Latar Belakang Informan Kesimpulan

BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang identitas etnis mahasiswa etnis Tionghoa dalam kompetensi komunikasi dengan mahasiswa pribumi di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik stambuk 2009 dan 2010 Universitas Sumatera Utara, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

V.1.1 Latar Belakang Informan

V.1.1.1 Latar belakang nama, agama, asal daerah dan pekerjaan orangtua cukup berpengaruh dalam memaknai identitas etnis serta dapat mempengaruhi dalam pembentukan identitas etnis. - Dari 11 orang informan penelitian, hanya terdapat 3 informan saja yang mampu memberikan pemaknaan terhadap nama Tionghoa yang ada pada identitas etnisnya. - Agama Buddha merupakan pembentuk dalam identitas etnis Tionghoa, tradisi dan kebudayaan Tionghoa merupakan tradisi Buddha. Etnis Tionghoa yang beragama Kristen juga menganut tradisi yang sama dengan yang beragama Buddha, baik itu tradisi imlek, dupa, maupun tradisi bersembahyang, yang membedakan hanyalah perayaan hari besar yang hanya di rayakan oleh masing- masing pihak berdasarkan agamanya. Universitas Sumatera Utara - Kesebelas orang informan penelitian semuanya berasal dari Kota Medan, dan berdasarkan data yang telah di peroleh, kesebelas orang informan ini tidak mempunyai kampung halaman di luar negeri. Mereka mengaku bahwa sejak lahir, mereka sudah tinggal di Indonesia dan tidak mempunyai siapa-siapa di luar negeri, ataupun bahkan menganggap RRC, Hongkong, Taiwan, maupun negara- negara lainnya sebagai kampung halaman. Anggapan seperti itu pernah di utarakan oleh beberapa orang informan, akan tetapi hal tersebut hanyalah berupa angan-angan semata saja. Anggapan seperti itu biasanya hanya di miliki oleh buyut-buyut mereka, dan tidak untuk mereka maupun kedua orang tua mereka. Hidup di Kota Medan dengan komunitas yang sangat besar, mampu menjadikan identitas etnis mereka terbentuk dengan sendirinya akibat tradisi maupun budaya dari lingkungan sekitar Kota Medan. - 9 orang informan orangtuanya bekerja sebagai wiraswasta, 1 orang guru, dan 1 orang pegawai swasta. Pekerjaan orang dapat membentuk identitas etnis. Mereka yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta dan pegawai swasta, mempunyai pemikiran bahwa nilai-nilai yang mereka miliki sebagai etnis Tionghoa itu adalah pekerja keras, ulet, dan lihai dalam berbisnis, sedangkan yang pekerjaan orang tua seorang guru, ia lebih menganggap nilai-nilai yang dimiliki sebagai etnis Tionghoa itu lebih kepada sopan-santun, dan saling hormat-menghormati kepada sesama. V.1.1.2 Usia beserta departemen, stambuk, dan tingkatan semester tidak berpengaruh dalam memaknai identitas etnis dan bukanlah pembentuk dalam identitas etnis. Universitas Sumatera Utara

V.1.2 Identitas Etnis