Perencanaan Planning Koordinasi Coordinating

commit to user cix

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada manajemen sarana dan prasarana perkeretaapian, prosesnya meliputi 4 fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan. Kesimpulan dari 4 fungsi manajemen pada sarana dan prasarana perkeretaapian dapat dijelaskan pada uraian dibawah ini :

1. Perencanaan Planning

Pada perencanaan kegiatan sarana dan prasarana tiap Seksi mempunyai perencanaan masing-masing. Perencanaan di seksi Sarana meliputi perencanaan pemeliharaan periodik, Semi Pemeriksaan Akhir SPA dan Pemeriksaan Akhir PA, di seksi Jalan Rel dan Jembatan ada perencanaan bulanan dan perencanaan triwulan, pada seksi Sinyal dan Telekomunikasi ada perencanaan pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan korektif. Pada tahap perencanaan ini tidak ada hambatan dari tiap-tiap seksi. Perencanaan dapat disusun dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan keadaan yang ada. Dalam pelaksanaannya semua dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. 2 . Pengorganisasian Organizing Tahap kedua adalah pengorganisasian. Dalam memelihara sarana dan prasarana perkeretaapian di Daop VII sudah terbentuk bidang-bidang commit to user cx yang mengelompokkan sumber daya manusia dengan pembagian tugas masing-masing yang sudah jelas, dengan begitu akan mempermudah dalam pelaksanaan program yang telah dirumuskan dalam perencanaan. Bidang-bidang yang mengurusi mengenai sarana dan prasarana perkeretaapian ini adalah seksi Sarana, seksi Jalan Rel dan Jembatan, seksi Sinyal dan Telekomunikasi. Dalam melakukan pekerjaan seksi-seksi ini tidak bekerja sendiri, mereka mempunyai bawahan yaitu Unit Pelaksana Teknis UPT. Hambatan yang dialami pada tahap ini adalah keterbatasan pegawai pelaksana di UPT Sarana. Dengan keterbatasan sumber daya yang ada membuat beberapa pegawai pelaksana di UPT Sarana mengerjakan pekerjaan dobel. Sehingga pekerjaan yang dilakukan semakin berat.

3. Koordinasi Coordinating

Koordinasi yang dilakukan di KAI Daop VII meliputi koordinasi internal vertikal dan internal horizontal, hubungan tersebut dapat terjalin dengan baik karena diantara atasan bawahan maupun antar bidang selalu melakukan koordinasi yaitu saling memberikan informasi untuk mendukung kelancaran pemeliharaan sarana dan prasarana. Hubungan eksternal vertikal terjadi antara KAI Daop VII dengan Dirjen Perkeretaapian terkait dengan verivikasi anggaran. Hubungan eksternal horisontal antara KAI Daop VII dengan CV, dalam hal pembahasan dan pelaporan pekerjaan yang telah dilakukan oleh CV. Pada proses koordinasi terdapat hambatan yaitu koordinasi dengan pihak Dirjen commit to user cxi Perkeretaapian dalam hal pengajuan anggaran. PT. Kereta Api Indonesia Persero Daerah Operasi VII Madiun sudah berkai-kali mengajukan permohonan penambahan anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana tetapi sampai sejauh ini pihak Dirjen Perkeretaapian belum memberikan tanggapan atau respon positif.

4. Pengawasan Controlling