a. Hadis yang menjadi dasar dan dalil wakaf adalah hadis yang menceritakan tentang kisah Umar bin Al-Khatab ketika memperoleh tanah di Khaibar
13
. Setelah ia meminta petunjuk Nabi tentang tanah tersebut, Nabi
menganjurkan untuk menahan asal tanah dan menyedekahkan hasilnya.
ر ع ع :
ل قف ، ف ر أ س ل أف ،ر ً ضرأ صأ ط ل ر ع أ :
؟ ر أ ف ، ع س أ طق ًا صأ ل ر ً ضرأ صأ إ ه ل سر ل ق
: ق ص صأ س ح ش إ
ل ق ، :
ا ،ع ا ع ا أ ،ر ع ص ف ل ق ،
ا أ ر :
،ه ل س ف ، قرل ف ، رقل ف ،ء رق ل ف ر ع ص ف ر غ ً ق ص عط أ ،ف رع ل لكأ أ ل ع ح ج ا ،ف عضل ل سل
ف ل س ر
Artinya: “Umar memperoleh tanah di Khaibar, lalu dia bertanya kepada Nabi
dengan berkata; Wahai Rasulullah, saya telah memperoleh tanah di Khaibar yang nilainya tinggi dan tidak pernah saya peroleh yang lebih
tinggi nilainya dari padanya. Apa yang baginda perintahkan kepada saya untuk melakukannya? Sabda Rasulullah: “Kalau kamu mau, tahan
sumbernya dan sedekahkan manfaat atau faedahnya.” Lalu Umar
menyedekahkannya, ia tidak boleh dijual, diberikan, atau dijadikan wariskan. Umar menyedekahkan kepada fakir miskin, untuk keluarga, untuk
memerdekakan budak, untuk orang yang berperang di jalan Allah, orang
13
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Terjemah Bulughul Maram, Cet. XXVII, Diterjemahkan oleh A. Hassan, Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2006, hal. 410
musafir dan para tamu. Bagaimanapun ia boleh digunakan dengan cara yang sesuai oleh pihak yang mengurusnya, seperti memakan atau memberi
makan kawan tanpa menjadikannya s ebagai sumber pendapatan.”H.R.
Muslim b. Hadis lain yang menjelaskan wakaf adalah hadis yang diceritakan oleh
imam Muslim dari Abu Hurairah. Nash hadis tersebut adalah
14
:
ع أ
ر ر أ
ل ل ق
: إ
آ عطق
ع اإ
اث :
ق ص ، ر ج
أ ع
ع ،
أ ل
حـل ص ر
س
Artinya: “Apabila seorang manusia itu meninggal dunia, maka terputuslah amal
perbuatannya kecuali dari tiga sumber, yaitu sedekah jariah wakaf, ilmu pengetahuan yang bisa diambil manfaatnya, dan anak soleh yang
mendoakannya. ” H.R. Muslim
14
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Mukhtassar Shahih Muslim, Cet I. Diterjemahkan oleh KMCP Imron Rosadi, Jakarta: Pustaka Azzam Anggota IKAPI DKI, 2003, hal. 701
3. Rukun dan Syarat-syarat Wakaf
Wakaf dinyatakan sah apabila telah terpenuhi empat rukun wakaf, rukun-rukun tersebut adalah sebagai berikut:
15
1. Orang yang berwakaf al-waqif. 2. Benda yang diwakafkan al-mauquf bih.
3. Pihak yang menerima manfaat wakaf al- mauquf „alaihi.
16
4. Lafadz atau ikrar wakaf sighat. Adapun untuk memperjelas syarat syarat rukun di atas akan
dijabarkan sebagai berikut: a. Syarat Wakif orang yang berwakaf
17
Orang yang mewakafkan wakif disyaratkan memiliki kecakapan hukum atau kamalul ahliyah legal competent dalam membelanjakan hartanya.
Kecakapan bertindak disini meliputi empat kriteria, yaitu sebagai berikut: 1 Merdeka
Wakaf yang dilakukan oleh seorang budak hamba sahaya tidak sah, karena wakaf adalah pengguguran hak milik dengan cara memberikan
hak milik itu kepada orang lain. Sedangkan hamba sahaya tidak mempunyai hak milik , dirinya dan apa yang dimiliki adalah
15
Depag RI, Fiqih Wakaf, Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf Dirjen BIMAS Islam Depag RI, 2006, hal. 21
16
“Pengertian Wakaf”,
Artikel diakses
tanggal 4
februari 2011
dari http:www.pkesinteraktif.comlifestyleziswaf71-pengertian-wakaf.html
17
Depag RI, Fiqih Wakaf, Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf Dirjen BIMAS Islam Depag RI, 2006, hal. 21
kepunyaaan tuannya. Namun demikian Abu Zahrah mengatakan bahwa para fuqaha sepakat, budak itu boleh mewakafkan hartanya bila
ada izin dari tuannya, karena ia sebagai wakil darinya. Bahkan Adz- Dzahiri pengikut Daud Adz-Dzahiri menetapkan bahwa budak dapat
memiliki sesuatu yang diperoleh dengan jala n waris atau tabarru’. Bila
ia dapat memiliki sesuatu berarti ia dapat pula membelanjakan miliknya itu.
2 Berakal sehat Wakaf yang dilakukan oleh orang gila tidak sah hukumnya, sebab ia
tidak berakal, tidak mumayyiz dan tidak cakap melakukan akad serta tindakan lainnya. Demikian juga wakaf orang lemah mental idiot,
berubah akal karena faktor usia, sakit atau kecelakaan, hukumnya tidak sah karena akalnya tidak sempurna dan tidak cakap untuk
menggugurkan hak miliknya. 3 Dewasa Baligh
Wakaf yang dilakukan oleh anak belum dewasa baligh hukumnya tidak sah karena ia dipandang tidak cakap melakukan akad dan tidak
cakap pula untuk menggugurkan hak miliknya. 4 Tidak berada di bawah pengampuan boroslalai
Orang yang berada dibawah pengampuan dipandang tidak cakap untuk berbuat kebaikan tabarru
‟, maka wakaf yang dilakukan hukumnya tidak sah. Tetapi berdasarkan istihsan, wakaf orang yang berada di
bawah pengampuan terhadap dirinya sendiri selam hidupnya hukumnya sah. Karena tujuan dari pengampuan ialah untuk menjaga
harta wakaf supaya tidak habis dibelanjakan untuk sesuatu yang tidak benar, dan untuk menjaga dirinya agar tidak menjadi beban orang lain.
b. Syarat Mauquf bih harta yang diwakafkan
18
Menurut harta yang diwakafkan, syarat wakaf terbagi menjadi dua, yaitu tentang syarat sahnya harta yang diwakafkan dan tentang kadar harta
yang diwakafkan. 1 Syarat sahnya harta wakaf
Harta yang akan diwakafkan harus memenuhi syarat sebagai berikut: a Harta yang diwakafkan harus Mutaqawwim
19
Pengertian harta yang mutaqawwim al-mal al-mutaqawwim menurut Mazhab Hanafi adalah segala sesuatu yang dapat disimpan
dan halal digunakan dalam keadaan darurat. Karena itu mazhab ini memandang tidak sah mewakafkan sesuatu yang bukan harta,
seperti mewakafkan manfaat dari rumah sewaan untuk ditempati. Serta tidak sah mewakafkan harta yang tidak mutaqawwim seperti
alat-alat musik yang tidak halal digunakan atau buku-buku anti islam, karena dapat merusak islam itu sendiri. Latar belakang syarat
18
Ibid, hal. 26
19
Ibid, hal. 27