kelas barang 01; Menyatakan batal pendaftaran merek dagang SP-36, Daftar Nomor 469.309 tanggal 6 Januari 2000 dan merek dagang SP-36 Logo Daftar Nomor
557.206 tanggal 15 Nopember 2002, keduanya untuk kelas barang 01 yang diajukan oleh Tergugat; Memerintahkan Turut Tergugat untuk tunduk dan taat pada putusan
ini dengan mencatatkan pembatalan merek merek dagang SP-36, Daftar Nomor 469.309 dan merek dagang SP-36 Logo Daftar Nomor 557.206 keduanya untuk
kelas barang 01 atas nama Tergugat dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek; Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp
5.000.000,00 lima juta Rupiah. Putusan tersebut dilakukan dalam Permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan pada Hari Senin, Tanggal 4 Oktober 2004, oleh Soltoni Mohdally, SH.MH selaku Hakim Ketua, Nur Aslam
Bustaman, SH.MH dan Kurnia Yani Darmono, SH.M,Hum, masing-masing selaku Hakim Anggota. Putusan diucapkan dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk
umum pada Hari Kamis Tanggal 7 Oktober 2004 oleh Hakim Ketua dan para Hakim Anggota tersebut dengan dibantu oleh Rahmad Parulian, SH selaku Panitera
Pengganti dan dihadiri oleh Dini C. Tobing – Panggabean, SH dan Insan Budi Maulana, SH selaku kuasa Penggugat, Wildan Areza, SH selaku Kuasa Tergugat dan
Bindu Tagor Naibaho, SH selaku Kuasa Turut Tergugat.
2. PUTUSAN NOMOR 03MEREK2004PN.NIAGAMDN Tentang
Merek Dagang HOCK
Universitas Sumatera Utara
Sengketa merek dagang yang diajukan ke Pengadilan Niaga Medan antara Tuan SIU HAI alias SADIMANTO, pekerjaan wiraswasta, beralamat Jalan
K.H.Wahid Hasyim No. 179, Jakarta Pusat 10240 yang bertindak selaku Penggugat vs Rudy Ahok, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Medan, Perumahan
Villa Cemara Hijau, Blok B Nomor 5, Jalan Metal Ujung Krakatau Ujung, Tanjung Mulia, Medan, selaku Tergugat I, dan Lim Lie Kiat, pekerjaan wiraswasta, bertempat
tinggal di Jalan Tengku Hassim No. 22, Tebing Tinggi-Sumatera Utara, selaku Tergugat II.
Dalam surat gugatan yang diajukan oleh Penggugat tertanggal 4 Agustus 2004 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Medan tanggal 4
Agustus 2004 dibawah register Nomor 03Merek2004PN.NiagaMdn. telah mengajukan gugatan terhadap Tergugat-Tergugat, yang pada pokoknya sebagai
berikut: Penggugat adalah pemilik merek dagang “HOCK” yang telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek, Penggugat adalah pemilikpemakai pertama merek dagang
“HOCK” dengan logo 2 lingkaran kuning dan gambar lukisan 2 ekor udang yang ditengahnya tertulis kata HOCK untuk jenis barang terasi yang termasuk dalam kelas
30 bukti P.1, selain itu merek dagang milik Penggugat tersebut telah terdaftar secara sah dalam daftar umum merek Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dibawah Nomor 544246 tertanggal 25 Juli 2003 bukti P.2, selain itu Merek “HOOK” milik Tergugat
I dan merek “HOCK” milik Tergugat II mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek “HOCK” milik Penggugat; Tergugat I dan Tergugat II terbukti
Universitas Sumatera Utara
melakukan pelanggaran merek sesuai bunyi dari Pasal 76 angka 1 UU No.15 Tahun 2001 tentang merek yang berbunyi sebagai berikut: “Pemilik merek terdaftar dapat
mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang secara tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya untuk barang atau
jasa yang sejenis berupa: a.
gugatan ganti rugi, danatau b.
penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek tersebut.”
Tindakan Tergugat tersebut telah merugikan Penggugat secara materil yang apabila ditaksir mencapai Rp 1.000.000.000,. satu milyar rupiah dan kerugian secara
immaterial berupa hilangnya kepercayaan konsumen atau masyarakat akan kualitas terasi merek HOCK milik Penggugat. Atas dasar-dasar tersebut Penggugat memohon
kepada Pengadilan Niaga Medan untuk menyatakan Tergugat I dan Tergugat II melakukan pelanggaran merek dan meminta ganti rugi sebesar Rp. 1.000.000.000,.
satu milyar rupiah secara tunai dan sekaligus serta memasang iklan permohonan maaf pada Harian Analisa, Harian Sinar Indonesia Baru, Harian Waspada yang
seluruhnya terbit di Medan dan Harian Kompas Jakarta dengan ukuran minimal 3 kolom x 130 mm. Selain itu dikarenakan Tergugat I dan II hingga saat ini masih tetap
memakai merek dagang HOCK tersebut pada produksi terasinya dengan ini memohon kepada Pengadilan Niaga Medan untuk menjatuhkan putusan Provisi yang
memerintahkan kepada Tergugat I dan II untuk menghentikan pemakaian merek dagang HOOK serta menarik dari peredarannya dalam waktu 8 delapan hari sejak
Universitas Sumatera Utara
putusan provisi diucapkan. Selain itu ditakutkan Tergugat I dan II akan memindah tangankan aset-aset miliknya maka dilakukan sita jaminan conservatoir beslag
terhadap harta milik Tergugat I berupa tanah dan bangunan yang terletak di Perumahan Villa Cemara Hijau Blok B No.5, Jl. Metal Ujung, Tanjung Mulia,
Medan. Dan harta milik Tergugat II berupa tanah dan bangunan yang terletak di jalan Tengku Hasim No.22 Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
Tergugat I menolak dengan tegas semua dalil gugatan Penggugat dengan mengatakan bahwa Penggugat telah salahkeliru mengajukan gugatan dikarenakan
Penggugat dan Tergugat I tidak memiliki hubungan hukum sama sekali; merupakan suatu upaya gugatan yang dibuat-buat karena dalam hal merek yang dipermasalahkan
Penggugat sama sekali tidak ada kaitannya dengan Tergugat I; Bahwa gugatan Penggugat melanggar azas Legitimae Persona in Judicio, dimana gugatan Penggugat
tidak memenuhi kaedah-kaedah Hukum Acara Perdata yang berlaku dan tidak murni sebagai suatu gugatan perdata niaga merek; Bahwa gugatan Penggugat kurang
pihaknya dikarenakan Penggugat tidak menyertakan produsen, para pedagang lain maupun distributor ataupun pihak yang lebih berkepentingan dalam perkara aquo.
Dalam pokok perkaranya Tergugat I menolak dengan tegas dan membantah dalil-dalil posita serta petitum gugatan Penggugat terhadap hal-hal yang diakui secara
tegas oleh Tergugat I dalam jawaban sebagai berikut: Tentang Penggugat adalah pemilik merek dagang HOCK yang telah terdaftar dalam daftar umum merek maka
Tergugat membantah bahwa Tergugat I telah menjual dan memasarkan terasi merek dagang HOCK dan sama sekali tidak pernah menjual maupun memasarkan merek
Universitas Sumatera Utara
tersebut; Penggugat I membantah mempunyai pabrik untuk memproduksi terasi yang mereknya meniru merek Penggugat; Atas hal-hal tersebut diatas telah jelas bahwa
tuntutan ataupun tuduhan yang diajukan oleh Penggugat terhadap Tergugat I adalah fitnah yang sangat mengada-ada, keji, kejam dan fitnah belaka.
Sedangkan jawaban dari Tergugat II menilai bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat tidak beralasan dikarenakan tidak terbukti bahwa gugatan Penggugat
tidak memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, oleh karena itu Tergugat II memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut
agar berkenan memutuskan untuk menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima serta menghukum Penggugat
untuk membayar ongkos-ongkos yang timbul dalam perkara ini. Majelis Hakim dalam perkara ini telah mengajukan perdamaian diantara
pihak-pihak yang berperkara, namun tidak membuahkan hasil, maka menimbang bahwa atas jawaban Tergugat-Tergugat tersebut, Penggugat juga telah mengajukan
repliknya dan atas replik Penggugat tersebut para Tergugat juga telah memberikan tanggapannya dalam dupliknya sebagaimana telah tercatat dalam Berita Acara
Persidangan dan telah terlampir sebagai salah satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam berkas perkara ini, maka Majelis Hakim menimbang dan mengingat atas Pasal-
Pasal yang terkandung dalam UU No.15 Tahun 2001 Tentang Merek, Pasal 50 huruf b UU No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Usaha Tidak
Sehat serta Ketentuan Perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan itu, atas hal tersebut diatas Majelis Hakim memutuskanmengadili dalam Provisi menolak
Universitas Sumatera Utara
tuntutan dalam provisi Penggugat untuk seluruhnya. Sedangkan dalam Eksepsi Majelis Hakim Menolak eksepsi Tergugat-Tergugat untuk seluruhnya. Dalam Pokok
Perkara Majelis Hakim Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian; Menyatakan Penggugat adalah sebagai pemilik yang sah dari merek dagang HOCK
untuk barang jenis terasi dalam kelas 30; Membebankan biaya perkara kepada Penggugat yang hingga kini diperkirakan sebesar Rp.5.000.000,00,- Lima Juta
Rupiah; Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya. Demikian diputus dalam Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Medan pada Hari Senin, Tanggal 11 Oktober 2004, dengan Hj. Nur Aslam Bustaman, SH, MH sebagai Hakim Ketua Majelis, Kurnia Yani
Darmono, SH.M,Hum dan Elyta Ras Ginting, SH, LL.M masing-masing selaku Hakim Anggota. Putusan diucapkan dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk
umum pada Hari Kamis Tanggal 14 Oktober 2004 oleh Hakim Ketua dan para Hakim Anggota tersebut dengan dibantu oleh Rahmad Parulian Pane, SH selaku Panitera
Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut serta dihadiri pula oleh Kuasa Penggugat, serta Tergugat-Tergugat.
3. PUTUSAN NOMOR 02MEREK2008PN.NIAGA.MDN Tentang