ANALISA DAN EVALUASI Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan

Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

Sesuai dengan judul, maka penulis akan mencoba menganalisis Laporan Keuangan PT. Bank Sumut Medan dengan menggunakan teori yang telah ditulis terlebih dahulu sebagai tolak ukur serta rasio-rasio keuangan sebagai alat analisis Laporan Keuangan.

1. Analisis Rasio Likuiditas

Berikut ini adalah tabel rasio likuiditas hasil pengolahan data dari PT. Bank Sumut Medan : Tabel 3 Rasio Likuiditas PT. Bank Sumut Medan Tahun 2004, 2005 dan 2006 NO Keterangan 2004 2005 2006 1 Cash Ratio 6.42 5.62 3.39 2 Reserve Requirement 5.38 7.10 9.29 Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah a. Cash Ratio Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki cash ratio sebesar 6.42 . Ini berarti bahwa setiap pinjaman yang harus segera dibayar sebesar Rp 1 dijamin oleh saldo kas sebesar Rp 0.0642 pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 cash ratio mengalami penurunan dari 6.42 menjadi 5.62 sebesar 0.8 , dan begitu juga pada tahun 2006 terjadi penurunan dari 5.62 menjadi 3.39 sebesar 2.23 . Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat likuiditas bank pada tahun 2004 adalah yang paling memuaskan dibandingkan dengan tahun 2005 dan 2006. Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009 b. Reserve Requirement Reserve Requirement atau Giro Wajib Minimum adalah saldo giro minimum bank yang wajib dipelihara oleh bank umum setiap hari. Dari table di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai reserve requirement sebesar 5.38 . Sedangkan pada tahun 2005 terjadi kenaikan sebesar 1.72 dari 5.38 menjadi 7.10 . Dan pada tahun 2006 juga terjadi peningkatan sebesar 2.19 yaitu dari 7.10 menjadi 9.29 . Dari data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut mempunyai dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajiban likuiditasnya karena batas giro wajib minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar minimal 5 .

2. Analisis Rasio Produktivitas

Berikut ini adalah tabel rasio produktivitas hasil pengolahan data dari PT. Bank Sumut Medan : Tabel 4 Rasio Produktivitas PT. Bank Sumut Medan Tahun 2004, 2005 dan 2006 NO. Keterangan 2004 2005 2006 1 Return On Asset 4.77 3.14 2.94 2 Return On Equity 18.36 13.16 22.39 3 Net Interest Margin 11.87 11.18 8.69 4 Profit Margin 34.03 23.02 24.87 5 Produktivitas Asset 14.01 13.65 11.81 6 Produktivitas Pinjaman 30.25 26.98 28.27 Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009 7 Pendapatan Pinjaman atas Total Pendapatan 90.65 88.92 90.19 Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah a. Return On Asset ROA Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai return on asset sebesar 4.77 . Ini berarti bahwa laba bersih sebelum pajak yang diperoleh bank adalah 4.77 dari jumlah seluruh aktiva yang dimiliki bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan dari 4.77 menjadi 3.14 yaitu sebesar 1.63 , dan pada tahun 2006 juga terjadi penurunan dari 3.14 menjadi 2.94 yaitu sebesar 0.2 . Dari hasil perhitungan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa posisi bank dalam segi penggunaan aktiva tidak produktif. b. Return On Equity ROE Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai return on equity sebesar 18.36 , tahun 2005 sebesar 13.16 dan tahun 2006 sebesar 22.39 . Berdasarkan hasil data yang diperhitungkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penerimaan bank atas peluang investasi cukup baik dan manajemen biaya yang dilakukan dalam bank tersebut cukup efektif. c. Net Interest Margin Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai net interest margin sebesar 11.87 . Ini berarti bahwa pendapatan bunga bersih yang diperoleh bank merupakan 11.87 dari jumlah seluruh earning asset yang dimiliki bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan dari 11.87 menjadi 11.18 yaitu sebesar 0.69 dan pada tahun 2006 juga Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009 terjadi penurunan dari 11.18 menjadi 8.69 yaitu sebesar 2.49 . Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penempatan earning asset dalam bank tersebut kurang menguntungkan. d. Profit Margin Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai profit margin sebesar 34.03 . Ini berarti bahwa laba yang diperoleh bank pada tahun tersebut merupakan 34.03 dari total pendapatan yang diterima oleh bank. Sedangkan pada tahun 2005 besar profit margin yang diterima adalah 23.02 dan pada tahun 2006 sebesar 24.87 . Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja manajemen bank kurang produktif dalam meraih keuntungan. e. Produktivitas Asset Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai produktivitas asset sebesar 14.01 . Ini berarti bahwa jumlah pendapatan yang diterima oleh bank merupakan 14.01 dari total aktiva yang dimiliki bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan dari 14.01 menjadi 13.65 yaitu sebesar0.36 . Dan pada tahun 2006 juga terjadi penurunan dari 13.65 menjadi 11.81 yaitu sebesar 1.84 . Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa produktivitas aset dalam menghasilkan pendapatan kurang produktif. f. Produktivitas Pinjaman Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai produktivitas pinjaman sebesar 30.25 . Ini berarti bahwa bank memiliki pendapatan bunga dan provisi sebesar 30.25 dari seluruh pinjaman yang diberikan oleh bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 dan 2006 nilainya menurun menjadi Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009 26.98 dan 28.27 . Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pinjaman yang diberikan cukup produktif dalam menghasilkan pendapatan baik bunga maupun provisi. g. Pendapatan Pinjaman atas Total Pendapatan PPaTP Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai pendapatan pinjaman atas total pendapatan sebesar 90.65 . Ini berarti bahwa pendapatan dari pinjaman baik bunga maupun provisi merupakan 90.65 dari jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 dan 2006 nilainya menurun menjadi 88.92 dan 90.12 .

3. Analisis Rasio Efisiensi

Berikut ini adalah tabel rasio efisiensi hasil pengolahan data dari PT. Bank Sumut Medan : Tabel 5 Rasio Efisiensi PT. Bank Sumut Medan Tahun 2004, 2005 dan 2006 NO. Keterangan 2004 2005 2006 1 Total Biaya atas Total Aktiva 9.27 10.59 9.41 2 Cost Of Fund 6.70 6.53 6.44 3 Overhead Cost Ratio 7.09 6.92 5.75 4 Biaya Tenaga Kerja atas Biaya Overhead 37.12 37.25 36.26 5 Biaya Tenaga Kerja atas Pendapatan 15.19 15.47 14.79 Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah a. Total Biaya atas Total Aktiva TBaTA Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai total biaya atas total aktiva sebesar 9.27 . Ini berarti bahwa total biaya yang dikeluarkan bank merupakan 9.27 dari seluruh kekayaan atau aktiva yang dimiliki bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi peningkatan dari 9.27 Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009 menjadi 10.59 yaitu sebesar 1.32 dan tahun 2006 terjadi penurunan dari 10.59 menjadi 9.41 yaitu sebesar 1.18 . Dari data yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan aktiva tahun 2004 adalah yang paling efisien daripada tahun 2005 dan 2006. b. Cost Of Fund COF Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai cost of fund sebesar 6.70 . Ini dapat diartikan bahwa dari Rp 100 sumber dana sendiri, diperlukan biaya sebesar Rp 6.70 untuk mendapatkannya pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan dari 6.70 menjadi 6.53 sebesar 0.17 dan tahun 2006 juga terjadi penurunan dari 6.53 menjadi 6.44 sebesar 0.09 . Dari hasil perhitungan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pengarahan dana di bank tersebut cukup efisien. c. Overhead Cost Ratio OHC Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai overhead cost ratio sebesar 7.09 . Ini berarti bahwa setiap penempatan dana Rp 100 diperlukan biaya overhead sebesar Rp 7.09 pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan dari 7.09 menjadi 6.92 yaitu sebesar 0.17 dan tahun 2006 juga terjadi penurunan dari 6.92 menjadi 5.75 sebesar 1.17 . d. Biaya Tenaga Kerja atas Biaya Overhead BTKaBO Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai biaya tenaga kerja atas biaya overhead sebesar 37.12 . Ini berarti bahwa biaya tenaga yang dikeluarkan oleh bank merupakan 37.12 dari seluruh biaya overhead yang dikeluarkan oleh bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009 peningkatan dari 37.12 menjadi 37.25 sebesar 0.13 . Dan pada tahun 2006 terjadi penurunan dari 37.25 menjadi 36.26 sebesar 0.99 . e. Biaya Tenaga Kerja atas Pendapatan BTKaP Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai biaya tenaga kerja atas pendapatan sebesar 15.19 . Ini berarti bahwa dari setiap Rp 100 pendapatan yang dihasilkan bank, diserap oleh biaya tenaga kerja sebesar Rp 15.19 pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi peningkatan menjadi 15.47 . Dan pada tahun 2006 terjadi penurunan dari 15.47 menjadi 14.79 sebesar 0.68 .

4. Analisis Rasio Lainnya

Berikut ini adalah tabel rasio lainnya hasil pengolahan data dari PT. Bank Sumut Medan : Tabel 6 Rasio Lainnya PT. Bank Sumut Medan Tahun 2004, 2005 dan 2006 NO. Keterangan 2004 2005 2006 1 Loan to Asset Ratio 41.99 44.98 37.69 2 Classified Asset atas Total Earning Asset 23.49 22.07 19.29 3 Pendapatan Non Bunga atas Total Pendapatan 9.35 10.41 8.76 Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah a. Loan to Asset Ratio LTAR Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai loan to asset asset ratio sebesar 41.99 , sedangkan pada tahun 2005 terjadi peningkatan dari 41.99 menjadi 44.98 yaitu sebesar 2.99 . Dan pada tahun 2006 terjadi penurunan dari 44.98 menjadi 37.69 sebesar 7.29 . Dari data tersebut dapat Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009 disimpulkan bahwa tingkat likuiditas bank tersebut kecil karena jumlah aktiva yang diperlukan cukup besar untuk membiayai kreditnya. b. Classified Asset atas Total Earning Asset CATEA Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai classified asset atas total earning asset sebesar 23.49 , sedangkan pada tahun 2005 dan 2006 sebesar 22.07 dan 19.29 . c. Pendapatan Non Bunga atas Total Pendapatan PNaTP Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai pendapatan non bunga atas total pendapatan sebesar 9.35 . Ini berarti bahwa dari setiap Rp 100 total pendapatan yang dihasilkan oleh bank terdapat Rp 9.35 pendapatan non bunga. Sedangkan tahun 2005 meningkat menjadi 10.41 dan tahun 2006 menurun menjadi 8.76 . Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN