Hasil Temuan Citra Koridor Jalan Ahmad Yani dan Elemen Pem-

104

4.7 Hasil Temuan Citra Koridor Jalan Ahmad Yani dan Elemen Pem-

bentuknya Setelah mengkaji semua variabel dalam menemukan citra koridor Jalan Ahmad Yani dan elemen pembentuknya, maka disusunlah hasil temuan ke dalam bentuk tabel sebagai ringkasan mengenai citra koridor Jalan Ahmad Yani tabel 4.7. Tabel 4.7 Tabel Hasil Temuan Kajian Teori Observasi Kuesioner Interpre- tasi Elemen Pembentuk Citra Citra yang Muncul diperkuat oleh keberadaan elemen perkotaan- nya, yaitu: Legibility  Edge; Sungai Mencirim  Landmark; a. Kuil Sri Maria- man b. Skycross Pasar Selayang  Node; a. Simpang Jalan Kapten Muslim-  Edge; Letak sungai sangat tertutup sehingga tidak dapat memberikan kualitas pencitraan yang maksimal.  Edge; 29 respon- den mengi- ngat Bangkat- an dan 39 mengi- ngat bangunan ruko kualitas pencitra- an lemah  Land- mark ; 69 res- ponden mengi- ngat Hasil observasi dan kuesioner pada elemen landmark dan node sudah membukt ikan adanya kualitas pencitraa n yang kuat, namun pada edge Sungai Mencirim bertenta-  Skycross Pasar Selayang  Kuil Sri Maria- man  Persim- pangan node  Bangun- an ruko  Bangkat an koridor yang terdiri dari bangun- an ruko dan ruang publik Bangkat -an Universitas Sumatera Utara 105 Kajian Teori Observasi Kuesioner Interpre- tasi Elemen Pembentuk Citra Citra yang Muncul A.Yani b. Simpang Jalan Hos Cokroa- minoto- A.Yani  Simpang Jalan K.H.Ahla d Dahlan- A.Yani  Landmark; keberadaan kuil dan skycross mendukung fungsi perdagangan.  Node; Adanya penamaan node, yaitu: a.Simpang Irian b.Simpang Tekun c. Simpang Pekong Keling Hal ini menggambar kan keberadaan bangunan komersil sudah melekat kuat dalam image masyarakat. Bangkat- an dan 80 mengi- ngat bangunan ruko kualitas pencitra- an kuat  Node; 87 respon- den mengi- ngat Bangkat- an dan 58 mengi- ngat bangunan ruko kualitas pencitra- an kuat ngan dengan teori karena edge pada koridor Jalan Ahmad Yani justru melemah -kan kualitas pencitra- an. Susunan dapat dilihat pada gambar figure ground dan identitas dapat dilihat dari penama- an tempat yang Identitas dan Susunan  Susunan massa bangunan ; Pola ruang koridor yang sederhana dapat memudahkan pengamat dalam menciptakan Sebanyak 71 respon- den mengi- ngat Bangkat- an. Susu- nan; Elemen solid dan void pada koridor Jalan A.Yani membent uk figure-  Massa bangun- an di koridor Jalan A.Yani  Bangkat an  Sebuah koridor yang terben- tuk oleh barisan bangun -an  Bangka tan Universitas Sumatera Utara 106 Kajian Teori Observasi Kuesioner Interpre- tasi Elemen Pembentuk Citra Citra yang Muncul memiliki makna, yaitu:  Susunan massa bangunan  Nama jalan ; a. Simpang Irian b. Simpang Tekun c. Simpang Pekong Keling d. Bangkatan pencitraan yang kuat dan menyeluruh.  Nama jalan Terdapat suatu imagecitra yang kuat pada keberadaan bangunan komersil dan ruang publik. ground suatu koridor linear. Identi- tas; Penama- an Bangkat- an memiliki makna yang kuat di dalam ingatan masyara- kat berdasar- kan nilai sejarah- nya. sebagai identi- tas koridor Jalan Ahmad Yani Binjai Gambar urutan pergerakan di sepanjang perjalanan mampu menciptakan persepsi suatu tempat dan citra ruang. Imagibility  Pagi; Selalu terlihat ruko-ruko yang menjual kebutuhan sehari-hari.  Malam; Selalu terlihat jejeran PKL Bangkatan. Sebanyak 67 responde n yang mengi- ngat bangunan toko dan 57 respon- den yang mengi- ngat pedagang kaki lima Hal yang dominan terlihat selama pergerak- an adalah barisan ruko yang menjual kebutuh- an sehari- hari dan stand- stand pedagang kaki lima.  Bangu nan ruko  Bangka tan  Baris- an perto- koan yang menju -al kebutu -han rumah tangga  Jejer- an PKL Universitas Sumatera Utara 107 Kajian Teori Observasi Kuesioner Interpre- tasi Elemen Pembentuk Citra Citra yang Muncul Menggambar kan desain elemen jalan yang dominan yang mendukung proses terbentuknya citra, yaitu: Desain  Street- scape; Deretan bangunan komersial  Unsur fasade bangun- an; 1. Harmo- nis 2. Kontras 3. Material 4. Tekstur 5. Warna  Street- scape; Terlihat bangunan yang mendominasi adalah barisan ruko dan stan-stan PKL yang mirip satu sama lain.  Fasade bangun- an; Didomi- nasi oleh bangunan ruko dan stan PKL yang hamonis, menyatu, dan seragam serta terintegra -si dengan fungsinya sebagai bangunan komersil. Didomi- nasi fasade bangunan ruko dan Bangkat- an yang harmonis , dan menyatu.  Fasade bangun- an ruko di Jalan A.Yani  Stand PKL di Bangkat- an barisan ruko dan stan-stan PKL yang hamonis, menyatu, dan seragam bertujuan untuk memberi gambaran bagaimana suatu ruang publik dapat diakses oleh seluruh masyarakat dan Keadaan sosial  Aktivitas; Terlihat aktivitas jual beli di pertokoan dan pada malam harinya, terlihat aktivitas bersantaiberi nteraksi di Bangkatan.  Kebiasaan; Sebanyak 44 responde n yang rutin melaku- kan aktivitas jual beli dan 67 respon- den yang • Didomi- nasi aktivitas perda- gangan dan makan nong- krong. • Kebutuh- an untuk memenu- hi  Aktivitas perdaga- ngan di pertokoan Jalan Ahmad Yani.  Aktivitas makan nong- krong di Bangka- tan. Sebagai kawasan pertoko- an dan tempat wisata kuliner di Kota Binjai Universitas Sumatera Utara 108 Kajian Teori Observasi Kuesioner Interpre- tasi Elemen Pembentuk Citra Citra yang Muncul membuktikan bagaimana jalan dapat menjadi aktif, dapat dilihat dari 3 aspek:  Aktivitas  Kebiasa- an  Kebutuh- an Kesibukan berjualan pada pagisiang hari menimbulkan kebiasaan untuk praktis yaitu membeli makan dari luar.  Kebutuhan; Kebutuhan untuk memenuhi keperluan sehari-hari dan hiburan mendorong terbentuknya kawasan pertokoan dan ruang publik Bangkatan. rutin mengun- jungi dan makan di Bangkat- an. keperluan sehari- hari dan hiburan mendo- rong terbentuk- nya kawasan pertokoan dan ruang publik Bangka- tan Universitas Sumatera Utara 109 Kajian Teori Observasi Kuesioner Interpre- tasi Elemen Pembentuk Citra Citra yang Muncul Memfokus- kan bagaimana kehidupan sosial di jalanan dapat diatur berdasarkan peraturan, sehingga dapat mempenga- ruhi citra yang terbentuk, dilihat pada: Kontrol dan Pertahanan  Perubah- an koridor ; a. Pemba- ngunan ruko b. Relokasi Bangkat- an  Tata guna lahan ; Fungsi peruntuk- an  Perubahan Pada tahun 1960-2000 terjadi pembangunan ruko dan relokasi Bangkatan. Hal tersebut otomatis juga merubah citra koridor Jalan Ahmad Yani.  Tata guna lahan ; mayoritas peruntukan lahan koridor Jalan Ahmad Yani berupa fungsi perdagangan dan citra stan PKL kaki lima merupakan hasil dari penataan ruang. Sebanyak 58 respon- den merasa pemba- ngunan ruko dan 70 respon- den merasa keberada- an Bangkat- an dapat mempeng aruhi ingatan masyara- kat terhadap Jalan Ahmad Yani. Perubah- an pemerin- tah dalam mengatur kota mampu mempe- ngaruhi ingatan masyara- kat terhadap koridor Jalan Ahmad Yani.  Bangun- an ruko  Bangkat -an Sebagai kawasan komersil pertoko- an dan lokasi pusat daga- ngan kaki lima di Kota Binjai. Sumber: Data diolah oleh peneliti 2015 Universitas Sumatera Utara 110 Pada tabel 4.7 telah ditemukan berbagai elemen pembentuk citra koridor Jalan Ahmad Yani Binjai. Elemen yang paling kuat dalam membentuk citra Koridor Jalan Ahmad Yani adalah bangunan ruko dan Bangkatan. Bagian dari elemen ruko yang membentuk citra koridor Jalan Ahmad Yani adalah fasade bangunan, massa bangunan, desain, aktivitas, dan fungsinya. Bagian dari elemen Bangkatan yang membentuk citra koridor Jalan Ahmad Yani Binjai adalah nilai sejarah, desain, aktivitas, fungsi, dan penataannya. Keduanya memiliki kualitas legibility, identitas, dan imagibility yang cukup jelas sehingga dapat menciptakan pencitraan yang kuat pada koridor Jalan Ahmad Yani Binjai. Karena metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya observasi dan kuesioner sudah sesuai dengan teori yang dijadikan acuan dalam menemukan citra koridor jalan, sehingga peneliti dapat mengambil kesimpulan akhir mengenai citra koridor Jalan Ahmad Yani, yaitu sebagai barisan pertokoan yang menjual berbagai kebutuhan rumah tangga dan pusat jajanan kuliner di Kota Binjai Bangkatan. Universitas Sumatera Utara 111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada koridor Jalan Ahmad Yani Binjai terdapat elemen pembentuk citra yang mendominasi yaitu dari keberadaan bangunan-bangunan ruko dan ruang publiknya, Bangkatan. Keduanya mampu untuk menciptakan suatu kualitas pencitraan yang kuat pada koridor Jalan Ahmad Yani yang dihasilkan dari segi legibility, identitas dan susunan, serta imagibilitynya dan hal tersebut sudah didukung oleh teori yang dikaji. Apabila dilihat dari segi perencanaan dan desain, identitas dan praktek sosial, serta kontrol dan pertahanan, keduanya merupakan elemen yang paling mempengaruhi citra koridor Jalan Ahmad Yani berdasarkan kondisi fisik dan non fisik di lapangan berupa gambaran desain, aktivitas, fungsi dan penataannya. Berdasarkan tabel hasil temuan tabel 4.7, diketahui Koridor Jalan Ahmad Yani Binjai memiliki dua pencitraan. Hal ini dipengaruhi akibat adanya pengalaman yang berbeda yang dialami oleh pengamat pada waktu siang dan malam hari. Pada siang hari, koridor Ahmad Yani memiliki pencitraan sebagai kawasan perdagangan yang berasal dari keberadaan pertokoannya yang menjual berbagai kebutuhan rumah tangga seperti bahan memasak, makanan, perabotan, dan mainan. Pada malam harinya, aktivitas pertokoan tersebut sudah tidak ada tutup toko, sehingga digantikan oleh kawasan perdagangan yang berasal dari keberadaan stand-stand pedagang kaki lima yang dinamakan masyarakat setempat sebagai Bangkatan. Universitas Sumatera Utara