Kedudukan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian tentang Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

1. Kedudukan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Departemen Pendidikan Nasional 2008: 18 menyatakan bahwa “Kurikulum 1975 mengacarakan layanan Bimbingan dan Konseling sebagai salah satu dari wilayah layanan dalam sistem persekolahan mulai dari jenjang SD sampai dengan SMA, yaitu pembelajaran yang didampingi layanan Manajemen dan Layanan Bimbingan da n Konseling.” Artinya, layanan bimbingan dan konseling sudah mulai diterapakan di sekolah mulai dari SDMI, MTsSMP, dan SMAMA. Sementara itu, Undang-undang No. 2 tahun 1989 Bab II pasal 2 yang menyatakan bahwa “Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. ” Hal tersebut sependapat dengan Tohirin 2011: 258 bahwa “Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari proses pendidikan dan memiliki kontribusi terhadap keberhasilan proses pendidikan di sekolah termasuk madrasah.” Sehubungan dengan hal tersebut maka bimbingan dan konseling berlandaskan pada Pancasila dan Undang- Undang tahun 1945 karena dasar bimbingan dan konseling di sekolah tidak dapat terlepas dari sistem pendidikan nasional yang telah diterapkan. Bimbingan dan konseling di sekolah dasar juga dijelaskan secara khusus dalam Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1990 pasal 25 menyatakan bahwa: 11 1. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. 2. Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing. Berdasarkan pernyataan tersebut mengandung arti bahwa layanan bimbingan di sekolah khususnya di sekolah dasar perlu dilaksanakan secara terprogram. Pelaksanaan bimbingan ditangani oleh orang yang memiliki kemampuan dalam menjadi guru pembimbing sehingga mampu mengantarkan siswa mengembangkan kesiapan dan penyesuaian diri di masa depan. Sesuai hal tersebut di atas maka bimbingan dan konseling merupakan bagian dari pendidikan di sekolah mulai jenjang SDMI hingga SMAMA. Selain itu bimbingan dan konseling juga berlandaskan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sehingga proses dan pelaksaan dalam memberikan layanan bimbingan menjadi aturan dalam pendidikan di sekolah. Proses bimbingan di sekolah menjadi penting karena tugas guru pembimbing memberikan bantuan kepada siswa dalam mengembangkan kesiapan baik aspek pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.

2. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar