Analisis kinerja keuangan perbankan sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha syariah (studi empiris pada perusahaan perbaukan yang terdaftar di bi)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM
DAN SESUDAH MEMPUNYAI UNIT USAHA SYARIAH

(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar di BI)

PujiRahayu
Oiteri•n·..

NIM : 206082004242i

NLMᄋセB@

....セ@ .. - - {

..........00n•,.;":.:"'
- FZ:'.::"""
0
セQZ⦅GOa@

: ......................... エᄋセ@


l 'I- .
',g ·
:"
No. lnduk : ...... :-,r.,J................................'.)
klasifihsi : ............................................ ..

.. I

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM
DAN SESUDAH MEMPUNYAI UNIT USAHA SYARIAH

(Stodi Emp;,;, Podo

pッセィB@


"''""""l BGZセ@

UTAMA
UIN SVAHID JAKARTA

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh :

Puji Rahayu

206082004242
Di Bawah Bimbingan

Pembimbing II

Pembimbing I


Prof., Dr., Abdul Hamid, MS

Rin

NIP. 195706171985031002

NIP. 197603152005012002

Ak. M.Si

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTASEKONOMIDANILMUSOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M

1

Hari ini Kamis Tanggal Sembilan Betas November Tahun Dua Ribu Sembilan telah

dilakukam Ujian Komprehensifatas nama Puji Rahayu NIM: 206082004242 dengan
judul Skripsi "ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM
DAN SESUDAH MEMPUNY AI UNIT USAHA SY ARIAH (Studi Empiris pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bank Indonesia)". Memperlihatkan
penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah
dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Ekonomi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 November 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

---

, SE., Ak., M.Si
Ketua

Rah


Penguji Ahli

Hari ini Jum'at Tanggal Empat Desember Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan
Ujian Skripsi atas nama Puji Rahayu NIM: 206082004242 dengan judul Skripsi
"ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN
SESUDAH MEMPUNYAI UNIT USAHA SYARIAH (Studi Empiris pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bank Indonesia)". Memperhatikan
penmpilan mahasiswa tersebut selama uj ian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 04 Desember 2009

Tim Penguji Ujian Skripsi

Rahm wati, SE., MM
Ketu a

セ。@


Sekretaris

Penguji Ahli

DAFTARRIWAYATIIlDUP

Nama

: Puji Rahayu

Tempat!rgl Lahir

: Jakarta 07 Januari 1983

Alamat

: JI. Benda Barnt 12, blok D 29/16
Komp. Pamulang Permai II, Pondok Benda
Ciputat-Tangerang 15416


No Tip/Hp

: 021-68768142/08170090400

Email

: spirit_putih@yahoo.com

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Perempuan

Go!Darah

: 0


Kebangsaan

: Warga Negara Indonesia

Nama Orang Tua
1. Bapak

: Slamet

2. Ibu

: Tumiyem

Riwayat Pendidikan
1) SDN 1 Pondok Benda Lulus Th 1995
2) SLTPN 1 Pamulang Lulus Th 1998
3) SMUN I Pamulang Lulus Th 2001
4) Universitas Gunadanna Jakarta (Diploma III) Lulus Th 2004
5) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Insya Allah lulus Th

2009

ANALYSIS ON MONETARY PERFORMANCE OF BANKS
BEFORE AND AFTER ESTABLISHMENT OF SYARIA DIVISION
(Emperical Study On Member Banks Of Indonesian Bank)
By: Puji Rallayu

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine the financial performance of
banks before and after a syaria business unit, whether there are significant
differences before a syaria business unit by business unit after having syaria.
Objects in this study is a company registered banking services at Bank Indonesia,
the study sample is determined by judgement sampling, testing is done using
Paramatrik test of independent samples T test and Mann Whitney Non Paramatrik
to the amount of research data is less than thirty (30) with a nominal type or
ordinal, a significant rate used is 0.05.
This study used a comparative descriptive analysis method and
quantitative. This analysis by comparing the 6 (six) the level of financial ratios
owned banks for a period of three years. So by comparing the financial ratios

banks before a syaria business unit (2001-2003) and after a syaria business unit
(2006-2008), it will get the desired results in this study.
These results indicate that the financial pe1formance of banks after a syaria
business unit has a performance level better than before has a syaria business unit.
This can be seen the average value of capital ratio (CAR), the profitability ratio
(ROA and BOPO), and the ratio of non performing loan (NPL) which has a better
percentage. Whereas if viewed from the financial pe1formance of the average
value of ROE and LOR ratio decreased levels of financial perfonnance. However,
the ratio is still in ideal conditions or in accordance with the BI standard.

Keywords: Comparative Studies, Financial Perfonnance Banking, UUS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM
DAN SESUDAII MEMPUNYAI UNIT USAHA SYARIAH
(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BI)

Oleb : Pnji Rahayu
ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan

perbankan sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha syariah, apakah terdapat
perbedaan secara signifikan sebelum mempunyai unit usaha syariah dengan
sesudah mempunyai unit usaha syariah. Objek dalam penelitian ini adalah
perusahaan jasa perbankan yang terdaftar di Bank Indonesia, sampel penelitian
ditentukan berdasarkan judgement sampling, pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji Paramatrik T test Sampel independent dan Non Paramatrik
Mann Whitney untuk jumlah data peneliti kurang dari tiga puluh (30) dengan
bertipe nominal atau ordinal, tingkat sinifikan a yang digtmakan adalah 0.05.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif komparatif dan
kuantitatif. Analisis ini dengan membandinglcan 6 (enan1) tingkat rasio keuangan
perbankan yang dimiliki selama jangka waktn tiga tahun. Sehingga dengan
membandingkan tingkat rasio keuangan perbankan sebelum mempunyai unit
usaha syariah (2001-2003) dan sesudah mempunyai unit usaha syariah (20062008), maka akan didapat basil yang diinginkan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini mennnjukan bahwa kine1ja keuangan perbankan
sesudah mempunyai unit usaha syariah memiliki tingkat kinerja yang Jebih baik
dibandingkan dengan sebelum mempunyai unit usaha syariah. Hal ini dapat
dilihat nilai rata-rata dari rasio pe1modalan (CAR), rasio Rentabilitas pada (ROA
dan BOPO), dan rasio kredit bennasalah (NPL) yang memiliki prosentase yang
lebih baik. Sedangkan jika dilihat dari kinerja keuangan nilai rata-rata rasio ROE
dan LDR mengalami penurunan tingkat kinerja keuangan. Akan tetapi tingkat
rasio tersebut masih dalam kondisi ideal atau telah sesuai dengan standar BI.

Kata Kunci : Studi Komparatif, Kinerja Keuangan Perbankau, UUS

KATA PENGANTAR

Alliamdulillalz wasyukurillalz, segala puji bagi Allah swt dengan segala

kenikmatan yang selalu Ia berikan meajadikan hamba yang harus senantiasa
bersyukur. Kepada-Nya kita memohon pertolongan dan pengampunan dan
berlindung dari kejahatan dan keburukan perilaku kita. Semoga Allah swt selalu
senantiasa memberikan hidayahnya, sehingga kita selalu berada di jalan yang
benar yang di ridhoi oleh Allah swt. Amin.
Skripsi yang telah penulis selesaikan adalah mernpakan salah satu nikmat
terbesar didalam hidupku yang Allah swt berikan. Terselesaikannya skripsi ini tak
lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Yang kusayangi dan selalu ada di hatiku, Ibunda dan Ayahanda tercinta.,
kasih sayang dan doa yang selalu mereka berikan kepadaku tidak kan
pernah hilang dan akan terus menyayangi dan mendoakanku sepanjang
hidupku. Terima kasih ku yang tak terhingga atas segala perhatian, kasih
sayang, dukungan moral, spiritual dan material (sampai menemaniku
menulis hingga larut malam, terima kasih Ibu ku). Ibu, Bapak kasih sayang
kalian telah menjadi inspirasi dan motivasi bagi ku dalam menjalani hidup
dan untuk menggapai cita-cita
2. Bapak Prof. Dr Abdul Hamid, Ms, selaku Dosen Pembimbing I atas segala
arahan dan bimbingannya.
3. !bu Rini, SE, Ak, Msi selaku Dosen Pembimbing II yang telah rela
meluangkan

waktunya dan motivasinya untuk membimbing dan

mengarahkan penulis selama ini.
4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku Dosen Penguji Ahli Skripsi.
5. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji Ahli Uji
Komprehensif.
6. Bapak Amilin, SE., Ak., M.Si, selaku Ketua Penguji Komprehensif.
7. Rahmawati, SE., MM, selaku Sekretaris Penguji Komprehensif.

8. Para Dosen dan Staf Administrasi & Keuangan yang telah memberikan
ilmu dan pelayanannya.
9. My motivator and precious one, yang selalu hadir untuk memberikan
motivasi, inspirasi, dan spirit hingga terselesainya penulisan skripsi ini,
thank you, my Dear "Yuda Menggala ".

10. Sahabatku Liana, mba Lolo, Nisa, Nining dan Kukuh yang selalu
memberikan semangat, doa dan motivasinya.
11. Teman seperjuanganku, Ipan, Santo, Edi, Maya, Farid, Oca dan yang
lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah bersama-sama
dan

sating

membantu untuk

menyelesaikan skripsi

ini,

semoga

persahabatan kita abadi dan tercapai semua yang kita cita-citakan. Untuk
Ana dan Reza, tetap semangat kejar mimpi dan cita-cita kalian.
12. Semua teman-teman sekantorku, terutama mba Melly dan Eva yang telah
memberikan motivasinya dan rela menggantikan posisiku disaat aku cuti
untuk skripsi.
13. Ka Mulya dan ka Denis yang telah membantu ku untuk motivasi dan
pengajarannya sehingga terselesaikannya skripsi ini.
Semoga mereka semua mendapatkan balasan pahala yang berlipat ganda
dan selalu dijaga dan dilindungi, serta benar-benar menjadi orang yang dilindungi
dan dikashi oleh Allah swt. Amin.
Penulis menyadari, masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik yang diharapkan oleh pennlis
agar lebih baik Jagi. Semoga skripsi ini berguna untuk semna pihak. Amin.

Jakarta, Desember 2009

Puji Rahayu

DAFTARISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................•.............................

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................

iv

ABSTRA CK.............................................................................................

v

ABSTRAK ............................................................................................

vi

KATA PENGANTAR ..........................................................................

vii

DAFTAR 181...........................................................................................

ix

DAFTAR TABEL...................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................•.....

xii

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................

xiii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................

1

B. Pernmusau Masalah ........•.......•.......................•......•..•.....

10

C. Tujuan dan Manfaat .........................•..............•.....•..•.....

11

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perbankan Syariah ..........................................................

12

I. Awai Kelahiran Sistem Perbankan Syariah ..................

13

2. Pengertian Bank Syariah..............................................

15

3. Prinsip Syariah ............................................................

16

4. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Umum
Konvensional...............................................................

17

5. Efisiensi Terhadap Kinerja Perbankan Syariah.............

22

B. Sistem Perbankan Syariah ..............................................

22

1. Snmber Dana...............................................................

22

2. Penyaluran Dana..........................................................

28

C. Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan ................................................................•...•.•.

32

1. Analisa Rasio Liquiditas ..............................................

32

ix

BAB Ill

2. Analisa Rasio Solvabilitas ....................... ....................

34

3. Analisa Rasio Rentabilitas ...........................................

35

4. Analisa Rasio Kredit Bermasalah ................................

36

D. Kerangka Pemiltiran .......................................................

36

E. Perumusan Hipotesis.......................................................

38

METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ..............................................

41

B. Metode Penentnan Sampel..............................................

41

C. Metode Peng11mpula11 Data.............................................

42

D. Data Penelitian ................................................................

43

E. Metode Analisis ...............................................................

43

F. Definisi Operasional Variabel dan Pe11gukuran11ya ......

46

l. Kinerja Keuangan Perbankan.......................................

46

2. Perbedaan Secara Sgnifikan atas Kinerja Keuangan
Perbankan Sebelum dan Sesudah Mempunyai UUS .....

49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V

A. Gambarau Um um Objek Penelitian...............................

50

B. Hasil dau Pembahasan ....................................................

53

l. Analisis Deskriptif...... .... .............................................

54

2. Analisis KuantitatifUji Normalitas .............................

68

3. Analisis KuantitatifUji Mann-Whitney........................

70

4. Analisis KuantitatifUji T test Sampel Independent......

77

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan ......................................................................

79

B. Implikasi ..........................................................................

81

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

83

LAMPfilAN

DAFTAR TABEL

No

Keterangau

Halaman

2.1

Klasifikasi Perbankan di Indonesia.............................................

4.1

Daftar Pernsahaan Bidang Perbankan Konvensional

21

dan Syariah ................................................................................

52

4.2

Statistik DeskriptifCAR ............................................................

54

4.3

Hasil Perhitungan rasio rata-rata CAR........................................

56

4.4

Statistik DeskriptifNPL .............................................................

57

4.5

Hasil Perhitungan rasio rata-rata NPL ........................................

58

4.6

Statistik Deskriptif ROE.............................................................

59

4.7

Hasil Perhitungan rasio rata-rata ROE........................................

60

4.8

Statistik DeskriptifROA ............................................................

62

4.9

Hasil Perhitungan rasio rata-rata ROA.......................................

63

4 .10

Statistik Deskriptif BOPO .. ....... ........... ......... .... ............ ......... ....

64

4.11

Hasil Perhitungan rasio rata-rata BOPO .....................................

65

4.12

Statistik DeskriptifLDR.............................................................

66

4.13

Hasil Perhitungan rasio rata-rata LDR........................................

67

4.14

Uj i Kolmogorov Smirnov ........•..............•........ ..... .....................•

69

4.15

Uji Mann-Whitney CAR ............................................................

71

4 .16

Uj i Mann-Whitney NP L. ... .. .. ... .. .......... ..... ..... .. ... .......... ..... ....... ..

72

4.17

Uji Mann-Whitney ROE ............................................................

74

4.18

UjiMann-WhitneyROA ............................................................

75

4.19

Uji Mann-Whitney BOPO ..........................................................

76

4.20

Uji T test Sampel Independent LDR ...........................................

77

4.21

Tabel Uji Rata-Rata Keselurnhan ...............................................

78

yj

DAFTAR GAMBAR

No

Keterangan

Halaman

2.1

Rekapitulasi Institusi Perbankan di Indonesia.............................

20

2.2

Sumber Dana Sistem Perbankan Syariah ....................................

23

2.3

Penyaluran Dana Sistem Perbankan Syariah...............................

28

2.4

Kerangka Pemikiran...................................................................

37

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No
1

Keterangan

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: l l/28/DPbs/2009 tentang Unit Usaha
Syariah.

2

Ikhtisar Undang-Undang No. 21tahun2008 Tentang Perbankan Syariah

3

Peraturan Bank Indonesia Nomor:9/1/Pbi/2007 Tentang Sistem Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah

4

Descriptive statistics

5

Uji Mann whitney

6

Uji T test Sampel Independent

7

Uji KolmogorofSmirnov

8

Lampiran data perusahaan

BABI
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Penelitian
Gelombang krisis finansial global tidak akan mengguncang kinerja
perbankan syariah di tanah air karena sistem dan mekanisme perbankan
Syariah tidak mengenal bunga maupun volatilitas layaknya sistem
perbankan umum konvensional. Sedangkan untuk menjaga kondisi
keuangan perbankan umum konvensional pasca krisis financial global agar
tetap stabil maka Bank Indonesia melalui Badan Penjamin Simpanan untuk
bank-bank yang kondisi keuangannya di bawah 2 miliar akan dijaminkan
agar kondisi keuangan perbankan tersebut tetap stabil.
Kantor-kantor cabang dari bank umum konvensional pada dasarnya
merupakan unit yang mempunyai karakteristik kegiatan usaha yang berbeda,
serta mempunyai pencatatan dan pembukuan yang terpisah dari kantorkantor konvensionalnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu unit kerja khusus
yang disebut Unit Usaha Syariah (UUS) yang berfungsi sebagai kantor
induk dari seluruh kantor cabang syariah. Unit tersebut berada di kantor
pusat bank dan dipimpin oleh seorang anggota direksi atau pejabat satu
tingkat di bawah direksi. (Undang-Undang No. 21 tahun 2008).

Masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim
melihat bahwa adanya peningkatan didalam perkembangan sektor perbankan
syariah dimana informasi dan pengenalan produk perbankan yang berbasis
syariah mulai dikenal oleh masyarakat umum. Hal ini dikarenakan pada
sistem perbankan syariah tidak menggunakan sistem bunga melainkan bagi
hasil atau revenue sharing. Menurut bahasa interest atau bunga adalah uang
yang dikenakan atau dibayar atas penggunaan uang, sedangkan usury adalah
pekerjaan meminjamkan uang dengan mengenakan bunga yang tinggi. Dari
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interest dan usury merupakan dua
konsep yang serupa dengan satu jiwa, yaitu keuntungan yang diharapkan
oleh pemberi pinjaman atas peminjaman uang atau barang yang sebenamya
barang atau uang tersebut apabila tidak ada unsur tenaga kerja tidak akan
menghasilkan apa-apa. Usury muncul akibat proses peminjaman dan bukan
akibat jual beli, dengan kata lain tambahan dari harga pokok dalam jual beli
bukanlah usury atau interest, tetapi laba atau keuntungan. (Slamet Wiyono,
2005:20).
Semakin

meningkatnya tingkat

kepercayaan

masyarakat

akan

perbankan syariah ini, sehingga banyak dari perbankan konvensional yang
mendirikan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, hal ini
berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah sebagaimana telah mengalami beberapa perubahan mengenai
Undang-Undang Perbankan Syariah. Undang undang No. 21 tahun 2008
yang disahkan pada tanggal 16 Juli 2008 ini menjelaskan mengenai asas
dari kegiatan usaha perbankan syariah yang terdiri dari prinsip syariah,

demokrasi ekonomi dan prinsip kehati-hatian. Prinsip syariah adalah
kegiatan usaha yang tidak mengandung riba, maisir, gharar, objek haram dan
menimbulkan kezaliman. Sedangkan yang dimaksud dengan berasaskan
demokrasi ekonomi adalah kegiatan usaha yang mengandung nilai keadilan,
kebersamaan, pemerataan dan kemanfaatan.
Tujuan dari perbankan syariah adalah menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional (Pasal 2 dan Pasal 3 UU Perbankan Syariah No. 21,
2008).

Fungsi

dari

perbankan

syariah,

selain

melakukan

fungsi

penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat, juga melakukan fungsi
sosial yaitu :
I. Dalam bentuk lembaga baitul maal yang menerima dana zakat, infak,

sedekah, hibah dan lainnya untuk disalurkan ke organisasi pengelola
zakat,
2. Dan dalam bentuk lembaga keuangan syariah penerima wakafuang yang
menerima wakaf uang dan menyalurkannya ke pengelola (nazhir) yang
ditunjuk (Pasal 4).
Pihak - pihak yang akan melakukan kegiatan usaha Bank Syariah atau
UUS wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha sebagai Bank Syariah
atau Unit Usaha Syariah (UUS) dari Bank Indonesia. Dalam rangka
memperoleh izin usaha dimaksud Bank Syariah harus memenuhi persyaratan
sekurang-kurangnya tentang

susunan

organisasi

dan

kepengurusan;

permodalan, kepemilikan, keahlian di bidang Perbankan Syariah dan
kelayakan usaha. Sedangkan Bank Umum Konvensional yang akan
melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah wajib membuka

UUS di kantor pusat Banlc dengan izin Bank Indonesia (Pasal 5 UU
Perbankan Syariah No. 21, 2008).
Bank Syariah yang telah mendapatkan izin usaha setelah berlakunya
UU No.

21

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah ini, wajib

mencantumkan dengan jelas kata "syariah" setelah kata "banlc" atau nama
bank. Sedangkan UUS yang telah mendapatkan izin usaha setelah
berlakunya UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah ini, wajib
mencantumkan dengan jelas frase "Unit Usaha Syariah" setelah nama Banlc
pada kantor UUS yang bersangkutan. (Pasal 5 UU Perbanlcan Syariah No.
21, 2008).
Selain mendirikan Bank Syariah atau UUS baru, pihak-pihak yang
ingin melakukan kegiatan usaha perbankan syariah dapat melakukan
pengubahan

(konversi)

bank

konvensional

menjadi

Bank

syariah.

Pengubahan dari Banlc Syariah menjadi bank konvensional merupakan ha!
yang dilarang dalam UU ini. (Pasal 5 UU Perbanlcan Syariah No. 21, 2008).
Menurut Ikhtisar Undang -Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang
Perbanlcan Syariah bahwa pendirian Bank Umum Syariah baru dapat
dilakukan dengan cara pemisahan (spin ojj) UUS dari induknya yang
dilakukan secara sukarela atau dilakukan dalam rangka memenuhi
kewajiban. Bank Syariah atau UUS dapat membuka !cantor cabang dan /atau
!cantor di bawah kantor cabang. Pembukaan !cantor cabang hanya dapat
dilakukan setelah memperoleh izin dari Bank Indonesia. Sedangkan
pembukaan !cantor di bawah !cantor cabang cukup dilaporkan kepada Bank

A

Indonesia dan dapat segera beroperasi setelah mendapat surat penegasan dari
Bank Indonesia.
Pembukaan Kantor Cabang, kantor perwakilan dan jenis-jenis kantor
lainnya di luar negeri oleh Bank Umum Syariah dan UUS hanya dapat
dilakukan dengan izin Bank Indonesia. Sedangkan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) tidak diizinkan membuka !cantor cabang, !cantor perwakilan
dan jenis kantor lainnya di luar negeri. (lkhtisar Undang -Undang No. 21
Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah).
Menurut peraturan UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah
pasal 19 mengenai kegiatan Unit Usaha Syariah adalah merupakan Bank
Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan
usaha bank syariah antara lain:
1. Mudharabah, pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil
2. Musyarakah, pernbiayaan berdasarkan prinsip usaha patungan
3. Murabahah, jual beli barang dengan mernperoleh keuntungan
4. ljarah, pernbiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa
Kemudian bank umurn konvensional lain pun saat ini sudah banyak
yang rnembuka kegiatan usahanya yang berdasarkan prinsip syariah.
Muhammad Syafi'i Antonio (2001:29), perbedaan yang mendasar antara
Bank Syariah dengan Bank konvensional dapat dilihat dari aspek legalitas,
struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja.

Sampai saat ini terdapat Bank Umum Kovensional dan Bank
Perkreditan Rakyat yang mendirikan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah diantaranya adalah :
I. Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum yang
melakukan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai
kantor induk dari kantor cabang syariah atau unit syariah atau unit kerja
di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan diluar negeri yang
melaksanakan kegiatan usaha sebagai induk dari kantor cabang
pembantu syariah/unit syariah.
2. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank yang melaksanakan
kegiatan usaha tertentu berdasarkan prinsip syariah dalam kegiatan tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan dengan wilayah
operasi yang terbatas.
3. Kantor Cabang adalah kantor cabang Bank Syariah yang bertanggung
jawab kepada kantor pusat Bank yang bersangkutan dengan alamat
tempat usaha yang jelas sesuai dengan lokasi kantor cabang tersebut
melakukan usahanya.
4. Bank Umum Syariah adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha
Bank Umum berdasarkan prinsip syariah. Bank Umum Syariah bersifat
independent

dan

tidak

bemaung

dibawah

sistem

perbankan

konvensional.

r

Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam
kerangka dual-banking sistem atau sistem perbankan ganda dalam kerangka
Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan altematif jasa
perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia. Secara
bersama-sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara
sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk
meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian
nasional. (http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/).
Perbankan syariah yang memiliki karakteristik berdasarkan prinsip
bagi

hasil,

memberikan

alternatif sistem

perbankan

yang

saling

mengnntungkan bagi masyarakat dan Bank. Selain itu perbankan syariah
menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika,
mengedepankan

nilai-nilai

kebersamaan

dan

persaudaraan

dalam

berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi
keuangan. Dengan menyediakan beragam produk se1ta layanan jasa
perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang Jebih bervariatif,
perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan
dapat dinikmati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa
terkecuali. (http:l/www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/)
Dengan melihat peningkatan sistem perbankan syariah di Indonesia
saat ini, yang dapat membantu masyarakat dalam konteks pengelolaan
perekonomian makro, diharapkan dapat merekatkan hubungan antara sektor
keuangan dengan sektor riil serta menciptakan harmonisasi di antara kedua
sektor tersebut. Semakin meluasnya penggnnaan produk dan instrumen

syariah disamping akan mendukung kegiatan keuangan dan bisnis
masyarakat juga akan mengurangi transaksi-transaksi yang bersifat
spekulatif,

sehingga mendukung stabilitas

sistem

keuangan secara

keseluruhan, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pencapaian kestabilan harga jangka menengah-panjang.
Sehingga dari uraian

tersebut diatas penulis termotivasi untuk

mengetahui kinerja perbankan syariah dengan judul "Analisis Kinerja
Kenangan Perbankan Sebelum dau Sesudah Mempunyai Unit Usaha
Syariah (Studi Empiris Pada Pernsahaan Perbankan Yang Terdaftar
Di BI)".

Dengan tuntutan yang harus diambil dalam rangka meningkatkan mutu
dan kinerja perbankan syariah didalam meningkatkan pengelolaan bank
semaksimal dan seefisien mungkin, sehingga penulis ingin menguji dan
mengetahui kinerja perbankan syariah dengan menganalisis laporan
keuangan sebelum dan sesudah menjadi unit usaha syariah. Untuk
mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan, suatu bank
memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam
menganalisis adalah rasio. Rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam
aritmatika yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau
lebih data keuangan. Dari rasio tersebutlah dapat diketahui kinerja bank
yang disajikan dalam bentuk angka yang dapat dianalisis, dan basil analisis
rasio itulah yang akan dijadikan sumber informasi dan pedoman prosedur
kerja oleh pihak bank dan orang-orang yang berkepentingan terhadap bank
tersebut.
Q

Penelitian yang dilakukan oleh Lisa Narulia (2006), yang menganalisis
kinerja Bank Syariah Mandiri, salah satu hasil pengujian menyimpulkan
bahwa untuk mengukur Kinerja Bank Syariah Mandiri dengan menganalis
rasio keuangannya untuk aspek likuiditas (rasio pembiayaan terhadap
simpanan) dan aspek rentabilitas serta rasio solvabilitas (rasio utama, rasio
kecukupan modal) dan Quick Ratio Bank, disini penulis ingin lebih
menjelaskan aspek-aspek rasio keuangan perbankan syariah dalam melihat
kinerja keuangannya.
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Malik Cahyadin (2008),
menganalisis prediksi pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia, ia
menyimpulkan bahwa prospek perbankan syariah di indonesia tahun 2008
cukup baik. Kondisi ini dilihat dari indikator perbankan yaitu aset, DPK, dan
kredit (financing). Perkembangan ketiga indikator tersebut, cenderung
meningkat tetapi pertumbuhannya menurun.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Alunad Faisol (2007),mengenai
kinerja perbankan syariah pada Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat
Indonesia untuk rasio Liquiditas cenderung baik, meskipun jika dilihat
secara histories untuk rasio Loan to Deposit Ratio pada tahun 2006 menurun
dan dibawah standar yang telah di tetapkan Bank Indonesia, maka dapatlah
ditarik kesimpulan, bahwa rasio liquiditas Bank Muamalat Indonesia
cenderung liquid dan

berkinerja baik.

Dengan

ini penulis ingin

membuktikan apakah kinerja keuangan bank syariah sudah menjadi Iebih
baik atau sebaliknya.

Penelitian yang dilakukan oleh Toto Warsoko Pikir (2004), mengenai
prospek Bank Syariah pada masa yang akan datang, ia menyimpulkan
bahwa perbankan

syariah sampai dengan talmn

2004 mengalami

peningkatan secara signifikan. Hal ini tercermin dengan adanya peningkatan
total asset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan yang
disalurkan (PYD) baik nilai maupun proporsinya terhadap perbankan
nasional. Dengan demikian, penulis ingin mengetahui prospek perbankan
syariah di masa yang akan datang yang di mulai dari periode 2003 sekarang.

B.

Perumusan Masalah

Berdasarkan dari permasalahan yang ada, peneliti akan membatasi
masalah hanya pada rasio keuangan yang dipergunakan oleh perbankan
syariah yang diproksikan dengan 6 (enam) rasio keuangan yaitu CAR, NPL,
ROA, ROE, LDR dan BOPO serta untuk data perusahaan jasa perbankan
yang dipakai dalam penelitian ini adalah tiga tahun sebelum mempunyai
Unit Usaha Syariah (2001-2003) dan tiga tahun sesudah mempunyai Unit
Usaha Syariah (2006-2008), hal ini bertujuan agar peneliti dapat lebih fokus
dalam pembahasan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah yang ada
maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
I. Bagaimana kinerja keuangan perbankan yang diproksikan dengan 6
(enam) rasio yaitu CAR, NPL, ROA, ROE, LDR, BOPO sebelum dan
sesudah mempunyai unit usaha syariah ?

1{\

2. Adakah terdapat perbedaan secara signifikan atas kinerja keuangan
perbankan yang diproksikan dengan 6 (enam) rasio yaitu CAR, NPL,
ROA, ROE, LDR, BOPO sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha
syariah?

C.

Tujuan dan Maufaat Peuelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka dapat diketahui tujuan dari
penelitian ini yaitu:
I. Untuk menganalisis kinerja keuangan perbankan sebelum dan sesudah

mempunyai unit usaha syariah.
2. Untuk menganalisis perbedaan secara signifikan atas kinerja keuangan
perbankan syariah sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha syariah.
Penelitian ini diharapkan bermanfaat guna memperluas wawasan serta
ilmu pengetahuan bagi penulis dan penelitian ini juga diharapkan
bermanfaat juga bagi masayarakat luas mengenai perbankan syariah dan
prospek di masa yang akan datang.

11

BABll
TINJAUAN PUSTAKA

A.

Perbankan Syariah
Bank Syariah baru diperkenalkan dan didirikan di Indonesia pada
tahnn 1990. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agnstns
1990 menyelengarakan lokakarya Bunga Bank dan perbankan yang
berlokasi di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebnt dibahas
lebih mendalam pada Musyawarah Nasional IV MUI yang berlangsung di
Hotel Syahid Jaya Jakarta pada tanggal 22-25 Agustus 1990. Berdasarkan
amanat Munas IV MUI, dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan bank
islam di Indonesia. (Muhammad S. Antonio, (2001:25).
Perkembangan

ekonomi

Islam

di

Indonesia ditandai

dengan

perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Kebijakan pemerintah
terhadap perbankan syariah di lndoensia terdapat dalam Undang-Undang
Perbankan No.7 tahun 1992 tentang perbankan dan Undang-Undang No.7
tahun 1992. Berdasarkan

kebijakan tersebut, perkembangan kebijakan

perbankan Islam di Indonesia dapat diklasifikasikan dalam dua periode,
yaitu periode 1992-1998 dan periode 1998-1999. (Muhammad & Dwi
Snwiknyo, 2009: 1).

Perubahan yang dilakukan pada Undang-Undang No. 10 tahun 1998
atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan lebih banyak
berkaitan dengan dua aspek, yaitu aspek semakin kuatnya kewenangan Bank
Indonesia clan aspek diakomodasinya sistem perbankan Islam dalam sistem
perbankan nasional. (Muhammad & Dwi Suwiknyo, 2009: 8).
Namun perubahan perundang-undangan tentang perbankan syariah
tersebut belum spesifik sehingga perlu diatur secara khusus dalam suatu
undang-undangan tersendiri. Dengan menimbang dari perubahan perundangundangan perbankan syariah tersebut, maka Bank Indonesia dan pemerintah
membentuk perundang-undangan yang baru yaitu Undang-Undang Republik
Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah.

