Luas Lahan Produksi Partisipasi Masyarakat Melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)( Studi kasus: Desa Pertampilen Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang )

6. Luas Lahan

Luas lahan X 6 adalah keseluruhan lahan yang dimiliki petani penerima PUAP dalam usaha pertanian ha, kategori yang diberikan adalah: • Luas lahan 1 ha = Luas • Luas lahan ≤ 1 ha = Sempit Luas lahan yang dimiliki oleh petani penerima PUAP adalah antara 0,1-2 ha dengan rata-rata 0,63 ha. Hal ini menunjukkan bahwa luas lahan yang dimiliki oleh petani penerima PUAP adalah memiliki lahan yang sempit.

7. Produksi

Produksi X 7 adalah hasil panen yang diperoleh petani penerima PUAP dari usahataninya ton. Produksi yang diperoleh antara 0,55-12,2 ton dengan rata- rata 2,45 ton. Hal ini menunjukkan bahwa produksi yang diperoleh petani penerima PUAP dari usahataninya adalah tergolong rendah. 8. Produktivitas Produktivitas X 8 adalah hasil persatuan luas lahan tonha. Produktivitas yang diperoleh adalah antara 1,90-7,90 tonha dengan rata-rata 4,63 tonha. Dengan range terbesar 7,90 ton, hal ini menunjukkan bahwa produktivitas di desa Pertampilen adalah cukup tinggi. Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN Program PUAP merupakan program pemerintah untuk petani di perdesaan dalam penyediaan modal melalui Gapoktan. Dana yang disalurkan senilai Rp 100.000.000. Dana ini disalurkan kepada petani melalui kelompok tani untuk mengembangkan usahataninya. Kriteria dan penentuan desa calon lokasi PUAP adalah desa miskin yang terjangkau, mempunyai potensi pertanian, memiliki Gapoktan dan belum memperoleh BLM PUAP. Desa calon lokasi PUAP berasal dari usulan BupatiWalikota atau pejabat yang ditunjuk, aspirasi masyarakat dan unit kerja lingkup Kementerian Pertanian. Kriteria dan penentuan Gapoktan calon penerima BLM PUAP harus berada pada desa calon lokasi PUAP yang memenuhi kriteria memiliki sumber daya manusia untuk mengelola usaha agribisnis, mempunyai kepengurusan yang aktif dan dikelola oleh petani, pengurus Gapoktan adalah petani dan bukan aparat desa atau kelurahan, tercatat sebagai desa binaan dari Balai Penyuluhan Pertanian BPP. Organisasi pelaksanaan PUAP meliputi tingkat pusat tim PUAP pusat, tingkat provinsi tim pembina, tingkat kabupatenkota tim teknis, tingkat kecamatan, tingkat desa, penyuluh pendamping, dan penyelia mitra tani. Selanjutnya penyaluran dana PUAP dilakukan setelah desa dan Gapoktan disetujui oleh pemerintah atau menteri pertanian. Di daerah penelitian pertemuan kelompok dilaksanakan tanggal 10 setiap bulannya untuk membahas tentang kegiatan yang akan dilakukan dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan program PUAP. Universitas Sumatera Utara Partisipasi petani melalui program PUAP meliputi partisipasi tahap perencanaan, partisipasi tahap pelaksanaan, partisipasi tahap pelaporan dan evaluasi, dan partisipasi tahap pemanfaatan hasil. Partisipasi tahap perencanaan merupakan peran serta petani secara langsung dalam proses perencanaan yang rasional terkait pelaksanaan program PUAP. Partisipasi petani tahap perencanaan meliputi penyusunan Rencana Usaha Anggota RUA, penyusunan Rencana Usaha Kelompok RUK, dan penyusunan Rencana Usaha Bersama RUB. RUA berisi tentang identitas peminjam, jenis usaha produktif yang diajukan serta besar modal yang dibutuhkan. Untuk mengajukan pinjaman PUAP harus menyerahkan foto copy Kartu Tanda Penduduk KTP, foto copy Kartu Keluarga KK, kemudian menyerahkannya kepada ketua kelompok tani sebagai bahan penyusunan RUK. Penyusunan RUK berasal dari rekapitulasi atau susunan pengajuan usaha anggota dalam RUA. Penyusunan RUK dilakukan oleh ketua kelompok tani, sedangkan penyusunan RUB dilakukan oleh ketua Gapoktan dari rekapitulasisusunan RUA. Usaha produktif petani penerima PUAP di desa Pertampilen adalah usaha budidaya on farm yang meliputi tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan. Partisipasi tahap pelaksanaan adalah sejauhmana petani secara nyata dalam pengembangan program PUAP. Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan membuka rekening Gapoktan, penyusunan ADART, pembentukan LKM, penyaluran dana BLM PUAP. ADART merupakan tata tertib dan kebijakan kebijakan yang harus dipatuhi oleh Gapoktan. Penyusunan ADART dilakukan dalam rapat anggota untuk memperoleh kesepakatan tentang hal-hal yang Universitas Sumatera Utara berkaitan dengan pelaksanaan program PUAP. Di dalam ADART antara lain berisi tentang keanggotaan, pengelola, serta modal dan simpanan anggota. Setiap Gapoktan memiliki ADART, hal ini dimaksudkan agar Gapoktan memiliki pegangan yang kuat dalam melaksanakan suatu kegiatan. LKM merupakan lembaga yang mengelola dan mengembangkan modal PUAP. LKM dipilih oleh anggota Gapoktan. Partisipasi tahap pelaporan dan evaluasi dilakukan ditingkat Gapoktan dengan membuat laporan perkembangan LKM setiap bulan dan menyerahkan laporan perkembangan tersebut kepada tingkat dua atau kabupaten Deli Serdang melalui penyuluh pendamping. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana kegiatan dapat berhasil sesuai dengan tujuan, serta untuk memperoleh umpan balik terhadap masalah-masalah maupun kendala-kendala yang muncul dalam pelaksanaan program PUAP. Pada umumnya manfaat yang didapat adalah mengurangi kemiskinan dan pengangguran serta tersalurkannya dana BLM PUAP kepada petani. Partisipasi tahap pemanfaatan hasil dapat dilihat dari keberhasilan usahatani yang diusahakan oleh petani. Manfaat yang didapat adalah sama seperti pada tahap pelaporan dan evaluasi yaitu untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran serta tersalurkannya dana BLM PUAP kepada petani. Semakin banyak manfaat yang diperoleh petani penerima PUAP, maka semakin kuat pula petani terlibat dalam berpartisipasi melalui program PUAP. Universitas Sumatera Utara Tingkat Partisipasi Masyarakat Melalui Program PUAP Di desa Pertampilen kecamatan Pancur Batu kabupaten Deli Serdang, diperoleh informasi bahwa dana PUAP sebesar Rp 100.000.000 seratus juta rupiah telah diterima melalui rekening Gapoktan Maju Bersama desa Pertampilen. Dimana dana tersebut diterima dalam 3 tiga tahap yakni tahap I Rp 40.000.000 empat puluh juta rupiah, tahap II Rp 40.000.000 empat puluh juta rupiah, dan tahap III Rp 20.000.000 dua puluh juta rupiah. Untuk pencairan dana tahap pertama berlangsung paling lama dua bulan setelah pengajuan berkas ke tingkat pusat, pencairan dana untuk tahap kedua adalah enam bulan setelah pencairan dana tahap pertama dan untuk pencairan dana tahap ketiga adalah empat bulan setelah tahap kedua. Dimana semua dana dalam setiap tahap berlangsung dalam satu tahun. Di desa Pertampilen, dana tersebut sudah dialokasikan kepada masyarakat khususnya dalam penelitian ini petani penerima PUAP. Dana BLM PUAP yang disepakati, untuk jumlah pinjaman terbesar Rp 2.000.000 dua juta rupiah dan jumlah pinjaman terkecil Rp 500.000 lima ratus ribu rupiah. Dengan kesepakatan pelunasan atau pengembalian dana PUAP paling lama dicicil 6 enam bulan dan dikenakan bunga sebesar 2 per bulan dari besar pinjaman. Universitas Sumatera Utara Tabel 13. Besar Dana BLM PUAP Yang Dipinjam Petani Penerima PUAP Di Desa Pertampilen Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang No. Besar BLM PUAP Rp Jumlah Petani Penerima PUAP jiwa Persentase 1 500.000 2 6,67 2 1.000.000 25 83,33 3 2.000.000 3 10,00 Jumlah 30 100,00 Sumber: Data primer, data diolah dari lampiran 12. Berdasarkan Tabel 13, besar dana BLM PUAP yang dipinjam antara Rp 500.000 sampai Rp 2.000.000. Besar dana BLM PUAP yang dipinjam tidak tergantung kepada jenis usaha produktif, tetapi berdasarkan formulir pengajuan pinjaman yang diajukan sebelumnya. Besar BLM PUAP Rp 500.000, jumlah petani penerima PUAP yang meminjam sebanyak 2 jiwa 6,67 . Besar BLM PUAP Rp 1.000.000, jumlah petani penerima PUAP yang meminjam sebanyak 25 jiwa 83,33 . Sedangkan besar BLM PUAP Rp 2.000.000, jumlah petani penerima PUAP yang meminjam sebanyak 3 jiwa 10,00 . Hal ini menunjukkan bahwa persentase terbesar jumlah pinjaman petani penerima PUAP adalah Rp 1.000.000. Tingkat partisipasi masyarakat melalui program PUAP di daerah penelitian dilakukan dengan menjumlahkan atau menskor data, melalui kuesioner yang diajukan, yang tersaji pada Tabel 14. Universitas Sumatera Utara Tabel 14. Jumlah Sampel Memilih Pernyataan A Dengan Skor 3, B Dengan Skor 2 dan C Dengan Skor 3 Pada Parameter Tingkat Partisipasi Petani Penerima PUAP Di Desa Pertampilen No. Parameter Jumlah Sampel Memilih Pernyataan A Skor 3 B Skor 2 C Skor 1 1 2 3 4 5 Sumbangan Pemikiran Sumbangan Tenaga Sumbangan Uang Tujuan Mengikuti Kegiatan PUAP Sumbangan Waktu 14 46,67 16 53,33 14 46,67 30 100,00 6 20,00 14 46,67 11 36,67 15 50,00 0 00,00 12 40,00 2 6,66 3 10,00 1 3,33 0 00,00 12 40,00 Sumber: Data primer, data diolah dari lampiran 3. Tabel 14 menunjukkan ada lima parameter dengan tiga pernyataan melalui pemberian skor yang berbeda, berdasarkan jumlah sampel yang memilih parameter tingkat partisipasi petani penerima PUAP di desa Pertampilen, diantaranya adalah: 1. Sumbangan Pemikiran. Pada saat Penyuluh Pertanian Lapangan PPL memberikan informasi tentang program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP, dimana petani penerima PUAP yang memilih pernyataan: a. Selalu memberi ide atau gagasan dan tanggapan yang diberi skor 3, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini ada 14 orang atau sebesar 46,67 . b. Kadang-kadang memberi ide atau gagasan dan tanggapan yang diberi skor 2, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini ada 16 orang atau sebesar 46,67 . Universitas Sumatera Utara c. Tidak pernah memberi ide atau gagasan dan tanggapan yang diberi skor 1, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini ada 2 orang atau sebesar 6,66 . Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi petani penerima PUAP dalam sumbangan pemikiran, skor terbesar yaitu selalu memberi ide atau gagasan dan tanggapan memiliki persentase yang sama dengan kadang-kadang memberi ide atau gagasan dan tanggapan tentang informasi program PUAP yang disampaikan oleh PPL. 2. Sumbangan Tenaga. Partisipasi yang pernah dilakukan di desa Pertampilen oleh petani penerima PUAP dengan penyuluh adalah pembuatan pupuk kompos. Dalam pembuatan pupuk kompos, dimana petani penerima PUAP yang memilih pernyataan: a. Selalu membantu yang diberi skor 3, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini ada 16 orang atau sebesar 53,33 . b. Kadang-kadang membantu yang diberi skor 2, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini ada 11 orang atau sebesar 36,67 . c. Tidak pernah membantu yang diberi skor 1, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini ada 3 orang atau sebesar 10,00 . Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi petani penerima PUAP dalam sumbangan tenaga, skor terbesar yaitu selalu membantu dalam partisipasi pembuatan pupuk kompos. 3. Sumbangan Uang. Dalam kegiatan program PUAP, apabila diminta partisipasi untuk memberikan sumbangan, dimana petani penerima PUAP yang memilih pernyataan: Universitas Sumatera Utara a. Selalu memberi sumbangan yang diberi skor 3, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini ada 14 orang atau sebesar 46,67 . b. Kadang-kadang memberi sumbangan yang diberi skor 2, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini ada 15 orang atau sebesar 50,00 . c. Tidak pernah memberi sumbangan yang diberi skor 1, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini ada 1 orang atau sebesar 3,33 . Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi petani penerima PUAP dalam sumbangan uang, skor terbesar yaitu kadang-kadang memberi sumbangan. 4. Tujuan Mengikuti Kegiatan PUAP. Alasan petani mengikuti kegiatan PUAP, dimana petani penerima PUAP yang memilih pernyataan, karena: a. Kebutuhan yang diberi skor 3, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini ada 30 orang atau sebesar 100,00 . b. Mengisi waktu luang yang diberi skor 2, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini tidak ada atau 0 . c. Ikut-ikutan yang diberi skor 1, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini tidak ada atau 0 . Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi petani dalam tujuan mengikuti kegiatan PUAP, skor terbesar yaitu dengan alasan karena kebutuhan. 5. Sumbangan Waktu. Dalam setiap mengikuti kegiatan dalam program PUAP, dimana petani penerima PUAP yang memilih pernyataan: a. Selalu hadir dalam setiap periode kegiatan yang diberi skor 3, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini ada 6 orang atau sebesar 20,00 . Universitas Sumatera Utara b. Hadir setengah dari periode kegiatan yang diberi skor 2, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini ada 12 orang atau sebesar 40,00 . c. Sekali-kali kalau ada waktu yang diberi skor 1, jumlah petani sampel yang memilih pernyataan ini ada 12 orang atau sebesar 40,00 . Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi petani penerima PUAP dalam sumbangan waktu, skor terbesar yaitu hadir setengah dari periode kegiatan dan sekali-kali kalau ada waktu. Berdasarkan tingkat partisipasi masyarakat melalui program PUAP di daerah penelitian dilakukan dengan menjumlahkan atau menskor data yang diperoleh melalui kuesioner, kemudian data tersebut dikelompokkan dalam tiga kategori, pada Tabel 15 sebagai berikut: Tabel 15. Tingkat Partisipasi Petani Melalui Program PUAP Di Desa Pertampilen Skor Partisipasi Jumlah Sampel jiwa Persentase 5-8 9-11 12-15 3 5 22 10,00 16,67 73,33 Jumlah 30 100,00 Sumber: Data primer, data diolah dari lampiran 3. Kriteria: Skor 5-8 : Tingkat partisipasi rendah Skor 9-11 : Tingkat partisipasi sedang Skor 12-15 : Tingkat partisipasi tinggi Berdasarkan Tabel 15, tingkat partisipasi petani melalui program PUAP di desa Pertampilen dengan skor partisipasi 5-8 yang diberi kriteria tingkat partisipasi rendah, jumlah sampel sebanyak 3 orang 10,00 , skor partisipasi Universitas Sumatera Utara 9-11 dengan kriteria tingkat partisipasi sedang, jumlah sampel 5 orang 16,67 , dan skor partisipasi 12-15 dengan kriteria tingkat partisipasi tinggi, jumlah petani sampel 22 orang 73,33 . Hal ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi petani melalui program PUAP di daerah penelitian adalah tingkat partisipasinya tinggi. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat melalui program PUAP di daerah penelitian adalah tinggi. Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Penerima PUAP Umur, Pendidikan, Lama Berusahatani, Frekuensi Mengikuti Penyuluhan, Luas Lahan, Jumlah Tanggungan, Produksi Dan Produktivitas Dengan Tingkat Partisipasinya Dalam Pelaksanaan Program PUAP Pada identifikasi masalah yang kedua, penelitian ini mengkaji hubungan antara karakteristik sosial ekonomi petani penerima PUAP umur, pendidikan, lama berusahatani, frekuensi mengikuti penyuluhan, luas lahan, jumlah tanggungan, produksi dan produktivitas dengan tingkat partisipasinya dalam pelaksanaan program PUAP.

1. Hubungan Umur Petani Penerima PUAP Dengan Tingkat Partisipasinya Dalam Pelaksanaan Program PUAP