gambar 2.16. tampilan edit text dan hasilnya edit text d. Ada satu lagi cara mengganti tampilan textview tersebut yaitu

dari graphical layout ke activity_main.xml yang berada di bawah

workbench (gambar 2.16.b).

e. Pada gambar 2.17 saat tulisan didalam perintah android:text=”Hello World!” diganti, maka hasil di layout


(26)

berubah. Jika perintah android:text=”Hello World!” menjadi android:text=”Hello Android!”

Gambar 2.17. activity_main.xml dengan android:text=”Hello World!”

Gambar 2.18. activity_main.xml dengan android:text=”Hello Android!”


(27)

III. METODE PENELITIAN

A. Analisis Kuat Lentur Nominal Balok Komposit Berbasis Android

Analisis dari pembuatan program berbasis android ini didasari secara teoritis dari perhitungan kuat lentur nominal balok komposit. Pada analisis ini diperlukan input data berupa tebal beton, profil IWF, mutu bahan, beban hidup, beban mati, panjang bentang, jarak antar balok.

Gambar 3.1. Objek Penelitian 1. Tebal beton

Suatu balok komposit memiliki tebal beton yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing dalam suatu perencanaan. Input data yang diperlukan hanya tebal beton yang digunakan.


(28)

2. Profil IWF

Untuk profil IWF, data-data yang di butuhkan adalah berupa b (panjang profil IWF), d (tinggi profil IWF), tw (tebal web), tf (tebal flens) dan As (luas penampang) pada input data.

3. Mutu bahan

Balok beton dan baja memiliki mutu bahan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan untuk perencanaan. Mutu bahan inilah yang diperlukan pada pengisian data, program berbasis android yang berkaitan dengan perhitungan kuat lentur nominal. Mutu bahan beton (f’c) dan mutu bahan baja (fy) yang hanya digunakan dalam perhitungan kuat lentur nominal.

4. Beban mati dan beban hidup

Pada umumnya struktur profil IWF pada proses perencanaan memiliki kombinasi pembebanan beban mati dan beban hidup. Kombinasi pembebanan ini, yang akan menentukan momen ultimit yang diperlukan untuk merencanakan balok komposit tersebut. Dalam penelitian kali ini beban mati dan beban hidup yang diperlukan dalam

input data pada program berbasis android. Gambar 3.2. 5. Panjang bentang dan jarak antar balok

Panjang bentang dan jarak antar balok dari balok komposit sangatlah diperlukan dalam input data program ini. Dalam penelitian ini input

data ini sangat diperlukan untuk mendapatkan momen ultimit penampang yang akan direncanakan.


(29)

Gambar 3.2. Bentuk tumpuan objek penelitian. ( A ) Tumpuan Sendi-Rol, ( B ) Tumpuan Sendi-Rol (dengan perancah), ( C ) Tumpuan Jepit-Jepit, dan ( D ) Tumpuan Jepit-Jepit (dengan perancah).

B. Alat dan Bahan

1. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Materi mengenai contoh perhitungan dan rumus perhitungan kuat lentur nominal balok komposit.

b. Bahasa pemrograman java. 2. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Komputer atau laptop

Sebagai perangkat keras yang digunkan untuk pembuatan program perhitungan kuat lentur nominal balok komposit. Dalam penelitian ini saya menggunakan komputer dengan Processor Intel Core i5,


(30)

b. Mouse dan keyboard

c. Perangkat lunak

Perangkat lunak atau software yang dipakai dalam perancangan program perhitungan kuat lentur nominal balok komposit adalah program eclipse.

d. Smartphone berbasis Android.

C. Metode Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode studi pustaka dan metode pengembangan perangkat lunak.

1. Metode Studi Pustaka

Melakukan kajian teori yang mendukung pelaksanaan penelitian ini, yaitu dengan membaca buku yang berkaitan dengan perhitungan kuat lentur nominal balok komposit.

2. Metode pengembangan perangkat lunak

Dalam metode pengembangan perangkat lunak memiliki beberapa proses, yaitu meliputi analysis, design, coding, dan testing.

a. Analysis

Merupakan tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembangunan system aplikasi pengolahan program eclipse.

b. Design

Tahap penerjemahan dari data yang di analisis kedalam bentuk yang mudah dan dimengerti dan diinginkan oleh user. Gambar 3.3.


(31)

Gambar 3.3. Desain balok komposit yang di gunakan. ( A ) Desain balok komposit, ( B ) Tumpuan Rol, ( C ) Tumpuan Sendi-Rol (dengan perancah), ( D ) Tumpuan Jepit-Jepit, dan ( E ) Tumpuan Jepit-Jepit (dengan perancah).

c. Coding

Tahap penerjemahan dari data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu, dalam penelitian ini menggunakan bahasa pemograman java.

d. Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.


(32)

D. Diagram Alir Penelitian

Di bawah ini menjelaskan tentang diagram alir untuk proses pelaksanaan penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Diagram alir pelaksanaan penelitian

Dibawah ini menjelaskan tentang diagram alir untuk proses mendesain penampang komposit yang dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Selesai

Design Tampilan Form Eclipse

Analysis

Study Pustaka

Coding

Mulai

tidak

ya Test

Mulai

Data-data :

ts, Profil IWF dan Mutu bahan (f’c dan fy), Beban hidup (qu), Beban mati (ql), Panjang bentang (L), Jarak antar balok (Bo)


(33)

Mu = 1,4 Md Mu = 1,2 Md + 1,6 Ml Mencari nilai Mu (Momen Ultimit)

Atau

Mu = As perlu x ∅ x fy x d

2+ ts − a 2 Mu = As perlu x ∅ x fy x

d 2+

7 8ts

As perlu = Mu

∅ x fy x d2+78ts Mengasumsikan nilai a =1

4 . ts , maka nilai Mu

Menjadi

Nilai As perlu

Jika nilai As perlu > As profil IWF

Ganti Profil Yang Sesuai

Jika nilai As perlu ≤As profil IWF

Mencari nilai Lebar Efektif Balok ( be ) be =

L

4 atau be = bo Pilih yang minimum

B

A


(34)

a = As x fy 0,85 x fc′ x be

Asumsikan nilai a jatuh di pelat beton

Jika nilai a≤ts Jika nilai a > �

d1 = d

2+ ts − a 2 Mencari Nilai d1

Cc = 0,85 . fc′ . be . ts Cs = As . fy −Cc

2

Mencari Nilai Cc dan Cs

Mn = T x d1

Mn = 0,85 x fc′ x a x be x d

2+ ts − a 2 Mn = As x fy x

d

2+ ts − a 2 Mencari Nilai Mn

Mn = C x d1

df = Cs b x fy Mencari nilai df

Jika nilai df ≤ tf

Jika nilai df > tf

y = Asx

d

2−df x b x d− df

2 As−( df x b ) Mencari nilai Jarak titik berat bagian tarik penampang baja ( y )

E

C


(35)

Gambar 3.5. Diagram alir mendesain balok penampang komposit

y = Asx

d

2−tf x b x d− tf

2 −( df−tf x tw x d−tf − df−tf

2 )

As− tf x b –( df−tf x tw) Mencari nilai Jarak titik berat bagian tarik

penampang baja ( y )

F

D

E

Mencari nilai lengan momen gaya tekan batas beton dan baja

( d2′ ) dan ( d2′′ ) d2′ = d +ts

2 −y dan

d2′′ = d−y−df

2

Mn = Cc . d2′ + Cs . d2′′ Mencari Nilai Mn

Mencari nilai lengan momen gaya tekan batas beton dan baja

( d2′ ) dan ( d2′′ ) d2′ = d +ts

2 −y dan

d2′′ = d−y−df

2

Mn = Cc . d2′ + Cs . d2′′ Mencari Nilai Mn

Jika Nilai

∅Mn Mu

B

Ya

Tidak

Penampang Aman


(36)

