55
Hal ini cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan kecintaan generasi muda terhadap Islam.
Kegiatan yang cukup besar yang pernah diadakan di Tarutung adalah MTQ Musabaqah Tilawatil Qur’an, yaitu perlombaan membaca Al-Qur’an tingkat daerah
Sumatera Utara yang diadakan pada tahun 1980. Pada saat itu Kabupaten Tapanuli Utara ditunjuk sebagai tuan rumah untuk kegiatan ini. Hal ini cukup membuktikan
juga bahwa Islam di Tarutung sudah sedemikian baik perkembangannya. Memang kegiatan itu cakupannya adalah untuk wilayah Tapanuli Utara sebagai tuan rumah.
Tetapi yang dijadikan tempat adalah kota Tarutung, di samping karena merupakan ibu kota kabupaten, juga memang pada saat itu Islam sudah semakin tampak di
Tarutung. Setelah itu kegiatan yang serupa juga sering dilaksanakan, namun dalam tingkat kabupaten. Banyak juga peserta-peserta yang berasal dari Tarutung.
Kegiatan demikian selain untuk perlombaan juga salah satu cara untuk lebih menanamkan Islam ke dalam diri para generasi muda, sebab kebanyakan peserta yang
terlibat adalah generasi muda, generasi yang nantinya akan melanjutkan tongkat estafet agama Islam di Tarutung, agama yang merupakan kaum minoritas di sana.
4.3 Pendidikan Agama Islam Syiar Islam
Pendidikan dalam arti kata yang luas bermakna merubah dan memindahkan nilai kebudayaan kepada setiap individu dalam masyarakat. Proses pemindahan nilai-
nilai yang dimaksud dapat dilakukan dengan berbagai jalan, salah satunya adalah melalui proses pengajaran. Pengajaran yang berarti pemindahan pengetahuan dari
Universitas Sumatera Utara
56
seseorang yang mempunyai pengetahuan kepada individu lain yang belum mengetahui.
59
Pendidikan agama Islam dimulai dari tingkat dini, dari usia anak-anak. Anak- anak banyak yang belajar mengaji dan belajar agama, baik dari tempat pengajian atau
sekolah agama seperti madrasah maupun belajar di rumah-rumah guru mengaji. Mereka yang belajar di rumah-rumah guru mengaji biasanya rutin mengaji setiap
hari selepas sholat maghrib. Tempat-tempat mengaji seperti ini cukup efektif untuk lebih memahami ajaran
agama Islam. Bahwa Islam itu bukan hanya sekedar sholat lima waktu saja, tetapi juga memiliki hukum dan aturan yang harus ditaati.
Islam sebagai agama yang lahir di tanah Arab kental dengan nuansa Arabnya, baik dari bacaan sholat dan juga kitab sucinya. Umat Islam diwajibkan membaca
kitab suci Al-Quran. Al-Quran ditulis dalam tulisan Arab, untuk itu dari usia dini anak-anak diajarkan bagaimana membaca huruf Arab, yaitu huruf yang ada dalam Al-
Quran. Pedidikan Islam merupakan kebutuhan mutlak untuk dapat melaksanakan
ajaran Islam sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. Sumber-sumber Islam dan pendidikan Islam itu sama, yakni Al-Quran dan Sunnah Rasul.
60
59
Hasan Langgulung, Pendidikan Dan Peradaban Islam, Jakarta:Pustaka Al Husna, 1985, hal 3.
Oleh sebab itu sangat penting bagi setiap orang yang beragama Islam untuk dapat membaca dan
memahami isi kandungan Al-Quran. Itulah sebabnya banyak ulama-ulama yang dapat
60
Abdurrahman an-Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam. Bandung:CV. Diponegoro, 1989, hal. 41.
Universitas Sumatera Utara
57
memahami isi kandungan Al-Quran kemudian menyebarkannya kepada sesama Islam dalam bentuk ceramah-ceramah agama.
Cukup sulit memang mengajarkan kepada anak-anak tentang Islam dan kitab sucinya jika tidak dilakukan dengan pengamalan langsung. Peran orang tua sangat
penting dalam hal ini, dan cukup penting adalah peran tempat-tempat pendidikan agama Islam, tempat di mana ilmu tentang Islam itu diajarkan. Keberadaan tempat
pendidikan ini juga harus didukung oleh umatnya. Di Tarutung masyarakat Islam mendirikan sebuah madrasah Al-Falah, sebuah madrasah yang didirikan karena
keinginan masyarakat Islam Tarutung yang sangat kuat untuk mengajarkan agama Islam kepada generasi muda dari usia dini.
