Diversity of Birds and Amphibian in Human Dominated Lanscape in Bogor

KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DAN AMFIBI
PADA LANSKAP DIDOMINASI MANUSIA
DI WILAYAH BOGOR

INSAN KURNIA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASINYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Keanekaragaman Spesies
Burung dan Amfibi Pada Lanskap Didominasi Manusia di Wilayah Bogor
adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi
yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan
dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar
Pustaka di bagian akhir tesis ini.


Bogor, Agustus 2012
Insan Kurnia
E351080051

© Hak Cipta milik IPB, Tahun 2012
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DAN AMFIBI
PADA LANSKAP DIDOMINASI MANUSIA
DI WILAYAH BOGOR

INSAN KURNIA


Tesis
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Konservasi Biodiversitas Tropika

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

Penguji Luar Komisi Pada Ujian Tesis :
Dr. Ir. Yeni Aryati Mulyani, M.Sc

Judul Tesis

:

Keanekaragaman Spesies Burung dan Amfibi Pada Lanskap
Didominasi Manusia di Wilayah Bogor


Nama

:

Insan Kurnia

NIM

:

E351080051

Disetujui
Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Ani Mardiastuti, M.Sc
Ketua

Dr. Ir. Mirza Dikari Kusrini, M.Si
Anggota


Diketahui
Ketua Program Studi

Dekan Sekolah Pascasarjana

Konservasi Biodiversitas Tropika

Prof. Dr. Ir. Ervizal AM Zuhud, MS

Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc. Agr

Tanggal Ujian : 27 Juli 2012

Tanggal Lulus : 31 Agustus 2012

ABSTRACT

INSAN KURNIA. Diversity of Birds and Amphibian in Human Dominated
Lanscape in Bogor. Under direction of ANI MARDIASTUTI and MIRZA DIKARI

KUSRINI.

Human dominated lanscape (HDL) become alternative to conserve
biodiversity as the part was integrated with protected natural landscape. Birds
and amphibians were chosen as indicator because of their sensitivity towards
habitat change. This research aimed to analyze structure and composition of
birds and amphibian community, relationship between birds and amphibian
community, and relationship of both taxon with area. Bird sampling was taken
using IPA method, whereas sample of amphibians were taken using transect.
Survey were carried out in six habitat in Bogor which consist of nature forest,
mixed forest plantation, monoculture forest plantation, seasonal garden, paddyfield and housing complex. Total observation of birds was 557 hours (5013
points) and amphibian was 424 hours (1693 transects). Total encounter for all
mean 5731.6) and 16 amphibian
locations was 100 birds species Hゥョ、カオセQ@
species (individual mean 1478.3). Cave-Swiftlet Collocalia lin chi and Scalybreasted Munia Lonchura punctulata is dominant birds. Marsh Frog Fejervarya
Iimnocharis is dominant for five habitat, except the housing was dominated Asian
Toad Buto melanostictus. All stages of successional HDL had highly similar both
bird and amphibian assemblages. MUlti-dimensional scaling (MDS) analysis
resulted three clusters based on similarity of both birds and amphibian. Bird
correlation with amphibian was significant for all location (r=0.69). Amphibian

with area was significant for all location «r=0.92) and for housing habitat
(r=O.68).

Keywords

diversity, birds, amphibians, human dominated landscape, Bogor

RINGKASAN

INSAN KURNIA. Keanekaragaman Spesies Burung dan Am-fibi Pada Lanskap
Didominasi Manusia di Wilayah Bogor. Dibimbing oleh ANI MARDIASTUTI dan
MIRZA DIKARI KUSRINI.

Aktivitas manusia telah mengubah lanskap alami menjadi lanskap budaya
atau dikenal sebagai lanskap yang didominasi manusia (LDMI Human Dominated
Lanscape) telah berpengaruh terhadap keanekaragaman spesies satwa baik
mamalia, burung, reptil dan amfibi karena tidak seluruh spesies mampu
beradaptasi dan bertahan dengan perubahan habitat.
Namun demikian,
kawasanLDM diyakini dan terbukti mampu menjadi habitat bagi beragam jenis

satwa dan tumbuhan, sehingga memiliki nilai penting bagi konservasi
keanekaragaman hayati.
Burung diketahui sebagai satwa yang dapat
menggambarkan kekayaan suatu habitat, sehingga perlu diketahui hubungannya
dengan satwa lain yaitu amfibi yang dikenal sebagai satwa indikator yang sensitif
terkait dengan faktor perairan.
(1) menganalisa dan membandingkan stuktur
Penelitian ini dilakukan オョセォ@
dan komposisi spesies burung dan amfibi di berbagai LDM, (2) menganalisa
derajat korelasi antara komunitas burung dengan komunitas amfibi, (3)
menganalisa derajat korelasi antara luas habitat dengan komunitas burung dan
amfibi. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Februari 2011 sampai
Januari 2012. Lokasi penelitian terdiri atas hutan alam dan lima bentukLDM
yaitu hutan tanaman (HT) campuran, HT monokultur, kebun, sawah dan
perumahan. Lokasi penelitian termasuk Kota dan Kabupaten Bogor yaitu Yan
Lapa,
Dungus
Iwul,
Haurbentes,
Ciampea,

Cimulang,
Cikabayan,
Darmaga/CIFOR, Ciburial dan Bogor Kota.
Kekayaan spesies yang dijumpai di seluruh lokasi penelitian yaitu 100
spesies burung dengan rerata individu 796.6 dan 16 spesies amfibi dengan
rerata individu 196.1. Spesies burung paling tinggi dijumpai di HT Campuran
yaitu 86 spesies dan paling rendah di habitat perumahan hanya 25 spesies.
Hasil yang sarna didapatkan juga untuk amfibi, spesies tertinggi dijumpai di HT
Campuran sebanyak 14 spesies dan menurun menjadi hanya tujuh spesies di
sawah dan peru mahan. Kekayaan spesies burung dan amfibi berubah menurut
tingkat suksesi, kesuali untuk hutan alam. Kekayaan spesies burung dan amfibi
di di tipe habitat LDM menurun menurut tingkat suksesinya.
Perbedaan jumlah spesies burung yang teramati menunjukkan nilai berbeda
nyata antar tipe habitat (X 2 hit ::: 59,55) dan berbeda nyata juga untuk jumlah
individu burung yang teramati (X2hit ::: 90.30). Analisa terhadap komunitas amfibi,
menunjukkan bahwa spesies amfibi yang didapat tidak berbeda nyata antar tipe
habitat (X2hit ::: 7.77.05), akan tetapi berbeda nyata untuk individu yang teramati
(X2 hit ;:: 33.03). Nilai indeks keanekaragaman spesies burung berkisar antara
2.39-3.53, sementara untuk spesies amfibi berkisar antara 1.27-2.18. Nilai
kemerataan spesies berkisar antara 0.69-0.82 untuk burung dan 0.66-0.91 untuk

amfibi.
Kedua taksa satwa memiliki pola kelimpahan yang mirip di seluruh tipe
habitat. Collocalia linchi menempati kelimpahan tertinggi di seluruh habitat.
Komunitas amfibi didominasi oleh F. limnocharis di lima tipe habitat, kecuali di
habitat perumahan yang didominasi oieh Bufo melanostictus. Asimtot penemuan
spesies burung paling cepat adalah empat kali untuk perumahan, sementara HT
Campuran membutuhkan waktu minimal 16 kali. Asimtot penemuan spesies

amfibi lebih cepat tercapai, yaitu minimal tiga kali di perumahan dan delapan kali
di HT Campuran.
Hutan alam memiliki lebih sedikit spesies namun
membutuhkan asimtot pengamatan lebih lama dibandingkan sawah. Hal ini
diduga terkait dengan habitat sawah yang lebih terbuka sehingga lebih mudah
dalam perjumpaan.
Kesamaan komunitas burung tertinggi sebesar 18=0,58 dan komunitas
amfibi sebesar 18=0,73. Hutan alam menempati nilai kesamaan paling kecil
dibanding habitat lainnya untuk burung dan amfibi. Dendogram dan MD8
memberikan gambaran yang sama mengenai komunitas burung dan amfibi
menjadi tiga kelompok utama, yaitu kelompok HT Campuran - HT Monokultur,
kelompok sawah - kebun - perumahan serta kelompok hutan alam. Hutan alam

terpisah menjadi kelompok sendiri terlihat dari komunitasnya yang paling sedikit
walaupun sebagian besar spesies yang dijumpai mirip. Terdapat lima kategori
kelompok burung menurut pakan utama di seluruh lokasi yaitu pemakan daging,
pemakan serangga, pemakan buah, pemakan nektar dan pemakan biji.
Komposisi amfibi di lima habitat terdiri dari tiga kelompok amfibi, kecuali di sawah
yang hanya terdiri dari dua kelompok karena tidak ada kelompok amfibi arboreal.
Hasil analisis hubungan kekayaan spesies burung dengan kekayaan amfibi
untuk seluruh habitat menghasilkan model regresi Y=0.82x-0.85 dan
menunjukkan nilai signifikan (r=0.69; P=0.04). Nilai ini bermakna b