54 Astra Honda Authorized Service Station dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku
cadang atau H, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia.
Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT. Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar
13.000 orang, ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa.
Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu orang. PT. Astra Honda Motor akan terus berkarya
menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
4.1.2 Visi dan Misi
PT. Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan
memiliki:
1. Visi
To Be Number One Market Driven Trend-setter motorcycle Company in Indonesia in term of customer satisfaction the empowered human capital
guided by shared values.
2. Misi
To provide mobility solution which exceed customer expectation with the Best Value motorcycle Its related products, thru empowered human
capital for the benefit of all stakeholders.
Universitas Sumatera Utara
55
4.1.3 Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT Astra Honda Motor
Status Perusahaan
: Perseroan Terbatas
Status Investasi : PMA Penanaman Modal Asing
Alamat :
Kantor Pusat Pabrik Perakitan Sunter Pabrik Perakitan Pegangsaan
JL Laksda Yos Sudarso, Sunter I
Jl Raya Pegangsaan 2 km 2.2 Kelapa Gading
Jakarta 14350 Jakarta 14250
Telp 021 6518080 Telp 021 46822510
Fax 021 6521889 Fax 0214613640
Pabrik Perakitan Cikarang Astra Honda Training Centre
Kawasan Industri MM2100, Jl Raya Kalimantan Blok AA-1
Jl Agung Timur IX Blok 01 Kav 25-26, Sunter II
Cikarang Barat Jakarta 14350
Telp 021 89981818 Telp 021 653 8080
Fax 021 8980859 Fax 021 651 0460
Pabrik Perakitan Karawang Parts Centre
Kawasan Industri Indotaisei, Kota Bukit Indah, Karawang
Jawa Barat Telp 0264 8379090
Universitas Sumatera Utara
56
Tanggal Pendirian : 11 Juni 1971 dh Federal Motor
Aktivitas :
Agen Tunggal Pemegang Merek ATPM, Manufaktur, Perakitan dan
Distributor Sepeda Motor HONDA
Total Distribusi 2015 : 4.453.888 Unit Kapasitas Produksi
5.800.000 unittahun
Status Kepemilikan
: 50 PT. Astra International Tbk 50 Honda Motor Co., Ltd
Referensi Standar : JIS Japan Industrial Standard
SII Standar Industri Indonesia SNI Standar Nasional Indonesia
HES Honda Engineering Standard ISO 9001
ISO 14001 ISO 17025
OHSAS 18001
Jam Kerja Kantor
: 07.30 - 16.30 WIB
Pabrik Shift I : 07.00 - 16.00 WIB
Pabrik Shift II
: 16.00 - 24.00 WIB
Pabrik Shift III : 24.00 - 07.00 WIB
Jumlah Karyawan : 23.659 orang Desember 2015
Website : http:www.astra-honda.com
Universitas Sumatera Utara
57
4.1.4 Prestasi Astra Honda Motor
Prestasi-prestasi yang diraih PT. Astra Honda Motor antara lain: 1.
Penghargaan WOW BRAND dari WOW Brand Indonesia 2015.
2.
Penghargaan Word Of Mouth Award. Most Word Of Mouth Marketing 2015.
3.
Penghargaan Indonesia Most Admired Companies. Corporate Image
Award 2015. 4.
Penghargaan Otomotif award 2015. 5.
Penghargaan Indonesia Best Brand Award 2015. 6.
Penghargaan Top Brand 2016.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif responden dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi
oleh responden penelitian yang dikelompokkan dan disajikan sehingga memberikan gambaran umum yang jelas. Kuesioner berisikan 16 pernyataan
yang terdiri dari 4 butir untuk variabel merek X
1
, 4 butir untuk variabel harga X
2
, 4 butir untuk variabel kualitas X
3
, dan 4 butir untuk variabel keputusan pembelian Y. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswai FISIP USU
yang pernah atau sedang menggunakan sepeda motor Honda beat dan diperoleh sampel sebesar 76 responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
58
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah orang Persentase
Laki-Laki 36
47 Perempuan
40 53
Total 76
100
Sumber : Hasil Penelitian, Juni 2016 data diolah
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diketahui bahwa dari 76 responden yang diambil pada penelitian ini, responden yang paling dominan adalah responden
yang berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 40 responden atau sebesar 53 . Hal ini menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin perempuan lebih
bersedia menjawab kuesioner dibandingkan dengan responden pria dengan jumlah 36 responden atau sebesar 47.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia tahun Jumlah orang
Persentase
≤ 18 11
14 19
15 20
20 18
24 21
22 29
22 10
13
Total 76
100
Sumber : Hasil Penelitian, Juni 2016 data diolah
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 diketahui bahwa dari 76 responden yang diambil pada penelitian ini, responden dengan usia 21 tahun adalah responden
yang paling dominan dibandingkan responden di usia yang lain dengan persentase
Universitas Sumatera Utara
59 sebesar 29. Responden yang berusia 21 tahun adalah responden yang dominan
karena saat peneliti menyebar kuesioner, peneliti lebih banyak menjumpai responden yang berusia 21 tahun.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Jurusan
Jumlah orang Persentase
Antropologi Sosial 10
13 Ilmu Politik
8 11
Sosiologi 9
12 Ilmu Kesejahteraan Sosial
12 16
Ilmu Administrasi Negara 12
16 Ilmu Komunikasi
14 18
Ilmu Administrasi NiagaBisnis
11 14
Total 76
100
Sumber : Hasil Penelitian, Juni 2016 data diolah
Berdasarkan data pada tabel 4.3 diketahui bahwa dari 76 responden yang diambil pada penelitian ini, responden yang paling dominan adalah responden dari
jurusan ilmu komunikasi, yaitu sebanyak 14 responden atau sebesar 18. Responden dari jurusan ilmu komunikasi adalah responden yang dominan karena
saat peneliti menyebar kuesioner, peneliti lebih banyak menjumpai responden yang berasal dari jurusan ilmu komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
60
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk
Stambuk Jumlah orang
Persentase
2012 10
13 2013
26 34
2014 18
24 2015
22 29
Total 76
100 Sumber : Hasil Penelitian, Juni 2016 data diolah
Berdasarkan data pada tabel 4.4 diketahui bahwa dari 76 responden yang diambil pada penelitian ini, responden yang paling dominan adalah responden
Stambuk 2013, yaitu sebanyak 26 responden atau sebesar 34.
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel
Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian
berdasarkan penelitian berdasarkan pendapat responden mengenai keputusan pembelian dengan indikator merek X
1
, harga X
2
, kualitas X
3
, dan keputusan pembelian Y.
Untuk menginterpretasikan nilai rata-rata, maka dipetakan rentang yang mempertimbangkan informasi pada rumus :
Interval =
=
= 0,8 Setelah interval diketahui, kemudian dibuat rentang skala sehingga dapat
diketahui letak rata-rata penilaian responden. Rentang skala tersebut adalah: 1,00 - 1,8
= Sangat tidak setuju 1,81
– 2,6 = Tidak setuju
Universitas Sumatera Utara
61 2,61
– 3,4 = Kurang Setuju
3,41 – 4,2
= Setuju 4,21
– 5 = Sangat Setuju
a. Deskriptif Variabel Merek X
1
Tabel 4.5
Jawaban Responden Terhadap Variabel Merek X
1
Tanggapan Responden STS
TS KS
S SS
Total R
Item no. F
F F
F F
F
Reputasi Merek 9
11.8 29
38.2 38
50.0 76
100 4.38
Kemudahan diucapkan 8
10.5 30
39.5 38
50.0 76
100 4.39
Kepercayaan Merek 11
14.5 26
34.2 39
51.3 76
100 4.37
Mencerminkan pemakainya 2
2.6 36
47.4 38
50.0 76
100 4.47
Total Rata- rata 4.40
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 data diolah
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa: 1.
Pernyataan pertama terdapat 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 9 responden 11.8
menjawab kurang setuju, 29 responden 38.2 menjawab setuju, 38 responden 50.0 menjawab sangat setuju.
2. Pada pernyataan kedua terdapat 0 responden menjawab sangat tidak
setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 8 responden 10.5 menjawab kurang setuju, 30 responden 39.5 menjawab setuju, 38
responden 50.0 menjawab sangat setuju. 3.
Pada pernyataan ketiga terdapat 0 responden menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 11 responden 14.5
menjawab kurang setuju, 26 responden 34.2 menjawab setuju, 39 responden 51.3 menjawab sangat setuju.
Universitas Sumatera Utara
62 4.
Pada penryataan keempat terdapat 0 responden menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 2 responden 2.6 menjawab
kurang setuju, 36 responden 47.4 menjawab setuju, 38 responden 50.0 menjawab sangat setuju.
b.
Deskriptif Variabel Harga X
2
Tabel 4.6
Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga X
2
Tanggapan Responden STS
TS KS
S SS
Total R
Item no. F
F F
F F
F
Harga Terjangkau 2
2.6 9
11.8 31
40.8 34 44.7 76
100 4.27 Kesesuaian dengan kualitas
0.0 9
11.8 27
35.5 40 52.6 76
100 4.41 Kesesuaian dengan manfaat
0.0 9
11.8 33
43.4 34 44.7 76
100 4.33 Harga Bersaing
0.0 7
9.2 32
42.1 37 48.7 76
100 4.39
Total Rata- rata 4.35
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 data diolah
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa: 1.
Pernyataan pertama terdapat 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden 2.6 menjawab tidak setuju, 9 responden 11.8
menjawab kurang setuju, 31 responden 40.8 menjawab setuju, 34 responden 44.7 menjawab sangat setuju.
2. Pada pernyataan kedua terdapat 0 responden menjawab sangat tidak
setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 9 responden 11.8 menjawab kurang setuju, 27 responden 35.5 menjawab setuju, 40
responden 52.6 menjawab sangat setuju. 3.
Pada pernyataan ketiga terdapat 0 responden menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 9 responden 11.8
Universitas Sumatera Utara
63 menjawab kurang setuju, 33 responden 43.4 menjawab setuju, 34
responden 44.7 menjawab sangat setuju. 4.
Pada penryataan keempat terdapat 0 responden menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 7 responden 9.2 menjawab
kurang setuju, 32 responden 42.1 menjawab setuju, 37 responden 48.7 menjawab sangat setuju.
c.
Deskriptif Variabel Kualitas X
3
Tabel 4.7
Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas X
3
Tanggapan Responden STS
TS KS
S SS
Total R
Item no. F
F F
F F
F
Daya tahan mesin 0.0 10 13.2 25 32.9 41 53.9
76 100
4.40 Irit Bahan Bakar
1 1.3
1 1.3
28 36.8 46 60.5 76
100 4.56
Nyaman digunakan 0.0
3 3.9
33 43.4 40 52.6 76
100 4.48
Kecepatan yang lebih unggul 0.0
8 10.5 22 28.9 46 60.5
76 100
4.50
Total Rata- rata 4.49
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 data diolah
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa: 1.
Pernyataan pertama terdapat 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 10 responden 13.2
menjawab kurang setuju, 25 responden 32.9 menjawab setuju, 41 responden 53.9 menjawab sangat setuju.
2. Pada pernyataan kedua terdapat 0 responden menjawab sangat tidak
setuju, 1 responden 1.3 menjawab tidak setuju, 1 responden 1.3 menjawab kurang setuju, 28 responden 36.8 menjawab setuju, 46
responden 60.5 menjawab sangat setuju.
Universitas Sumatera Utara
64 3.
Pada pernyataan ketiga terdapat 0 responden menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 3 responden 3.9 menjawab
kurang setuju, 33 responden 43.4 menjawab setuju, 40 responden 52.6 menjawab sangat setuju.
4. Pada penryataan keempat terdapat 0 responden menjawab sangat tidak
setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 8 responden 10.5 menjawab kurang setuju, 22 responden 28.9 menjawab setuju, 46
responden 60.5 menjawab sangat setuju.
d.
Deskriptif Variabel Keputusan Y
Tabel 4.8
Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Y
Tanggapan Responden STS
TS KS
S SS
Total R
Item no. F
F F
F F
F
Kebutuhan 0.0
14 18.4
28 36.8
34 44.7
76 100
4.26 Pencarian Informasi
1 1.3
10 13.2
26 34.2
39 51.3
76 100
4.35 Perbandingan Alternatif
0.0 9
11.8 28
36.8 39
51.3 76
100 4.39
Memutuskan Membeli 1
1.3 10
13.2 26
34.2 39
51.3 76
100 4.35
Total Rata- rata 4.34
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 data diolah
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa: 1.
Pernyataan pertama terdapat 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 14 responden 18.4
menjawab kurang setuju, 28 responden 36.8 menjawab setuju, 34 responden 44.7 menjawab sangat setuju.
2. Pada pernyataan kedua terdapat 0 responden menjawab sangat tidak
setuju, 1 responden 1.3 menjawab tidak setuju, 10 responden 13.2 menjawab kurang setuju, 26 responden 34.2 menjawab setuju, 39
responden 51.3 menjawab sangat setuju.
Universitas Sumatera Utara
65 3.
Pada pernyataan ketiga terdapat 0 responden menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 9 responden 11.8
menjawab kurang setuju, 28 responden 36.8 menjawab setuju, 39 responden 51.3 menjawab sangat setuju.
4. Pada penryataan keempat terdapat 0 responden menjawab sangat tidak
setuju, 1 responden 1.3 menjawab tidak setuju, 10 responden 13.2 menjawab kurang setuju, 26 responden 34.2 menjawab setuju, 39
responden 51.3 menjawab sangat setuju.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
data dengan bentuk lonceng. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau
tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov. a.
Pendekatan Grafik. Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang
membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
66
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 Gambar 4.1
Grafik Histogram Uji Normalitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2016 Gambar 4.2
Scatter Plot Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut, dimana tidak menceng ke
kiri atau ke kanan, sedangkan pada Gambar 4.2 data juga berdistribusi normal ini
Universitas Sumatera Utara
67 dapat dilihat pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data disepanjang garis
diagonal. b.
Pendekatan Kolmogorv-Smirnov. Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi
normal. Menentukan kriteria keputusan: 1.
Jika nilai Asymp. sig. 2-tailed 0.05 5, maka data tidak mengalami gangguan distribusi normal.
2. Jika nilai Asymp. sig. 2-tailed 0.05 5, maka data mengalami
gangguan distribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non-parametik Kolmogorv-Smirnov
K-S.
Tabel 4.9 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
76 Normal
Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1.45617308
Most Extreme Differences
Absolute .075
Positive .041
Negative -.075
Kolmogorov-Smirnov Z .653
Asymp. Sig. 2-tailed .787
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Hasil pengolaan SPSS, 2016 Tabel 4.9 Menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig.2-tailed adalah 0.787,
ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5 0.05, dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
68
4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas, yaitu: a.
Metode Grafik Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 Gambar 4.3
Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
69 Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
b. Uji Glejser
Menentukan kriteria keputusan: 1.
Jika nilai signifikansi 0.05 5, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.
2. Jika nilai signifikansi 0.05 5, maka mengalami gangguan
heterokedastisitas.
Tabel 4.10 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.010 1.333
1.508 .136
Merek -.047
.068 -.098
-.688 .494
Harga -.011
.057 -.028
-.197 .844
Kualitas .009
.072 .015
.119 .906
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS,2016
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut absut.
Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.2.2.3 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
Universitas Sumatera Utara
70 seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini
disajikan cara mendeteksi multikolinierritas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation
Factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5.
Tabel 4.11 Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
-4.719 2.198
- 2.147
.035 Merek
.399 .112
.313 3.570 .001
.675 1.481 Harga
.462 .094
.425 4.889 .000
.688 1.453 Kualitas
.392 .119
.261 3.299 .002
.830 1.206 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2016
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa: a.
Nilai VIF dari nilai merek, harga, dan kualitas lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel
independen dalam model regresi. b.
Nilai Tolerance dari merek, harga, dan kualitas lebih besar dari 0.1 Tolerance 0.1 , ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
4.2.3 Analisis Statistik Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas merek, harga, dan kualitas terhadap variabel terikat
keputusan pembelian data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu SPSS 20 For Windows.
Universitas Sumatera Utara
71 Model persamaan yang dapat di formulasikan sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Keterangan: Y = Keputusan pembelian Honda Beat
a = Konstanta X
1
= Merek X
2
= Harga X
3
= Kualitas b
1
…
2
= Koefisien Regresi e = Standar Error
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS For Windows, maka hasil persamaan regresi linier berganda dapat dilihat pada table dibawah ini sebagai
berikut:
4.2.3.1 Persamaan Regresi Berganda Tabel 4.12
Hasil Analisis Regresi Berganda
Model Unstandardized Coefficients
B Std. Error
1 Constant
-4.719 2.198
Merek .399
.112 Harga
.462 .094
Kualitas .392
.119
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016
Universitas Sumatera Utara
72 Berdasarkan Tabel 4.12 terlihat bahwa model regresi untuk persamaan
yaitu terlihat pada kolom kedua Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh nilai b1 variabel merek sebesar 0.399, nilai b2 variabel harga sebesar 0.462, nilai
b3 variabel pembelajaran sebesar 0.392, sedangkan konstanta a adalah sebesar -4.719 , maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = -4.719 + 0.399X1 + 0.462X2 + 0.392X3 + e
Berdasarkan persamaan diatasmaka dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Konstanta a = -4.719 mempunyai arti bahwa variabel merek X
1
, harga X
2
, kualitas X
3
= 0, maka Keputusan Pembelian = -4.719. 2.
Koefisien b1 X
1
= 0.399 mempunyai arti bahwa variabel merek berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian atau dengan kata
lain, jika variabel merek ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor Honda beat pada mahasiswa
FISIP USU Medan akan meningkat sebesar 0.399 dengan asumsi variabel lain tetap.
3. Koefisien b2 X
2
= 0.462, menunjukkan bahwa variabel harga berpengaruh secara positif terhadap Keputusan Pembelian atau dengan
kata lain, jika variabel harga ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor Honda beat pada
mahasiswa FISIP USU Medan akan meningkat sebesar 0.462 dengan asumsi variabel lain tetap.
4. Koefisien b3 X
3
= 0.392 menunjukkan bahwa variabel kualitas berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian atau dengan kata lain,
Universitas Sumatera Utara
73 jika variabel kualitas ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan
konsumen untuk membeli sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU Medan akan meningkat sebesar 0.392 dengan asumsi variabel
lain tetap.
4.2.3.2 Koefisien Determinasi R2
Determinan R2 atau R - Square digunakan untuk melihat berapa besar variabel independent mampu menjelaskan variabel dependent. Koefisien
determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≥ 1. Jika R² semakin besar
mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Tabel 4.13
Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1
.791
a
.626 .611
1.48620 a. Predictors: Constant, Kualitas, Harga, Merek
b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016
Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa : a. R = 0.791 berarti hubungan variabel Merek, Harga, Kualitas terhadap
Keputusan Pembelian sebesar 79.1. Artinya memiliki hubungan yang erat. Semakin besar R berarti hubungan semakin erat. Untuk memastikan tipe
hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
74
Tabel 4.14 Hubungan antar Variabel
Nilai Interpretasi
0.0 – 0.19
Sangat Tidak Erat 0.2
– 0.39 Tidak Erat
0.4 – 0.59
Cukup Erat 0.6
– 0.79 Erat
0.8 – 0.99
Sangat Erat
Sumber : Situmorang 2014 : 170
b. R Square sebesar 0.626 berarti 62.6 variabel Keputusan Pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU dapat dijelaskan oleh variabel
Merek, Harga, dan Kualitas. Sedangkan sisanya 37.4 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
c. Adjusted R Square sebesar 0.611 berarti 61.1 variabel Keputusan Pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU dapat dijelaskan oleh
variabel Merek, Harga, dan Kualitas. Sedangkan sisanya 38.9 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
d. Standard Error of Estimated adalah 1.48620, semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.2.3.3
Uji Secara Serempak Simultan Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
yaitu merek, harga, dan kualitas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu keputusan pembelian.
Bentuk pengujian : H
: b
1
= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
yaitu merek, harga, dan kualitas terhadap variabel terikat Y yaitu keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
75 H
: b
1
≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
merek, harga, dan kualitas terhadap variabel terikat Y yaitu keputusan pembelian.
Kriteria pengambilan keputusan adalah : H
diterima, jika f
hitung
f
tabel
pada α = 5 H
ditolak, jika f
hitung
f
tabel
pada α = 5 Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas
pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df pembilang = k-1
df penyebut = n-k keterangan :
n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 76 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 4, sehingga diperoleh :
1. df pembilang = 4-1 = 3
2. df penyebut = 76-4 = 72 F
tabel
0,05 3,72 = 4,07
Tabel 4.15 Uji F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
266.651 3
88.884 40.241 .000
b
Residual 159.033
72 2.209
Total 425.684
75 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
b. Predictors: Constant, Kualitas, Harga, Merek
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2016
Universitas Sumatera Utara
76 Tabel 4.15 Menunjukkan bahwa nilai F
hitung
40.241 F
tabel
4.07 dengan tingkat signifikansi 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas
terdiri dari variabel merek X
1
, harga X
2
, dan kualitas X
3
secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan
pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa Program Studi S-1 FISIP USU.
4.2.3.4 Uji Secara Persial Uji-t
Uji-t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas terdiri dari variabel merek X
1
, harga X
2
, dan kualitas X
3
secara persial atau individu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y.
Kriteria pengujian hipotesis : H
: bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
yaitu merek, harga, dan kualitas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu
keputusan pembelian. H
: bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
merek, harga, dan kualitas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu keputusan pembelian.
Kriteria pengambilan keputusan : H
diterima, jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
ditolak, jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Hasil pengujiannya adalah :
Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k
Universitas Sumatera Utara
77 n = jumlah sampel, n = 76
k = jumlah variabel yang digunakan, k = 4 df derajat bebas = n-k = 76-4 = 72
Uji-t yang dilakukan adalah uji dua arah sehingga, t
tabel
0,05 72 = 1.993
Tabel 4.16 Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-4.719 2.198
-2.147 .035
Merek .399
.112 .313
3.570 .001
Harga .462
.094 .425
4.889 .000
Kualitas .392
.119 .261
3.299 .002
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016
Berdasarkan Tabel 4.16 diatas dapat digambarkan sebagai berikut : 1.
Variabel merek X
1
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, hal ini terlihat dari nilai signifikan
0.001 lebih kecil dari 0.05 dan nilai t
hitung
3.570 t
tabel
1.993. Artinya jika variabel merek ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan
pembelian sepeda motor Honda beat akan meningkat sebesar 0.399 satuan.
2. Variabel harga X
2
berpengaruh secara positif signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, hal ini terlihat dari nilai signifikan
0.000 lebih kecil dari 0.05 dan nilai t
hitung
4.889 t
tabel
1.993. Artinya jika variabel harga ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan
pembelian sepeda motor Honda beat akan meningkat sebesar 0.462.
Universitas Sumatera Utara
78 3.
Variabel kualitas X
3
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, hal ini terlihat dari nilai signifikan
0.002 lebih kecil dari 0.05 dan nilai t
hitung
3.299 t
tabel
1.993. Artinya jika variabel kualitas ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan
pembelian sepeda motor Honda beat akan meningkat sebesar 0.392 satuan 4.3 Pembahasan
Dari analisis karakteristik responden bahwa produk Honda beat lebih banyak digunakan dan dijumpai pada anak muda perempuan yang berusia 21 tahun.
Dikarenakan anak muda laki-laki lebih memilih menggunakan sepeda motor yang besar seperti ninja yang akan menaikkan prestisenya.
Dari hasil penelitian, variabel merek, harga, dan kualitas secara bersama- sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU. Hasil ini dapat dilihat dari f
hitung
sebesar 40.241 lebih besar dari f
tabel
sebesar 4.07. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa R sebesar 0.791 berarti
hubungan antara variabel merek, harga, dan kualitas terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU sebesar 79.1.
Hal ini berarti hubungannya erat. Angka Adjusted R Square sebesar 0.611 berarti 61.1 keputusan pembelian sepeda motor Honda beat dapat dijelaskan oleh
variabel merek, harga, dan kualitas. Sedangkan sisanya 38.9 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
79
4.3.1 Pengaruh Merek terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil pengolahan statistik menunjukkan bahwa merek berpengaruh secara positif dan signifikan. Artinya apabila merek ditingkatkan, maka keputusan
pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU akan mengalami peningkatan juga. Merek dapat muncul dalam pemikiran seseorang yang akan
dikaitkan dengan suatu produk tertentu, sama halnya ketika kita berpikir mengenai orang lain. Konsumen merasa produk sepeda motor Honda beat
memiliki merek yang baik sehingga mereka memutuskan untuk membelinya Dari hasil jawaban responden pada metode analisis deskriptif variabel
dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden mengenai merek mendapatkan skor 4,40 termasuk skor yang sangat baik. Dalam hal ini, keputusan pembelian
pada mahasiswa FISIP USU karena mereknya yang bagus. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang
diteliti oleh Pamungkas 2013 dengan judul “Analisis Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian kendaraan bermotor
Honda Beat pada PT. Tiara Megah Indah Jaya“ Dengan hasil penelitian variabel merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
kendaraan bermotor Honda Beat pada PT. Tiara Megah Indah Jaya.
4.3.2 Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil pengolahan statistik menunjukkan bahwa harga berpengaruh secara positif dan signifikan. Artinya jika harga sepeda motor Honda beat
ditngkatkan atau tidak, maka akan mempengaruhi keputusan pembelian produk sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU.
Universitas Sumatera Utara
80 Harga merupakan hal yang sensitif bagi konsumen, namun apabila harga
yang ditawarkan tinggi dan dibarengi dangan kualitas yang tinggi maka harga bukan lagi sesuatu yang sensitif bagi konsumen.
Dari hasil jawaban responden pada metode analisis deskriptif variabel dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden mengenai harga sebesar 4.35.
Hal ini terlihat dari keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU. Menurut pendapat responden harga yang ditawarkan oleh
sepeda motor Honda beat adalah wajar dan bersaing sehingga mereka menyatakan tidak keberatan dengan harga sepeda motor ini.
Hal ini sesuai dengan penelitian Anggar 2012 dengan judul “Analisis
Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Studi Kasus pada Konsumen dikota Semarang”. Dengan
hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Honda di kota semarang
dan merupakan variabel dominan.
4.3.3 Pengaruh Kualitas terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil pengolahan statistik menunjukkan bahwa kualitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda
beat pada mahasiswa FISIP USU. Artinya bahwa semakin tinggi kualitas produknya, maka akan semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen.
Sebaliknya, jika semakin rendah kualitas produknya, maka semakin rendah keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
81 Kualitas produk merupakan dasar penilaian konsumen tentang produk.
Konsumen merasa produk sepeda motor Honda beat mampu bersaing dengan sepeda motor lain yang sejenis sehingga konsumen menjatuhkan pilihan pada
sepeda motor ini. Dari hasil jawaban responden pada metode analisis deskriptif variabel
dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden mengenai kualitas mendapatkan skor 4.49 dan termasuk kategori yang sangat baik. Terlihat bahwa
keputusan pembelian sepeda motor pada mahasiswa FISIP USU dikarenakan kualitas produknya yang bagus. Hal ini sesuai dengan penelitian oleh
Qito, dkk 2015
dengan judul “Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat pada PT. Astra Honda
Semarang ” dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas berpengaruh positif
dan singifikan terhadap keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa merek, harga, dan kualitas
secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU.
2. Hasil analisis data menunjukkan bahwa merek berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU. Harga berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU. Kualitas berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU.
3. Dari penelitian ini diketahui bahwa Harga memiliki pengaruh yang
paling dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU.
4. Dari penelitian ini diketahui bahwa adanya hubungan yang erat antara
variabel merek, harga, dan kualitas terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU. Selain itu,
masih ada faktor lain yang memengaruhi keputusan pembelian sepeda
Universitas Sumatera Utara
83 motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut:
1. Variabel merek merupakan variabel yang berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU namun bukan merupakan variabel yang
dominan. Sehingga perusahaan Astra Honda yang memproduksi sepeda motor disarankan untuk lebih meningkatkan atau membangun
merek Honda di benak konsumen dengan memberikan gambaran- gambaran atau kesan-kesan yang positif melalui media promosi atau
event-event yang ada. Sehingga kedepannya diharapkan variabel merek menjadi variabel yang dominan dalam meningkatkan keputusan
pembelian konsumen. 2.
Variabel harga merupakan variabel yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Honda beat pada mahasiswa FISIP USU serta merupakan variabel yang dominan. Oleh sebab itu, perusahaan Astra Honda sebaiknya
memberikan harga yang mampu diterima konsumen karena semakin baik penerimaan konsumen mengenai harga, maka semakin besar
keputusan pembelian yang diberikan oleh konsumen dan menjelaskan bahwa bagaimanapun, calon konsumen akan mempertimbangkan
Universitas Sumatera Utara
84 seberapa besar uang yang akan dikeluarkannya dengan kebutuhan dan
kepuasan atas produk yang akan dibelinya. Dengan kata lain jika ingin
meningkatkan harga dari suatu produk harus dibarengi dengan peningkatan kualitas produk itu sendiri.
3. Variabel kualitas merupakan variabel yang berpengaruh positif
signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU. Oleh sebab itu, perusahaan
Astra Honda harus memperhatikan dan meningkatkan kualitas sepeda motor Honda untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen.
Sehingga kedepannya diharapkan variabel kualitas memiliki pengaruh yang dominan dalam meningkatkan keputusan pembelian konsumen.
4. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk mengembangkan
penelitian ini. Untuk peneliti selanjutnya agar dapat menambah variabel bebas seperti promosi, jaminan, dan lain-lain yang
menganalisis keputusan pembelian produk sepeda motor Honda beat.
Universitas Sumatera Utara
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori tentang Perilaku Konsumen
2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Mengenali prilaku konsumen sangatlah sulit, kadang mereka terus terang dalam menyatakan kebutuhan dan keinginaannya, namun sering kali mereka
bertindak sebaliknya. Menurut Hawkins, et al. 2007:6 “Consumer behavior is
the study if individuals, group or organizations, and the processes they use ti select, secure, use, and dispose of products, services, experiences or ideas to
statisfy needs and the impdact that these processes have on the consumer and society.”
Berdasarkan pendapat Hawkins, et al. ini berarti perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi dan proses
yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menghentikan produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan
dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari keputusan pembelian konsumen didasarkan
pada pertimbangan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Disisi lain perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui strategi pemasaran yang terampil
dan tepat karena hal ini dapat membangkitkan motivasi maupun perilaku
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Setiadi 2003:11, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Faktor-faktor tersebut, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
11 1.
Cultural Factors Faktor Budaya a
Culture Budaya Budaya adalah faktor paling dasar yang membentuk keinginan dan
perilaku seseorang. Setiap kelompok masyarakat memiliki sebuah budaya, dan budaya tersebut memberikan pengaruh pada perilaku pembelian
konsumen yang berbeda-beda. b
Subculture Sub Budaya Subculture terdiri dari suku bangsa, agama, ras, wilayah geografis.
Subculture didefinisikan sebagai “pembedaan kelompok budaya yang ada
sebagai segmen yang tidak dapat diidentifikasi dalam masyarakat yang kompleks dan lebih besar”.
c Social Class Kelas Sosial
Social Class adalah pembagian masyarakat yang memiliki kesamaan nilai, ketertarikan, dan perilaku yang tersusun secara hierarki.
2. Social Factors Faktor Sosial
a Reference Group Kelompok Referensi
Reference Group atau kelompok referensi adalah semua kelompok yang memiliki pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap
perilaku seseorang. Kelompok yang mempunyai pengaruh secara langsung disebut juga membership group.
b Family Keluarga
Universitas Sumatera Utara
12 Keluarga merupakan kelompok sosial yang paling penting dalam suatu
masyarakat. Dalam prilaku konsumen, anggota keluarga seringkali menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam mempengaruhi perilaku
seseorang. c
Role and satus Peran dan Status Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-
keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasi dalam peran dan status.
3. Personal Factors Faktor Personal
a Age and Stage in the Life Cycle Umur dan Tahap Siklus Hidup
Seseorang akan membeli bermacam-macam barang dan jasa seumur hidupnya, dan tentunya macam barang dan jasa tersebut dipengaruhi oleh
umur orang tersebut. b
Occupation and Economic Pekerjaan dan Ekonomi Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsi. Pemasar dapat
mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan pekerjaan yang mempunyai minat yang hampir sama terhadap produk atau jasa.
c Personality and Self-Concept Kepribadian
Setiap orang memiliki karakter personal yang akan mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian mengacu pada karakteristik
psikologis yang unik dan menimbulkan tanggapan relatif konstan terhadap lingkungannya.
Universitas Sumatera Utara
13 d
Life Style and Values Gaya Hidup dan Nilai Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan melalui
aktivitas, kesenangan, dan opini mereka, sehingga gaya hidup ini merupakan potret interaksi seseorang dengan lingkungannya.
4. Psychological Factors Faktor Psikologis
a Motivation Motivasi
Pada dasarnya secara psikologis manusia memiliki keinginan-keinginan yang ingin dicapainya. Tetapi tidak semua keinginan tersebut dapat
diarahkan untuk kepentingan-kepentingan lain di luar keinginannya. Untuk mengarahkannya perlu adanya suatu motivasi. Motivasi merupakan
suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antar sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi dalam diri seseorang.
b Perception Persepsi
Persepsi adalah proses dimana individu memilih, mengorganisasi, dan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambarang
tentang kehidupan. c
Learning process Proses Belajar Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang
timbul dari pengalaman.
Universitas Sumatera Utara
14 d
Beliefs and Attitudes Kepercayaan dan Sikap Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang diyakini oleh
seseorang terhadap suatu hal. Kepercayaan terhadap suatu produk akan mempengaruhi pendapat seseorang untuk membeli produk tersebut. Sikap
juga sama pentingnya dengan kepercayaan karena tingkah laku akan menunjukan apakah konsumen menyukai suatu produk atau tidak
2.2 Teori tentang Produk
2.2.1 Pengertian Produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menerima produk yang memberikan nilai yang terbaik dalam hal kualitas, penampilan dan ciri-ciri
produk. Karena itu, perusahaan harus memutuskan usahanya untuk terus menerus menyempurnakan produknya. Konsep produk tidak hanya terbatas dengan objek
fisik, melainkan segala sesuatu yang mampu memuaskan kebutuhan dapat disebut juga dengan produk.
Menurut Kotler 2007:69 Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
Menurut Tjiptono 2008:95 Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan.
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong 2008:266 Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli,
Universitas Sumatera Utara
15 digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan
konsumen. Berdasarkan defenisi-defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
produk adalah segala sesuatu lengkap dengan atribut produknya yang dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan konsumen.
2.2.2 Tingkatan Produk
Terdapat 5 tingkatan produk yaitu : 1.
Manfaat dasar Core benefit Manfaat yang diberikan oleh suatu produk yang dibeli konsumen agar
dapat memenuhi keinginan dan kebutuhannya. 2.
Manfaat Pasar Generic product Pemasaran harus mengubah manfaat inti menjadi produk pasar.
3. Produk ekspektasi Expected product
Pemasar menyiapkan suatu produk yang diharapkan. Produk yang sudah dilengkapi dengan atribut sehingga kondisi produk dapat diterima oleh
konsumen yang membelinya. 4.
Produk yang ditingkatkan Augment product Pemasar menyiapkan suatu produk yang sudah ditingkatkan dan lebih
baik, kemudian dipasarkan dengan pelayanan dan manfaat tambahan kepada para konsumen.
5. Produk potensial Potential product
Universitas Sumatera Utara
16 Perusahaan berusaha mencari berbagai cara-cara baru untuk memuaskan
konsumen dan membedakan produk yang mereka hasilkan dengan yang lainnya.
2.3 Teori tentang Atribut Produk
2.3.1 Pengertian Atribut Produk
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus memiliki ciri tertentu yang membedakan dari perusahaan lain, ciri, atau unsur tersebut adalah atribut produk.
Menurut Tjiptono 2008:104 Atribut produk merupakan unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan
pembelian. Menurut Kotler dan Amstrong 2008:272 Atribut produk merupakan
pengembangan suatu produk atau jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan dan juga karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk.
Sedangkan menurut Kotler dan Keller 2012:160 Atribut produk adalah segala sesuatu yang melekat pada produk serta memberikan identitas kepada produk.
Keputusan mengenai atribut produk ini sangat penting dalam mempengaruhi reaksi konsumen terhadap suatu produk.
Berdasarkan defenisi – defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa atribut
produk merupakan bagian dari strategi produk yang dianggap penting dalam memuaskan kebutuhan konsumen dan perlu diperhatikan oleh konsumen dalam
proses pengambilan keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
17
2.3.2 Komponen Atribut Produk
Komponen atribut produk menurut Simamora 2004:79 menyangkut apa saja yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan untuk membeli,
menonton, memperhatikan suatu produk, seperti harga, ketersediaan produk, harga jual kembali, ketersediaan suku cadang, layanan setelah penjualan dan lain
sebagainya. Sedangkan menurut Tjiptono komponen atribut produk adalah meliputi merek, harga, kualitas, style dan jaminan.
Menurut Kotler dan Amstrong 2008:272 komponen atribut produk diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kualitas Produk