Dampak liberalisasi perdagangan terhadap keragaan industri kopi indonesia dan perdagangan kopi dunia
DAMPAK LIBERALISAS1 PERDAGANGAN TERHADAP
KERAGAAN INDUSTXU KOPI INDONESIA
DAN PERDAGANGAN KOPI DUNIA
DISERTASI
Oleh
SATIA NEGARA LUBIS
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
ABSTRAK
SAT1A NEG ARA LUBI S. Dampak Likralisasi Perdagangan Terhadap Keragaan
Industri KOpi Indonesia dan Perdagangan KOpi Dunia. M ANGARA TAMBUNAN
sebagai Ketua, BONAR M. SINAGA, KUNTJORO dan ANNY RATNAWATI sebagai
anggota komisi pembimbing.
Perubahan kebijakan perdagangaan regional berupa liberalisasi perdagangan sesuai
dengan ratifikasi Indonesia dengan AFTA dm WTO, serta perubahan kebijakan dari
negara-negara pesaing perdagangan kopi Indonesia di pasar dunia yang juga bermuara
pada liberalisasi perdagangan, akan menyebbkan peruhahan pada keragaan industri kopi
Indonesia dan perdagangan kopi dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dampak likralisasi perdagangan baik S a r a sepihak ataupun bersamaan oleh Indonesia
dm negara-negara pesaing Indonesia yang meliputi penghapusan tarif dan non tariff,
terhadrtp keragaan industri kopi Indonesia dan keragaan kopi negara eksportir dan
importir utama kopi dunia.
Model analisis yang digunakan adalah membangun sistim persamaaan simultan
dinamis yang terdiri dari 56 persamaan struktwl dan 10 persaman identitas dengan
rnetode estirnasi kuadrat terkscil dua tahap (2-SLS). Untuk rnengevaluasi dampak faktor
internal dan eksternai pada periode 1985 - 1997 dilakukan sirnulasi historis. Sedangkan
untuk menganalisis dampak liberalisasi perdagangan terhadap keragaan industri kopi
Indonesia dan perdagangan dunia periode 2000-2013 digunakan simulasi peramalan .
Perubahan kebijakan domestik pada penurunan suku bunga bank 20 persen,
kenaikan harga pupuk 25 persen, kenaikan tingkat upah di sub seklor perkcbunan 25
persen dan devaluasi rupiah terhadap US dollar 50 persen, menyebabkan harga domestik
dm penerimaan devisa negara rneningkat. Selain itu melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap US Dollar lebi rneningkatkan penerimaan devisa negara dibandingkan dengan
kebijakan tuggal lainnya.
Perubahan kebijakan dornestik yang menye babkan
berubahnya harga kopi robusta dunia menjadi fenomena bahwa, kopi robusta Indonesia
merniliki peran penting bagi perdagangan kopi dunia. Dampak perubahan kebijakan dari
negara eksportir Brazil dan India, serta yang berasa1 dari negara importir utama kopi
dunia berpoterisi memperbesar ekspor kopi robusta Indonesia di pasar dunia. Perubahan
harga ekspor Indonesia sebagai akibat peruhhan faktor eksternal juga merubah hrirga
dunia.
Penerapan liberalisasi sepihak baik yang dilakukan eksportir selain Indonesia
maupun oleh importir utama kopi dunia akan merugikan perdagangan Indonesia, dimana
pada dua kondisi ini penerimaaan devisa menurun. Sedangkan penerapan li beralisasi
perdagangan sesuai dengan kesepakatan Indonesia dengan AFTA, atau sesuai dengan
kesepakatan Indonesia dengan WTO &an mernberi d a a t bagi pengembangan industri
kopi Indonesia baik dari sisi produksi, rnaupun perdagangan di tingkat dornestik dan
pasar dunia.
ABSTRACT
SATIA NEGARA LUBIS. The Impact of Trade Liberalization to lndonesia
Industrial Coffee performance and of Coffee World. MANGARA as Chief,
BONAR M. S N A G 4 KUNTJORO and of ANNY RATNAWATI as members of
committee.
Changes of policy of regional trade in the form of trade liberalization as
according to Indonesia ratification with AFTA and of WTO , and also changes of
policy of nations competitors which also have estuary to at trade liberalization,
will cause changes of industry coffee Indonesia and of world coffee. This research
to analyze impact of trade liberalization either through party and or at the other by
lndonesia and nations competitor of Indonesia covering abolition of tariff and non
tariff barrier, to performance of the Indonesia industry coffee and major of
exporter and importer of world coffee.
Analysis model the used is to develop; build system equation of simultan
dynamic consisting of 56 structural equation and 10 equation of identity with
method estimate Two state Least Squares(2-SLS). To evaluate internal factor
impact and external at period 1985-1997 done by historical simulation. While to
analyze impact of trade liberalization to performance of industry coffee Indonesia
and of world coffee of period world 2000-2003 used by forecasting simulation.
Changes of domestic policy at degradation of bank rate 20 percent,
increase of price fertilize 25 percent, increase of wage rate in sub of plantation 25
percent and Rupiah devaluation of US dollar 50 percent, causing domestic price
and foreign exchange raise. Besides weakening it Rupiah exchange rate to US
Dollar more is improving of acceptance of foreign exchange compared to other
single policy. Change of domestic policy which cause changing price him coffee
world Robusta of phenomenon that, coffee of Robusta Indonesia have role of
necessary for trade of world coffee. Affect change of policy of exporter state of
Brazil and India, and also coming from especial importer state of world coffee
have potency to enlarge exporting coffee Indonesia Robusta in world market.
Price change export Indonesia as effect of change of factor of external also change
world price.
Applying of party liberalization both for exporter besides lndonesia and
also by especial importer of world coffee will harm trade of Indonesia, where at
this two condition of acceptance of downhill foreign exchange, while acceptance
of trade liberalization as according to agreement of Indonesia with AFTA, or as
according to agreement of Indonesia with WTO will give benefit to development
of industry coffee Indonesia either from production side, and also commerce in
domestic and world market.
Dengan ini saya menyatakan bahwa Disertasi y a g krjudul
DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN TERBADAP KERAGAAN
INDUSTRI KOPI INDONESIA DAN PERDAGANGAN KOPI DUNIA
Adalah knar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan.
Semua sumber data dan informasi yang dig&
telah dinyatakan s e w a jelas dan dapat
diperiksa kebenarannya
Bogor, September 2002
SATIA NEGARA L U B I ~
NRP 98513008
DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN TERHADAP
KERAGAAN JNDUSTRI KOPI INDONESIA DAN
PERDAGANGAN KOPI DUNlA
Oleh :
SATIA NEGARA LUBIS
Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar Doktor
pada
Program Studi nmu Ekonomi Pertanian
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
Judul Disertrsi
: DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN TERHADAP
KERAGAAN INDUSTRI KOPl
PERDAGANGAN KOPI DUNIA
Nama
: SATIA NEGARA LUBIS
NRP
: 98513008
Progrnm Studi
: llmu Ekonomi Pertanian
INDONESIA DAN
Meayetujui,
1. Komisi Pembimbiag,
Dr. Ir. Bmar M. Sinam M.A.
AWgota
Prof. Dr. Ir. Mangam Tambunan, M.Sc.
Ketua
Anggota
2. Ketua Program Studi
Ilmu Ekonomi Pertanian,
4w-
Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, M.A.
Tanggal Lulus : 04 September 2002
0 8 JUL 2004
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 04 Februari 1963, putra ke sembilan
dari Bapak Adnan Zain Lubis ( a h ) dan Ibu Hj. Nurlatifah. Menikah dengan Ratna Dewi
Siregar pada tahun 1 991 di Medan, clan dikaruniai tiga putra yang bernama Arga Abdi
Rafiud Daradjat Lubis, &in Satria Khafid Lubis dm M. Dayu Furrrahman Lubis
Menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri IV Medan pada
tahun 1983, dan melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
hingga lulus Sarjana P e d a n Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian di tahun 1989. Pada
tahun 1993-1995 penulis rnenyeksaikan pendidikan S2 di Fakulti Ekonomi Universiti
Kebangsaan Malaysia (UKM) melalui Malaysian Technical Cooperation Program
(MTCP) dengan dukungan dam dari Jabatan Perkhidmatan Awam (JPA), Malaysia.
Penulis meneruslcan pendidikan Doktor pada Program Pascasarjana Institut P d a n
Bogor (IPB) Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian sejak tahun 1998 hingga sekarang
dengan ddamgan dana Bantuan Pendidikan Pascasarjana, IPB.
Sebelum diangkat sebagai staf pengajar di Fakuhas Pertanian, Jurusan Sosial
Ekonomi Pertanian Universitas Sumatera Utara pada tahun 1997, penulis menjadi staf
pengajar di Universitas Medan Area (UMA) sekaligus sebagai Ketua Jurusan Sosial
Ekonorni Pertanian dan Sekretaris Lembaga Penelitian UMA sejak tahun 1989 hingga
sekarang.
PRAKATA
Dengan selesainya penulisan disertasi ini, untaian kata mutiara yang
yang
hams saya ucapkan adalah puji syukur kehadirat Allah Swt. yang teU memberikan
kekuatan lahis bathin kepada saya. Saya sangat menyadari, karya ini merupakan
polesan demi polesan dari kornisi pernbimbing yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir.
Mangara Tarnbunan, MSc. dan anggota komisi Dr. Ir. Bonar M. Sinaga MA.,
Prof. Dr Ir. Kuntjoro, dan Dr.Ir. Amy Ratnawati, MS.
Ucapan terima kasih yang tulus ikhlas saya sampaikan kepada Prof. Dr.
Mangara Tarnbunan yang selama berhlan-bulan telah mengajarkan dan
memberikan pengarahan kepada saya tentang ilmu pengetahuan yang seklumnya
tidak saya miliki. Dengan kesabaran dan memklumi segala kekurangan yang saya
miliki beliau telah membuka wawasan pikir saya, sehingga saya semakin menyadari
bahwa i h u pengetahuan yang term dan terus berkembang seiring & adalah
anugerah Tuhan yang hams terus saya pelajari dan dalami sepanjang hidup saya.
Dr. Bonar M. Sinaga bagi
saya adalah tiang dari semua ilmu yang saya
peroleh semasa pendidiian Program Pascasarjana di Institut Pertanian Bogor.
Kepiawaian beliau akan the art of econometrics, keuletan, ketelitian, kesabaran dan
kesediaan beliau setiap waktu untuk membimbing saya tanpa mengenal lelah, adalah
panutan bagi saya. Sekiranya karya dalam disertasi ini adalah baik, itu adalah olesan
tangan beliau. Untuk semua itu saya ucapkan terima kasih yang tiada hingganya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Kuntjoro yang telah
membimbing dan mengarahkan penulisan disertasi ini. Sifat leiemah lembut d m tulus
kasih yang tunjukkan adalah air sejuk yang mernbasasi relung-relung hati dan
p i k m saya saat menulis disertasi ini.
Dalam kesempatan yang sama, saya sarnpaikan hormat dan terima kasih
kepada Dr. Anny Ratnawati, yang dalarn proses penyelesaian disertasi ini telah
banyak mengkritisi setiap tulisan saya, dan menambah masukan-masukan yang
lxgitu penting untuk menyempurnakan karya ini.
Terima kasih juga saya sampikan kepada Dr.Endah Mumininflyas, Direktur
Pangan dan Pertanian, BAPPENAS yang ditengah-tengah keskannya yang luar biasa
sudi sebagai penguji luar komisi. Sebagai pencinta ilmu pengetahuan clan ahli di
bidang perdagangan internasional tentunya masukan-masukan yang berikan sangat
berguna bagi kesempumaan tulisan ini. Senada dengan itu juga saya ucapkan terima
kasih kepada Dr. Hamanto Siregar, yang juga telah menyediakan wakhrnya
sebagai penguji luar kornisi. Keluasan ilmu pengetahuan yang beliau miliki dan
kesediaan untuk berdiskusi selama proses assistensi rnerupakan bekal yang penting
bagi saya untuk memperkaya khasanah tulisan &lam disrtasi ini.
Walaupun
&wan jalan tertatih-tatih dan jauh-jauh datang dari Medan,
Ibu
saya telah rnenghadiri Ujian Terbuka. Dengan do'a yang tiada putwputusnya dan
bimbingan yang t iada henti-hentinya, sayalah yang menyebabkan mengapa saya
sampai pa& proses akhir pendidikan Doktor. Masih segar dalam ingatan kami
bagaimana ayah dan mendidik kami sedari kecil tentang pentingnya menuntut ilmu
pengetahuan Warisan itulah kini yang mulai kukenyarn dan keberhasilan ini adalah
keberhasilan orang tua kami. Terima kasih dan hormatku setinggi-tingginya kepada
ku tercinta. Dalarn kesempatan yang sarna saya ucapkan terima kasifi yang tiada
hingga kepada abangku Jaya Kirana Lubis dm isteri, dimana beliaulah selarna ini
yang memberikan motivasi, dan telah banyak berkorban materi rnaupun non materi
sehingga saya dapat menyelesaikan proses pendidikan ini dengan segala
kekurangannya. Kebijakan clan ketepatan sikapnya untuk mernajukan saya dalam
mengejar ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kami
sekeluarga.
Demikian juga kepada abanganda Ir . Chandra Gupta Lubis, MEng.
Walaupun abanganda baru ditinggal pergi oleh putra tercinta M. Faridh Fahmi Lubis
(Almarhum), namun dengan kesabaran dm keWasan yang mgguh, abanganda
telah memberikan yang terkik kepada karni semua. Semoga apa yang ada pada hari
ini hendaknya menjadi setawar sedingin bagi kita yang baru saja mendapat c o b
dari Allah Swt. Bersamaan dengan itu juga terima kasih kepada semua abang dan
adikku sekalian
Siang dan malam tanpa kenal lelah Isteriku Ratna Dewi Siregar telah
menemaniku dalam suka clan duka. Berbekal kebersihan hati dan sernangat yang
kuat dia telah brhasil meng-kan
proses pendidikan yang kujdani hingga
m p a i seperti sekarang ini. Banyak yang telah terlalaikan seiama ini, banyak yang
tidak dapat saya berikan sebolgaimana mestinya selama rnasa pendidikan, namun
kesabaran dan terangnya nuraninya membuat hatiku teduh dan s e m p m untuk terus
menyelesaikan proses pendidikan yang sangat-sangat berat ini. Tiada ungkapan
yang pantas aku ucapkm k e c d i segala puji bagi Allah, dan terima kasih kepada mu
isteri clan an;tk-anakkuArga Abdi
Daradjat Lubis, Zain Satria Khafid Lubis
dan Muhammad Dayu Funahman Lubis.
Ucapan terima kasih juga haturkan kepada : (1) Rektor Universitas Sumatera
Utara clan seluruh jajaran pimpinan dan staf Rektor Universitas Sumatera Utam serta
Dr. Ir. Sumorm, MS selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara yang telah memberikan hantuan dan kesempatan kepada saya selama
mengikuti pendidikan pascasarjana di lnstitut Pertanian Bogor, (2) Direktur
Pascasarjam Institut Perbmian Bogor dan seluruh jajaran Pimpinan dan staf
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor yang telah menerima saya untuk mengikuti
pendidikan pascasarjana; (3) Ketua dan Pimpinan Yayasan Pendidikan Haji Agus
Sdim dan seluruh jajaran Pimpinan Universitas Medan Area; dm (4) seluruh
ternan-temanku yang telah dan sedang mengikuti pendidikan Doktor di Program
Pascasarjana Inst itut Pertanian Bogor.
Akhirnya, saya menyadari ?mhwa apa yang telah saya peroleh pada hari ini
hanya baru sarnpai pada pintu gerhang dari sebuah istana ilmu pengetahuan yang
setiap detik terus beruhah dan tmkembang ke arah depan.
Saya harus terus dan
terus mengejar sekuatnya ilmu pengetahuan dan mewariskannya kepada anak-anak
bangsa seperti yang telah dicontohkan oleh orang tua say4 guru-guru saya, dan
dosen-dosen saya.
Semua kebajkan yang telah saya terima selarna hi dari semua
pihak yang terlibat didalamnya, hanya kepada AUah saya serahkan untuk rnembalas
setiap kekikan itu dengan kebaikan yang berlipat-lipat ganda.
Bogor, September 2002
Penulis
4.3. Fungsi Permintaan Kopi
...............................................................
4.4. Penawaran Ekspor dan Permintam Impor Kopi di
71
Pasar Internasional .....................................................................
77
.................................................................
4.5.1. Pemberlakuan Pajak Ekspor ...............................................
4.5.2. Pemkrlakuan Tarif Impor ...............................................
4.5.3. Pemberlakuan Kuota Ekspor...............................................
4.5 .4 . Pemberlakuan Subsidi Ekspor.............................................
83
4.5.. Distorsi Perdagangan
84
89
93
96
V . SPESIFIKASI MODEL DAN METODE ANALISIS ........................ 1 10
.
5.1 Model Operasional ........................................................................
.
5.1 -1 Blok Kopi Indonesia..........................
1 10
112
.
.
.
.
....
....................................
113
................................................................
5.1.1.3. Permintam Domestik ............................................
5.1.1.4. Ekspor dm Penawaran Kopi Indonesia .................
5.1.1 .5 . Harga Dornestik ....................................................
5.1.l.
6 . Harga Ekspr ........................................................
5.1.2. Blok Negara Penghasil Utama Kopi Dunia ........................
5.1.2.1. Produksi ................................................................
115
5.1 .1.1 . Luas Areal Menghasilkan
5.1.1.2. Produksi
I17
117
119
121
122
123
5.1.2.2.Ekspor ...................................................................
124
.
.
...................................
225
5.1.3. Blok Pengimpor Utama Kopi Dunia...................................
I26
.............................................................
5.1 -3.2. Impor Kopi ...........................................................
5.1.3.3. Harga Impor ..........................................................
127
5.1 .2.3. Harga ekspor.................
5.1.3.1. K o m m s i
128
129
5.1.4 Blok Kopi Dunia ...............................................................
5.1.4.1. Produksi Dunia......................................................
5.1.4.2. Ekspor Dunia .........................................................
.........................................................
5.1.4.4. Harga Dunia ...........................................................
5.2. Metode Analisis .........................................................................
5.2.1. Identifikasi Model ...............................................................
5.2.2. Metode Estimasi ..................................................................
5.1.4.3. Impor Dunia
5.2.3. Validasi Model ....................................................................
5.2.4. Simulasi Model ................................
.
.
.
........
.....................................................
5.2.3.2. Simulasi Peramalan .................................................
Analisis Kesejahteraan Produsen dan Konsumen .................
5.2.3.1. Simulasi historis
5.2.5.
VI . KERAGAAN INDUSTRI KOPI INDONESIA DUN1A ....................
6.1. Blok Kopi Indonesia ....................................................................
6.1.1. Luas Areal Mengbasilkm...................................................
...........................................................................
6.1.3 . Permintaan Domet ik...........................................................
6.1.4. Harga Domestik Robusta dan Arabica ..............................
6.1.5. Ekspr Kopi Indonesia ......................................................
6.1.2. Pcoduksi
6.1.6. Harga Ekspor Kopi Indonesia ............................................
6.2. Blok Eksportir Utama Kopi Dunia.............. ,
.
.........................
......
a ......
6.2.1. Produksi Kopi di Negara Eksportir Utama Kopi Dunk
6.2.2. Ekspor Kopi di Negara Pengekspor Utama Kopi h i
6.2.3. Harga Ekspor Kopi Negara Eksportir Utarna Kopi Dunia ...
8.2. Dampak Liberalisasi Perdagangan oleh Eksportir
Utama Kopi Dunia Termasuk Indonesia
...............................
8.3. Dampak Liberalisasi Perdagangan Sepihak oleh Negara Tmprtir
Utarna Kopi Dunia ..................................................................
8.4. Liberalisasi Perdagangan oleh Sernua Negara dengan
Pajak Ekspr dm Tarif Impor 1 5 % Mulai Tahun 2003
............
8.5. Liberalisasi Perdagangan oleh Semua Negara dengan
Pajak Ekspor dan Tarif Impor 10 % Sejak Tahun 2005
.............
8.6. Liberalisasi Perdagangan oleh Semua Negara dengan
Pajak Ekspor dan Tarif Impor 5 % Sejak Tahun 2007 ..............
8.7. Liberalisasi Perdagangan oleh Semua Negara dengan
Pajak Ekspor dan Tarif Impor 5 % sejak tahun 2003
sesuai Kesepakatan AFTA .......................................................
8.8. Liberalisasi Perdagangan oleh Semua Negara Eksportir
dan lmportir Kopi Dunia ...........................................................
8.9. Dampak Liberalisasi Perdagangam Terhadap Kesejahteraan
Produsen dan Konsumen ..........................................................
IX. KESIMPULAN DAN IMPLTKASI KEBTJAKAN .........................
.,.
...............................................*.....
9.2. Zmplikasi Kebijakam .................................................................
9.1. Kesimpulan ..................,..
DAF'TAR PUSTAKA .....................................................................
DAFTAR TABEL
Hahman
Nomor
1 . Total Luas Areal dan Produksi Perkebunan Kopi Berdaarkan
Status Pengusahaan Lahan , Tahun 1969-2001 ..................................
15
2. Produktivitas Kopi Berdaswkan Status Pengusahaan, Tahun 1969-2001..
17
3. Luas Areal Tanaman Menghasikan, Produksi dan Produktivitrrs
Kopi Robusta Indonesia Berdasarkan wilayah dan Status Pengusahaan,
Tahun 2000. ..........................................................................................
20
4. Luas Tanrunan Menghasilb Seluruh Indonesia Menunrt Propinsi
dan Status Pengusahaan Lahan Kopi Jenis Arabica, Tahun 2000...........
20
5. Volume dan Nilai Ekspor, Impr Kopi Indonesia, Tahun 1969-1 999
...
22
6 Perkembangan Ekspor Kopi Indonesia Menurut Negara Tujuan
Ekspr, Tahun 199211993 dd 199511996 ....................... .
..................
24
7. Perkembangan Produksi dan Ekspor Kopi Negara Produsen Utarna
Kopi Dunia, Tahun 1995-200 ...........................................~.~................
28
8, Analisis Dampak Pemkrlakuan Pajak Ekspor Terhadap Kesejahterm Produsen dan Konsurnen di Negara Eksportir dan Importir........
87
9. Analisis Darnpak Pemberlakuan Tarif Trnpor Terhadap Kesejahteraan Pmdusen dan Konsumen di Negara Eksportir dan Importir.......
92
1 0. Analisis Dampak Kuota Ekspor Terhadap Kesejahteraan Produsen
dan Konsumen di Negara Eksportir dm Importir ................................
95
1 1. Analisis Dampak Subsidi Ekspor Terhadap Kesejahteraan Produsen
dan Konsumen di Negara Eksportir dan Importir ................................
99
12. Elastisitas Luas Areal Menghilkan Terhadap Peubah Penjelas
Dalam Jan& Pendek (SR) dan Jangka Panjang (LR)..........................
1 53
13. Elastisitas Produksi Terhadap Peubah Penjelas dalam Jangka
Pendek (SR) dan Jangka Panjang (LR) .................................................
159
14. Elastisitas Harga Domestik Robusta dan Arabica Terhadap Peubah
Penjelas Dalarn Jangka Pendek (SR dan Jangka Panjang (LR) ............
165
1 5. Elastisitas Ekspor Robusta dan Arabica Terhadap Peubah Penjelas
D a h Jangka Pendek (SR) clan Jangka Panjang (LR).........................
16. Elastisitas Harga Ekspor Kopi Robusta dan Acabica Terhadap Peubah
Penjelas Dalam Jangka Pendek (SR) dan Jangka Panjang &It) ..........
17. Elastisitas Produksi Negara Eksportir Utama Kopi Dunia Terhrtdap
Peubah Penjelas Dalam Jangka Pendek (SR) clan Jangka
Panjang (LR) ......................................................................................
18. Elastisitas Ekspor Negara Eksportir Utama Kopi Dunia Terhadap
Peubah Penjelas Dalam Jangka Pendek (SR) dan Iangka
Jangka Panjang (LR) ...........................................................................
19 Elastisitas Harga Ekspor Negara Eksportir Utarna Kopi Dunia
Terhadap Peubah Penjelas, dalarn Jangka Pendek (SR)
..................
dan Jangka Panjang (LR) ......................................
.
.
20. Elastisitas Konsumsi Negara lmprtir Utama Kopi Dufiia Terhadap
Peubrth Penjelas dalam Jangka Pendek (SR) dan Jangka
Panjang (LR) .......................................................................................
2 1. Elastisitas Impor Negara Importir Utama Kopi Dunk Terhadap
Peubah Penjelas dalarn Jangka Pendek (SR) dan Jangka
Panjang (LR) .......................................................................................
22. Elastisitas Harga Irnpor Negara Irnportir Utama Kopi Dunia
Terhadap PeuM Penjelas dalam Jangka Pendek (SR) dan Jangka
Panjang (LR).......................................................................................
23. Elastisitas Harga Dunia Terhadap Peuhah Penjeku dalam Jangka
Pendek (SR) dan Jangka Panjang (LR)............................................
24. Evaluasi Daya Prediksi Model Untuk Priode Simulasi,
Tahun 1985- 1 997 .................................................................................
25. Dampak Perubahan Faktor Internal Terhadap K q a a n lndustri
Kopi Indonesia.....................................................................................
26. Darnpak Perubahan Faktor Tnternal Terhadap Keragaan Industri
Kopi Indonesia.....................................................................................
27. Ramaln Damp& Liberalisasi Perdagangan Terhadap Keragaan
Industri Kopi Indonesia........................................................................
28. Dampak Penghapusan Distorsi Perdagangan oleh Eksportir Utama
Kopi Dunia Selain Indonesia terhadap Impor Kopi Negara Importir ...
25 1
29. Dampak Penghapusan Distorsi Perdagangan oleh Eksportir U t m
Kopi Dunia Selain Indonesia terhadap Produksi, Harga Dornestik
dan Ekspor b p i Robusta dan Arabica Indonesia ..................................
252
30. Dampak Penghapwan Distorsi Perdagangan oleh Eksportir Utarna
Kopi Dunia Termasuk Indonesia terhadap Ekspor Negara Eksportir .... 256
3 1 . Dampak Penghapusan Distorsi Perdagangan oleh Eksportir
Utama Kopi Dunia Termasuk Indonesia terhadap Impor Kopi
....................
Negara Imprtir .......................... .
....
.
.
25 7
32. Dampak Penghapusan Distorsi Perdagangan oleh Eksportir Utama
Kopi Dunia Termasuk Indonesia terhadap Produksi, Harga Dotnestik
dm Ekspor Kopi Robusta dan Arabica Indonesia ......................
259
33. DampaZr Penghapusan Distorsi Perdagangau oleh lmportir Utama
Kopi Dunia terhadap Irnpor Kopi Negm Importir ...................
262
34. Dampak Penghapusan Distorsi Perdagangan oleh Importir Utama
Kopi Dunia terhadap Ekspor Negara Eksportir ........................
263
35. Dampak Penghapusan Distorsi Perdagangan oleh Importir Utarna
Kopi Dunk terhadap Produksi, Harga Domestik ,dan Ekspor Kopi
Robusta dan Arabica Indonesia .......................................
2M
36. Dampak Skenario 1 8 Terhadap Pangsa Ekspor Kopi robusta dan
Arabica Indonesia ke Pasar Dunia Periode 2000-2013 ...............
272
37. Danplak Skenario 19 Terhadap Pangsa Ekspor Kopi robusta dan
Arabica Indonesia ke Pasar Dunia Periode 2000-2013 ...............
28 1
3 8. Perbandingan Pangsa Ekspor Kopi di Pasar Dunia o leh Eksportir
Utama Kopi Dunia B e r b k a n Penerapan Skenario 1 8 (AFTA),
dan Skenario 19 (WTO) ......................
282
39. Rata-rata PeruSurplus Produsen dan Konsurnen, dan Penerimaan
Devisa Sebagai Dampak Berbagai Skenario Kebijakan ............
284
1 . Roses Perdagangan Antar Dua Negara .................................................
40
2 . Damp& Pem berlakuan ?a& Ekspor ...............................
... ........... 86
88
3 . Dampak Pemberlakuan Pajak Ekspor bagi Negara Kecil .......................
4. Dampak Pemberlakuan Tarif Impor ......................................................
90
5 . Dampak Pembwlakuan Kuota Ekspor ...................................................
94
6. Dampak Pemberian Subsidi Ekspor ......................................................
98
7. Keseimbangm Dengan Masuknya Industri Baru................................... 102
8. Keseimbangan Pemsahaan Pasar Persaingan Monolis ddam Jangka
................................................................
Panjang.......................... . .
I04
9 . Pengaruh Romosi Kepada Biaya F'roduksi, Harga dan
..............*..........................*.**........... 108
Tingkat Pmduksi ..................... .
.
1 1. Diagmn Keterkaitan Peubah Endogen Dalam Konstruksi Model .......... 1 1 1
12.Nilai Aktual dan Prediksi Areal menghasilkan Kopi Robusa
Perkebunan Besar di Indonesia .............................................................
205
1 3. Nilai AktuaI dan Prediksi Areal Menghasi lkan Kopi Robusta
Perkebunan Rakyat di Indonesia ...........................................................
206
14. Nilai Aktual dan Prediksi Produksi Kopi Robusta P e r k e b m
Besar d i Indonesia ...............................................................................
207
1 5 . Nilai Aktual dan prediksi Produksi Kopi Robusta Perkebunan
Rakyat di Idnonesia ................... .
.
.
.
..............................................
208
16 . Nilai Aktual dan Prediksi Ekspor Kopi Robusta dan Arabica
Indonesia ke Pasar Dunia .....................................................................
209
17. Nilai Aktwl dan Prediksi Roduksi Kopi Negara-negara Produser
Utama Kopi Dunia ..................... .
.
.
..................................................
.
210
18 Nilai Aktual dan Prediksi Produksi Kopi Negara-negara Produser
Utam Kopi Dunia ............................................
.
.
........................
211
19 . Nilai Aktual dan Prediksi Ekspor Kopi Negara-negara Eksporti
Utama Kopi Dunia ........................................................................
212
20. Nilai Aktud dan Prediksi Ekspor Kopi Negara-negara Eksportir
U m Kopi h n i a ...............................................................................
213
2 1. Nilai Aktual dm Prediksi Konsumsi Kopi Negara-negara Importir
Utam Kopi Dunia ...............................................................................
214
22. Nihi Aktual dan Prediksi Konsumsi Kopi Negara-negara Importir
Utam Kopi Dunia ............................................................................
2 15
23. Nilai Aktual dan Pred iksi Impor Kopi Negara-negara I mporti
Utama Kopi Dunia ...............................................................................
2 16
24. Nilai Aktual dan Prediksi Impor Kopi Negara-negam Importir
....................................................
Utama Kopi Dunia ..................... .
.
21 7
25. Nilai Aktual dan Prediksi Produksi dan Harga Kopi Ro busta dan
Produksi Arabica Dunia ......................................................................
2 18
26. Dampak Libwalisasi Perdagangan Sepihak oleh Eksportir Utama
Kopi Dunia Selain Indonesia Terhadap Produksi, Harga Domestik,
Ekspor clan Harga Ekspor Kopi Robusta dan Arabica Indonesia........... 253
27. Damp& Liberalisasi Perdagmgan Sepihak oleh Eksportir Utama Kopi
Dunk T e m u k Indonesia Tahadap Produksi, Harga Domestik,
Ekspr dan H a r p Ekspor Kopi Robusta dm Arabica Indonesia ......... 260
28. Dampak Liberalisasi Penlagangan Sepihak oleh Irnportir U t m
Kopi Dunk Terhadap Ekspr, dan Harga Ekspor Kopi Robusta
dm Arabica Indonesia..........................................................................
260
29. Dampak Penerapan Skmario 15 T d a d a p Persen Perubahan Produksi
dm Harga Domestik Kopi Robusta dan Arabica Indonesia ................... 267
30. Darnpak Penerapan Skenario 1 5 Terhadap Persen Perubahan Ekspor
dan Harga Ekspor Kopi Robusta clan Arabica Indonesia.......................
267
3 1. Dampak Penerapan Skenario 16 Terhadap Persen P a k h a n Produksi
dan Harga Domestik Kopi Robusta dan Arabica Indonesia..................
270
32. h p a k Penerapan Skenrtrio 16 Terhadap Persen Perubahan Ekspor
dan Harga Ekspor Kopi Robusta dan M i c a Indonesia.......................
271)
33. Dampak Penerapan Skenario 17 Terhadap Peruhahan M u k s i ,
I-larga Domestik, Ekspor, dan Harga Ekspor Kopi Robusta
clan Arabia Indonesia..........................................................................
272
34. Darnpak Penempan Shario 17 Terhadap Pembahan Ekspor,
dm Harga Ekspor Kopi Robusta clan Arabica Indonesia.................... 272
3 5 . Dampak Penerapan Skenario 1 8 Terhadap Persen Perubahan Roduksi
dan Harga Domestik Kopi Robusta dan Arabica Indonesia ................... 275
36. h p a k Penerapan Skenario 18 Terhadap Persen Perubahan Ekspr
dan Harga Ekspor Kopi Robusta dan Arabia Indonesia........................
275
37. Dampak Penerapan Skenario 20 Terhadap Persen Perubahan W u k s i
dm Harga Domestik Kopi Robusta dm Arabica Indonesia................... 279
3 8. Darnpak Penerapan Skenario 20 Terhadap Persen Perubahan Ekspor
dan Harga Ekspor Kopi Robusta dan Arabica Indonesia................ ,
.
.. 279
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1. Hasil Estimasi Keragan Industri Kopi Indonesia
304
2. Hasil Simulasi Historis Darnpak Perubahan Faktor I n t d Terhadap
Keragaan Tndustri Kopi Indonesia
318
3. Dampak PeruFaktor Eksternal Terhadap Produksi, Ekspor,
Impor clan Harga Kopi Negara Eksportir dan Importir Utama Kopi Dunia
3 20
4. Fhmlan Dampak Liberalisasi Perdagangan Terhadap Keragaan
Industri Kopi Indonesia Periode Tahun 2000 - 2013
322
1.1. Latar Belakang
Pada saat krisis ekonomi dan moneter yang dialarni bangsa Indonesia, petani
kopi justru memberikan kontribusi yang ksar kepada devisa negara, Data Direktorat
Ekspor Depperindag menujukkan, volume ekspor kopi Indonesia lirna tahun terakhir
meningkat tajam, yaitu dari 230 201 ton di tahun 1995/1996 menjadi 352 967 ton
ditahun
1 999f2000,
sedangkan sumbangan
devisa
berhuut-turut
sebesar
US $ 467 858 606 369 menjadi US $ 606 369 atau mencapai rata-rata 1.41 persen
dari total nil& ekspor non migas. Peningkatan ekspor kopi dari tahun ke tahun ini,
telah menyebabkan kedudukan industri kopi di Indonesia menjadi sangat penting
sebagai penghasil devisa terbesar ketiga dari sektor pertanian setelah kelapa sawit
dan karet.
Selain penghasil devisa terbesm ketiga (setelah sawit dm karet), peran penting
komoditi kopi adalah dalarn ha1 penyerapan tenaga kerja Tanaman kopi merupakan
tanaman rakyat, dimana 95 persen hi total pemilikan perkebunan kopi dimiliki oleh
rakyat. Pa& tahun 2000 mulai dari produksi dan pemerosesan hmgga pemasaran
telah menyerap tenaga kerja harnpir 16 juta orang, dan &an terus meningkat di
tahun-tahun mndatang. Hal ini memberikan implikasi bolhwa, kebijakan pemaintah
untuk mengembangkan usaha tani kopi akan memkrikan d-ak
yang has baik di
tlngkat m i h maupun makro.
Di tingkat &,
kebijakan pemerintah untuk
merangsang tumbuh kembangnya produksi dan konsumsi kopi secara implisit akan
meningkatkan pendapatan petani.
Se!dangkan di tingkat h o , selain sebagai
sumber devisa negara juga diharapkan mampu menarnbah permintam tenaga kerja.
Produksi kopi nasional sejak tahun 1995 - 2001 relatif stabil, b e r k antara
420 ribu ton hingga 450 ribu ton per tahun yang terdiri dari dua jenis kopi yaitu
Robusta d m Arabica dengan perbandingan produksi 95 persen untuk jenis Robusta
dan 5 persen mtuk jenis Arabica. Dari total produksi kopi nasional, 95 persen
bersumber dari perkebunan rakyat, 3 persen dari perkebunan negara dan hanya
2 pemn yang basumber dari perkebunan swasta.
Lima
propinsi penghasil utama kopi di Indonesia adalah (1) D.1 Aceh,
(2) Sumatera Utara, (3) Sumatera Selatan, (4) Larnpung dan ( 5 ) Jawa Tirnur. Pada
tahun 1999, k e h propinsi ini memberikan kontrhusi seksar 67 persen dari
produksi kopi nasional dengan jumlah eksport sebesar 236 487 ton
persen dari total volume eksport kopi Indonesia
atau 66.62
Tingginya share ekspor lima
propinsi penghasil kopi terbesar ini selain disebabkan oleh tingginya produksi, juga
terdapatnya kemudahan hilitas pelabuhan ekspor yang marnpu menunjang
kelancaran distribusi ke negara tujusn ekspor.
Pada pasar domestik menunjukkaq konsumsi
dalam negeri pada priode
1993- 1997 terjadi peningkatan yang significant ,yaitu 1 1.04 persen dan diperkirakm
akan terus mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan industri hilir yang
menggunakan kopi sehagai bahan baku, peningkatan pendapatan rnasyarakat dan
perubahan cita rasa penduduk. Selain itu prospek yang menggembirakan adaM
meningkatnya konsumsi dunia rata-rata seksar 0.49 persen dan diproyeksikan pada
priode (1 996-2005) konsumsi kopi di negara-negara Eropah, Amerika dm Jepang
tumbuh 3.10 pwsen.
Berkda dengan pasar domestik, dipasar internasional kopi Indonesia h a m
berkompetisi dengan genghasil kopi utama dunia seperti Brazil dan Columbia,
Tetapi khusus, eksport kopi jenis Robusta Indonesia berhasil mengungguli kedua
negara tersebut. Namun, di pasar international ekspor kopi jenis Robusta Indonesia
menghadapi p i n g a m yang ketat dari negara Vietnam. Pada tahun 1999/2000
Vietnam telah memproduksi kopi mencapai 480 ribu ton atau lebih tinggi 48 ribu
ton dari produksi Indonesia, dimana dari produksi tersebut 90 persen adalah jenis
Robusta yang diekpor dengan tujuan ekspor yang sama dengan Indonesia
Persahgan perdagangan kopi Robusta dengan Vietnam semakin terbuka, mengingat
penmintah Vietnam tern mengembangkan areal hingga mencapai 305 ribu hektar,
serta memberikan kebebasan kepada eksportirnya untuk mengekspor kopi tanpa
distorsi..
Dalam perkembangannya, untuk mengantisipasi lajunya penawaran kopi dmia
yang dapat menyebabkan kejatuhan harga kopi di pasaran internasional, pada tahun
1962 United Nations Negotiating Conference berhasil menetapkan International
Coffee Agreement atau persetujuan bersama untuk mengendalikan suplay kopi
kepasar dunia. Persetujuan ini dipabahami menjadi ratifikasi kopi Internasional
tahun 1968 yang berlaku sejak 30 September 1968 hingga 30 Septemkr 1973 dan
dalarn perkembmgannya diperpanjang hingga tahun 1976, sehingga tercetus
berlakunya kuota eksport bagi anggota ZCO. Dalam hal ini Indonesia hanya
mendapat kuota ekspor sebesar 70 560 ton.
Namun demikian, proteksi perdagangan ini dicabut pada tahun 1973 sebab
terjadinya kelebihan pennintaan akibat dari menurunnya produksi dan ekspor kopi
dari Brazil (akibat Frost) sehingga harga kopi di pasar internasional sangat tinggi.
Pemberlakuan kuota eksprt d i l a k d a n kembali oleh ICO pada tahun 1980, clan
barulah pada tahun 1 989 hingga sekarang kuota ti& diberIakukan lagi.
Negara eksportir kopi utarna dunia, tennasuk Indonesia merasa pencabutan
kuota ekspor hanyalah dilakukan untuk kepentingan konsumen sernata, sekb
importir dapat membeli kopi dengan harga yang relatif Iebi rendah Sehingga, pada
akhirnya prodwen kopi membentuk asosiasi negara-negara produsen kopi (ACPC)
dan mencapai kesepakatan di Brazil pada tanggal 24 September 1993 untuk
rneiaksamkan retensi stock. Dalam ha1 hi, Indonesia menindaklanjuti kesepakatan
tersebut
dengan
mengeluarkan
keputusan
Menteri
Perdagangan
Nomor
61/KP/ 1 1111994 dan m t keputusan Direktorat Jendml Perdagangan Luar Negeri
Nomor 091/DAGLU/K PI1 1 1/I 994. Manfaat yangdiperoleh h i pemberlakukan
retensi kopi adalah, untuk menjamin tersedianya pasokan dalam jurnlah yang cukup
pada tingkat harga yang sesuai bagi konsumen dan produsen (Kaizan, 1995).
Faktor eksternal yang sangat mempengaruhi industri kopi Indonesia adalah
r a t h i Indonesia terhadap liberalisasi perdagangan yang bapangkal dari GATT
Uruguay Round di Marrakesh pada 15 April 1994 yang disusul oleh ratifikasi AFTA
dan APEC. Sebagai Implikasinya, negara-negara yang yang selama ini mendistorsi
pasar secara berkala hams mengadakan penyemaim-penyesuaian kebijakannya di
masa akan datang, yang meliputi penyesuaian kebijakan tarif dan non tarif. Hal ini
secara eksplisit akan memberikan dampak yang berarti terhadap permintam dan
penawaran kopi Indonesia, baik di tingkat domstik maupun pasar internasional.
Liberalismi perdrtgangan yang dihkukan oleh semua negara ataupun oleh suatu
negara secara sepihak baik oleh e b r t i r utarna kopi dunia sel& Indonesia, oleh
Indonesia sesuai kesepakatan IMF, ataupun oleh negara imprtir utama kopi dunia
secara langsung mempengaruhi p m h t a a n dan penwaran kopi dunk yang pada
gilirannya mempengaruhi harga dunia. Peru--peru
bahan yang terjadi di pasar
dunia inilah yang akan memhrikan dampak pada perdagangan kopi Indonesia di
tingkat dornestik. Peningkatan konsumsi yang merangsang kenaikan h g a kopi,
ataupum penurunan harga kopi akibat pmduksi yang berlimpah ( q h s produksi)
tentu akan b e r p e n g d pada keputusan produsen untuk memproduksi kopi.
Pro d m kontra tentang dampak liberalisasi perdagangan bagi negara sedamg
berkembang hingga kini terus k r h j u t .
Aggmwal dan Agmon (1990)
menunjukkan khwa dampak likralisasi perdagangan seperti mengalirnya investasi
asing secara bebas justru menguntungkan negara maju dan manfaat yang diterima
bagi negara sedang berkembang rnasih menjadi pertanyaan. Hal ini didukung pula
oleh Daley (1 9931, yang menentang adanya asumsi bahwa proses perdagangan dalam
era liberalisasi perdagangan akan saling menguntungkan pasangan dagang. Tetapi,
semra esktrim pula Bhagawati (1993) menunjukkan bahwa dampak liberalisasi
perdagangan justru rnenguntungkan kedua klah p b k .
Berkaitan dengan uraian di atas, maka adalah penting untuk mengevaluasi
kebijakan pemerintah terhadap keragaan industri kopi Indonesia (1 970- 1997) di
masa
Mu, serta mengdisis dan mencari altemtif kebijakan apa yang perlu
dilakukan oleh pernerintah untuk mengembangkan industri kopi yang terfokus pada
aspek pengembangan luas areal produksi, konsurnsi dan perdagangan bik di tingkat
domestik maupun pasar dunia
seiring dengan adrtnya ratifikasi liberalisasi
perdagangm
1.2. Perurnusan Msrsalah.
Produksi kopi Indonesia sejak tahun 1995-2000 relatif stabil sekitar 458 ribu
ton dan 5 16 ton per tahun dengan luas total berkisar 1.1 16 juta ha hingga 1.1 3 juta
ha. Data statistik Direktorat Jenderal Perkebunan menunjukkztn, bahwa Warn kurun
waktu 1969-2001 pertumbuh has areal mencapai 5.58 perm per tahun, namun
ha1 ini tidak diikuti oleh m b u h a n produksi yang hanya mencapai 5.02 persea
Bahkan, pa& periode 1996 hingga 1998 produksi kopi mengalami penurunn.
Peningkatan luas areal yang t idak proprsional dengan penrngkatan produksi
ini disebabkan oleh perbedaan produktivitas kopi atas dasar status pengusahaan
lahan. P A priode PJP I (Pelita I dd V) dan PJP LI (1994 dd 1998) menunjukkan
bahwa, rata-rata laju palxmbuhan produktivitas kopi, adalah 0.21 persen untuk
Perkebunan Rakyat, 1.29 persen perkebunan negara dan 0.36 persen perkebunan
swasta. Dari Perkebunan Rakyat hanya dihasilkan 550 Kg/Ha, sedangkan
Perkebunan Besar rnampu mencapai 780 KglHa.
Perkhan tingkat produktivitas kopi antar P e r k e b m Rakyat dan perkebunan
negm cenderung disebabkan oleh perbedam &lam ha1 perawatm tanaman.
Perkebunan negara dalam u saha meningkatkan produktivitasnyq mengunakan
teknologi seperti pupuk dan obat-obatan dalarn perawatan tanaman. Hal yang
b e r m terjadi pada P e r k e b Rakyat, dimana kebolnyakan petani tidak
menggunakan pupuk untuk menyuburkan tamman. Selain itu, kebyakan tamman
yang dikelola oleh Perkebunan Rakyat berumur tua.
Pa& Mode 1998-2014 akan terjadi pertumbuhan produksi kopi nasional
mencapai 3.21 persen.
Sehingga, diperkirakan pada priode mendatang rata-rata
produksi kopi Indonesia per tahun dab sebesar 503 ribu ton hingga 540 ribu ton
Masalah yang muncul kernudian adalah kekahwatiran akan terjadinya surplus
produksi.
Kekahwatiran munculnya surplus prodhi,
didasarkan kepada t idak
seimbangnya jumlah eksport dan konsumsi domestik dengan perkiraan produksi.
Data Statistik Direktorat Jenderai Perkebunan menunjuklcan, W w a pada priode
PJP II (1994-1998) ekspor kopi Indonesia justru menurun.
Pada tahun 1996
Indonesia mampu mengekspor 366 602 ton, tetapi pada tahun berikutnya terjadi
penmmm ekspor, hingga pada tahun 1999 ekspor Indonesia hanya mencapai
352 967 ton.
0.65
-
Sedangkan konsurnsi domestik masih tergolong rendah, yaitu
0.70 Kglkapita atau setara dengan 130 ribu ton. Dengan demikian , jika
pemerintah bersama produsen dan eksportir kopi tidak membuka pasar barn baik
domestik maupun tujuan ekspor, rnaka surplus produksi akan menjadi ancaman.
Pasar internasional, secara umum beraksi positif terhadap perdagangan kopi.
Peningkatan konsumsi kopi dunia pada priode 1993-1998 terjadi di beberapa negara
Eropa, Asia Pasific, serta Afiika Timur dan Tengak Tetapi peningkatan konsumsi
dunis di pasar internasional tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan ekspor kopi
Indonesia. Pada priode 1996/1997 hingga 1W7/1998 ekspor kopi Indonesia ke Asia,
Eropa, Australia, Ai%ka dan Amerika serikat menjuga menunjukkan,
rata-rata 12.54 persen. Data
dari program ekspor ACPC sebesar 360 ribu ton tahun
1 99711998 Indonesia hanya mampu memenuhi target sebesar 32 1 025 ton, atau turun
15.8 persen pada priode yang sama.
Ekspor kopi Indonesia dipasar internasional sangat tergantung seberapa be=
produksi kopi dunia, khususnya negm Brazil clan Columbia yang menjadi eksportir
utama selain Indonesia. Menghadapi kejatuhan harga kopi dunia akibat
membanjirnya ekspor di pasac dunia, International Coffee Organization(IC0) pernah
menentukan sistim kuota bagi negara eksportirt.
Tetapi, kuota ternyata tidak
menjamin kenaikan harga sehingga ICO menghapuskan kuota ekspor tahun
1972- 1 980. Pada rnasa pencabutan ekspor tersebut pula ekspor kita meningkat
melebihi 200 ribu ton. Pada tahun 1980 harga kembali jatuh di pasar internasional
sehingga ICO kembali menerapkan kuota ekspor untuk
anggotanya, dm baru
kemudian pada tahun 1990 hingga kini ICO mencabut kuota ekspor. Walaupun ICO
telah mencabut kuota ekspor dan mengarrtikannya dengan standart mutu, ekspor
kopi Indonesia hams bersaing ketat negara eksportir seperti Brazil mengingat
dipasar internasional mutu kopi Indonesia mempunyai kelemahan dibandingkan
dengan negara lain (Priyambodo, 1987) .
Dari aspek perdagangan internmiom& likralisasi perdagangan yang bemula
dari GATT Uruguay Round, AFTA dan APEC merupakm faktor eksternal y w akan
membawa perubahan yang berarti kepada pwdagangan kopi Indonesia, k i k di pasar
domestik mupun di pasar Internasional. Hal ini disebabkan perubahan-perubahan
kebijakam yang harus dilakukafi pemerintah Indonesia dimasa akan datang seperti
Pen=
tarif h p o r kopi biji dari 100 persen di tahun 1995 menjadi 40 persen pada
tahun 2004 (armnim 1994), pengurangan pajak ekspor, penghapusan secara bertahap
subsidi input, pgalihan hambatan non-tarif menjadi tarif serta kebebersan investasi
di kawasan Asia Pasific memberikan pengaruh langsung kepada proses perrnintaan
d m penawaran kopi Indonesia.
RatXikasi putaran Uruguay oleh pemerintah Indonesia menghendaki
penyemian-penyesuaian yang khusus ditekankan terhadap komditi secara
individual, dan hams dirubah sesuai dengan kebijakan-kebijakan negara lain
(Pasquali, 1 995).
Kebijakan pemerintah yang dapat menunjang perhunbuhan
produksi dan penawaran produk pertanian berupa subsidi input dan Price Fixing
(Rosegrant et al, 1987) tidak dapat dip&ahankan. Tanaman kopi yang tergantung
kepada kondisi tanah dan iklim juga sangat dipengaruhi oleh pupuk (Wahyudi, 1 989;
Najiyati dan Dantri, 1995) ,sehingga pencabutan subisidi input ini diasumsikan akan
menaikan biaya produksi, dm jika ha1 ini tidak diimbangi oleh kenaikrtn harga kopi
yang significant, akan menyebabkan petani mengurangi areal tanarn kopi dan
mengalihkannya ke sub sektor perkebunan lain.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka permadahan dalam penelitian hi
adam bagaimana pengaruh
kebijakan makro ekonomi yang dilakukan oleh
pemerintah semi penetapan suku bunga, penentuan upah di sub sektor perkebunan,
penghapusan subsidi pupuk, dan devaluasi rupiah terhadap US dollar terhadap
perkembangan industri kopi di Indonesia yang didasarkan kepada agregasi wilayah
produksi, dan status pengusahaan lahan baik untuk jensi robusta maupun total kopi.
Terpenting dari itu, bagahanakah damp& Liberalisasi
perdagangan bzrupa
penghapusan intervensi harga ekspor dan harga impor oleh Indonesia dan negara
eksportir dan importir utama kopi dunia mempengaruhi pengembangan has areal,
produksi, konsumsi, harga dan perdagangan kopi Indonesia di pasar dunia.
1.3.. Tujuan Penelitiaa
Penelitiam ini bwtujuan menganalisis dampak liberalisasi perchgangan baik
secant sepihak ataupun bersamaan
oleh Indonesia dan negara-negara pesaing
Indonesia yang meliputi penghapusan tarif dan rmn tariff, terhadap keragaan industri
kopi Indonesia dan keragaan kopi negara eksportir dan importir utama kopi dunk
seiain Indonesia. Sehingga, dari hasil analisis akan ditemukan beberapa altematif
kebijakan penting yang perh dilakukan pemerintah dalam usaha mengembangkan
industri kopi Indonesia pada era liberalisasi perdagangan
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah: (1) pernbentukm model ekonometrik
industri kopi Indonesia yang akan mengevaluasi pengaruh kebijakan makro ekonomi
Indonesia dan (2)menganalisis h p a k liberalisasi perdagangan terhadap perubahan
keragaan industri kopi Indonesia.
Pengertian industri &lam penelitian ini addah suatu shim keterkaitan tahapan
produksi kopi hingga perdagangan produk kopi, sehingga penelitian ini akan
membangun persaTllaan - persamaan mulai dari luas areal, produksi, harga,
pmnintaan dan penawaran di tingkat dornestik hingga perdagangan di pasar dunia.
Pada t-t
dornestik (Indonesia) sub model yang dibangun
berdasarkan wilayah Sumatera, Jawa serta
disagregasi
luar Sumatera dm Jawa.
Hal ini
mengingat wilayah Sumatera (D.I. Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Sehtan dan
Lampung) serta wilayah Jawa (Jawa Timur) merupakm wilayah penghasil kopi
terbesar di Indonesia.
Selain itu disageregasi juga dilakukan dengan cara
mengelompokkan status pengusahaan kebun, yaitu Perkebunan Rakyat dm
P e r k e m Besar (Negara + swasta), serta mengelompokkan kopi b e r k k a n
jenisnya robusta dm Arabica Sedangkan untuk sub model eksport dan Import hanya
dibatasi kepada negara-negara eksportirt dan importirt utanaa kopi dunia.
11. TINJAUAN I N D U S m KOPI INDONESIA
Tanaman kopi di Indonesia sudah diusahkan sejak penjajahan Belanda, yaitu
pada tahun 1696 dengan jenis Arabica. Namun, pada awalnya penjajah Belanda
gaga1 mengusahakannya, barulah setelah Belanda kembali mengusahakan Arabica di
Jawa pada tahun 1699, kopi Arabica rnenjadi booming, yang pada akhirnya dikenal
KERAGAAN INDUSTXU KOPI INDONESIA
DAN PERDAGANGAN KOPI DUNIA
DISERTASI
Oleh
SATIA NEGARA LUBIS
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
ABSTRAK
SAT1A NEG ARA LUBI S. Dampak Likralisasi Perdagangan Terhadap Keragaan
Industri KOpi Indonesia dan Perdagangan KOpi Dunia. M ANGARA TAMBUNAN
sebagai Ketua, BONAR M. SINAGA, KUNTJORO dan ANNY RATNAWATI sebagai
anggota komisi pembimbing.
Perubahan kebijakan perdagangaan regional berupa liberalisasi perdagangan sesuai
dengan ratifikasi Indonesia dengan AFTA dm WTO, serta perubahan kebijakan dari
negara-negara pesaing perdagangan kopi Indonesia di pasar dunia yang juga bermuara
pada liberalisasi perdagangan, akan menyebbkan peruhahan pada keragaan industri kopi
Indonesia dan perdagangan kopi dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dampak likralisasi perdagangan baik S a r a sepihak ataupun bersamaan oleh Indonesia
dm negara-negara pesaing Indonesia yang meliputi penghapusan tarif dan non tariff,
terhadrtp keragaan industri kopi Indonesia dan keragaan kopi negara eksportir dan
importir utama kopi dunia.
Model analisis yang digunakan adalah membangun sistim persamaaan simultan
dinamis yang terdiri dari 56 persamaan struktwl dan 10 persaman identitas dengan
rnetode estirnasi kuadrat terkscil dua tahap (2-SLS). Untuk rnengevaluasi dampak faktor
internal dan eksternai pada periode 1985 - 1997 dilakukan sirnulasi historis. Sedangkan
untuk menganalisis dampak liberalisasi perdagangan terhadap keragaan industri kopi
Indonesia dan perdagangan dunia periode 2000-2013 digunakan simulasi peramalan .
Perubahan kebijakan domestik pada penurunan suku bunga bank 20 persen,
kenaikan harga pupuk 25 persen, kenaikan tingkat upah di sub seklor perkcbunan 25
persen dan devaluasi rupiah terhadap US dollar 50 persen, menyebabkan harga domestik
dm penerimaan devisa negara rneningkat. Selain itu melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap US Dollar lebi rneningkatkan penerimaan devisa negara dibandingkan dengan
kebijakan tuggal lainnya.
Perubahan kebijakan dornestik yang menye babkan
berubahnya harga kopi robusta dunia menjadi fenomena bahwa, kopi robusta Indonesia
merniliki peran penting bagi perdagangan kopi dunia. Dampak perubahan kebijakan dari
negara eksportir Brazil dan India, serta yang berasa1 dari negara importir utama kopi
dunia berpoterisi memperbesar ekspor kopi robusta Indonesia di pasar dunia. Perubahan
harga ekspor Indonesia sebagai akibat peruhhan faktor eksternal juga merubah hrirga
dunia.
Penerapan liberalisasi sepihak baik yang dilakukan eksportir selain Indonesia
maupun oleh importir utama kopi dunia akan merugikan perdagangan Indonesia, dimana
pada dua kondisi ini penerimaaan devisa menurun. Sedangkan penerapan li beralisasi
perdagangan sesuai dengan kesepakatan Indonesia dengan AFTA, atau sesuai dengan
kesepakatan Indonesia dengan WTO &an mernberi d a a t bagi pengembangan industri
kopi Indonesia baik dari sisi produksi, rnaupun perdagangan di tingkat dornestik dan
pasar dunia.
ABSTRACT
SATIA NEGARA LUBIS. The Impact of Trade Liberalization to lndonesia
Industrial Coffee performance and of Coffee World. MANGARA as Chief,
BONAR M. S N A G 4 KUNTJORO and of ANNY RATNAWATI as members of
committee.
Changes of policy of regional trade in the form of trade liberalization as
according to Indonesia ratification with AFTA and of WTO , and also changes of
policy of nations competitors which also have estuary to at trade liberalization,
will cause changes of industry coffee Indonesia and of world coffee. This research
to analyze impact of trade liberalization either through party and or at the other by
lndonesia and nations competitor of Indonesia covering abolition of tariff and non
tariff barrier, to performance of the Indonesia industry coffee and major of
exporter and importer of world coffee.
Analysis model the used is to develop; build system equation of simultan
dynamic consisting of 56 structural equation and 10 equation of identity with
method estimate Two state Least Squares(2-SLS). To evaluate internal factor
impact and external at period 1985-1997 done by historical simulation. While to
analyze impact of trade liberalization to performance of industry coffee Indonesia
and of world coffee of period world 2000-2003 used by forecasting simulation.
Changes of domestic policy at degradation of bank rate 20 percent,
increase of price fertilize 25 percent, increase of wage rate in sub of plantation 25
percent and Rupiah devaluation of US dollar 50 percent, causing domestic price
and foreign exchange raise. Besides weakening it Rupiah exchange rate to US
Dollar more is improving of acceptance of foreign exchange compared to other
single policy. Change of domestic policy which cause changing price him coffee
world Robusta of phenomenon that, coffee of Robusta Indonesia have role of
necessary for trade of world coffee. Affect change of policy of exporter state of
Brazil and India, and also coming from especial importer state of world coffee
have potency to enlarge exporting coffee Indonesia Robusta in world market.
Price change export Indonesia as effect of change of factor of external also change
world price.
Applying of party liberalization both for exporter besides lndonesia and
also by especial importer of world coffee will harm trade of Indonesia, where at
this two condition of acceptance of downhill foreign exchange, while acceptance
of trade liberalization as according to agreement of Indonesia with AFTA, or as
according to agreement of Indonesia with WTO will give benefit to development
of industry coffee Indonesia either from production side, and also commerce in
domestic and world market.
Dengan ini saya menyatakan bahwa Disertasi y a g krjudul
DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN TERBADAP KERAGAAN
INDUSTRI KOPI INDONESIA DAN PERDAGANGAN KOPI DUNIA
Adalah knar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan.
Semua sumber data dan informasi yang dig&
telah dinyatakan s e w a jelas dan dapat
diperiksa kebenarannya
Bogor, September 2002
SATIA NEGARA L U B I ~
NRP 98513008
DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN TERHADAP
KERAGAAN JNDUSTRI KOPI INDONESIA DAN
PERDAGANGAN KOPI DUNlA
Oleh :
SATIA NEGARA LUBIS
Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar Doktor
pada
Program Studi nmu Ekonomi Pertanian
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
Judul Disertrsi
: DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN TERHADAP
KERAGAAN INDUSTRI KOPl
PERDAGANGAN KOPI DUNIA
Nama
: SATIA NEGARA LUBIS
NRP
: 98513008
Progrnm Studi
: llmu Ekonomi Pertanian
INDONESIA DAN
Meayetujui,
1. Komisi Pembimbiag,
Dr. Ir. Bmar M. Sinam M.A.
AWgota
Prof. Dr. Ir. Mangam Tambunan, M.Sc.
Ketua
Anggota
2. Ketua Program Studi
Ilmu Ekonomi Pertanian,
4w-
Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, M.A.
Tanggal Lulus : 04 September 2002
0 8 JUL 2004
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 04 Februari 1963, putra ke sembilan
dari Bapak Adnan Zain Lubis ( a h ) dan Ibu Hj. Nurlatifah. Menikah dengan Ratna Dewi
Siregar pada tahun 1 991 di Medan, clan dikaruniai tiga putra yang bernama Arga Abdi
Rafiud Daradjat Lubis, &in Satria Khafid Lubis dm M. Dayu Furrrahman Lubis
Menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri IV Medan pada
tahun 1983, dan melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
hingga lulus Sarjana P e d a n Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian di tahun 1989. Pada
tahun 1993-1995 penulis rnenyeksaikan pendidikan S2 di Fakulti Ekonomi Universiti
Kebangsaan Malaysia (UKM) melalui Malaysian Technical Cooperation Program
(MTCP) dengan dukungan dam dari Jabatan Perkhidmatan Awam (JPA), Malaysia.
Penulis meneruslcan pendidikan Doktor pada Program Pascasarjana Institut P d a n
Bogor (IPB) Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian sejak tahun 1998 hingga sekarang
dengan ddamgan dana Bantuan Pendidikan Pascasarjana, IPB.
Sebelum diangkat sebagai staf pengajar di Fakuhas Pertanian, Jurusan Sosial
Ekonomi Pertanian Universitas Sumatera Utara pada tahun 1997, penulis menjadi staf
pengajar di Universitas Medan Area (UMA) sekaligus sebagai Ketua Jurusan Sosial
Ekonorni Pertanian dan Sekretaris Lembaga Penelitian UMA sejak tahun 1989 hingga
sekarang.
PRAKATA
Dengan selesainya penulisan disertasi ini, untaian kata mutiara yang
yang
hams saya ucapkan adalah puji syukur kehadirat Allah Swt. yang teU memberikan
kekuatan lahis bathin kepada saya. Saya sangat menyadari, karya ini merupakan
polesan demi polesan dari kornisi pernbimbing yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir.
Mangara Tarnbunan, MSc. dan anggota komisi Dr. Ir. Bonar M. Sinaga MA.,
Prof. Dr Ir. Kuntjoro, dan Dr.Ir. Amy Ratnawati, MS.
Ucapan terima kasih yang tulus ikhlas saya sampaikan kepada Prof. Dr.
Mangara Tarnbunan yang selama berhlan-bulan telah mengajarkan dan
memberikan pengarahan kepada saya tentang ilmu pengetahuan yang seklumnya
tidak saya miliki. Dengan kesabaran dan memklumi segala kekurangan yang saya
miliki beliau telah membuka wawasan pikir saya, sehingga saya semakin menyadari
bahwa i h u pengetahuan yang term dan terus berkembang seiring & adalah
anugerah Tuhan yang hams terus saya pelajari dan dalami sepanjang hidup saya.
Dr. Bonar M. Sinaga bagi
saya adalah tiang dari semua ilmu yang saya
peroleh semasa pendidiian Program Pascasarjana di Institut Pertanian Bogor.
Kepiawaian beliau akan the art of econometrics, keuletan, ketelitian, kesabaran dan
kesediaan beliau setiap waktu untuk membimbing saya tanpa mengenal lelah, adalah
panutan bagi saya. Sekiranya karya dalam disertasi ini adalah baik, itu adalah olesan
tangan beliau. Untuk semua itu saya ucapkan terima kasih yang tiada hingganya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Kuntjoro yang telah
membimbing dan mengarahkan penulisan disertasi ini. Sifat leiemah lembut d m tulus
kasih yang tunjukkan adalah air sejuk yang mernbasasi relung-relung hati dan
p i k m saya saat menulis disertasi ini.
Dalam kesempatan yang sama, saya sarnpaikan hormat dan terima kasih
kepada Dr. Anny Ratnawati, yang dalarn proses penyelesaian disertasi ini telah
banyak mengkritisi setiap tulisan saya, dan menambah masukan-masukan yang
lxgitu penting untuk menyempurnakan karya ini.
Terima kasih juga saya sampikan kepada Dr.Endah Mumininflyas, Direktur
Pangan dan Pertanian, BAPPENAS yang ditengah-tengah keskannya yang luar biasa
sudi sebagai penguji luar komisi. Sebagai pencinta ilmu pengetahuan clan ahli di
bidang perdagangan internasional tentunya masukan-masukan yang berikan sangat
berguna bagi kesempumaan tulisan ini. Senada dengan itu juga saya ucapkan terima
kasih kepada Dr. Hamanto Siregar, yang juga telah menyediakan wakhrnya
sebagai penguji luar kornisi. Keluasan ilmu pengetahuan yang beliau miliki dan
kesediaan untuk berdiskusi selama proses assistensi rnerupakan bekal yang penting
bagi saya untuk memperkaya khasanah tulisan &lam disrtasi ini.
Walaupun
&wan jalan tertatih-tatih dan jauh-jauh datang dari Medan,
Ibu
saya telah rnenghadiri Ujian Terbuka. Dengan do'a yang tiada putwputusnya dan
bimbingan yang t iada henti-hentinya, sayalah yang menyebabkan mengapa saya
sampai pa& proses akhir pendidikan Doktor. Masih segar dalam ingatan kami
bagaimana ayah dan mendidik kami sedari kecil tentang pentingnya menuntut ilmu
pengetahuan Warisan itulah kini yang mulai kukenyarn dan keberhasilan ini adalah
keberhasilan orang tua kami. Terima kasih dan hormatku setinggi-tingginya kepada
ku tercinta. Dalarn kesempatan yang sarna saya ucapkan terima kasifi yang tiada
hingga kepada abangku Jaya Kirana Lubis dm isteri, dimana beliaulah selarna ini
yang memberikan motivasi, dan telah banyak berkorban materi rnaupun non materi
sehingga saya dapat menyelesaikan proses pendidikan ini dengan segala
kekurangannya. Kebijakan clan ketepatan sikapnya untuk mernajukan saya dalam
mengejar ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kami
sekeluarga.
Demikian juga kepada abanganda Ir . Chandra Gupta Lubis, MEng.
Walaupun abanganda baru ditinggal pergi oleh putra tercinta M. Faridh Fahmi Lubis
(Almarhum), namun dengan kesabaran dm keWasan yang mgguh, abanganda
telah memberikan yang terkik kepada karni semua. Semoga apa yang ada pada hari
ini hendaknya menjadi setawar sedingin bagi kita yang baru saja mendapat c o b
dari Allah Swt. Bersamaan dengan itu juga terima kasih kepada semua abang dan
adikku sekalian
Siang dan malam tanpa kenal lelah Isteriku Ratna Dewi Siregar telah
menemaniku dalam suka clan duka. Berbekal kebersihan hati dan sernangat yang
kuat dia telah brhasil meng-kan
proses pendidikan yang kujdani hingga
m p a i seperti sekarang ini. Banyak yang telah terlalaikan seiama ini, banyak yang
tidak dapat saya berikan sebolgaimana mestinya selama rnasa pendidikan, namun
kesabaran dan terangnya nuraninya membuat hatiku teduh dan s e m p m untuk terus
menyelesaikan proses pendidikan yang sangat-sangat berat ini. Tiada ungkapan
yang pantas aku ucapkm k e c d i segala puji bagi Allah, dan terima kasih kepada mu
isteri clan an;tk-anakkuArga Abdi
Daradjat Lubis, Zain Satria Khafid Lubis
dan Muhammad Dayu Funahman Lubis.
Ucapan terima kasih juga haturkan kepada : (1) Rektor Universitas Sumatera
Utara clan seluruh jajaran pimpinan dan staf Rektor Universitas Sumatera Utam serta
Dr. Ir. Sumorm, MS selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara yang telah memberikan hantuan dan kesempatan kepada saya selama
mengikuti pendidikan pascasarjana di lnstitut Pertanian Bogor, (2) Direktur
Pascasarjam Institut Perbmian Bogor dan seluruh jajaran Pimpinan dan staf
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor yang telah menerima saya untuk mengikuti
pendidikan pascasarjana; (3) Ketua dan Pimpinan Yayasan Pendidikan Haji Agus
Sdim dan seluruh jajaran Pimpinan Universitas Medan Area; dm (4) seluruh
ternan-temanku yang telah dan sedang mengikuti pendidikan Doktor di Program
Pascasarjana Inst itut Pertanian Bogor.
Akhirnya, saya menyadari ?mhwa apa yang telah saya peroleh pada hari ini
hanya baru sarnpai pada pintu gerhang dari sebuah istana ilmu pengetahuan yang
setiap detik terus beruhah dan tmkembang ke arah depan.
Saya harus terus dan
terus mengejar sekuatnya ilmu pengetahuan dan mewariskannya kepada anak-anak
bangsa seperti yang telah dicontohkan oleh orang tua say4 guru-guru saya, dan
dosen-dosen saya.
Semua kebajkan yang telah saya terima selarna hi dari semua
pihak yang terlibat didalamnya, hanya kepada AUah saya serahkan untuk rnembalas
setiap kekikan itu dengan kebaikan yang berlipat-lipat ganda.
Bogor, September 2002
Penulis
4.3. Fungsi Permintaan Kopi
...............................................................
4.4. Penawaran Ekspor dan Permintam Impor Kopi di
71
Pasar Internasional .....................................................................
77
.................................................................
4.5.1. Pemberlakuan Pajak Ekspor ...............................................
4.5.2. Pemkrlakuan Tarif Impor ...............................................
4.5.3. Pemberlakuan Kuota Ekspor...............................................
4.5 .4 . Pemberlakuan Subsidi Ekspor.............................................
83
4.5.. Distorsi Perdagangan
84
89
93
96
V . SPESIFIKASI MODEL DAN METODE ANALISIS ........................ 1 10
.
5.1 Model Operasional ........................................................................
.
5.1 -1 Blok Kopi Indonesia..........................
1 10
112
.
.
.
.
....
....................................
113
................................................................
5.1.1.3. Permintam Domestik ............................................
5.1.1.4. Ekspor dm Penawaran Kopi Indonesia .................
5.1.1 .5 . Harga Dornestik ....................................................
5.1.l.
6 . Harga Ekspr ........................................................
5.1.2. Blok Negara Penghasil Utama Kopi Dunia ........................
5.1.2.1. Produksi ................................................................
115
5.1 .1.1 . Luas Areal Menghasilkan
5.1.1.2. Produksi
I17
117
119
121
122
123
5.1.2.2.Ekspor ...................................................................
124
.
.
...................................
225
5.1.3. Blok Pengimpor Utama Kopi Dunia...................................
I26
.............................................................
5.1 -3.2. Impor Kopi ...........................................................
5.1.3.3. Harga Impor ..........................................................
127
5.1 .2.3. Harga ekspor.................
5.1.3.1. K o m m s i
128
129
5.1.4 Blok Kopi Dunia ...............................................................
5.1.4.1. Produksi Dunia......................................................
5.1.4.2. Ekspor Dunia .........................................................
.........................................................
5.1.4.4. Harga Dunia ...........................................................
5.2. Metode Analisis .........................................................................
5.2.1. Identifikasi Model ...............................................................
5.2.2. Metode Estimasi ..................................................................
5.1.4.3. Impor Dunia
5.2.3. Validasi Model ....................................................................
5.2.4. Simulasi Model ................................
.
.
.
........
.....................................................
5.2.3.2. Simulasi Peramalan .................................................
Analisis Kesejahteraan Produsen dan Konsumen .................
5.2.3.1. Simulasi historis
5.2.5.
VI . KERAGAAN INDUSTRI KOPI INDONESIA DUN1A ....................
6.1. Blok Kopi Indonesia ....................................................................
6.1.1. Luas Areal Mengbasilkm...................................................
...........................................................................
6.1.3 . Permintaan Domet ik...........................................................
6.1.4. Harga Domestik Robusta dan Arabica ..............................
6.1.5. Ekspr Kopi Indonesia ......................................................
6.1.2. Pcoduksi
6.1.6. Harga Ekspor Kopi Indonesia ............................................
6.2. Blok Eksportir Utama Kopi Dunia.............. ,
.
.........................
......
a ......
6.2.1. Produksi Kopi di Negara Eksportir Utama Kopi Dunk
6.2.2. Ekspor Kopi di Negara Pengekspor Utama Kopi h i
6.2.3. Harga Ekspor Kopi Negara Eksportir Utarna Kopi Dunia ...
8.2. Dampak Liberalisasi Perdagangan oleh Eksportir
Utama Kopi Dunia Termasuk Indonesia
...............................
8.3. Dampak Liberalisasi Perdagangan Sepihak oleh Negara Tmprtir
Utarna Kopi Dunia ..................................................................
8.4. Liberalisasi Perdagangan oleh Sernua Negara dengan
Pajak Ekspr dm Tarif Impor 1 5 % Mulai Tahun 2003
............
8.5. Liberalisasi Perdagangan oleh Semua Negara dengan
Pajak Ekspor dan Tarif Impor 10 % Sejak Tahun 2005
.............
8.6. Liberalisasi Perdagangan oleh Semua Negara dengan
Pajak Ekspor dan Tarif Impor 5 % Sejak Tahun 2007 ..............
8.7. Liberalisasi Perdagangan oleh Semua Negara dengan
Pajak Ekspor dan Tarif Impor 5 % sejak tahun 2003
sesuai Kesepakatan AFTA .......................................................
8.8. Liberalisasi Perdagangan oleh Semua Negara Eksportir
dan lmportir Kopi Dunia ...........................................................
8.9. Dampak Liberalisasi Perdagangam Terhadap Kesejahteraan
Produsen dan Konsumen ..........................................................
IX. KESIMPULAN DAN IMPLTKASI KEBTJAKAN .........................
.,.
...............................................*.....
9.2. Zmplikasi Kebijakam .................................................................
9.1. Kesimpulan ..................,..
DAF'TAR PUSTAKA .....................................................................
DAFTAR TABEL
Hahman
Nomor
1 . Total Luas Areal dan Produksi Perkebunan Kopi Berdaarkan
Status Pengusahaan Lahan , Tahun 1969-2001 ..................................
15
2. Produktivitas Kopi Berdaswkan Status Pengusahaan, Tahun 1969-2001..
17
3. Luas Areal Tanaman Menghasikan, Produksi dan Produktivitrrs
Kopi Robusta Indonesia Berdasarkan wilayah dan Status Pengusahaan,
Tahun 2000. ..........................................................................................
20
4. Luas Tanrunan Menghasilb Seluruh Indonesia Menunrt Propinsi
dan Status Pengusahaan Lahan Kopi Jenis Arabica, Tahun 2000...........
20
5. Volume dan Nilai Ekspor, Impr Kopi Indonesia, Tahun 1969-1 999
...
22
6 Perkembangan Ekspor Kopi Indonesia Menurut Negara Tujuan
Ekspr, Tahun 199211993 dd 199511996 ....................... .
..................
24
7. Perkembangan Produksi dan Ekspor Kopi Negara Produsen Utarna
Kopi Dunia, Tahun 1995-200 ...........................................~.~................
28
8, Analisis Dampak Pemkrlakuan Pajak Ekspor Terhadap Kesejahterm Produsen dan Konsurnen di Negara Eksportir dan Importir........
87
9. Analisis Darnpak Pemberlakuan Tarif Trnpor Terhadap Kesejahteraan Pmdusen dan Konsumen di Negara Eksportir dan Importir.......
92
1 0. Analisis Dampak Kuota Ekspor Terhadap Kesejahteraan Produsen
dan Konsumen di Negara Eksportir dm Importir ................................
95
1 1. Analisis Dampak Subsidi Ekspor Terhadap Kesejahteraan Produsen
dan Konsumen di Negara Eksportir dan Importir ................................
99
12. Elastisitas Luas Areal Menghilkan Terhadap Peubah Penjelas
Dalam Jan& Pendek (SR) dan Jangka Panjang (LR)..........................
1 53
13. Elastisitas Produksi Terhadap Peubah Penjelas dalam Jangka
Pendek (SR) dan Jangka Panjang (LR) .................................................
159
14. Elastisitas Harga Domestik Robusta dan Arabica Terhadap Peubah
Penjelas Dalarn Jangka Pendek (SR dan Jangka Panjang (LR) ............
165
1 5. Elastisitas Ekspor Robusta dan Arabica Terhadap Peubah Penjelas
D a h Jangka Pendek (SR) clan Jangka Panjang (LR).........................
16. Elastisitas Harga Ekspor Kopi Robusta dan Acabica Terhadap Peubah
Penjelas Dalam Jangka Pendek (SR) dan Jangka Panjang &It) ..........
17. Elastisitas Produksi Negara Eksportir Utama Kopi Dunia Terhrtdap
Peubah Penjelas Dalam Jangka Pendek (SR) clan Jangka
Panjang (LR) ......................................................................................
18. Elastisitas Ekspor Negara Eksportir Utama Kopi Dunia Terhadap
Peubah Penjelas Dalam Jangka Pendek (SR) dan Iangka
Jangka Panjang (LR) ...........................................................................
19 Elastisitas Harga Ekspor Negara Eksportir Utarna Kopi Dunia
Terhadap Peubah Penjelas, dalarn Jangka Pendek (SR)
..................
dan Jangka Panjang (LR) ......................................
.
.
20. Elastisitas Konsumsi Negara lmprtir Utama Kopi Dufiia Terhadap
Peubrth Penjelas dalam Jangka Pendek (SR) dan Jangka
Panjang (LR) .......................................................................................
2 1. Elastisitas Impor Negara Importir Utama Kopi Dunk Terhadap
Peubah Penjelas dalarn Jangka Pendek (SR) dan Jangka
Panjang (LR) .......................................................................................
22. Elastisitas Harga Irnpor Negara Irnportir Utama Kopi Dunia
Terhadap PeuM Penjelas dalam Jangka Pendek (SR) dan Jangka
Panjang (LR).......................................................................................
23. Elastisitas Harga Dunia Terhadap Peuhah Penjeku dalam Jangka
Pendek (SR) dan Jangka Panjang (LR)............................................
24. Evaluasi Daya Prediksi Model Untuk Priode Simulasi,
Tahun 1985- 1 997 .................................................................................
25. Dampak Perubahan Faktor Internal Terhadap K q a a n lndustri
Kopi Indonesia.....................................................................................
26. Darnpak Perubahan Faktor Tnternal Terhadap Keragaan Industri
Kopi Indonesia.....................................................................................
27. Ramaln Damp& Liberalisasi Perdagangan Terhadap Keragaan
Industri Kopi Indonesia........................................................................
28. Dampak Penghapusan Distorsi Perdagangan oleh Eksportir Utama
Kopi Dunia Selain Indonesia terhadap Impor Kopi Negara Importir ...
25 1
29. Dampak Penghapusan Distorsi Perdagangan oleh Eksportir U t m
Kopi Dunia Selain Indonesia terhadap Produksi, Harga Dornestik
dan Ekspor b p i Robusta dan Arabica Indonesia ..................................
252
30. Dampak Penghapwan Distorsi Perdagangan oleh Eksportir Utarna
Kopi Dunia Termasuk Indonesia terhadap Ekspor Negara Eksportir .... 256
3 1 . Dampak Penghapusan Distorsi Perdagangan oleh Eksportir
Utama Kopi Dunia Termasuk Indonesia terhadap Impor Kopi
....................
Negara Imprtir .......................... .
....
.
.
25 7
32. Dampak Penghapusan Distorsi Perdagangan oleh Eksportir Utama
Kopi Dunia Termasuk Indonesia terhadap Produksi, Harga Dotnestik
dm Ekspor Kopi Robusta dan Arabica Indonesia ......................
259
33. DampaZr Penghapusan Distorsi Perdagangau oleh lmportir Utama
Kopi Dunia terhadap Irnpor Kopi Negm Importir ...................
262
34. Dampak Penghapusan Distorsi Perdagangan oleh Importir Utama
Kopi Dunia terhadap Ekspor Negara Eksportir ........................
263
35. Dampak Penghapusan Distorsi Perdagangan oleh Importir Utarna
Kopi Dunk terhadap Produksi, Harga Domestik ,dan Ekspor Kopi
Robusta dan Arabica Indonesia .......................................
2M
36. Dampak Skenario 1 8 Terhadap Pangsa Ekspor Kopi robusta dan
Arabica Indonesia ke Pasar Dunia Periode 2000-2013 ...............
272
37. Danplak Skenario 19 Terhadap Pangsa Ekspor Kopi robusta dan
Arabica Indonesia ke Pasar Dunia Periode 2000-2013 ...............
28 1
3 8. Perbandingan Pangsa Ekspor Kopi di Pasar Dunia o leh Eksportir
Utama Kopi Dunia B e r b k a n Penerapan Skenario 1 8 (AFTA),
dan Skenario 19 (WTO) ......................
282
39. Rata-rata PeruSurplus Produsen dan Konsurnen, dan Penerimaan
Devisa Sebagai Dampak Berbagai Skenario Kebijakan ............
284
1 . Roses Perdagangan Antar Dua Negara .................................................
40
2 . Damp& Pem berlakuan ?a& Ekspor ...............................
... ........... 86
88
3 . Dampak Pemberlakuan Pajak Ekspor bagi Negara Kecil .......................
4. Dampak Pemberlakuan Tarif Impor ......................................................
90
5 . Dampak Pembwlakuan Kuota Ekspor ...................................................
94
6. Dampak Pemberian Subsidi Ekspor ......................................................
98
7. Keseimbangm Dengan Masuknya Industri Baru................................... 102
8. Keseimbangan Pemsahaan Pasar Persaingan Monolis ddam Jangka
................................................................
Panjang.......................... . .
I04
9 . Pengaruh Romosi Kepada Biaya F'roduksi, Harga dan
..............*..........................*.**........... 108
Tingkat Pmduksi ..................... .
.
1 1. Diagmn Keterkaitan Peubah Endogen Dalam Konstruksi Model .......... 1 1 1
12.Nilai Aktual dan Prediksi Areal menghasilkan Kopi Robusa
Perkebunan Besar di Indonesia .............................................................
205
1 3. Nilai AktuaI dan Prediksi Areal Menghasi lkan Kopi Robusta
Perkebunan Rakyat di Indonesia ...........................................................
206
14. Nilai Aktual dan Prediksi Produksi Kopi Robusta P e r k e b m
Besar d i Indonesia ...............................................................................
207
1 5 . Nilai Aktual dan prediksi Produksi Kopi Robusta Perkebunan
Rakyat di Idnonesia ................... .
.
.
.
..............................................
208
16 . Nilai Aktual dan Prediksi Ekspor Kopi Robusta dan Arabica
Indonesia ke Pasar Dunia .....................................................................
209
17. Nilai Aktwl dan Prediksi Roduksi Kopi Negara-negara Produser
Utama Kopi Dunia ..................... .
.
.
..................................................
.
210
18 Nilai Aktual dan Prediksi Produksi Kopi Negara-negara Produser
Utam Kopi Dunia ............................................
.
.
........................
211
19 . Nilai Aktual dan Prediksi Ekspor Kopi Negara-negara Eksporti
Utama Kopi Dunia ........................................................................
212
20. Nilai Aktud dan Prediksi Ekspor Kopi Negara-negara Eksportir
U m Kopi h n i a ...............................................................................
213
2 1. Nilai Aktual dm Prediksi Konsumsi Kopi Negara-negara Importir
Utam Kopi Dunia ...............................................................................
214
22. Nihi Aktual dan Prediksi Konsumsi Kopi Negara-negara Importir
Utam Kopi Dunia ............................................................................
2 15
23. Nilai Aktual dan Pred iksi Impor Kopi Negara-negara I mporti
Utama Kopi Dunia ...............................................................................
2 16
24. Nilai Aktual dan Prediksi Impor Kopi Negara-negam Importir
....................................................
Utama Kopi Dunia ..................... .
.
21 7
25. Nilai Aktual dan Prediksi Produksi dan Harga Kopi Ro busta dan
Produksi Arabica Dunia ......................................................................
2 18
26. Dampak Libwalisasi Perdagangan Sepihak oleh Eksportir Utama
Kopi Dunia Selain Indonesia Terhadap Produksi, Harga Domestik,
Ekspor clan Harga Ekspor Kopi Robusta dan Arabica Indonesia........... 253
27. Damp& Liberalisasi Perdagmgan Sepihak oleh Eksportir Utama Kopi
Dunk T e m u k Indonesia Tahadap Produksi, Harga Domestik,
Ekspr dan H a r p Ekspor Kopi Robusta dm Arabica Indonesia ......... 260
28. Dampak Liberalisasi Penlagangan Sepihak oleh Irnportir U t m
Kopi Dunk Terhadap Ekspr, dan Harga Ekspor Kopi Robusta
dm Arabica Indonesia..........................................................................
260
29. Dampak Penerapan Skmario 15 T d a d a p Persen Perubahan Produksi
dm Harga Domestik Kopi Robusta dan Arabica Indonesia ................... 267
30. Darnpak Penerapan Skenario 1 5 Terhadap Persen Perubahan Ekspor
dan Harga Ekspor Kopi Robusta clan Arabica Indonesia.......................
267
3 1. Dampak Penerapan Skenario 16 Terhadap Persen P a k h a n Produksi
dan Harga Domestik Kopi Robusta dan Arabica Indonesia..................
270
32. h p a k Penerapan Skenrtrio 16 Terhadap Persen Perubahan Ekspor
dan Harga Ekspor Kopi Robusta dan M i c a Indonesia.......................
271)
33. Dampak Penerapan Skenario 17 Terhadap Peruhahan M u k s i ,
I-larga Domestik, Ekspor, dan Harga Ekspor Kopi Robusta
clan Arabia Indonesia..........................................................................
272
34. Darnpak Penempan Shario 17 Terhadap Pembahan Ekspor,
dm Harga Ekspor Kopi Robusta clan Arabica Indonesia.................... 272
3 5 . Dampak Penerapan Skenario 1 8 Terhadap Persen Perubahan Roduksi
dan Harga Domestik Kopi Robusta dan Arabica Indonesia ................... 275
36. h p a k Penerapan Skenario 18 Terhadap Persen Perubahan Ekspr
dan Harga Ekspor Kopi Robusta dan Arabia Indonesia........................
275
37. Dampak Penerapan Skenario 20 Terhadap Persen Perubahan W u k s i
dm Harga Domestik Kopi Robusta dm Arabica Indonesia................... 279
3 8. Darnpak Penerapan Skenario 20 Terhadap Persen Perubahan Ekspor
dan Harga Ekspor Kopi Robusta dan Arabica Indonesia................ ,
.
.. 279
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1. Hasil Estimasi Keragan Industri Kopi Indonesia
304
2. Hasil Simulasi Historis Darnpak Perubahan Faktor I n t d Terhadap
Keragaan Tndustri Kopi Indonesia
318
3. Dampak PeruFaktor Eksternal Terhadap Produksi, Ekspor,
Impor clan Harga Kopi Negara Eksportir dan Importir Utama Kopi Dunia
3 20
4. Fhmlan Dampak Liberalisasi Perdagangan Terhadap Keragaan
Industri Kopi Indonesia Periode Tahun 2000 - 2013
322
1.1. Latar Belakang
Pada saat krisis ekonomi dan moneter yang dialarni bangsa Indonesia, petani
kopi justru memberikan kontribusi yang ksar kepada devisa negara, Data Direktorat
Ekspor Depperindag menujukkan, volume ekspor kopi Indonesia lirna tahun terakhir
meningkat tajam, yaitu dari 230 201 ton di tahun 1995/1996 menjadi 352 967 ton
ditahun
1 999f2000,
sedangkan sumbangan
devisa
berhuut-turut
sebesar
US $ 467 858 606 369 menjadi US $ 606 369 atau mencapai rata-rata 1.41 persen
dari total nil& ekspor non migas. Peningkatan ekspor kopi dari tahun ke tahun ini,
telah menyebabkan kedudukan industri kopi di Indonesia menjadi sangat penting
sebagai penghasil devisa terbesar ketiga dari sektor pertanian setelah kelapa sawit
dan karet.
Selain penghasil devisa terbesm ketiga (setelah sawit dm karet), peran penting
komoditi kopi adalah dalarn ha1 penyerapan tenaga kerja Tanaman kopi merupakan
tanaman rakyat, dimana 95 persen hi total pemilikan perkebunan kopi dimiliki oleh
rakyat. Pa& tahun 2000 mulai dari produksi dan pemerosesan hmgga pemasaran
telah menyerap tenaga kerja harnpir 16 juta orang, dan &an terus meningkat di
tahun-tahun mndatang. Hal ini memberikan implikasi bolhwa, kebijakan pemaintah
untuk mengembangkan usaha tani kopi akan memkrikan d-ak
yang has baik di
tlngkat m i h maupun makro.
Di tingkat &,
kebijakan pemerintah untuk
merangsang tumbuh kembangnya produksi dan konsumsi kopi secara implisit akan
meningkatkan pendapatan petani.
Se!dangkan di tingkat h o , selain sebagai
sumber devisa negara juga diharapkan mampu menarnbah permintam tenaga kerja.
Produksi kopi nasional sejak tahun 1995 - 2001 relatif stabil, b e r k antara
420 ribu ton hingga 450 ribu ton per tahun yang terdiri dari dua jenis kopi yaitu
Robusta d m Arabica dengan perbandingan produksi 95 persen untuk jenis Robusta
dan 5 persen mtuk jenis Arabica. Dari total produksi kopi nasional, 95 persen
bersumber dari perkebunan rakyat, 3 persen dari perkebunan negara dan hanya
2 pemn yang basumber dari perkebunan swasta.
Lima
propinsi penghasil utama kopi di Indonesia adalah (1) D.1 Aceh,
(2) Sumatera Utara, (3) Sumatera Selatan, (4) Larnpung dan ( 5 ) Jawa Tirnur. Pada
tahun 1999, k e h propinsi ini memberikan kontrhusi seksar 67 persen dari
produksi kopi nasional dengan jumlah eksport sebesar 236 487 ton
persen dari total volume eksport kopi Indonesia
atau 66.62
Tingginya share ekspor lima
propinsi penghasil kopi terbesar ini selain disebabkan oleh tingginya produksi, juga
terdapatnya kemudahan hilitas pelabuhan ekspor yang marnpu menunjang
kelancaran distribusi ke negara tujusn ekspor.
Pada pasar domestik menunjukkaq konsumsi
dalam negeri pada priode
1993- 1997 terjadi peningkatan yang significant ,yaitu 1 1.04 persen dan diperkirakm
akan terus mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan industri hilir yang
menggunakan kopi sehagai bahan baku, peningkatan pendapatan rnasyarakat dan
perubahan cita rasa penduduk. Selain itu prospek yang menggembirakan adaM
meningkatnya konsumsi dunia rata-rata seksar 0.49 persen dan diproyeksikan pada
priode (1 996-2005) konsumsi kopi di negara-negara Eropah, Amerika dm Jepang
tumbuh 3.10 pwsen.
Berkda dengan pasar domestik, dipasar internasional kopi Indonesia h a m
berkompetisi dengan genghasil kopi utama dunia seperti Brazil dan Columbia,
Tetapi khusus, eksport kopi jenis Robusta Indonesia berhasil mengungguli kedua
negara tersebut. Namun, di pasar international ekspor kopi jenis Robusta Indonesia
menghadapi p i n g a m yang ketat dari negara Vietnam. Pada tahun 1999/2000
Vietnam telah memproduksi kopi mencapai 480 ribu ton atau lebih tinggi 48 ribu
ton dari produksi Indonesia, dimana dari produksi tersebut 90 persen adalah jenis
Robusta yang diekpor dengan tujuan ekspor yang sama dengan Indonesia
Persahgan perdagangan kopi Robusta dengan Vietnam semakin terbuka, mengingat
penmintah Vietnam tern mengembangkan areal hingga mencapai 305 ribu hektar,
serta memberikan kebebasan kepada eksportirnya untuk mengekspor kopi tanpa
distorsi..
Dalam perkembangannya, untuk mengantisipasi lajunya penawaran kopi dmia
yang dapat menyebabkan kejatuhan harga kopi di pasaran internasional, pada tahun
1962 United Nations Negotiating Conference berhasil menetapkan International
Coffee Agreement atau persetujuan bersama untuk mengendalikan suplay kopi
kepasar dunia. Persetujuan ini dipabahami menjadi ratifikasi kopi Internasional
tahun 1968 yang berlaku sejak 30 September 1968 hingga 30 Septemkr 1973 dan
dalarn perkembmgannya diperpanjang hingga tahun 1976, sehingga tercetus
berlakunya kuota eksport bagi anggota ZCO. Dalam hal ini Indonesia hanya
mendapat kuota ekspor sebesar 70 560 ton.
Namun demikian, proteksi perdagangan ini dicabut pada tahun 1973 sebab
terjadinya kelebihan pennintaan akibat dari menurunnya produksi dan ekspor kopi
dari Brazil (akibat Frost) sehingga harga kopi di pasar internasional sangat tinggi.
Pemberlakuan kuota eksprt d i l a k d a n kembali oleh ICO pada tahun 1980, clan
barulah pada tahun 1 989 hingga sekarang kuota ti& diberIakukan lagi.
Negara eksportir kopi utarna dunia, tennasuk Indonesia merasa pencabutan
kuota ekspor hanyalah dilakukan untuk kepentingan konsumen sernata, sekb
importir dapat membeli kopi dengan harga yang relatif Iebi rendah Sehingga, pada
akhirnya prodwen kopi membentuk asosiasi negara-negara produsen kopi (ACPC)
dan mencapai kesepakatan di Brazil pada tanggal 24 September 1993 untuk
rneiaksamkan retensi stock. Dalam ha1 hi, Indonesia menindaklanjuti kesepakatan
tersebut
dengan
mengeluarkan
keputusan
Menteri
Perdagangan
Nomor
61/KP/ 1 1111994 dan m t keputusan Direktorat Jendml Perdagangan Luar Negeri
Nomor 091/DAGLU/K PI1 1 1/I 994. Manfaat yangdiperoleh h i pemberlakukan
retensi kopi adalah, untuk menjamin tersedianya pasokan dalam jurnlah yang cukup
pada tingkat harga yang sesuai bagi konsumen dan produsen (Kaizan, 1995).
Faktor eksternal yang sangat mempengaruhi industri kopi Indonesia adalah
r a t h i Indonesia terhadap liberalisasi perdagangan yang bapangkal dari GATT
Uruguay Round di Marrakesh pada 15 April 1994 yang disusul oleh ratifikasi AFTA
dan APEC. Sebagai Implikasinya, negara-negara yang yang selama ini mendistorsi
pasar secara berkala hams mengadakan penyemaim-penyesuaian kebijakannya di
masa akan datang, yang meliputi penyesuaian kebijakan tarif dan non tarif. Hal ini
secara eksplisit akan memberikan dampak yang berarti terhadap permintam dan
penawaran kopi Indonesia, baik di tingkat domstik maupun pasar internasional.
Liberalismi perdrtgangan yang dihkukan oleh semua negara ataupun oleh suatu
negara secara sepihak baik oleh e b r t i r utarna kopi dunia sel& Indonesia, oleh
Indonesia sesuai kesepakatan IMF, ataupun oleh negara imprtir utama kopi dunia
secara langsung mempengaruhi p m h t a a n dan penwaran kopi dunk yang pada
gilirannya mempengaruhi harga dunia. Peru--peru
bahan yang terjadi di pasar
dunia inilah yang akan memhrikan dampak pada perdagangan kopi Indonesia di
tingkat dornestik. Peningkatan konsumsi yang merangsang kenaikan h g a kopi,
ataupum penurunan harga kopi akibat pmduksi yang berlimpah ( q h s produksi)
tentu akan b e r p e n g d pada keputusan produsen untuk memproduksi kopi.
Pro d m kontra tentang dampak liberalisasi perdagangan bagi negara sedamg
berkembang hingga kini terus k r h j u t .
Aggmwal dan Agmon (1990)
menunjukkan khwa dampak likralisasi perdagangan seperti mengalirnya investasi
asing secara bebas justru menguntungkan negara maju dan manfaat yang diterima
bagi negara sedang berkembang rnasih menjadi pertanyaan. Hal ini didukung pula
oleh Daley (1 9931, yang menentang adanya asumsi bahwa proses perdagangan dalam
era liberalisasi perdagangan akan saling menguntungkan pasangan dagang. Tetapi,
semra esktrim pula Bhagawati (1993) menunjukkan bahwa dampak liberalisasi
perdagangan justru rnenguntungkan kedua klah p b k .
Berkaitan dengan uraian di atas, maka adalah penting untuk mengevaluasi
kebijakan pemerintah terhadap keragaan industri kopi Indonesia (1 970- 1997) di
masa
Mu, serta mengdisis dan mencari altemtif kebijakan apa yang perlu
dilakukan oleh pernerintah untuk mengembangkan industri kopi yang terfokus pada
aspek pengembangan luas areal produksi, konsurnsi dan perdagangan bik di tingkat
domestik maupun pasar dunia
seiring dengan adrtnya ratifikasi liberalisasi
perdagangm
1.2. Perurnusan Msrsalah.
Produksi kopi Indonesia sejak tahun 1995-2000 relatif stabil sekitar 458 ribu
ton dan 5 16 ton per tahun dengan luas total berkisar 1.1 16 juta ha hingga 1.1 3 juta
ha. Data statistik Direktorat Jenderal Perkebunan menunjukkztn, bahwa Warn kurun
waktu 1969-2001 pertumbuh has areal mencapai 5.58 perm per tahun, namun
ha1 ini tidak diikuti oleh m b u h a n produksi yang hanya mencapai 5.02 persea
Bahkan, pa& periode 1996 hingga 1998 produksi kopi mengalami penurunn.
Peningkatan luas areal yang t idak proprsional dengan penrngkatan produksi
ini disebabkan oleh perbedaan produktivitas kopi atas dasar status pengusahaan
lahan. P A priode PJP I (Pelita I dd V) dan PJP LI (1994 dd 1998) menunjukkan
bahwa, rata-rata laju palxmbuhan produktivitas kopi, adalah 0.21 persen untuk
Perkebunan Rakyat, 1.29 persen perkebunan negara dan 0.36 persen perkebunan
swasta. Dari Perkebunan Rakyat hanya dihasilkan 550 Kg/Ha, sedangkan
Perkebunan Besar rnampu mencapai 780 KglHa.
Perkhan tingkat produktivitas kopi antar P e r k e b m Rakyat dan perkebunan
negm cenderung disebabkan oleh perbedam &lam ha1 perawatm tanaman.
Perkebunan negara dalam u saha meningkatkan produktivitasnyq mengunakan
teknologi seperti pupuk dan obat-obatan dalarn perawatan tanaman. Hal yang
b e r m terjadi pada P e r k e b Rakyat, dimana kebolnyakan petani tidak
menggunakan pupuk untuk menyuburkan tamman. Selain itu, kebyakan tamman
yang dikelola oleh Perkebunan Rakyat berumur tua.
Pa& Mode 1998-2014 akan terjadi pertumbuhan produksi kopi nasional
mencapai 3.21 persen.
Sehingga, diperkirakan pada priode mendatang rata-rata
produksi kopi Indonesia per tahun dab sebesar 503 ribu ton hingga 540 ribu ton
Masalah yang muncul kernudian adalah kekahwatiran akan terjadinya surplus
produksi.
Kekahwatiran munculnya surplus prodhi,
didasarkan kepada t idak
seimbangnya jumlah eksport dan konsumsi domestik dengan perkiraan produksi.
Data Statistik Direktorat Jenderai Perkebunan menunjuklcan, W w a pada priode
PJP II (1994-1998) ekspor kopi Indonesia justru menurun.
Pada tahun 1996
Indonesia mampu mengekspor 366 602 ton, tetapi pada tahun berikutnya terjadi
penmmm ekspor, hingga pada tahun 1999 ekspor Indonesia hanya mencapai
352 967 ton.
0.65
-
Sedangkan konsurnsi domestik masih tergolong rendah, yaitu
0.70 Kglkapita atau setara dengan 130 ribu ton. Dengan demikian , jika
pemerintah bersama produsen dan eksportir kopi tidak membuka pasar barn baik
domestik maupun tujuan ekspor, rnaka surplus produksi akan menjadi ancaman.
Pasar internasional, secara umum beraksi positif terhadap perdagangan kopi.
Peningkatan konsumsi kopi dunia pada priode 1993-1998 terjadi di beberapa negara
Eropa, Asia Pasific, serta Afiika Timur dan Tengak Tetapi peningkatan konsumsi
dunis di pasar internasional tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan ekspor kopi
Indonesia. Pada priode 1996/1997 hingga 1W7/1998 ekspor kopi Indonesia ke Asia,
Eropa, Australia, Ai%ka dan Amerika serikat menjuga menunjukkan,
rata-rata 12.54 persen. Data
dari program ekspor ACPC sebesar 360 ribu ton tahun
1 99711998 Indonesia hanya mampu memenuhi target sebesar 32 1 025 ton, atau turun
15.8 persen pada priode yang sama.
Ekspor kopi Indonesia dipasar internasional sangat tergantung seberapa be=
produksi kopi dunia, khususnya negm Brazil clan Columbia yang menjadi eksportir
utama selain Indonesia. Menghadapi kejatuhan harga kopi dunia akibat
membanjirnya ekspor di pasac dunia, International Coffee Organization(IC0) pernah
menentukan sistim kuota bagi negara eksportirt.
Tetapi, kuota ternyata tidak
menjamin kenaikan harga sehingga ICO menghapuskan kuota ekspor tahun
1972- 1 980. Pada rnasa pencabutan ekspor tersebut pula ekspor kita meningkat
melebihi 200 ribu ton. Pada tahun 1980 harga kembali jatuh di pasar internasional
sehingga ICO kembali menerapkan kuota ekspor untuk
anggotanya, dm baru
kemudian pada tahun 1990 hingga kini ICO mencabut kuota ekspor. Walaupun ICO
telah mencabut kuota ekspor dan mengarrtikannya dengan standart mutu, ekspor
kopi Indonesia hams bersaing ketat negara eksportir seperti Brazil mengingat
dipasar internasional mutu kopi Indonesia mempunyai kelemahan dibandingkan
dengan negara lain (Priyambodo, 1987) .
Dari aspek perdagangan internmiom& likralisasi perdagangan yang bemula
dari GATT Uruguay Round, AFTA dan APEC merupakm faktor eksternal y w akan
membawa perubahan yang berarti kepada pwdagangan kopi Indonesia, k i k di pasar
domestik mupun di pasar Internasional. Hal ini disebabkan perubahan-perubahan
kebijakam yang harus dilakukafi pemerintah Indonesia dimasa akan datang seperti
Pen=
tarif h p o r kopi biji dari 100 persen di tahun 1995 menjadi 40 persen pada
tahun 2004 (armnim 1994), pengurangan pajak ekspor, penghapusan secara bertahap
subsidi input, pgalihan hambatan non-tarif menjadi tarif serta kebebersan investasi
di kawasan Asia Pasific memberikan pengaruh langsung kepada proses perrnintaan
d m penawaran kopi Indonesia.
RatXikasi putaran Uruguay oleh pemerintah Indonesia menghendaki
penyemian-penyesuaian yang khusus ditekankan terhadap komditi secara
individual, dan hams dirubah sesuai dengan kebijakan-kebijakan negara lain
(Pasquali, 1 995).
Kebijakan pemerintah yang dapat menunjang perhunbuhan
produksi dan penawaran produk pertanian berupa subsidi input dan Price Fixing
(Rosegrant et al, 1987) tidak dapat dip&ahankan. Tanaman kopi yang tergantung
kepada kondisi tanah dan iklim juga sangat dipengaruhi oleh pupuk (Wahyudi, 1 989;
Najiyati dan Dantri, 1995) ,sehingga pencabutan subisidi input ini diasumsikan akan
menaikan biaya produksi, dm jika ha1 ini tidak diimbangi oleh kenaikrtn harga kopi
yang significant, akan menyebabkan petani mengurangi areal tanarn kopi dan
mengalihkannya ke sub sektor perkebunan lain.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka permadahan dalam penelitian hi
adam bagaimana pengaruh
kebijakan makro ekonomi yang dilakukan oleh
pemerintah semi penetapan suku bunga, penentuan upah di sub sektor perkebunan,
penghapusan subsidi pupuk, dan devaluasi rupiah terhadap US dollar terhadap
perkembangan industri kopi di Indonesia yang didasarkan kepada agregasi wilayah
produksi, dan status pengusahaan lahan baik untuk jensi robusta maupun total kopi.
Terpenting dari itu, bagahanakah damp& Liberalisasi
perdagangan bzrupa
penghapusan intervensi harga ekspor dan harga impor oleh Indonesia dan negara
eksportir dan importir utama kopi dunia mempengaruhi pengembangan has areal,
produksi, konsumsi, harga dan perdagangan kopi Indonesia di pasar dunia.
1.3.. Tujuan Penelitiaa
Penelitiam ini bwtujuan menganalisis dampak liberalisasi perchgangan baik
secant sepihak ataupun bersamaan
oleh Indonesia dan negara-negara pesaing
Indonesia yang meliputi penghapusan tarif dan rmn tariff, terhadap keragaan industri
kopi Indonesia dan keragaan kopi negara eksportir dan importir utama kopi dunk
seiain Indonesia. Sehingga, dari hasil analisis akan ditemukan beberapa altematif
kebijakan penting yang perh dilakukan pemerintah dalam usaha mengembangkan
industri kopi Indonesia pada era liberalisasi perdagangan
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah: (1) pernbentukm model ekonometrik
industri kopi Indonesia yang akan mengevaluasi pengaruh kebijakan makro ekonomi
Indonesia dan (2)menganalisis h p a k liberalisasi perdagangan terhadap perubahan
keragaan industri kopi Indonesia.
Pengertian industri &lam penelitian ini addah suatu shim keterkaitan tahapan
produksi kopi hingga perdagangan produk kopi, sehingga penelitian ini akan
membangun persaTllaan - persamaan mulai dari luas areal, produksi, harga,
pmnintaan dan penawaran di tingkat dornestik hingga perdagangan di pasar dunia.
Pada t-t
dornestik (Indonesia) sub model yang dibangun
berdasarkan wilayah Sumatera, Jawa serta
disagregasi
luar Sumatera dm Jawa.
Hal ini
mengingat wilayah Sumatera (D.I. Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Sehtan dan
Lampung) serta wilayah Jawa (Jawa Timur) merupakm wilayah penghasil kopi
terbesar di Indonesia.
Selain itu disageregasi juga dilakukan dengan cara
mengelompokkan status pengusahaan kebun, yaitu Perkebunan Rakyat dm
P e r k e m Besar (Negara + swasta), serta mengelompokkan kopi b e r k k a n
jenisnya robusta dm Arabica Sedangkan untuk sub model eksport dan Import hanya
dibatasi kepada negara-negara eksportirt dan importirt utanaa kopi dunia.
11. TINJAUAN I N D U S m KOPI INDONESIA
Tanaman kopi di Indonesia sudah diusahkan sejak penjajahan Belanda, yaitu
pada tahun 1696 dengan jenis Arabica. Namun, pada awalnya penjajah Belanda
gaga1 mengusahakannya, barulah setelah Belanda kembali mengusahakan Arabica di
Jawa pada tahun 1699, kopi Arabica rnenjadi booming, yang pada akhirnya dikenal