cukup jika hanya mengetahui secara teknis kompetensi di bagian inti dari bisnis , karena ada hal-hal lain yang bahkan lebih penting untuk
membangun sebuah bisnis yang sukses dan menguntungkan.
2.4.2. Penerapan dan Keuntungan Critical Non-Essential CNE
Critical Non-Essential CNE mudah dibangun dalam suatu bisnis jika pelaku bisnis dapat memahami empat prinsip Critical Non-
Essential CNE dan bagaimana Critical Non-Essential CNE diterapkan dalam bisnis Lund, 2007, yaitu:
1. Daerah di luar bisnis inti lebih mudah ditangani, diamati dan memberikan manfaat yang lebih kepada konsumen.
2. Perhatian terhadap detail dalam hal-hal kecil menciptakan kesan positif yang kuat dari kompetensi teknis inti.
3. Semua orang dalam tim harus ikut berkontribusi pada pengerjaan hal-hal kecil yang sangat penting.
4. Dampak dari upaya yang dilakukan pada daerah-daerah non-inti, didasarkan pada bagusnya konsistensi yang dihasilkan.
Menerapkan Critical Non-Essential
CNE dalam bisnis
memberikan banyak keuntungan, yaitu : 1. CNE memberikan kejelasan konfirmasi tentang kompetensi yang
dimiliki oleh bisnis tersebut. 2. CNE membuat jumlah konsumen meningkat pada bisnis tersebut
dan membuat konsumen memberikan penghargaan terhadap apa yang perusahaan lakukan lebih daripada sebelumnya.
3. CNE membuat konsumen merasa sangat diperhatikan dan diutamakan daripada sebelumnya.
4. CNE membuat situasi bisnis membaik, dan konsumen menunjukkan apresiasi nyata terhadap keterampilan para pelaku
bisnis. 5. CNE membuat konsumen kembali datang untuk menggunakan
kembali jasa dari bisnis tersebut sehingga menyebabkan keuntungan perusahaan meningkat.
6. Pada akhirnya CNE dapat mempermudah pelaku bisnis untuk mencapai kesuksesannya, membuat suasana kerja menjadi lebih
nyaman, konsumen dan karyawan merasa nyaman terlibat dalam bisnis tersebut, sehingga semua pihak yang terlibat dalam bisnis
tersebut merasa ”happy”.
2.4.3. Langkah-langkah Menciptakan Critical Non-Essential CNE
Langkah-langkah menciptakan Critical Non-Essential CNE : 1. Pilih area yang benar-benar menarik. Critical Non-Essential CNE
harus menyenangkan bagi pelanggan. 2. Pilih area yang mempunyai jarak tetapi tidak terlalu jauh dari inti
bisnis. Fokus pada objek atau tugas yang kelihatannya jauh dari produk inti, pelayanan dan keterampilan bisnis dan profesi. Itulah
yang membuat Critical Non-Essential CNE begitu berkesan. Namun, Critical Non-Essential CNE harus memiliki beberapa
hubungan dengan inti dari bisnis. Sebuah Critical Non-Essential CNE harus dilihat sebagai sesuatu yang tidak benar-benar harus
dilakukan sebagai bagian dari bisnis biasa. 3. Pilih sesuatu yang sangat terlihat. Membuat Critical Non-Essential
CNE jelas dan mudah terlihat. Pastikan bahwa perusahaan dapat memperlihatkan CNE untuk konsumen sehingga dapat dirasakan
manfaatnya oleh konsumen. 4. Pilih area yang menjadi perhatian pelanggan. Critical Non-
Essential CNE
sangat berguna
untuk menghilangkan
kekhawatiran yang kemungkinan akan membuat konsumen marah. 5. Pilih sesuatu yang sulit muncul, tetapi sebenarnya tidak. Harus
jelas kepada konsumen bahwa perusahaan telah mengambil perhatian besar dengan menciptakan dan menerapkan Critical Non-
Essential CNE. 6. Ambil Critical Non-Essential CNE ke ekstrim. Tidak peduli
seberapa baik mengikuti prinsip-prinsip Critical Non-Essential CNE, jika tidak melakukan CNE untuk tingkat selanjutnya, maka