Universitas Kristen Maranatha 3
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan terdiri dari lima bab, yaitu Pendahuluan, Dasar Teori, Pemodelan Struktur, Perencanaan Elemen Struktur dan Analisis,
Kesimpulan dan Saran. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan mengenai mekanisme gempa, konsep perencanaan
struktur baja tahan gempa, konsep perencanaan struktur baja SRBKB dan SRBKK tipe V terbalik.
BAB III PEMODELAN STRUKTUR Bab ini menjelaskan mengenai cara memodelkan dan mendesain struktur baja
SRBKB dan SRBKK pada program ETABS 9.2, analisis gempa dengan metode analisis statik ekuivalen serta hasil yang didapatkan dari analisis
program ETABS 9.2. BAB IV PERENCANAAN ELEMEN STRUKTUR DAN ANALISIS
Bab ini menjabarkan tentang analisis bresing tipe V terbalik pada stuktur baja dengan membandingkan sistem konsentrik biasa dan khusus terhadap
simpangan, distribusi beban lateral pada bresing, serta berat strukturnya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas hasil dari kesimpulan dari hasil perhitungan dan analisis, dan saran-saran dalam penelitian selanjutnya.
Universitas Kristen Maranatha 98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Maka, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
• Pada umumya profil penampang elemen struktur kolom, balok dan bresing
pada SRBKB memiliki ukuran penampang yang lebih besar dari pada struktur SRBKK yang terdapat pada tabel 4.33.
• Berat struktur SRBKB 3405976,3 kg lebih besar daripada SRBKK 3398128,4
kg. Hal ini menyebabkan beban lateral gempa tiap lantai untuk SRBKB lebih besar daripada SRBKK selain disebabkan oleh perbedaan R yang digunakan
faktor modifikasi respon. Dengan demikian gaya dalam yang dipikul oleh masing-masing elemen struktur SRBKB akan lebih besar daripada gaya dalam
yang dipikul oleh masing-masing elemen struktur SRBKK. •
Simpangan elastis maksimum SRBKB sebesar 24.8309 mm, lebih besar dari pada SRBKK sebesar 23,1402 mm disebabkan oleh perbedaan penampang
yang digunakan. •
Simpangan inelastis maksimum SRBKB sebesar 97,33713 mm lebih kecil daripada SRBKK sebesar 103,668 mm. Hal ini disebabkan oleh perbedaan
properti profil penampang yang digunakan untuk setiap elemen struktur antara SRBKB dan SRBKK.
• Perbandingan nilai R tidaklah sama dengan perbandingan simpangan antar
kedua jenis struktur baik simpangan elastis maupun inelastis. •
Batang bresing mampu secara efektif memikul beban lateral yang diterima struktur walaupun hanya dipasang pada keempat bidang perimeter gedung.
Terdapat perbedaan tingkat distribusi beban lateral pada struktur SRBKB dan
Universitas Kristen Maranatha 99
SRBKK, dimana struktur SRBKB menerima distribusi beban lateral sebesar 58,173 lebih kecil daripada SRBKK yang menerima distribusi beban lateral
sebesar 58,613.
5.2 Saran