Langkah-Langkah Pembelajaran KESIMPULAN DAN SARAN

penugasan kepada peserta didik melalui media blog berkaitan dengan kasus bioremediasi di Indonesia. -Guru memberikan instruksi penugasan yang harus dilakukan oleh peserta didik. menyimak instruksi penugasan yang diberikan oleh guru. Salam dan doa Guru menyiapkan siswa untuk berdoa Siswa mempersiapkan diri untuk berdoa 10 menit E-Learning Menggunakan Media Weblog Waktu pukul 19.00-21.00 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu Guru siap melalui e-learning melalui daftar hadir diblog guru bernama “biologinurul.blogspot.com di blogspot Siswa siap melalui e-learning melalui daftar hadir blog. 5 Menit Guru memposting: Assalamualaikum wr..wb.. Hari ini kita akan melakukan pembelajaran e-learning menggunakan media blog . Selama pembelajaran melalui blog ini berlangsung, Anda akan menadapatkan skor untuk setiap komentar, dan argument yang kalian tulis pada kolom yang telah disediakan. Siswa membaca peraturan dan siap untuk memulai pembelajaran di blog. 10 menit Guru memunculkan masalah dengan meng- upload artikel mengenai “bioremediasi di Siswa membaca postingan dari guru. 15 menit Indonesia” Bioremediasi berasal dari kata bio dan remediasi atau “remediate” yang artinya menyelesaikan masalah. Secara umum bioremediasi dimaksudkan sebagai penggunaan mikroba untuk menyelesaikan masalah-masalah lingkungan atau untuk menghilangkan senyawa yang tidak diinginkan dari tanah, lumpur, air tanah atau air permukaan sehingga lingkungan tersebut kembali bersih dan alamiah. Mikroba yang hidup di tanah dan di air tanah dapat “memakan” bahan kimia berbahaya tertentu, terutama organik, misalnya berbagai jenis minyak bumi. Mikroba mengubah bahan kimia ini menjadi air dan gas yang tidak berbahaya misalnya CO2. Bakteri yang secara spesifik menggunakan karbon dari hidrokarbon minyak bumi sebagai sumber makanannya disebut sebagai bakteri petrofilik. Bakteri inilah yang memegang peranan penting dalam bioremediasi lingkungan yang tercemar limbah minyak bumi. Bagaimana bioremediasi dilakukan? Faktor utama agar mikroba dapat membersihkan bahan kimia berbahaya dari lingkungan, yaitu adanya mikroba yang sesuai dan tersedia kondisi lingkungan yang ideal tempat tumbuh mikroba seperti suhu, pH, nutrient dan jumlah oksigen. Aplikasi bioremediasi di Indonesia mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 128 Tahun 2003 KepMen LH no. 1282003 mengatur tentang tatacara dan persyaratan teknis pengolahan limbah dan tanah terkontaminasi oleh minyak bumi secara biologis. Disini dicantumkan bahwa bioremediasi dilakukan dengan menggunakan mikroba lokal. Pada umumnya, di daerah yang tercemar jumlah mikroba yang ada tidak mencukupi untuk terjadinya bioproses secara alamiah. Dalam teknologi bioremediasi dikenal dua cara menstimulasi pertumbuhan mikroba, yaitu dengan biostimulai dan bioaugmentasi. Biostimulasi ádalah memperbanyak dan mempercepat pertumbuhan mikroba yang sudah ada di dalam tanah tercemar dengan cara memberikan lingkungan pertumbuhan yang diperlukan, yaitu penambahan nutrient misalnya sumber Nitrogen dan Phospor dan oksigen. Jika jumlah mikroba yang ada sangat sedikit, maka harus ditambahkan mikroba untuk mencapai jumlah mikroba rata-rata 103 cfugram tanah sehingga bioproses dapat dimulai. Mikroba yang ditambahkan adalah mikroba yang sebelumnya diisolasi dari lahan tercemar kemudian setelah melalui proses penyesuaian di laboratorium diperbanyak dan kembalikan ke tempat asalnya untuk memulai bioproses. Penambahan mikroba dengan cara ini disebut sebagai bioaugmentasi. Kondisi lingkungan yang memadai akan membantu mikroba tumbuh, berkembang dan “memakan” polutan tersebut atau memanfaatkan Carbon dari polutans sebagai sumber energi untuk pertumbuhan. Sebaliknya jika kondisi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, mikroba akan tumbuh dengan lambat atau mati. Secara umum kondisi yang diperlukan ini tidak dapat ditemukan di area yang tercemar. Dengan demikian, perencanaan teknis engineering design yang benar memegang peranan penting untuk mendapatkan proses bioremediasi yang efektif. Dalam aplikasi teknik bioremediasi dikenal dua teknik yang sangat umum diterapkan yaitu biopile dan landfarming. Pada teknik biopile, tanah tercemar ditimbun diatas lapisan kedap air dan suplai udara yang diperlukan oleh mikroba dilakukan dengan memasang perpipaan untuk aerasi pemberian udara dibawah tumpukan tanah tercemar. Pompa udara dipasang diujung perpipaan sehingga semua bagian tanah yang mengandung mikroba dan polutan berkontak dengan udara. Dengan teknik ini, ketinggian tanah timbunan adalah 1 sampai 1,5 meter. Teknik landfarming dilakukan dengan menghamparkan tanah tercemar diatas lapisan kedap air. Ketebalan hamparan tanah 30 – 50 cm memungkinkan kontak mikroba dengan udara. Untuk menjamin bahwa semua bagian dari tanah yang diolah terkontak dengan udara maka secara berkala hamparan tanah tersebut di balikkan. Nama landfarming digunakan karena proses pembalikan tanah yang dilakukan sama dengan pembalikan tanah pada saat persiapan lahan untuk pertanian. Apakah bioremediasi aman untuk digunakanBioremediasi sangat aman untuk digunakan karena menggunakan mikroba yang secara alamiah sudah ada dilingkungan tanah. Mikroba ini adalah mikroba yang tidak berbahaya bagi lingkungan atau masyarakat. Bioremediasi juga dikatakan aman karena tidak menggunakan menambahkan bahan kimia dalam prosesnya. Nutrien yang digunakan untuk membantu pertumbuhan mikroba adalah pupuk yang digunakan dalam kegiatan pertanian dan perkebunan. Karena bioremediasi mengubah bahan kimia berbahaya menjadi air H2O dan gas tidak berbahaya CO2, maka senyawa berbahaya dihilangkan seluruhnya. Teknologi bioremediasi banyak digunakan pada pencemaran di tanah karena beberapa keuntungan menggunakan proses alamiah bioproses. Tanah atau air tanah yang tercemar dapat dipulihkan ditempat tanpa harus mengganggu aktifitas setempat karena tidak dilakukan proses pengangkatan polutan. Teknik ini disebut sebagai pengolahan in-situ. Teknik bioremediasi yang diterapkan di Indonesia adalah teknik ex-situ yaitu proses pengolahan dilakukan ditempat yang direncanakan dan tanah tercemar polutan diangkat ke tempat pengolahan. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pengolahan tergantung pada faktor jenis dan jumlah senyawa polutan yang akan diolah, ukuran dan kedalaman area yang tercemar, jenis tanah dan kondisi setempat dan teknik yang digunakan. Jenis minyak mentah ringan light crude sesuai nomor API yang diolah dengan teknik biopile bioaugmetnasi dan konsentrasi pengolahan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kepmen LH 1282003 yaitu max 15 memerlukan waktu 4 – 6 bulan. Sedangkan minyak mentah berat heavy crude akan memerlukan waktu dari 1 tahun atau lebih. Kondisi ini bervariasi dari satu area tercemar dengan area lainnya, sehingga waktu yang diperlukan dalam rentang 4 bulan sampai 1 tahun. Kondisi akhir end point untuk menyatakan bahwa proses bioremediasi berhasil dan selesai adalah konsentrasi total hidrokarbon minyak bumi TPH 1. Kepmen LH 1282003 untuk saat ini baru menggunakan parameter TPH saja karena kegiatan yang menerapkan teknologi bioremediasi masih terbatas pada industri migas. Biaya yang diperlukan untuk melakukan bioremediasi berada pada rentang US 25 – 75 per ton tanah olahan, tergantung pada kondisi pencemaran. Harga ini masih lebih murah dibandingkan dengan menggunakan teknik pengolahan lainnya misalnya insinerasi yang bisa mencapai 4 sampai 10 kali lipatnya. Bioremediasi sebagai teknologi yang dapat digunakan untuk membersihkan berbagai jenis polutan bukan berarti tanpa keterbatasan. Bioremediasi tidak dapat diaplikasikan untuk semua jenis polutan, misalnya untuk pencemaran dengan konsentrasi polutan yang sangat tinggi sehingga toksik untuk mikroba atau untuk pencemar jenis logam berat misal kadmium dan Pb. Dimasa yang akan datang, penerapan teknologi bioremediasi di Indonesia akan berkembang tidak hanya terbatas pada pemulihan lahan tercemar minyak bumi di industri migas, tetapi juga pencemaran di industri otomotif, SPBU dan industri lainnya seperti pertanian. Dengan demikian, polutan targetnya bukan hidrokarbon minyak bumi saja tetapi juga senyawa inorganik lainnya seperti pestisida. Pendekatan molekular misalnya identifikasi mikroba dengan 16sRNA atau 18sRNA untuk mengetahui keberlimpaphan mikroba dalam proses bioremediasi dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja bioproses. Teknologi molekular ini sudah tersedia dan dibandingkan dengan teknik identifikasi konvesional yang saat ini umum digunakan di Indonesia memberikan waktu pemeriksaan lebih cepat. Namun demikian, penggunaan teknik molekular ini masih mahal dan belum perlu sebagai prioritas. Sumber : http:www.enviro.bppt.go.idsipopPatekBior emediasiBioremediasi.htm Guru memposting pertanyaan yang melibatkan siswa dalam pemecahan masalah: “Berdasarkan artikel tersebut, kemukakan kembali apa peran bakteri terhadap bioremediasi?” Kemukakan jawaban kalian disertai dengan sumber yang relevan. Siswa menjawab pertanyaan guru. 30 menit Guru megajukan pertanyaan untuk membimbing penyelidikan siswa: 1. Bagaimana bakteri Pseudomonas dapat menguraikan pencemaran pada minyak dan tanah? 2. Apa akibat yang ditimbulkan jika bakteri tersebut tidak dapat menguraikan pencemaran? Siswa menjawab pertanyaan guru pada kolom komentar. 30 menit Guru meminta siswa memberikan argumentasi: “Bioremediasi sepenuhnya menggunakan mikroba yang secara alami dapat hidup di tanah dan mikroba tersebut tidak Siswa menjawab pertanyaan guru 10 menit membahayakan lingkungan. Mikroba diberi nutrisi sesuai dengan kebutuhan untuk mempercepat bioremediasi. „Bagaimana nutrisi dapat mempengaruhi mikroba?‟ Guru meminta siswa untuk mengemukakan kesimpulan pembelajaran melalui blog: “Buatlah kesimpulanmu yang mencakup kasus dan diskusi yang telah dilakukan” Siswa membuat kesimpulan masing- masing. 10 menit Guru memberikan kesimpulan akhir dan menutup kegiatan pembelajaran dengan mengingatkan siswa pada jadwal pembelajaran online selanjutnya. Siswa menyimak penejelasan guru. 10 menit Pertemuan 2 Alokasi Waktu= 3x45 menit 135 menit Tahapan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi waktu Pendahuluan Salam dan doa -Mempersiapkan siswa dengan berdoa. Mempersiapkan diri dan berdoa. 10 menit Memotivasi -Guru meriview materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. - Menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. - Siswa menjawab pertanyaan dari guru. -Siswa menyimak penjelasan guru. Inti Observasi Guru menayangkan gambar mengenai bakteri Eschericia coli, Salmonella typhi . Siswa menyimak gambar dan penjelasan singkat Eschericia coli, Salmonella typhi . 5 Menit Questioning Siswa dimotivasi untuk bertanya mengenai: Bagaimana cara reproduksi kedua bakteri tersebut? Siswa termotivasi untuk bertanya seputar: Reproduksi bakteri tersebut dan cara hidup dari bakteri tersebut? 10 Menit Eksplorasi Guru memimta siswa untuk berkelompok mencari tahu bagaimana reproduksi kedua bakteri tersebut dari berbagai sumber. Siswa mendiskusikan dan mengumpulkan informasi dari berbagai literatur mengenai reproduksi E.coli, Salmonella typhi. 30 Menit Association Guru meminta siswa untuk menyumpulkan hasil diskusi mengenai reproduksi E.coli, Salmonella typhi. Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok mengenai reproduksi E.coli, Salmonella typhi . 20 Menit Communication Guru meminta siswa memperesentasikan hasil diskusi kelompoknya. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. 30 menit Guru memperkuat dan meluruskan argumentasi siswa. Penutup Penugasan -Guru memberikan penugasan kepada peserta didik melalui media blog berkaitan dengan kasus wabah bakteri Eschericia coli -Setiap siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Siswa menyimak penjelasan dari guru 20 menit Salam dan doa Guru menyiapkan siswa untuk berdoa Siswa mempersiapkan diri untuk berdoa 10menit E-Learning Dengan Media Blog Pukul 19.00-21.00 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu Guru siap melalui e- learning melalui Blog Siswa siap memulai e- learning melalui Blog. 5 menit Guru memposting: Assalamualaikum wr..wb.. Hari ini kita Siswa membaca peraturan dan siap untuk memulai pembelajaran 5 menit akan melakukan pembelajaran e-learning menggunakan media Blog . Selama pembelajaran melalui Blog ini berlangsung, Anda akan diberikan pertanyaan lalu menjawab dan ditempatkan di dalam blog. Blog Guru melakukan absensi daftar hadir siswa melalui menu daftar hadir Siswa melakukan absensi dengan memberikan komentar dengan keterangan nama. 5 menit Guru memposting: Cara menjawab soal dari guru. Siswa diberikan waktu 90 menit untuk menjawab soal yang berupa essay. Siswa menyimak aturan menjawab soal 5 menit Guru memberikan soal mengenai wabah E.coli. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan menggunakan upload di blog dengan ketentuan waktu yang telah 90 menit ditentukan. Pertemuan e- learning selesai dan guru mengingatkan kembali untuk jadwal pertemuan selanjutnya Siswa mengikuti penjelasan guru 10 menit Pertemuan 3 Alokasi Waktu= 3x45 menit 135 menit Tahapan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi waktu Pendahuluan Salam dan doa -Mempersiapkan siswa dengan berdoa. -Mempersiapkan diri dan berdoa. 10 menit Memotivasi -Guru memberikan review kepada siswa mengenai materi yang sebelumnya - Menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. -Siswa termotivasi untuk menyampaikan pembelajaran sebelumnya. -Siswa menyimak penjelasan dari guru. Inti Observasi -Guru menampilkan peranan bakteri dalam kehidupan manusia baik yang menguntungkan Siswa menyimak penjelasan singkat mengenai peranan bakteri dalam kehidupan manusia 5 Menit ataupun merugikan. baik yang menguntungkan ataupun merugikan. Questioning Guru memancing peserta didik untuk bertanya. Atau melakukan tanya jawab. Dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah semua bakteri merugikan? Siswa termotivasi untuk bertanya seputar: Bakteri yang menguntungkan dan bakteri yang merugikan. 10 Menit Eksplorasi Guru memimta siswa untuk berkelompok mengelompokkan bakteri yang menguntungkan dan bakteri yang merugikan pada pangan, kesehatan, dan lingkungan. Siswa mendiskusikan dan mengumpulkan informasi dari berbagai literatur mengenai bakteri yang menguntungkan dan bakteri yang merugikan pada pangan, kesehatan, dan lingkungan. 30 Menit Association Guru meminta siswa untuk menyumpulkan hasil diskusi mengenai bakteri yang menguntungkan dan Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok mengenai bakteri yang menguntungkan dan bakteri yang merugikan 20 Menit bakteri yang merugikan pada pangan, kesehatan, dan lingkungan pada pangan, kesehatan, dan lingkungan Communication Guru meminta siswa memperesentasikan hasil diskusi kelompoknya. Guru memberikan post test kepada siswa. Guru meriview jawaban siswa pada saat pembelajaran Weblog. Guru memberikan komentar terhadap masing-masing siswa. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Siswa menjawab soal. Siswa mendengarkan komentar dari guru. 20 Menit Penutup Penugasan Guru meminta siswa untuk membuat artikel mengenai bakteri dalam kehidupan manusia. Siswa menyimak penjelasan guru. 30 menit Artikel dikumpulkan sesuai kesepakatan. Artikel tersebut memuat beberapa sumber yang relevan, penjabaran manfaat dalam kehidupan manusia bakteri tersebut. Untuk hal yang lebih lanjut bisa menghubungi blog guru. Salam dan doa Guru menyiapkan siswa untuk berdoa Siswa mempersiapkan diri untuk berdoa 10 menit Situs E-learning Pengumpulan Artikel Waktu 19.00-20.00 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu Guru melakukan absensi dengan siswa dalam blog Siswa melakukan absensi dengan memberikan komentar pada buku hadir. 10 menit Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengupload artikel yang telah dibuat Siswa mengupload artikel yang telah dibuat 110 menit

G. AlatBahanSumber

 PCLaptop  Akses Internet  Situs Blogspot http:blogspot.com

H. Penilaian

Jenis Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Pedoman Penskoran Afektif Observasi Penilaian sikap Terlampir Kognitif Tes tertulis Esai Terlampir Psikomotorik Portofolio Pembuatan Artikel Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Terlampir Mengetahui Bogor, November 2015 Guru Bidang Studi Peneliti Yani Maryani, S.Pd Nurul Suwarni NIP: 196906142003122002 NIM: 1111016100002 Lampiran 2 KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN PENILAIAN Satuan Pendidikan : SMAMA Materi PelajaranMateri : Biologi Alokasi Waktu : 90 Menit Jumlah Soal : 12 Bentuk Soal : Uraian Materi : Archaebacteria dan Eubacteria Kompetensi Dasar : 3.4 Mengidentifikasi ciri-ciri archaebacteria dan eubacteria dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan percobaan secara teliti dan sistematis. Indikator Pembelajaran :3.4.1Membedakan archaebacteria dan eubacteria 3.4.2Memberikan contoh archaebacteria dan eubacteria berdasarkan strukturnya 3.4.3 Mengidentifikasi reproduksi bakteri secara seksual dan aseksual. 3.4.4 Menganalisis peranan bakteri yang ada pada lingkungan masyarakat Pengelompokan Keterampilan Berpikir Kritis dengan Indikator Pembelajaran Keterampilan Berpikir Kritis Sub-Aspek Indikator Indikator Pembelajaran Jumlah Soal 3.4.1 3.4.2 3.4.3 3.4.4 .9 Memberikan Penjelasan Sederhana Memfokuskan Pertanyaan Mengidentifikasi atau Merumuskan Pertanyaan 1 Mengidentifikasi dan merumuskan kriteria untuk mempertimbangkan jawaban yang mungkin 2 Menganalisis Argumen Mengidentifikasi Kesimpulan 3 Mengidentifikasi alasan yang dinyatakan 4 Mengidentifikasi alasan yang tidak dinyatakan 5 Mencari persamaan dan perbedaan 6 7 Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan Mengapa? 8 Yang mana contoh yang mana bukan 9 Membangun keterampilan Mempertimbang Kemampuan memberikan alasan 10 1 dasar kan kredibilitas suatu sumber Menyimpulkan Membuat dan mempertimbang kan nilai keputusan Mempertimbangkan alternatif 11 1 Membuat penjelasan lebih lanjut Mengidentifikasi istilah dan mempertimbang kan definisi Strategi mendefinisikan 12 1 Mengatur strategi dan taktik Memutuskan suatu tindakan Menyeleksi kriteria untuk membuat solusi 13 1 Sub Aspek Indikator Keterampilan Berpikir Kritis No. Soal Soal Kunci Jawaban Skor Memfokuskan Pertanyaan Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan. 1. Selama ini untuk pengendalian nyamuk Aedes aegypti ataupun Anopheles , masyarakat masih banyak yang menggunakan bahan kimia insektisida. Pada hal, hal itu tidak ramah lingkungan dan sudah ada indikasi terjadinya resistensi nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles di berbagai tempat terhadap jenis insektisida tertentu. 1. Apa keunggulan dan kelemahan bioinsektisida dibandingkan insektisida kimia? 2. Mengapa bakteri Bacillus thurigiensis dan Bacillus sphaericus harus dimasukkan ke dalam air kelapa terlebih dahulu?  Memberikan 2 pertanyaan yang relevan dengan artikel mengenai peranan positif dan negative skor 3  Memberikan 1 pertanyaan yang relevan dengan artikel mengenai