E. Diagram Alir Pemrograman

Di bawah ini menjelaskan tentang diagram alir untuk proses pemrograman Eclipse berbasis android yang dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Tidak

Gambar 3.6. Diagram Alir Program Mulai

- Manual kuat lentur nominal balok komposit - Studi / Pemodelan :

a. Bentuk Balok Komposit b. Data profil IWF

- Input data tebal balok ( ts ) - Input mutu bahan ( f 'c dan fy )

- Input beban mati, hidup, panjang bentang, dan jarak antar balok ( qu, ql, L, dan Bo )

Coding model dan proses perhitungan balok komposit

Pembuatan Program perhitungan balok

Validasi Program

Memindahkan hasil file .apk keAndroid

Selesai Ya


(37)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian didapat kesimpulan sebagai berikut :

1.

Dengan dibuatnya program kuat lentur balok komposit, perhitungan nilai-nilai kuat lentur balok komposit menjadi lebih mudah dan cepat.

2. Perhitungan dengan program ini dapat dilakukan dengan sangat cepat, dibandingkan dengan perhitungan manual.

3. Dengan adanya suatu rumus pasti sebuah analisis perhitungan, maka dengan rumus-rumus tersebut dapat dituangkan ke dalam bahasa pemrograman yang akan mempermudah perhitungan selanjutnya dengan cepat dan tidak memerlukan waktu lama.

Program ini lebih mudah untuk dipakai oleh banyak orang karena untuk menggunakannya hanya perlu mengakses program tersebut melalui PC/Laptop dan juga mobile phone berbasis Android.

B. Saran

1. Dengan adanya program ini diharapkan nantinya akan ada lagi pengembangan dan penambahan program dengan bahasa java ini, khususnya dibidang teknik sipil.


(38)

2. Penulis mengharapkan ke depannya program eclipse dapat mengembangkan perangkat lunak agar pengguna lebih flexible dalam hal memilih contoh-contoh soal program yang diinginkan.

3. Penulis mengharapkan dengan pengembangan program eclipse ini banyak yang berminat untuk menciptakan karya anak bangsa yang mempunyai nama di internasional yang dapat menyaingi program-program yang sudah banyak beredar di dunia konstruksi.

Diharapkan bagi para pengguna menjadikan program kuat lentur balok komposit ini sebagai tempat belajar, khususnya untuk mahasiswa.


(39)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

DAFTAR ISI ...ii

DAFTAR TABEL ...iii

DAFTAR GAMBAR ...iv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...2

C. Batasan Masalah ...2

D. Tujuan Penelitian ...3

E. Manfaat Penelitian ...3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Struktur Komposit ...4

B. Kuat Lentur Nominal ...9

C. Pengenalan Eclipse IDE ...12

BAB III. METODE PENELITIAN A. Analisis Kuat Lentur Nominal Balok Komposit Berbasis Android ...21

B. Alat dan Bahan ...24

C. Metode Penelitian ...25


(40)

E. Diagram Alir Pemrograman ...31

BAB IV. HASIL PEMBAHASAN A. Kuat Lentur Nominal Balok Komposit ...32

B. Analisis Program ...39

C. Design Program ...40

D. Coding Program ...66

E. Testing Program ...91

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...100

B. Saran ...100 DAFTAR PUSTAKA


(41)

DAFTAR PUSTAKA

Akbarul, Arif. 2013. Live Coding! 9 Aplikasi Android buatan sendiri. Andi Publisher. Yogyakarta.

Anonim, 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2874-2002). Badan Standarisasi Nasional.

Anonim, 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002). Departemen Pekerjaan Umum.

Satyaputra, Alfa. 2014. Beginning Android Programming with ADT Bundle.

Gramedia. Jakarta.

Setiawan, Agus. 2008. Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD. Erlangga. Jakarta.

Universitas Lampung. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Unila Offset. Bandar Lampung.

Winarno, Edy. 2011. Membuat Sendiri Aplikasi Android untuk Pemula. Gramedia. Jakarta.


(42)

ABSTRACT

ANALYSIS NOMINAL FLEXURAL STRENGTH COMPOSITE

BEAM USING BASED ANDROID PROGRAM

By

RIFKI ANANDA SAPUTRO

Composite beam is a combination of concrete and steel profiles. Nominal flexural strength analysis of composite cross-section can be calculated manually, but it takes a long time or are not efficient when calculating the nominal flexural strength analysis of composite beams. In this study, it can be a formulation of the problem is how to apply the analysis to the nominal flexural strength composite into android-based programs. The purpose of this study in this thesis is to simplify the calculation of the nominal flexural strength analysis of composite beams using android based application program. Object-based research to create a program that profiles IWF android with concrete (composite beam).

In the implementation of this study using two methods: the method of literature study (study of theory) and methods of software development (analysis, design, coding, and testing).

This program has been tested with manual calculations that show the results accordingly. From the test results indicate that the ease of use of program-based program that android is more simple and easy to use in the field.


(43)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sidomulyo, Lampung Selatan pada tanggal 24 Februari 1992, sebagai anak pertama dari Bapak Irsyad Hidayattullah dan Ibu Lidya Purnamawati. Penulis memiliki dua saudara laki-laki bernama Renaldi Dwi Wicaksono dan Raka Mirza Juliansyah.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN Pertiwi Teladan Kota Metro diselesaikan pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 3 Kota Metro diselesaikan pada tahun 2007, Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Kartikatama Kota Metro diselesaikan pada tahun 2010.

Tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiwa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unila melalui jalur PMKA/ PKAB. Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten Dosen mata kuliah Hidrolika, Hidrologi, Struktur Beton I, Struktur Beton II, Struktur Kayu, Teknologi Bahan, Mekanika Bahan, Analisa Struktur II, dan Struktur Baja II. Penulis aktif dalam organisasi FOSSI FT Unila serta HIMATEKS Unila. Pada tahun 2013, penulis melakukan kerja praktik di proyek pembangunan Mall Bintaro Xchange Jl. Tegal Rotan, CBD Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, serta melakukan Kerja Kuliah Nyata (KKN) di Desa Hurun Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran.


(44)

Alhamdulillahirabbil’alamiin

Akhirnya aku sampai ketitik ini, terima kasihya Rabb engkau hadiahkan

sepercik keberhasilan ini

Kupersembahkan karya kecil ini

Untuk yang pertama penyemangat hidupku kedua orang tuaku tercinta yang

telah membesarkan aku dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan

kesabaran.

Terima kasih banyak atas segala motivasi dan dukungannya baik moril maupun

materil Papa dan Mamaku tercinta Irsyad Hidayattullah dan Lidya

Purnamawati, Adik-adikku tersayang Renaldi Dwi Wicaksono dan Raka

Mirza Juliyansyah, Serta keluarga besarku

Teman-teman dekatku Andhy Yusuf, Fajar Dewantara, Valde, Dennis, Gatot,

Teddy, Dwi Kumala, Rizky Amalia, Atma Rahmaniah Jaiz, Aga Ari Wahyudi,

Dedy Dwi Pujiyanto, Dian Setiawan, Fransiskus Afrie Adi Saputra, Fitria

Insyafitri, Krisna

terima kasih banyak atas bantuan dan semangatnya

Dan teman-teman seperjuangan angkatan 2010 yang tak bias tersebutkan

namanya satu persatu terima kasih banyak.


(45)

SANWACANA

Puji syukur mutlak milik Allah swt. karena atas rahmat, karunia, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS KUAT LENTUR NOMINAL BALOK KOMPOSIT MENGGUNAKAN PROGRAM BERBASIS ANDROID“ sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Sipil di Universitas Lampung.

Pada penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak. Prof. Dr. Suharno, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung.

2. Bapak Ir. Idharmahadi Adha, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung.

3. Bapak Suyadi, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Utama atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Ir.Ahmad Zakaria, M.T., Ph.D selaku Dosen Pembimbing Kedua atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.


(46)

skripsi ini.

6. Bapak Ir. Ahmad Zakaria, M.T., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Akademik. 7. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Sipil yang telah membimbing dan

memberikan ilmu yang bermanfaat.

8. Kedua orang tuaku Bapak Irsyad Hidayattullah dan Ibu Lidya Purnamawati tercinta dan kedua adikku Renaldi Dwi Wicaksono dan Raka Mirza Juliyansyah yang sudah menjadi charger dalam mengisi semangatku.

9. Teman-teman saya selalu memberi semangat saya dalam skripsi ini Andhy Yusuf, Fajar Dewantara, Valde, Dennis, Gatot, Teddy, Dwi Kumala, Darmawan, Rizky Amalia, Atma Rahmaniah Jaiz, Aga Ari Wahyudi, Dedy Dwi Pujiyanto, Dian Setiawan, Fransiskus Afrie Adi Saputra, Fitria Insyafitri , M Krisna Bagus Hidayat, dan Mas Adi.

10. Untuk Yumna Cici Olyvia yang telah memberi semangat dalam mengerjakan skripsi saya ini.

11. Untuk Tim Lomba KJI, Rancang Kuda-Kuda UGM V dan VI, Sapto Nugroho, Lidya T.M. Sinaga, Suhardi, Oktario Eko Hidayat, Yumna Cici Olyvia, Prasetio Putro Prabowo, Lintang Kurnia Aridini, Sella Anggraini, Wahyu Indarto, dan Arief Rahmat yang telah memberi semangat lomba yang berskala nasional.

12. Untuk Tim Kerja Praktik saya di mall Bintaro Jaya Xchange Dian Setiawan dan Rosmawati yang telah melaksanakan kerja praktik di wilayah Tanggerang Jakarta Selatan.


(47)

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun di kemudian hari. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung, September 2014 Penulis,


(48)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Deskripsi ikon milik package explorer ...18 Tabel 4.1. Perbandingan perhitungan manual dengan perhitungan program...99


(49)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. (a) Lantai jembatan komposit dengan penghubung geser,

(b) Balok baja yang diselubungi beton,

(c) Lantai komposit gedung dengan penghubung geser ...5

Gambar 2.2. Pelat lantai komposit dengan pelat baja gelombang ...7

Gambar 2.3. Kuat lentur nominal berdasarkan distribusi tegangan plastis (sumbu netral plastis jatuh pada pelat beton) ...10

Gambar 2.4. Kuat lentur nominal berdasarkan distribusi tegangan plastis (sumbu netral plastis jatuh pada pelat baja di flens) ...11

Gambar 2.5. Kuat lentur nominal berdasarkan distribusi tegangan plastis (sumbu netral plastis jatuh pada pelat baja di web) ...11

Gambar 2.6. Logo eclipse kepler ...12

Gambar 2.7. Tabel nama dan tanggal rilis setiap versi eclipse ...13

Gambar 2.8. Interface eclipse ...14

Gambar 2.9. Jendela menubar dan toolbar ...14

Gambar 2.10. Jendela package explorer ...15

Gambar 2.11. Jendela outline ...16

Gambar 2.12. Jendela console ...16

Gambar 2.13. Jendela graphical layout ...17


(50)

Gambar 2.17. activity_main.xml dengan android:text=”Hello World!” ...21

Gambar 2.18. activity_main.xml dengan android:text=”Hello Android!” ...21

Gambar 2.19. hasil perubahan melalui activity_main.xml ...21

Gambar 3.1. Objek penelitian ...22

Gambar 3.2. Bentuk tumpuan objek penelitian (A)Tumpuan sendi-rol (B)Tumpuan sendi-rol (dengan perancah) (C)Tumpuan jepit-jepit (D)Tumpuan jepit-jepit (dengan perancah) ...24

Gambar 3.3. Desain balok komposit yang digunakan (A)Desain balok komposit (B)Tumpuan sendi-rol (C)Tumpuan sendi-rol (dengan perancah) (D)Tumpuan jepit-jepit (E) Tumpuan jepit-jepit (dengan perancah) ...26

Gambar 3.4. Diagram alir pelaksanaan penelitian ...27

Gambar 3.5. Diagram alir mendesain balok penampang komposit ...30

Gambar 3.6. Diagram alir program ...31

Gambar 4.1. Soal struktur komposit ( � ≤ � ) ...39

Gambar 4.2. Soal struktur komposit ( � >� ) ...40

Gambar 4.3. Jendela new android application ...41


(51)

Gambar 4.7. Jendela blank activity ...43

Gambar 4.8. Jendela tampilan awal project ...43

Gambar 4.9. Bagan alir tampilan project ...43

Gambar 4.10. Desain layout menu ...44

Gambar 4.11. Jendela outline project ...45

Gambar 4.12. Desain layout pilihan ...46

Gambar 4.13. Jendela outline project ...46

Gambar 4.14. File layout perencanaan1.xml ...47

Gambar 4.15. Layout perencanaan1 di graphical layout ...55

Gambar 4.16. File layout perencanaan2.xml ...56

Gambar 4.17. Layout perencanaan2 di graphical layout ...66

Gambar 4.18. Tampilan file KompositProject.java ...67

Gambar 4.19. Package Explorer ...67

Gambar 4.20. Hasil running program ...93

Gambar 4.21. Program yang sudah di install di android ...94

Gambar 4.22. Program balok komposit saat pilihan profil standar ...94

Gambar 4.23. Program balok komposit saat pilihan profil custom ...95

Gambar 4.24. Soal struktur komposit ( � ≤ � ) ...96

Gambar 4.25. Input data program berbasis android ...96


(1)

5. Bapak Bayzoni, S.T., M.T. selaku Penguji Utama pada ujian skripsi. Terimakasih untuk masukan dan saran-saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Ir. Ahmad Zakaria, M.T., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Akademik. 7. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Sipil yang telah membimbing dan

memberikan ilmu yang bermanfaat.

8. Kedua orang tuaku Bapak Irsyad Hidayattullah dan Ibu Lidya Purnamawati tercinta dan kedua adikku Renaldi Dwi Wicaksono dan Raka Mirza Juliyansyah yang sudah menjadi charger dalam mengisi semangatku.

9. Teman-teman saya selalu memberi semangat saya dalam skripsi ini Andhy Yusuf, Fajar Dewantara, Valde, Dennis, Gatot, Teddy, Dwi Kumala, Darmawan, Rizky Amalia, Atma Rahmaniah Jaiz, Aga Ari Wahyudi, Dedy Dwi Pujiyanto, Dian Setiawan, Fransiskus Afrie Adi Saputra, Fitria Insyafitri , M Krisna Bagus Hidayat, dan Mas Adi.

10. Untuk Yumna Cici Olyvia yang telah memberi semangat dalam mengerjakan skripsi saya ini.

11. Untuk Tim Lomba KJI, Rancang Kuda-Kuda UGM V dan VI, Sapto Nugroho, Lidya T.M. Sinaga, Suhardi, Oktario Eko Hidayat, Yumna Cici Olyvia, Prasetio Putro Prabowo, Lintang Kurnia Aridini, Sella Anggraini, Wahyu Indarto, dan Arief Rahmat yang telah memberi semangat lomba yang berskala nasional.

12. Untuk Tim Kerja Praktik saya di mall Bintaro Jaya Xchange Dian Setiawan dan Rosmawati yang telah melaksanakan kerja praktik di wilayah Tanggerang Jakarta Selatan.


