Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Umum Dr. F. L.Tobing Sibolga

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Dr. F. L.Tobing Sibolga

4.1.1. Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Umum Dr. F. L.Tobing Sibolga

Sejarah singkat tentang asal mula terbentuknya Rumah Sakit Umum Dr. F.L.Tobing Sibolga sampai saat ini belum terdokumentasikan secara lengkap. Rumah Sakit Umum Dr.F.L.Tobing dulunya bernama Rumah Sakit Sibolga yang pada awalnya terletak di jalan Thamrin Sibolga. Nama rumah sakit ini berasal dari nama seorang pahlawan kemerdekaan yang juga pernah menjadi pimpinan Rumah Sakit Sibolga. Dr.Ferdinan Lumban Tobing bekerja pada Rumah Sakit Sibolga dari tahun 1937-1944. Pada tanggal 16 Maret 1942, Dr.Ferdinan Lumban Tobing diangkat menjadi pimpinan Rumah Sakit Umum. Pada masa pendudukan Jepang, sekutu mendirikan rumah sakit yang letaknya berdampingan dengan Rumah Sakit Sibolga. Hal ini mendorong Dr.Ferdinan Lumban Tobing memindahkan rumah sakit ke Sibolga Julu yang letaknya dekat dengan Gereja HKBP. Hingga akhirnya Jepang mengalami kekalahan, Rumah Sakit Sibolga pun kembali dipindahkan ke jalan Thamrin. Kegigihan perjuangan Dr.Ferdinan Lumban Tobing menjadi latar belakang diangkatnya beliau sebagai Residen Tapanuli, sedangkan pimpinan rumah sakit diserahkan kepada Dr. Condar Nainggolan sampai tahun 1946. Seiring berjalannya waktu, Rumah Sakit Sibolga pun banyak mengalami perkembangan. Dari perluasan gedung yang menjadi sarana penunjang pelayanan Universitas Sumatera Utara kesehatan hingga nama dan status rumah sakit tersebut. Perubahan nama Rumah Sakit Sibolga menjadi Rumah Sakit Umum Dr.Ferdinan Lumban Tobing terjadi pada tahun 1982-1987 saat kepemimpinan rumah sakit dipegang oleh Dr. Aschwin P.B.Matondang. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Bupati Kepala Daerah Tk.II Tapanuli Tengah dan Walikota Madya Sibolga sebagai Kepala Daerah Tk.II Sibolga yang diketahuidisetujui oleh Pembantu Gubernur Sumatera Utara Wilayah I No. 44511a1992, maka pada tanggal 1 April 1992 kepemilikan Rumah Sakit Umum Dr. F.L.Tobing Sibolga diserahkan dari Pemerintah Tk.II Tapanuli Tengah ke Pemerintah Kota Madya Tk.II Sibolga karena Rumah Sakit Umum Dr. F. L.Tobing Sibolga terletak di daerah Kota Madya Sibolga. Peningkatan SDM yang tersedia di rumah sakit juga memicu Rumah Sakit Umum Dr. F. L.Tobing Sibolga melakukan usaha peningkatan pelayanan kesehatan yang tampak pada kenaikan tipe rumah sakit D ke C pada tahun 1990-1994 saat pimpinan dipegang oleh Dr. A. Syukur Pane. Rumah Sakit Umum Dr. F. L.Tobing Sibolga yang secara administratif dan operasional langsung di bawah naungan pemerintah kota Sibolga banyak mengalami perubahan sejak 5 tahun terakhir 2005- 2009 baik dari kepemimpinan maupun peningkatan fasilitas sarana dan prasarana, peningkatan jumlah tenaga paramedis, medis, umum dan spesialistik. Sampai saat ini Rumah Sakit Umum Dr. F. L.Tobing Sibolga sudah selesai mengikuti ujian akreditasi Rumah Sakit dan dinyatakan lulus untuk 5 Pelayanan, dan sekarang telah dinyatakan naik kelas ke kelas B Non Pendidikan sesuai dengan SK Menkes RI Nomor 344 MenkesSKV2009 tanggal 07 Mei 2009. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Perda Kota Sibolga Nomor 2 Tahun 2002 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Dr. F. L.Tobing Sibolga disebutkan bahwa Rumah Sakit Umum Dr. F. L.Tobing Sibolga menjadi lembaga teknis daerah dalam bentuk badan. Rumah Sakit Umum ini merupakan unsur pelayanan pemerintah Kota dipimpin oleh seorang Kepala dengan sebutan Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Saat ini luas bangunan rumah sakit ± 12.138 m 2 dengan jumlah tempat tidur 112 per Desember 2009 dan rencana penambahan tempat tidur pada tahun 2010 sebanyak 60 tempat tidur tetapi belum direalisasikan. Dalam 5 tahun terakhir ini rumah sakit telah berusaha membenahi diri dalam berbagai aspek, baik dalam kualitas dan kuantitas. Berbagai hal yang menjadi perhatian antara lain, ketenagaan, proses administrasi dan manajemen, peralatan kesehatan, sarana fisik dan lain-lain.

a. Visi