4.5. Relokasi Penduduk mendorong terjadinya pengembangan wilayah
Pengembangan wilayah menurut Miraza 2006, tidak hanya membangun fisik wilayah saja tetapi membangun masyarakatnya juga. Harus terdapat keseimbangan
antara pembangunan fisik dengan aktivitas masyarakat agar keduanya saling bersinergi menjadikan wilayah sebagai wilayah maju, dengan demikian diharapkan
akan terjadi keseimbangan. Kaitannya dengan relokasi penduduk bahwa kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka mendorong terjadinya
pengembangan wilayah, di mana dari kegiatan ini telah terjadinya peningkatan perekonomian masyarakat, akses transportasi yang lancar, mudahnya akses informasi
dan komunikasi, serta meningkatnya sarana dan prasarana fasilitas umum. Sehingga pengembangan wilayah itu dapat dipandang dari beberapa sisi yaitu bisa dilihat dari
aspek fisik dan aspek non fisik. Adapun aspek-aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
4.5.1. Pengembangan Wilayah ditinjau dari Aspek Fisik
Hasil lokakarya yang diselenggarakan oleh Aceh Recovery Forum 2005 menyatakan bahwa, pembangunan berbagai infrastruktur yang telah rusak baik pada
kawasan lama maupun kawasan baru akibat bencana dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk pengembangan dan pembangunan wilayah, serta sebagai
alternatif relokasi atau resettlement untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru The economic new growth center
new town. Untuk mendukung terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang sustainable
berkelanjutan dan mempunyai orientasi ekonomi regional serta suksesnya upaya
Universitas Sumatera Utara
pengembangan wilayah pasca bencana tsunami dan gempa, maka keberadaan infrastruktur dan sarana fisik lainnya yang memadai menjadi hal yang sangat penting
untuk mendapat prioritas penanganan segera.
Sebelum dilakukannya relokasi penduduk pada lokasi pemukiman saat ini, awalnya kawasan tersebut adalah bekas kawasan hutan produktif yang dapat di
manfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu sumber pendapatan. Namun akibat terjadinya eksploitasi yang besar-besaran terhadap sumber daya alam sehingga hutan
tersebut mengalami degradasi. Sehingga dengan adanya kegiatan relokasi penduduk ini telah memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan. Dimana
manfaat bagi masyarakat dari kegiatan itu adalah kawasan tersebut telah bisa dijadikan sebagai salah satu lokasi pemukiman baru. Sedangkan bagi lingkungan,
kawasan yang selama ini hanya berbentuk kawasan hutan yang terlantar akibat terjadinya degradasi telah bisa dimanfaatkan kembali menjadi lahan produktif, seperti
halnya kegiatan perkebunan, pertanian dan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya. Selain itu, relokasi penduduk juga telah memberikan dampak terhadap
perluasan wilayah pemukiman penduduk di Kecamatan Singkil. Dimana sebelumnya luas pemukiman penduduk Kecamatan Singkil hanya berkisar 750 ha saja, tetapi
setelah dilakukan pembangunan pemukiman dan relokasi penduduk luas pemukiman Kecamatan Singkil bertambah menjadi 796,7 Ha dari total luas wilayah Kecamatan
Singkil 44.660 Ha. Selain bertambahnya luas pemukiman penduduk Kecamatan, badan jalan sebagai sarana penghubung juga ikut bertambah. Pembangunan
pemukiman tersebut juga diikuti dengan pembangunan badan jalan dengan aspal
Universitas Sumatera Utara
hotmix dengan panjang 5 Km yang sudah selesai dibangun, sementara ada 40 Km lagi masih dalam tahap perencanaan. Badan jalan tersebut direncanakan akan menjadi
salah satu jalan mitigasi bencana menuju Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. Selain itu ada beberapa sarana dan prasarana lainnya yang sudah
selesai dibangun di antaranya adalah pembangunan Sekolah Dasar Negeri di desa Takal Pasir dan Sekolah Dasar Negeri Teluk Ambun, Kantor Kepala Desa Takal Pasir,
Kantor Kepala Desa Teluk Ambun dan Kantor Kepala Desa Siti Ambia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15. Pembangunan Sarana Fisik di lokasi Relokasi
No. Bangunan Fisik
Jumlahsatuan
Dibangun oleh
1. Jalan Aspal Hotmix
5 km Pemerintah Daerah BRR
2. Jembatan
10 unit Pemerintah Daerah BRR
dan CRS 3.
Sekolah Dasar 2 unit
Pemerintah Daerah 4.
Pasar Tradisional 1 unit
Caritas Swiss 5. Luas
Lahan Perumahan
46,7 Ha Pemerintah Daerah BRR
6. Sarana Ibadah Mesjid
dan musholla 3 unit
Swadaya dan Bantuan BRR
Sumber : Data Dinas PU, Dinas Pendidikan dan Caritas Swiss Tahun 2009.
Dari Tabel 4.15 terlihat bahwa, dengan adanya kegiatan relokasi penduduk beberapa pembangunan fisik berupa fasilitas umum dan sarana pendukung lainnya juga
dibangun. Hal ini dilakukan untuk mendukung kegiatan relokasi penduduk, mulai dari pembangunan jalan aspal hotmix, jembatan-jembatan, sekolah dasar, sarana
ibadah dan pasar tradisional yang saat ini masih dalam proses pelaksanaan oleh Caritas Swiss.
Universitas Sumatera Utara