(2)

13. Teman-teman Teknik Sipil khususnya angkatan 2010 yang sudah banyak membantu dan memberi semangat.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun di kemudian hari. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung, September 2014 Penulis,


(3)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Deskripsi ikon milik package explorer ...18 Tabel 4.1. Perbandingan perhitungan manual dengan perhitungan program...99


(4)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. (a) Lantai jembatan komposit dengan penghubung geser,

(b) Balok baja yang diselubungi beton,

(c) Lantai komposit gedung dengan penghubung geser ...5

Gambar 2.2. Pelat lantai komposit dengan pelat baja gelombang ...7

Gambar 2.3. Kuat lentur nominal berdasarkan distribusi tegangan plastis (sumbu netral plastis jatuh pada pelat beton) ...10

Gambar 2.4. Kuat lentur nominal berdasarkan distribusi tegangan plastis (sumbu netral plastis jatuh pada pelat baja di flens) ...11

Gambar 2.5. Kuat lentur nominal berdasarkan distribusi tegangan plastis (sumbu netral plastis jatuh pada pelat baja di web) ...11

Gambar 2.6. Logo eclipse kepler ...12

Gambar 2.7. Tabel nama dan tanggal rilis setiap versi eclipse ...13

Gambar 2.8. Interface eclipse ...14

Gambar 2.9. Jendela menubar dan toolbar ...14

Gambar 2.10. Jendela package explorer ...15

Gambar 2.11. Jendela outline ...16

Gambar 2.12. Jendela console ...16

Gambar 2.13. Jendela graphical layout ...17


(5)

Gambar 2.15. Cara membuat textview “ Hello World “ ...20

Gambar 2.16. Tampilan edit text dan hasilnya edit text ...20

Gambar 2.17. activity_main.xml dengan android:text=”Hello World!” ...21

Gambar 2.18. activity_main.xml dengan android:text=”Hello Android!” ...21

Gambar 2.19. hasil perubahan melalui activity_main.xml ...21

Gambar 3.1. Objek penelitian ...22

Gambar 3.2. Bentuk tumpuan objek penelitian (A)Tumpuan sendi-rol (B)Tumpuan sendi-rol (dengan perancah) (C)Tumpuan jepit-jepit (D)Tumpuan jepit-jepit (dengan perancah) ...24

Gambar 3.3. Desain balok komposit yang digunakan (A)Desain balok komposit (B)Tumpuan sendi-rol (C)Tumpuan sendi-rol (dengan perancah) (D)Tumpuan jepit-jepit (E) Tumpuan jepit-jepit (dengan perancah) ...26

Gambar 3.4. Diagram alir pelaksanaan penelitian ...27

Gambar 3.5. Diagram alir mendesain balok penampang komposit ...30

Gambar 3.6. Diagram alir program ...31

Gambar 4.1. Soal struktur komposit ( � ≤ � ) ...39

Gambar 4.2. Soal struktur komposit ( � >� ) ...40

Gambar 4.3. Jendela new android application ...41


(6)

Gambar 4.5. Jendela configure launcher icon ...42

Gambar 4.6. Jendela create activity ...42

Gambar 4.7. Jendela blank activity ...43

Gambar 4.8. Jendela tampilan awal project ...43

Gambar 4.9. Bagan alir tampilan project ...43

Gambar 4.10. Desain layout menu ...44

Gambar 4.11. Jendela outline project ...45

Gambar 4.12. Desain layout pilihan ...46

Gambar 4.13. Jendela outline project ...46

Gambar 4.14. File layout perencanaan1.xml ...47

Gambar 4.15. Layout perencanaan1 di graphical layout ...55

Gambar 4.16. File layout perencanaan2.xml ...56

Gambar 4.17. Layout perencanaan2 di graphical layout ...66

Gambar 4.18. Tampilan file KompositProject.java ...67

Gambar 4.19. Package Explorer ...67

Gambar 4.20. Hasil running program ...93

Gambar 4.21. Program yang sudah di install di android ...94

Gambar 4.22. Program balok komposit saat pilihan profil standar ...94

Gambar 4.23. Program balok komposit saat pilihan profil custom ...95

Gambar 4.24. Soal struktur komposit ( � ≤ � ) ...96

Gambar 4.25. Input data program berbasis android ...96