Bimbingan dan Pengarahan Perizinan Evaluasi Perkembangan Industri

BAB V ANALISA DATA

5.1. Bimbingan dan Pengarahan

Peranan Pemko Medan dalam memberikan bimbingan dan pengarahan pengadaan modal kepada pelaku industri masih kurang aktif. Hal ini dapat dilihat persentase tangapan responden yang kurang dari 50 responden, dalam hal ini pelaku industri, yang memberikan tangapan bahwa Pemko Medan aktif dalam melakukan pengarahan pengadaan modal kepada pelaku industri Tabel 6. Pemko Medan juga masih kurang dalam memberikan jalan keluar terhadap masalah modal usaha pelaku industri Tabel 7. Pelaku industri jika dilihat dari Tabel 8 juga merasa bimbingan dan pengarahan tentang bagaimana meningkatkan produksi barang masih jarang dilaksanakan. Tidak adanya bantuan Pemko Medan dalam hal inovasi teknologi untuk meningkatkan produksi barang Tabel 9 mengakibatkan produksi barang sulit ditingkatkan. Disisi lain, pelaku industri merasa Pemko Medan memberikan bimbingan tentang bagaimana cara meningkatkan pemasaran barang Tabel 9, walaupun dalam hal pemasaran barang Pemko Medan tidak membantu Tabel 11.

5.2. Perizinan

Dalam hal perizinan Pemko Medan memberikan penerangan tentang syarat usaha bidang industri. Hal ini dapat dilihat dari persentase responden yang lebih dari 50 dinyatakan bahwa Pemko Medan memberikan penerangan tentang syarat usaha Universitas Sumatera Utara bidang industri Tabel 12. Pemko Medan juga membantu menerbitkan izin usaha yang dimiliki pelaku industri Tabel 13 dengan proses perizinan yang mudah Tabel 14.

5.3. Evaluasi

Evaluasi tentang perkembangan pelaku industri baik dari segi perkembangan modal usaha Tabel 15, perkembangan produksi usaha industri Tabel 16, serta perkembangan pemasaran barang produksi Tabel 17 tidak pernah dilakukan oleh pemerintah.

5.4. Perkembangan Industri

Menurut persentase responden, maka sebagian besar pelaku industri mengalami penurunan modal yang dimiliki Tabel 18. Selain itu, baik produksi yang dihasilkan Tabel 19, pemasaran barang produksi Tabel 20 maupun penjualan hasil produksi Tabel 21 sama-sama menurun. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Pemko Medan mempunyai peranan yang kurang baik terhadap pemberdayaan Industri Kecil di Kelurahan Medan Tenggara. Dalam hal diatas penulis melihat bahwa penyebab kurang berperannya Pemko Medan yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan terhadap perkembangan inustri kecil di PIK baik dilihat dari peran dalam bimbingan dan pengarahan, dan evaluasi adalah : 1. Anggaran yang Dimiliki Universitas Sumatera Utara Anggaran yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk dana operasional dalam pembinaan para pelaku industri adalah sangat terbatas. Oleh karena itu dana sering menjadi hambatan dalam menjalankan program-program pembinaan industri kecil khususya di PIK. 2. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan sangat terkait erat dengan kualitas dan kuantitas pegawainya. Secara kualitas pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga masih menjadi kendala utama. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya kemampuan pegawai untuk melaksanakan pembinaan. Para pegawai juga menganggap bahwa perkembangan industri kecil adalah tanggung jawab masing-masing pelaku industri. Kondisi ini juga menggambarkan bahwa masih rendahnya jiwa pengabdian yang dimiliki para pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Secara kuantitas jumlah pegawai masih relatif sedikit karena hanya terdapat 24 orang pegawai yang menangani masalah perindustrian di Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Untuk melaksanakan pekerjaan yang luas dan besar sedangkan jumlah pegawai relatif sedikit. 3. Produktivitas Kerja Kelemahan lainnya adalah rendahnya produktivitas kerja pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Lemahnya produktivitas ini ditandai dengan rendahnya frekuensi yang dilakukan aparat untuk memonitoring pelaksanaan pembinaan khususnya dalam memonitoring perkembangan modal hingga pemasaran barang. Universitas Sumatera Utara

BAB VI PENUTUP