Saran PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH PELEPAH KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ).

51 BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1. Pupuk organik cair dari limbah pelepah kelapa sawit memiliki kandungan unsur hara makro yang berbeda-beda tergantung dari komposisi bahan yang digunakan untuk membuat pupuk organik cair dan waktu fermentasi. Untuk perlakuan P 1 Q 1 kandungan unsur haranya yaitu N = 0,08 , P = 0,11 , K = 0,24 , dan C-organik = 1,75 , perlakuan P 2 Q 1 memiliki kandungan unsur N = 0,11 , P = 0,13 , K = 0,19 dan C-organik = 2,21 , P 1 Q 2 memiliki kandungan unsur N = 0,11 , P = 0,15 , K = 0,29 dan C-organik = 0,85 serta perlakuan P 2 Q 2 memiliki kandungan unsur N = 0,14 , P = 0,18 , K = 0,22 dan C-organik = 1,21 . Pupuk organik cair terbaik dihasilkan pada perlakuan P 2 Q 2 karena memiliki kandungan unsur hara yang paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. 2. Pupuk organik cair dari limbah pelepah kelapa sawit belum memenuhi persyaratan teknis minimal pupuk organik cair menurut Peraturan Menteri Pertanian No. 70PermentanSR.140102011. Namun, hampir semua perlakuan pada pembuatan pupuk organik cair ini memiliki kandungan unsur hara makro dan C-organik yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pupuk organik cair komersil yang dijual dipasaran seperti pupuk organik cair Golden Harvest dan Natural Alam 1.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penentuan kandungan unsur hara mikro yang terdapat pada pupuk organik cair yang telah dibuat dari limbah pelepah kelapa sawit. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh variasi EM4, gula merah, air dan bahan tambahan yang dapat meningkatkan unsur hara pada pembuatan pupuk organik cair dari limbah pelepah kelapa sawit. 52 DAFTAR PUSTAKA Agus, F., Hairiah, K., dan Mulyani, A., 2011, Pengukuran Cadangan Karbon Tanah Gambut. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian BBSDLP, Bogor. Anwar, Kamariah, Rangga, M. F., Kifli, H., Ridha, I. M., Lestari, P., Wulandari, H., 2008, Kombinasi Limbah Pertanian dan Peternakan sebagai Alternatif Pembuatan Pupuk Organik Cair Melalui Proses Fermentasi Anaerob. Prosiding Seminar Nasional Teknoin Bidang Teknik Kimia, ISBN978-979- 3980-15-7. Ardilla, Y., 2014, Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit Elaeis guineensis Jacq, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Badan Pusat Statistik, 2014, Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2014, http: www.bps.go.id diakses Januari 2016 Badan Standardisasi Nasional, 2012, Cara Uji Pupuk NPK Padat, SNI 2803- 2012, BSN, Jakarta. Batubara, L. P., 2002, Potensi Biologis Daun Kelapa Sawit sebagai Pakan Basal dalam Ransum Sapi Potong, Seminar Nasional Teknologi dan Veteriner : 135-138. Bintang, Maria, 2010, Biokimia Teknik Penelitian, Erlangga, Jakarta. Budiaman, I. G. S., Kholisoh, S. D., Marsetyo, M. M., dan Putranti, M., 2010, Pengaruh Jenis Starter, Volume Pelarut, dan Aditif terhadap Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga menjadi Pupuk Kompos secara Anaerob, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”, ISSN 1693-4393. Dewanto, F.G., Londok, J.J.M.R., Tuturong, R.A.V., dan Kaunang, W.B., 2013, Pengaruh Pemupukan Anorganik dan Organik terhadap Produksi Tanaman Jagung sebagai Sumber Pakan, Jurnal Zootek 32 5 : 1-8. Duaja, M. D., Gusniwati, Gani, Z. F., Salim, H., 2012, Pengaruh Jenis Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Selada Lactuca sativa L., Jurnal Agroteknologi 1 3 : 154-158, ISSN 2302-6472. Elisabeth, J., dan Ginting, S. P., 2003, Pemanfaatan Hasil Samping Industri Kelapa Sawit sebagai Pakan Ternak Sapi Potong, Lokakarya Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi, PPKS, Medan. Fatmawaty, 2011, Metode Kjedahl, http:www.chem-is-try.org diakses Januari 2016 Handayani, S.H., Yunus, A. Susilowati, A., 2015, Uji Kualitas Pupuk Organik Cair dari Berbagai Macam Mikroorganisme Lokal MOL, Jurnal EL-VIVO 3 1 : 54 – 60,ISSN 2339-1901. 53 Harmita, 2009, Analisis Fisiokimia Potensiometri dan Spektroskopi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Hidayati, Y. A., Kurnani, Tb.B.A., Marlina, E.T., dan Harlia, E., 2011, Kualitas Pupuk Organik Cair Hasil Pengolahan Feses Sapi Potong Menggunakan Saccharomyces cereviceae, Jurnal Ilmu Ternak 11 2 : 104-107. Huda, M. K., 2013, Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Urin Sapi dengan Aditif Tetes Tebu Molasses Metode Fermentasi, Skripsi, FMIPA, Unnes, Semarang. Latifah, R. N., Winarsih, dan Rahayu, Y. S., 2012, Pemanfaatan Sampah Organik untuk Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah Alternanthera ficoides, Jurnal Lentera Bio 1 3 : 139-144. Menteri Pertanian, 2011, Permentan No.70permentanSR.140102011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah, Departemen Pertanian, Jakarta. Mucra, D. A dan Azriani, 2012, Komposisi Kimia Daun Kelapa Sawit yang difermentasi dengan Feses Sapi dan Feses Kerbau, Jurnal Peternakan 9 1 : ISSN 1829-8729. Ohorella, Z., 2012, Pengaruh Dosis Pupuk Organik Cair POC Kotoran Sapi terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Hijau Brassica sinensis L., Jurnal Agroforestri VII 1 : 43-49, ISSN 1907-7556. Oktiawan, W., Sarminingsih, A., Purwono3, Afandi, M., 2015, Strategi Produksi Pupuk Organik Cair Komersial dari Limbah Rumah Potong Hewan RPH Semarang, Jurnal Presipitasi 12 2 : 89-94, ISSN 1907-187X. Pancapalaga, W., 2011, Pengaruh Rasio Penggunaan Limbah Ternak dan Hijauan terhadap Kualitas Pupuk Cair, Jurnal Gamma 7 1: 61-68. Pardosi, A. H., Irianto, dan Mukhsin, 2014, Respons Tanaman Sawi terhadap Pupuk Organik Cair Limbah Sayuran pada Lahan Kering Ultisol, Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal, ISBN : 979-587-529-9. Permana, D., 2011, Kualitas Pupuk Organik Cair dari Kotoran Sapi Pedaging yang Difermentasi Menggunakan Mikroorganisme Lokal, Skripsi, Fakultas Peternakan, IPB, Bogor. Rahmah, A., Izzati, M., Parman, S., 2014, Pengaruh Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Limbah Sawi Putih Brassica Chinensis L. terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis Zea mays L. Var. Saccharata, Buletin Anatomi dan Fisiologi XXII 1 : 65 – 71. Rhys, R., 2015, Uji Jenis Dekomposer pada Pembuatan Kompos dari Limbah Pelepah Kelapa Sawit terhadap Mutu Kompos yang Dihasilkan, Skripsi, Fakultas Pertanian, USU, Medan. 54 Riniarti, D., Kusumastuty, A., dan Utoyo, B., 2012, Pengaruh Bahan Organik, Pupuk P, dan Bakteri Pelarut Phosfat terhadap Keragaan Tanaman Kelapa Sawit pada Ultisol, Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 12 3: 187-195, ISSN 1410-5020. Santi, S. S., 2010, Kajian Pemanfaatan Limbah Nilam untuk Pupuk Cair Organik dengan Proses Fermentasi, Jurnal Teknik Kimia 4 2 : 337-339. Sedayu, B. B., Erawan, I. M. S., dan Assadad, L, 2014, Pupuk Cair dari Rumput Laut Eucheuma cottonii, Sargassum sp. dan Gracilaria sp. Menggunakan Proses Pengomposan, JPB Perikanan 9 1: 61-68. Siboro, E.S., Surya, E., dan Herlina, N., 2013, Pembuatan Pupuk Cair Dan Biogas dari Campuran Limbah Sayuran, Jurnal Teknik Kimia USU 2 3 : 40-43. Simanihuruk, K., Junjungan, Tarigan, A., 2007, Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit sebagai Pakan Basal Kambing Kacang Fase Pertumbuhan, Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner : 417-424. Sinurat, A. P., 1999, Penggunaan Bahan Pakan Lokal dalam Pembuatan Ransum Ayam Buras, Jurnal Wartazoa 9 1: 12-20. Sundari, E., Sari, E., dan Rinaldo, R., 2012, Pembuatan Pupuk Organik Cair menggunakan Bioaktivator Biosca dan EM4, PROSIDING SNTK TOPI, ISSN 1907-0500. Sundari, I., Maruf, W. F., dan Dewi, E. N, 2014, Pengaruh Penggunaan Bioaktivator EM4 dan Penambahan Tepung Ikan Terhadap Spesifikasi Pupuk Organik Cair Rumput Laut Gracilaria sp., Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan 3 3 : 88-94. Sundari, S., 2011, Pengaruh Pemberian Kompos Pelepah Kelapa Sawit dengan Berbagai Dekomposer terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakchoy Brassica chinensis L, Fakultas Pertanian Universitas Riau, Riau. Syafira, L. I., 2012, Pembuatan Pupuk Bokashi dari Limbah Organik dan Analisis Kandungan Unsur Nitrogen, Karbon, Fosfor dan Kalium, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Syahfitri, M. M., 2008, Analisa Unsur Hara Fosfor P pada Daun Kelapa Sawit secara Spektrofotometri di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA, Universitas Sumatera Utara, Medan. Utomo, A., S., 2007, Pembuatan Kompos dengan Limbah Organik, Penerbit CV Sinar Cemerlang Abadi, Jakarta. 55 Utomo, A. R. P., 2015, Pemanfaatan Kulit Kacang Tanah dan Rumen Sapi untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Penambahan Jamur Trichoderma Trichoderma sp., Skripsi, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Wikipedia, 2015, Kelapa Sawit, https:id.wikipedia.orgwikiKelapa_sawit diakses Januari 2016 Yudoamijoyo, M., Darwis, A. A., dan Sa’id, E. G., 1992, Teknologi Fermentasi, Rajawali Pers, Jakarta.

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 10 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat

3 83 102

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)pada Berbagai Perbandingan Media Tanam Sludge dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) di Pre Nursery

4 102 53

Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Terhadap Pemberian Kompos Sampah Pasar dan Pupuk NPKMg (15:15:6:4) di Pre Nursery

6 79 69

Pengaruh Pemberian Limbah Kalapa sawit (Sludge) dan Pupuk Majemuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guinsensis Jacq) di Pembibitan Awal

0 25 95

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq) Terhadap Pupuk Cair Super Bionik Pada Berbagai Jenis Media Tanam di Pembibitan Utama

0 30 78

Ketahanan Papan Komposit Dari Limbah Batang Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Dan Plastik Polipropilen (PP) Terhadap Fungi Pelapuk Kayu(Pycnophorus sanguinius FR dan Schizophyllum commune FR)

2 61 68

Ketahanan Papan Komposit Dari Limbah Batang Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq) dan Plastik Polipropilena Terhadap Cuaca

1 54 74

Pertumbuhan Mucuna Bracteata L. Dan Kadar Hara Kelapa Sawit (Elais guinensis Jacq.) Dengan Pemberian Pupuk Hayati

3 63 66

Model pendugaan cadangan karbon pada kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) umur 5 tahun di perkebunan kelapa sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat.

6 77 76

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 15 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit Putri Hijau, Besitang Sumatera Utara

5 61 75