b Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga PKK
PKK merupakan salah satu wadah organisasi wanita yang berada dibawah kelurahan. Salah satu tujuan PKK adalah memberdayakan kaum wanita agar
mampu berdayaguna dan berhasil guna baik bagi diri sendiri, keluarga atau pun masyarakat sekitar. PKK Kelurahan Rangkapanjaya Baru tergolong organisasi
yang aktif, hal ini dibuktikan dengan beberapa prestasi yang telah diraih oleh kader-kader PKK selama tahun 2008, antara lain Juara 1 Lomba Cerdas Cermat
Tingkat Kecamatan, Juara 1 Lomba Posyandu Tingkat Kecamatan, Juara 1 Lomba BLK Tingkat Kecamatan, dan Juara 1 Lomba BLK Tingkat Kota. PKK juga rutin
mengadakan kegiatan pembinaan mental spiritual melalui kegiatan pengajian yang diadakan oleh Pokja 1 pada setiap minggu.
c RW, RT, dan LPM
Seiring dengan kepadatan penduduk yang terjadi di Kelurahan Rangkapanjaya Baru, terjadi pemekaran RW tepatnya yaitu RW 15 yang
merupakan gabungan dari RW 10 dan RW 3 pada tahun 2008 lalu. Pemekaran wilayah tersebut mengacu pada Perda Kota Depok nomor 10 tahun 2002 tentang
Pedoman Pembentukan RT, RW, dan LPM. Lambaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Rangkapanjaya Baru telah mengalami peremajaan pada 15 Januari
2006 dengan pergantian jabatan yang semula dipimpin oleh Bapak Marhasan menjadi dipimpin oleh Bapak Sufyan Suri. Peremajaan tersebut diperkuat dengan
Surat Keputusan Camat Nomor 148340VKPTSHUK2006 yang dikukuhkan pada 15 Mei 2006 silam.
4.3 Gambaran Umum Perumahan Griya Pancoran Mas Indah RW 14
Perumahan Griya Pancoran Mas Indah merupakan salah satu perumahan yang terletak di Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Kota
Depok. Awalnya perumahan ini bernama Griya Pasaraya yang dibangun pada tahun 1998 dan perumahan ini diperuntukkan bagi karyawan Pasaraya. Namun
pada tahun 2003 pengembang perumahan mengubah nama kompleks menjadi Griya Pancoran Mas Indah. Akses menuju Perumahan Griya Pancoran Mas Indah
tergolong baik, karena dapat dilalui oleh angkutan perkotaan nomor 06, namun secara fisik jalan aspal menuju perumahan cukup rusak, sehingga kendaraan roda
dua dan juga roda empat harus lebih berhati-hati karena jalanan sudah tidak rata dan berlubang.
Berdasarkan peta Kelurahan Rangkapanjaya Baru Lampiran 8, wilayah RW 14 terletak di bagian selatan kelurahan, dengan batas wilayah sebagai berikut:
Utara : RW 01 Timur : Batas Kelurahan Rangkapanjaya Baru
Selatan : Batas Kelurahan Cipayung Barat : Batas Kelurahan Pasir Putih
Perumahan Griya Pancoran Mas Indah merupakan satu rukun warga yaitu RW 14 yang dihuni oleh 310 rumah tangga dan tersebar dalam tujuh RT.
Mayoritas warga RW 14 beragama Islam. Fasilitas pendukung yang ada di RW 14 yaitu sebuah Masjid, dua Musholla terletak di RT 5 dan RT 7, sebuah lapangan
sepak bola, dan pos jaga sekaligus sebagai pos sampah yang terdapat di masing- masing RT.
Kebersihan komplek perumahan ini cukup terjaga, karena masing-masing rumah terdapat tempat sampah yang terletak di depan rumah warga. Terdapat
petugas kebersihan yang dilengkapi gerobak sampah terpilah mengangkut sampah rumah tangga setiap pagi secara rutin di masing-masing RT. Sampah yang dibawa
dari masing-masing RT dikumpulkan di Tempat Pembuangan Sementara TPS yang terletak persis di depan perumahan untuk kemudian diangkut oleh truk-truk
Dinas Kebersihan dan Kebersihan Kota Depok dan dibawa menuju Tempat Pembuangan Akhir TPA Cipayung yang letaknya tidak jauh dari kompleks
Perumahan Griya Pancoran Mas Indah.
BAB V IMPLEMENTASI
PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA
5.1 Latar Belakang Program
Setiap rumah tangga adalah produsen sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Cara yang paling efektif untuk mengatasi masalah
sampah adalah tiap rumah tangga melakukan aktivitas mengurangi sampah taraf minimal, yakni volume sampah yang keluar dari persil lahan masing-masing
rumah tangga. Pengurangan sampah organik di rumah tangga dapat dilakukan melalui pengomposan dengan Keranjang Takakura dan Lubang Resapan Biopori
sebagai komposter. Pengurangan sampah anorganik dapat dilakukan dengan mengumpulkan sampah anorganik yang masih dapat dijual dan menjualnya secara
kolektif ke lapak untuk didaur ulang recycle. Pengurangan juga dapat dilakukan dengan menggunakan kembali sampah yang masih bisa digunakan reuse dan
mengurangi penggunaan kantong-kantong plastik belanja reduce. Aksi individu dalam rumah tangga untuk mengurangi volume sampah
yang keluar dari persil lahan masing-masing dibingkai dalam aksi kolektif, karena aksi individu saja tidak akan mampu mengatasi masalah sampah tanpa dukungan
dari aksi kolektif. Aksi kolektif dilakukan melalui kesepakatan kolektif komunitas di tingkat lokal tentang bagaimana pengelolaan sampah di masing-masing rumah
tangga. Aksi kolektif dapat muncul dari insiatif internal sebuah komunitas, namun dapat juga terjadi karena difasilitasi pihak eksternal dari luar komunitas yang
bersangkutan. Aksi kolektif berkaitan dengan sampah tingkat lokal hingga saat ini adalah
kesepakatan bahwa tiap rumah tangga membuang sampah di tempat sampah di rumahnya masing-masing, berupaya mengurangi sampah yang keluar dari persil
lahannya masing-masing, mengelola sampah organik di rumahnya masing-masing dengan Keranjang Takakura dan lubang resapan Biopori sebagai media
komposternya, mengumpulkan sampah anorganik yang masih dapat dijual dan menjualnya secara kolektif ke lapak, membuang sampah sisa untuk diangkut oleh