Saran Penerapan Biaya Standar dalam Pengukuran Efisiensi Biaya Produksi (Studi Kasus pada KPSBU Jawa Barat).

Bab 5 Simpulan dan Saran Universitas Kristen Maranatha  Untuk biaya tenaga kerja langsung tahun 2010, total biaya aktual tenaga kerja langsung aktual lebih kecil dari standar yang ditetapkan. Untuk gaji tenaga kerja langsung terdapat selisih yang menguntungkan sebesar Rp17.817.714,- pada jumlah produksi sebesar 45.124.016,5 liter. Selisih ini menunjukkan bahwa biaya gaji KPSBU masih wajar dan tergolong efisien.  Untuk BOP pabrik tahun 2010, KPSBU Jawa Barat masih belum dapat mencapai efisiensi karena mengalami selisih yang merugikan sebesar Rp113.151.228,- pada tingkat produksi sebesar 45.124.016,5 liter, hal ini disebabkan karena beberapa faktor, di antaranya adalah KPSBU menganggarkan adanya biaya service cooling dan alat pertokoan sedangkan tahun sebelumnya sama sekali tidak ditentukan. Selain itu juga terjadi peningkatan yang signifikan untuk biaya-biaya aktual meliputi biaya asuransi karyawan dan perbaikan peralatan susu.  Total selisih menguntungkan untuk produksi susu KPSBU selama tahun 2010 adalah sebesar Rp 3.331.753.244,- Jadi, KPSBU Jawa Barat dikatakan sudah mencapai efisiensi di dalam pengeluaran biaya produksinya dengan pada jumlah produksi sebesar 45.124.016,5 liter.

5.2 Saran

Pada akhir penulisan penelitian ini, penulis akan mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat memberikan manfaat bagi KPSBU Jawa Barat dalam hal pencapaian laba yang maksimal, antara lain: Bab 5 Simpulan dan Saran Universitas Kristen Maranatha a. Biaya standar adalah sistem yang membantu perusahaan dalam mengendalikan biaya-biaya produksi, maka sebaiknya perusahaan mulai menyadari dan menggunakan biaya standar secara konsisten sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara optimal dan tidak lupa untuk selalu melakukan perbaikan secara terus menerus. b. Adanya selisih yang menguntungkan dalam harga bahan baku, dimana KPSBU mampu membeli harga bahan baku di bawah standar. Untuk mempertahankan kondisi seperti ini, perusahaan dianjurkan untuk dapat melakukan pengawasan yang lebih ketat dalam proses perencanaan produksi, yang dimulai dari pengendalian kedisplinan peternak dalam hal pemberian pakan, perawatan sapi, proses pemerahan sampai pada proses penyetoran susu sehingga kualitas susu tetap terjaga, bukan hanya dari segi dapat memperoleh harga di bawah standar saja c. Adanya selisih menguntungkan dalam biaya tenaga kerja langsung yang disebabkan oleh tarif gaji rata-rata yang dibayarkan lebih rendah daripada yang telah distandarkan. Diharapkan KPSBU dapat terus mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada dan menggunakan jumlah tenaga kerja yang paling optimal di dalam proses produksi sehingga KPSBU mampu untuk mengestimasi jumlah gaji yang distandarkan secara lebih akurat dan tidak berlebihan. d. Berkaitan dengan sistem pemabayaran gaji yang dibayarkan kepada karyawan setiap bulan, KPSBU sebaiknya menerapkan sistem pembayaran dengan berdasarkan aktivitas terutama untuk bagian produksi sehingga infromasi biaya yang digunakan akan lebih akurat. Bab 5 Simpulan dan Saran Universitas Kristen Maranatha e. Adanya selisih merugikan di dalam biaya overhead pabrik, hal ini disebabkan karena KPSBU sudah menerapkan sistem partisipasi anggaran tetapi sistem tersebut masih belum dikendalikan secara semestinya, yang dibuktikan dengan munculnya anggaran untuk biaya service cooling dan alat pertokoan di tahun 2010 sedangkan tahun sebelumnya sama sekali tidak ditentukan. Maka dari itu, KPSBU harus mampu mengawasi dan mengendalikan sistem partisipasi anggaran dengan tujuan agar pos-pos di dalam anggaran selalu disajikan secara konsisten. f. Biaya standar sebaiknya tidak terlalu sering mengalami perubahan. Untuk itu, KPSBU harus mampu mengenali dan menangani faktor-faktor yang melatarbelakangi perubahan tersebut sehingga biaya standar bisa berlaku secara lebih konsisten dan disesuaikan dengan keadaan perekonomian Indonesia yang masih fluktuatif. Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA Bataviase. 2011. Produksi Susu Turun Pada Tahun 2010. Nasional Pikiran Rakyat, 7 Januari 2011 diakses dari http:bataviase.co.idnode522872 pada tanggal 13 September 2011. Bustami, Bastian Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya : Kajian Teori dan Aplikasi, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Carter, William K. Milton F. Usry 2005. Akuntansi Biaya, Edisi 13, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Carter,William K. 2009. Akuntansi Biaya, Edisi 14, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Gerrison, Norren, 2000. Akuntansi Manajerial, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Hansen, Don Maryanne Mowen. 2006. Cost Management: Accounting and Control, fifth edition, Thomson South-Western, United States of America. Horngren, Charles T., Srikant M. Datar., George Foster. 2008. Akuntansi Biaya : Penekanan Manajerial, Edisi sebelas jilid 1, : PT. INDEKS, Jakarta. Irawan, Hendy. 2010. Koperasi Role Model : GKSI KPSBU KPBS dan Kopdit. Koperasi Bersama, 36 Februari 2010 diakses dari http:koperasi- bersama.blogspot.com201002koperasi-role-model-gksi-kpsbu-kpbs-dan.html pada tanggal 15 September 2011. Jogiyanto, H.M. , 2010, Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman- Pengalaman, Buku 3, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Kholmi, M., dan Yuningsih. 2003. Akuntansi Biaya, Edisi Pertama, Penerbitan Universitas Muhammadiyah, Malang. Maher, Michael. 1997. Cost Accounting : Creating Value For Management, fifth edition, The McGraw-Hill Companies, Inc., United States of America. Maher, Michael. William Lanen Madhav Rajan 2006. Fundamentals Of Cost Accounting, The McGraw-Hill Companies, Inc., United States of America. Mulyadi, 2000. Akuntansi Biaya, Edisi kelima, Penerbit Aditya Media, Yogyakarta. Rayburn, L.G. 1999. Akuntansi Biaya : dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya, edisi keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta. Universitas Kristen Maranatha Sidharta, Juaniva. 2007. Manfaat Analisa Varian Sebagai Pengendalian Biaya. Buletin Ekonomi Mei 2007 Vol XI no.1, hal. 12 – 16. Simamora, Henry. 2002. Akuntansi Manajemen, Edisi kedua, Penerbit LFPP AMP YKPN, Jakarta Selatan. Soegiyono. 2011. Peternak Minta Harga Susu Rp 7000,- per Liter. Kompas, 30 April 2011 diakses dari http:www.livestockreview.com201104peternak- minta-harga-susu-rp-7000-per-liter pada tanggal 13 September 2011. Wikipedia. 2011. Prinsip Koperasi. Koperasi, 20 September 2011diakses dari http:id.wikipedia.orgwikiKoperasi pada tanggal 3 November 2011. Yan, Suhendar 2007. Di Balik Sukses KPSBU. Tabloid Agribisnis Dwimingguan Agrina, 4 September 2007 diakses dari http:www.agrina- online.comshow_article.php?rid=10aid=977 pada tanggal 13 September 2011.