1.

Awai Kelahiran Sistem Perbankan Syariab
Awai kelahiran perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua

gerakan renaissance Islam modem yaitu neorivivalis dan modemis. Tujuan
utama dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada
lain sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek
kehidupan ekonominya berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Upaya untuk
melakukan implementasi sistem keuangan Islami empat decade terakhir
berjalan begitu gencar. Beberapa eksperimen awal untuk mendirikan
perbankan Islam diantaranya berlangsung di Melayu pada pertengahan tahun
1940-an, di Pakistan pada akhir 1950-an, dan di Mesir melalui Mit Ghamr

Savings

Banks

(1963-1967)

serta

Nasser

Sosial

(http://www.iei.or.id/publicationfiles/Perbankan Syariah).

Bank

(1971).

Meski sebagian besar institusi ini akhimya gulung tikar, tetapi
setidaknya telah memberikan pondasi dan pijakan konsep yang kuat untuk
pengembangan berikutnya. Wilayah Asia-Pasifik juga tidak ketinggalan
untuk turut serta memberikan andil dan menjadi snmbangsih yang sangat
berharga dalam uji coba perintisan perbankan bebas bunga ini. Bank bebas
bunga didirikan dengan nama Philippine Amanah Bank (PAB) tahun 1973
melalui Keputusan Presiden sebagai institusi perbankan khusus meski tanpa
mereferensi

karakter

Islam

didalam

piagam

banknya.

(http://www.iei.or.id/publicationfiles/Perbankan Syariah)
Pendirian PAB adalah respon Pemerintah Pilipina atas pemberontakan
Muslim di wilayah selatan, perbankan ini dirancang untuk melayani secara
khusus kebutuhan masyarakat Muslim. Tugas utama PAB membantu
rehabilitasi dan rekonstruksi masyarakat di Mindanao, Sulu dan Palawan di
wilayah selatan. Diikuti kemudian dengan berdirinya Islamic Development
Bank (IDB) tahun 1974 dengan dukungan dari pemerintah Arab Saudi dan

Organisasi Konferensi Islam (OKI) dengan suntikan dana dua milyar Dinar.
Hal

ini

menjadikan

IDB

menjadi

Bank

Syariah

terbesar.

(http://www.iei.or.id/publicationfiles/Perbankan Syariah)
IDB adalah bank antar pemerintahan (intergovernmental bank) yang
bertujuan untuk mendanai proyek-proyek pembangunan di negara-negara
anggota, yang sebagian besamya adalah negara-negara berpenduduk
muslim. Keberadaan IDB ini memberikan momentum kepada gerakan
perbankan syariah pada umumnya, yang ditandai dengan berdirinya
lembaga-lembaga swasta (misalnya, Dub Di Indonesia perkembangan

pemikiran tentang perlunya menerapkan prinsip Islam dalam berekonomi
muncul pada 1974. Tepatnya digagas dalam sebuah seminar 'Hubungan
Indonesia-Timur Tengah' yang diselenggarakan oleh Lembaga Studi Ilmu-Ilmu
Kemasyarakatan (LSIK). Perkembangan pemikiran tentang perlunya umat
Islam Indonesia memiliki lembaga keuangan Islam sendiri mulai berhembus
sejak itu, seiring munculnya kesadaran barn kaum intelektual dan
cendekiawan

muslim

dalam

memberdayakan

ekonomi

masyarakat.

(http://www.iei.or.id/publicationfiles/Perbankan Syariah).

2.

Pengertian Bank Syariah
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah, adalah bank

yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah juga
dapat diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan
produknya dikembangkan berlandaskan Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW.
(Muhammad Syafi 'I Antonio, 200I:18).
Menurut Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir
Indonesia, (2002:20), bahwa secara umum tujuan utama bank Islam
seharusnya adalah mendorong dan mempercepat kemajuan ekonomi suatu
masyarakat dengan melakukan kegiatan perbankan, financial, komersial dan
investasi sesuai dengan prinsip Islam. Upaya ini tentu saja hams didasari
oleh larangan atas bunga pada setiap transaksi, prinsip kemitraan pada
semua aktivitas bisnis yang atas dasar kesetaraan, keadilan dan kejujuran,
hanya mencari keuntungan yang sah semata-mata, pembinaan manajemen
keuangan pada masyarakat, mengembangkan kompetisi yang sehat,

menghidupkan lembaga zakat dan pembentukan ukhuwah (networking)
dengan lembaga keuangan Islam lainnya baik di dalam maupun di luar
negeri.

3.

Prinsip Syariab
Menurut Muhammad Syafi'i Antonio (2001:10), prinsip syariah adalah

aturan perjanj ian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk
penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan
lainnya yang sesuai dengan syariah.
Bank Syariah menganut prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Prinsip Keadilan
yaitu Prinsip yang tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil
dan pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara
Bank dan Nasabah
b. Prinsip Kemitraan
Bank Syariah menempatkan nasabah penyimpanan dana, nasabah
pengguna dana, maupun Bank pada kedudukan yang sama dan sederajat
dengan mitra usaha. Hal ini tercermin dalam hak, kewajiban, resiko dan
keuntungan yang berimbang di antara nasabah penyimpan dana, nasabah
pengguna dana maupun Bank. Dalam hal ini bank berfungsi sebagai
intermediary institution lewat skim-skim pembiayaan yang dimilikinya.

c. Prinsip Kctcrbnkaan
Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara berkesinambungan,
nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas
manajemen bank
d. Univcralitas
Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan suku,
agama, ras dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip Islam
sebagai rahmatan lil'alamiin

4.

Pcrbedaan Bank Syariah dengan Bank Um nm Konvcnsional
a. Bank Syariah
1. Islam memandang harta yang dimiliki oleh manusia adalah

titipan/amanah Allah

SWT sehingga cara memperoleh,

mengelola, dan memanfaatkannya harus sesuai ajaran Islam
2. Bank syariah mendorong nasabah untnk mengupayakan
pengelolaan harta nasabah (simpanan) sesuai ajaran Islam
3. Bank syariah menempatkan karakter/sikap baik nasabah
maupun pengelola pada posisi yang sangat penting dan
menempatkan sikap akhlakul karimah sebagai sikap dasar
hubungan antara nasabah dan bank
4. Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat didasarkan
prinsip keadilan, prinsip kesederajatan dan prinsip ketentraman
antara Pemegang Saham, Pengelola Bank dan Nasabah atas
jalannya usaha bank syariah

5. Prinsip bagi basil:
(a) Penentuan besamya resiko bagi basil dibuat pada waktu akad
dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi
(b) Besamya nisbab bagi basil berdasarkan pada jumlah
keuntungan yang diperoleh
(c) Jumlah pembagian bagi basil meningkat sesuai dengan
peningkatan jumlah pendapatan
(d) Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi basil
(e) Bagi basil tergantung kepada keuntungan proyek yang
dijalankan. Jika proyek itu tidak mendapatkan keuntungan
maka kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah
pihak

b. Bank Umum Konvensional
1. Pada bank umum konvensional, kepentingan pemilik dana
(deposan) adalah memperoleh imbalan berupa bunga simpanan
yang tinggi, sedang kepentingan pemegang saham adalah
diantaranya memperoleh spread yang optimal antara suku
bunga simpanan dan suku bunga piltjaman (mengoptimalkan

interest difference). Dilain pihak kepentingan pemakai dana
(debitor) adalah memperoleh tingkat bunga yang rendah (biaya
murah). Dengan demikian terhadap ketiga kepentingan dari tiga
pihak tersebut terjadi antagonisme yang sulit diharmoniskan.
Dalam ha! ini bank konvensional berfungsi sebagai lembaga
perantara saja

2. Tidak adanya ikatan emosional yang kuat antara Pemegang
Saham, Pengelola Bank dan Nasabah karena masing-masing
pihak mempunyai keinginan yang bertolak belakang
3. Sistem bunga:
(a) Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan
pedoman hams selalu untung untuk pihak Bank
(b) Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal)
yang dipinjamkan. Penentuan suku bunga dibuat pada waktu
akad dengan pedoman harus selalu untung untuk pihak Bank
(c) Jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah
keuntungan berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik
(d) Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama
te1masuk agama Islam
(e) Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa
pertimbangan proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah
untung atau rugi

Gambar2.l
Rekapitulasi Institusi Perbankan di Indosnesia
September 2009

BankUmum

BankPrekreditan Rakyat

I
I
Bank
Pemerintah

I
Bank Swasta

BPR
Konvensional

I
Bank
Pemerintah
(UUS)

I
Bank
Pembangnan
Daerah

I
BankUmum
Swasta

BankUmum
Syariah

I
BPD
UnitUsaha
Syariah

BPDUnmm
Swasta
(UUS)

Sumber : Ilchtisar Perbankan pada Bank Indonesia

BPR
Syariah

Tabel 2.1
Klasifikasi Perbankan Indonesia Tahun 2009
No

1
2
3
4

Bank Umum Konvensional
PT. Bank Negara
Indonesia rPersero), Tbk
PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk
PT. Bank Tabungan
Negara (Persero)
PT. Bank Bukopin

6

CIMB Niaga, Tbk
Danamon lndoensia, Tbk

7

!FI

5

Internasional Indonesia, Tbk
Permata, Tbk
10 BPD Kalimantan Selatan
11 BPDDKI
12 BPD Jabar & Banten
13 BPD Kalimantan Barat

8
9

14
15

BPD Nusa Tenggara
Barat
BPDRiau

16 BPD Sumatera Selatan
17 BPD Sumatera Utara
18 BPD Kalimantan Timur
19 BPDDIY
20 BPD Kalimantan Barat
21 BPD Sumatera Barat
22 BPD Sulawesi Selatan
23 BPD Jawa Tengah
24 HSBC Indonesia
25 Bank Ekspor Indonesia
26 Bank Lippo
27 BTPN
28 Bank ABN Amro
29
30

Bank Umum Swasta
Svariah

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2011 (Studi Pada Perusahaan Non Keuangan)

6 137 81

Perbedaan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Sebelum Dan Sesudah Krisis Keuangan Global

4 78 79

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Right Issue Tahun 2005-2007 pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 97 122

ANALISIS IMPLEMENTASI PRINSIP AKUNTANSI KONSERVATISME SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI IFRS (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI)

4 50 61

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BUMN (BADAN USAHA MILIK NEGARA) SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC (Studi Empiris pada BUMN yang Terdaftar di BEI)

0 4 20

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER (Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 5 12

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER (Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 6 12

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 17

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (Studi pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 9 22

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger (Kasus Pada Bank CIMB Niaga Yang Terdaftar Di BEI).

3 14 95