Proses pengajaran dapat dilakukan di mana saja, maksudnya bukan hanya di bangku sekolah, melainkan dapat dilakukan dalam pergaulan sehari-hari. Jika
dikaitkan dengan kehidupan masyarakat Islam di Tarutung, maka pendidikan Islam yang dimaksud pada awalnya dilakukan melalui ceramah-ceramah agama. Salah satu
tempat yang dijadikan untuk tempat berkumpul dan menyalurkan pengetahuan tersebut adalah mesjid.
Mesjid adalah pusat bagi mereka yang beragama Islam dalam berlindung kepada Allah, dan memohon ketenteraman, kekuatan serta pertolongan kepada-
Nya.
61
61
Abdurrahman an-Nahlawi, ibid, hal 190.
Ada beberapa mesjid yang berdiri di Tarutung. Mesjid inilah yang sering dijadikan tempat untuk menimba ilmu keislaman melalui ceramah-ceramah agama
dan juga pengajian Al-Quran. Sejak masa Rasulullah, mesjid sudah dijadikan sebagai markas pendidikan, tempat umat Islam diajarkan membaca dan menulis dan juga
Universitas Sumatera Utara
58
tempat untuk memperoleh pengetahuan Islam, hingga masa sekarang pun hal yang sama masih tetap dilakukan, di samping didirikannya tempat-tempat pendidikan
dalam bentuk sekolah. Peran ulama ataupun para guru agama sangat diperlukan. Guru agama yang ada
di Tarutung pada awalnya masih berasal dari luar Tarutung. Pada tahun 1970-an banyak guru agama yang datang ke Tarutung. Mereka datang sebagai guru yang
berstatus Pegawai Negeri Sipil, yang ditugaskan atau ditempatkan di Tarutung. Pendidikan Islam juga merupakan media sosial yang memantulkan jiwa
falsafah Islam di satu pihak, dan media inilah yang melaksanakan falsafah tersebut di pihak yang lain. Nabi Muhammad S.A.W. telah memberi perhatian besar kepada
pendidikan semenjak tahun-tahun pertama kebangkitan Islam dengan menyuruh agar mengajarkan menulis dan membaca. Sebelum abad ke-2 Hijriah bermula di seluruh
pelosok masyarakat Islam telah berdiri media-media pendidikan berupa surau-surau tempat mengajar kanak-kanak dan sekolah-sekolah tempat mengajar orang-orang
dewasa. Dengan ini peradaban Islam semakin berkembang oleh sebab sistem yang relevan dan tersebar luas ini. Pendidikan ini memantulkan semangat Islam.
62
Semangat Islam yang tersebar di Tarutung dimulai dari mesjid-mesjid dan tempat pengajian. Tempat pengajian dan pendidikan Islam dalam hal ini adalah
madrasah Al-Falah, yaitu sebagai tempat yang dimaksudkan untuk mengajarkan Islam kepada generasi muda yang ada di Tarutung dan sekitarnya.
Pada awalnya pemuka agama yang ada di Tarutung ingin mendirikan sebuah tempat belajar agama atau madrasah berlokasi di dekat mesjid Raya atau tepatnya di
62
Hasan Langgulung, op.cit, hal 28.
Universitas Sumatera Utara
59
sebelah mesjid, sebuah mesjid yang berada di Komplek Mesjid, kawasan di mana sebagian besar masyarakat Islam di Tarutung bermukim. Namun karena alasan
tertentu, maka lokasi tempat belajar menjadi di tempat lain, bukan di sebelah mesjid Raya tetapi masih dalam kawasan Komplek mesjid, berjarak kurang lebih 100 meter.
Pendidikan yang ada di Al-Falah dimulai dari usia dini, yaitu dalam bentuk Taman Kanak-kanak TK. TK Al-Falah berdiri pada awal tahun 1980-an. Di samping
mendirikan TK, ada juga sebuah madrasah diniah yang didirikan, tempat untuk anak- anak setingkat Sekolah Dasar belajar agama dan mengaji di Al-Falah.
Sebuah Madrasah Aliah juga pernah berdiri di Yayasan Al-Falah, sebuah tingkatan sekolah setingkat SLTA. Namun hal ini tidak bertahan lama, karena
kemudian Madrasah Aliah yang ada di Al-Falah inipun akhirnya tutup karena tidak adanya lagi murid yang mendaftar. Mereka lebih memilih ke Madrasah Aliah Negeri
yang pada saat itu dibuka di tempat lain, di luar Tarutung. Walaupun dalam perjalanannya Yayasan Al-Falah ini terbilang tidak begitu
pesat, namun hal yang terpenting adalah bahwa Yayasan Al-Falah merupakan simbol dari pendidikan Islam yang ada di Tarutung. Sebuah tempat yang didirikan untuk
mengajarkan kepada generasi muda tentang agama Islam, agar generasi muda lebih bisa memahami Islam. Ini adalah bukti di mana Islam telah berkembang dengan baik
di Tarutung karena sudah sampai pada tahap bidang pendidikan Islam.
Universitas Sumatera Utara
60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan