Pengaruh pH terhadap laju pelindihan Cs dalam polimer limbah dengan kandungan limbah 20 .

46 Berdasarkan pertimbangan densitas, kuat tekan, dan laju pelindihan maka hasil terbaik adalah polimer dengan kandunganlimbah 20 dan 30 .

4.5. Pengaruh pH terhadap laju pelindihan Cs dalam polimer limbah dengan kandungan limbah 20 .

Pengaruh pH terhadap laju pelindihan Cs dalam polimer limbah dengan kandungan limbah 20 dapat dilihat pada Gambar 14 dan kandungan limbah simulasi Cs + Ce 20 pada Gambar 15. Grafik pengaruh kandungan limbah simulasi Cs20 dengan menggunakan AAs 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 2 4 6 8 10 12 14 PH L a ju p e lin d ih a n g c m 2 .h a ri Gambar 14. Grafik pengaruh pH terhadap laju pelindihan Cs dalam polimer limbah dengan kandungan limbah simulasi Cs 20 . Pada Gambar 16, pengaruh pH terhadap laju pelindihan Cs dalam polimer limbah dengan kandungan limbah simulasi Cs 20 dilakukan uji pH 2, pH 5, pH 7, pH 9, dan pH 12. dari data yang dihasilkan diperoleh data secara berturut-turut sebagai berikut : 0.1967, 0.1537, 0.09, 0.0738, dan 0.1291 gcm 2 hari. Pada gambar di atas pada pH 2 laju pelindihannya sangat tinggi dan menjadi turun pada pH 5 dan konstan pada pH 7 karena bersifat netral, kemudian pada pH 9 terjadi penurunan walaupun hanya sedikit, akan tetapi pada pH 12 mengalami kenaikan tetapi laju pelindihannya tidak sebesar laju pelindihan pada pH 5. hal ini dikarenakan Laju 47 pelindihan di daerah asam lebih tinggi dari pada di daerah netral ≈ pH 7. Hal ini disebabkan karena pada pH asam blok polimer korosif, yaitu rantai polimernya rusak, sehingga Cs lebih banyak lepas. Demikian pula didaerah basa lebih korosif daripada di daerah netral sehingga laju pelindihan di daerah basa lebih tinggi daripada di daerah netral. Di daerah asam laju pelindihannya lebih tinggi daripada didaerah basa, karena daerah asam lebih korosif dibanding daerah basa. grafik pengaruh kandungan limbah Cs+Ce terhadap PH pada kandungan limbah 20 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 2 4 6 8 10 12 14 PH L a ju p e lin d ih a n g c m 2 .h a ri Gambar 15. Grafik pengaruh pH terhadap laju pelindihan Cs dan Ce dalam polimer limbah dengan kandungan limbah simulasi Cs dan Ce 20 . Pada gambar di atas dapat dilihat laju pelindihan paling tinggi adalah pada pH 2 yaitu sebesar 0.1834 gcm 2 hari. Adapun nilai laju pelindihan pada pH 5, pH 7, pH 9, dan pH 12 berturut-turut adalah sebagai berikut : 0.1295, 0.0659, 0.0510, dan 0.0801 gcm 2 hari. Hal ini dikarenakan Laju pelindihan di daerah asam lebih tinggi dari pada di daerah netral ≈ pH 7. Hal ini disebabkan karena pada pH asam blok polimer korosif, yaitu rantai polimernya rusak, sehingga Cs lebih banyak lepas. Demikian pula didaerah basa lebih korosif daripada di daerah netral sehingga laju pelindihan di daerah basa lebih tinggi daripada di daerah netral. Di daerah asam laju pelindihannya 48 lebih tinggi daripada didaerah basa, karena daerah asam lebih korosif dibanding daerah basa. Pada pengujian pH terhadap laju pelindihan dengan menggunakan instrument AAS, blok polimer yang digunakan adalah blok polimer dengan kandungan limbah 20 bukan pada kandungan limbah 30 . Hal ini di lakukan dengan pertimbangan bahwa pada kandungan limbah 30 blok polimer agak rapuh sehingga yang digunakan untuk pengujian pH terhadap laju pelindihan adalah kandungan limbah 20 . pada kandungan limbah simulasi Cs lebih besar dibandingkan dengan kandungan limbah simulasi Cs + Ce hal ini dikarenakan pada limbah simulasi Cs + Ce, kandungan Cs nya lebih sedikit karena ada unsur lain di dalamnya yaitu Ce. Adapun pengujian terhadap kandungan limbah simulasi Cs + Ce tidak dilakukan, unsur Ce tidak dapat dideteksi dikarenakan pada instrument AAS tidak terdapat program untuk menganalisis unsur Ce. 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN